PENERIMA MANFAAT DAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PDF

Title PENERIMA MANFAAT DAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Author Candra Abi
Pages 13
File Size 464.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 258
Total Views 365

Summary

Makalah PENERIMA MANFAAT DAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH: Fitriani M. (1842041011) Wiwi Rahayu (1842041023) Mohammad Candra Febrianto Abbas (1842041033) PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2020 KATA PENGANTAR Puji beserta syukur kami panjatkan ke...


Description

Makalah PENERIMA MANFAAT DAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

OLEH: Fitriani M. (1842041011) Wiwi Rahayu (1842041023) Mohammad Candra Febrianto Abbas (1842041033)

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2020

KATA PENGANTAR Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatNya kami masih diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENERIMA MANFAAT DAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT”. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat di JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH, FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR. Secara garis besar makalah ini membahas tantang pengertian penerima manfaat pemberdayaan masyarakat, karakteristik penerima manfaat, pengertian fasilitator, sikap dan peran fasilitator, kunci keberhasilan fasilitator. Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Pemberdayaan Msyarakat yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurna pembuatan makalah ini.

Gresik , 10 Oktober 2020

Penulis

i

DAFTAR ISI PRAKATA .............................................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1 C. Tujuan ......................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3 A. B. C. D. E.

Pengertian Penerima Manfaat Pemberdayaan Masyarakat ........................ 3 Karakteristik Penerima Manfaat ................................................................. 3 Pengertian Fasilitator ................................................................................. 4 Sikap dan Peran Fasilitator.......................................................................... 4 Kunci Keberhasilan Fasilitator .................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9 A. Kesimpulan ................................................................................................ 9 B. Saran ............................................................................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10

ii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan yang membuat masyarakat berinisiatif untuk memulai program kegiatan sosial dalam memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri (Dedeh Maryani dan Ruth Roselin E. Nainggolan 2019: 8). Pemberdayaan mesayarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. Jadi pada intimya kata kunci pemberdayaan adalah suatu proses aktif antara motivator, fasilitator dan kelompok masyarakat yang perlu diberdayakan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, pemberian berbagai kemudahan, serta peluang untuk mencapai aksas sistem sumber daya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Andito 2017: 5). Pemberdayaan masyarakat itu sangatlah penting, karena masyarakat di setiap daerah atau disetiap ragional atau bahkan disetiap negara itu tidak seluruhnya memiliku kesejahteraan yang sama. Untuk itu bantuan dari pihak lain kepada masyarakat yang belum mampu mandiri itu haruslah bersifat mandiri, yang artinya hal tersebut dapat membantu masyarakat tersebut secara sementar sebelum mereka mampu mandiri sepenuhnya. Artinya mental mereka harus dibina untuk bisa bekerja lebih baik, sehingga untuk memenuhi kebutukan hidupnya pada masa yang akan datang secara bertahap dan mandiri sepenuhnya. Hekekat pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah membantu pengembangan dari masyarakat lemah, renta, miskin, marjinal dan kelompok wanita yang didiskriminasi atau dikesampingkan. Menurut Sulistiyanimengatakan tujuan pemberdayaan adalah sebagai berikut: “yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Dalam hal ini peberdayaan masyarakat perlu untuk menegtahui siapa saja yang terlbat dalam pemberdayaan tesebut, menjadi penerima manfaat dalam pemberdayaan dan fasilitator dalam pembeerdayaan tersebut B. Rumusan Masalah Ada beberapa rumusan masalah yang terdapat dimakalah yaitu 1. Apa pengertian penerima manfaat dalam pemberdayaan masyarakat?

1

2

2. Apa saja karakteristi penerima manfaat dalam pemberdayaan masyarakat? 3. Apa pengertian fasilitator dalam pemberdayaan masyarakat? 4. Apa saja sikap dan peran fasilitator dalam pemberdayaan masyarakat? 5. Bagaimana cara kunci keberhasilan fasilitator dalam pemberdayaan masyarakat? C. Tujuan Ada beberapa tujuan yang terdapat dimakalah yaitu. 1. Untuk mengetahui pengertian penerima manfaat dalam masyarakat. 2. Untuk mengetahui karakteristi penerima manfaat dalam masyarakat. 3. Untuk mengatahui pengertian fasilitator dalam masyarakat. 4. Untuk mengetahui sikap dan peran fasilitator dalam masyarakat. 5. Untuk mengetahui kunci keberhasilan fasilitator dalam masyarakat.

pemberdayaan pemberdayaan pemberdayaan pemberdayaan pemberdayaan

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penerima Manfaat Pemberdayaan Masyarakat Dalam arti luas penerima manfaat atau beneficiary adalah seseorang atau badan hukum yang menerima manfaat dari benefactor (sang penolong) (Wikipedia, 2010). Dalam Collins English Dictionary-Complete and Unabridged (HaperCollins Publisher, 2003), makna dari penerima manfaat adalah: “a person who gains or benefit in some way from something”: seseorang yang mendapat keuntungan atau manfaat dalam beberapa hal dari segala sesuatu. Penerimaan manfaat pemberdayaan masyarakat adalah sebagai kelompok sasaran yang merupakan obyek pemberdayaan masyarakat yaitu : masyarakat, terutama masyarakat kelas bawah. Mardikanto (1996) mengganti istilah “sasaran penyuluhan” menjadi penerima manfaat (beneficiaries). “penerima manfaat” mengandung makna : 1. Penerima manfaat memiliki kedudukan yang sama dengan penentu kebijakan, fasilitator, dan pemangku kepentingan pembangunan yang lain. 2. Penerima manfaat ditempatkan pada posisi terhormat yang perlu dilayani atau difasilitasi dalam rekan sekerja dalam menyukseskan pembangunan. 3. Berbeda dengan kedudukannya sebagai “sasaran” yang tidak punya pilihan atau kesempatan untuk menawar setiap materi yang disampaikan, selain harus menerima/mengikutinya, penerima manfaat memiliki posisi tawar yang harus dihargai untuk menerima atau menolak inovasi yang disampaikan fasilitatornya 4. Penerima manfaat tidak berada dalam posisi di bawah penentu kebijakan dan para fasilitator, melainkan dalam kedudukan setara dan bahkan sering justru lebih tinggi kedudukannya, dalam arti memiliki kebebasan untuk mengikuti ataupun menolak inovasi yang disampaikan oleh penyuluhnya. 5. Proses belajar yang berlangsung antar penyuluh dan penerima manfaatnya bukanlah bersifat vertikal (penyuluh menggurui penerima manfaatnya), melainkan proses belajar bersama yang partisipatif. B. Karakteristik Penerima Manfaat Beberapa karakteristik penerima manfaat yang perlu dicermati adalah : 1. Karakteristik pribadi, yang mencakup: jenis kelamin, umur, suku/etnis, agama, dll;

3

4

2. Status sosial ekonomi, yang meliputi: tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan keterlibatannya dalam kelompok/organisasi kemasyarakatan 3. Perilaku keinovatifan sebagaimana yang dikelompokkan oleh Rogers (1971) yang terdiri dari: perintis (inovator), pelopor (early adopter), penganut dini (early majority), penganut lambat (late majority) dan kelompok yang tidak bersedia berubah (laggards) 4. Moral ekonomi masyarakat, yang dibedakan dalam moral subsistensi dan moral rasionalistas C. Pengertian Fasilitator 5. Pengertian Fasilitator Deliveri (dalam Rinawati, 2009: 35) mengatakan bahwa proses pemberdayaan masyarakat harusnya juga didampingi oleh suatu fasilitator yang bersifat multidisiplin. Fasilitator sebagai pendamping ini merupakan salah satu faktor eksternal dalam kegiatan pemberdayaan. Peran tim pendamping akan dipenuhi oleh pengurus kelompok atau pihak lain yang dianggap mampu oleh masyarakat. Lippit dan Rogers (dalam Theresia, et all,. 2015: 174) menyebut fasilitator sebagai agen perubahan (change agent), yaitu seseorang yang atas nama pemerintah atau lembaga pemberdayaan masyarakat berkewajiban untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh (calon) penerima manfaat dalam mengadopsi inovasi. 6. Ragam Penyuluh/Fasilitator Berdasarkan status dan lembaga tempatnya bekerja, fasilitator dibedakan dalam beberapa bagian (UU No. 16 Tahun 2006), diantaranya: a. Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu pegawai negeri yang ditetapkan dengan status jabatan fungsional sebagai Penyuluh/Fasilitator. b. Penyuluh/Fasilitator Swasta, yaitu fasilitator pemberdayaan masyarakat yang berstatus sebagai karyawan perusahaan swasta (produsen pupuk, pestisida, perusahaan benih/benih/alat/mesin pertanian, dll). Termasuk dalam kategori penyuluh swasta adalah penyuluh dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). c. Penyuluh/Fasilitator, yaitu fasilitator pemberdayaan masyarakat yang berasal dari masyarakat yang sukarela (tanpa imbalan) melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di lingkungannya. D. Sikap dan Peran Fasilitator 1. Sikap Fasilitator

5

a. Menghayati dan bangga terhadap profesinya, serta merasakan bahwa kehadirannya untuk melaksanakan tugas pemberdayaan masyarakat itumemang sangat dibutuhkan masyarakat penerima manfaatnya b. Meyakini bahwa inovasi yang disampaikan itu telah teruji kemanfaatannya, memiliki peluang keberrhasilan untuk diterapkan 32 padakondisi alam wilayah kerjanya, memberikan keuntungan dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat. c. Menyukai dan mencintai masyarakat penerima manfaatnya dalam arti selalu siap memberikan bantuan dan atau melaksanakan kegiatankegiatandemi berlangsungnya perubahan-perubahan usaha tani maupun perubahankehidupannya masyarakat penerima manfaatnya; d. Persiapan Bagi Fasilitator. Setiap fasilitator perlu mempersiapkan dirinya dengan berbagai persiapan sehingga benar-benar siap melaksanakn tugas dan kewajibannya dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Peran Fasilitator Menurut Levin (dalam Mardikanto dan Soebinto, 2017: 140) ada tiga macam peran penyuluh yang terdiri atas kegiatan-kegiatan: a. Pencairan diri dengan masyarakat sasaran. b. Menggerakkan masyarakat untuk melakukan perubahan. c. Pemantapan hubungan dengan masyarakat sasaran. Lebih lanjut, Mardikanto (dalam Theresia, et al., 2015: 178) menyampaikan peran penyuluh/fasilitator pemberdayaan masyarakat yang disebutnya sebagai edfikasi, yaitu akronim dari: a. Peran edukasi, yaitu fasilitator berperan sebagai pendidik dalam arti untuk mengembangkan bersama penerima manfaatnya, dan terus menanamkan pentingnya belajar sepanjang hayat kepada masyarakat penerimam anfaatnya. b. Peran diseminasi inovasi, yaitu peran penyebarluasan informasi/inovasi dari “luar” kepada masyarakat penerima manfaatnya, atau sebaliknya; dan dari sesama warga masyarakat kepada warga masyarakat yang lain (di dalam maupun antar sistem sosial yang lain). c. Peran fasilitasi, fasilitator disini berperan sebagai pemberi kemudahan dan menunjukkan sumber-sumber kemudahan yang diperlukan oleh penerima manfaat dan pemangku kepentingan pembangunan yang lain. d. Peran konsultasi, yaitu fasilitator berperan sebagai penasehat atau pemberi alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh masyarakat penerima manfaatnya dan pemangku kepentingan yang lain.

6

e. Peran advokasi, fasilitator berperan untuk memberikan bantuan yang berkaitan dengan rumusan/pengambilan keputusan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat penerima manfaat (terutama bagi kelompok kelas-bawah). f. Peran supervisi, fasilitator berperan sebagai supervisor pelaksanaan kegiatan advokasi dan pemberdayaan masyarakat yang ditawarkan dan atau dilaksanakan oleh masyarakat penerima manfaat. g. Peran pemantauan (monitoring) dan evaluasi, fasilitator berperan untuk melakukan pengamatan, pengukuran, dan penilaian atas proses dan hasil-hasil pemberdayaan masyarakat, baik selama kegiatan berlangsung maupun pada saat sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan E. Kunci Keberhasilan Fasilitator Kunci keberhasilan fasilitator dalam mendampingi masyarakat terletak pada persiapan diri (fisik dan mental) untuk terjun dan terlibat dalam berbagai kegiatan dimasyarakat yang didukung oleh kapasitas, wawasan pemberdayaan dan ketrampilan yang memadai, agar kegiatan fasilitasi yang dilakukan dapat berhasil secara efektif. Ada 10 hal penting yang perlu diperhatikan oleh seorang fasilitator agar pendampingan dapat berjalan secara efektif: 1. Menghayati Kebutuhan Masyarakat Penghayatan terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi masyarakat merupakan kunci sukses dalam proses pendampingan. Ketajaman menganalisis dan menetapkan aspek penting yang menjadi kebutuhan masyarakat sangat menentukan corak bantuan, bimbingan dan fasilitasi yang akan dilakukan. Seorang fasilitator harus benar-benar menghayati apa yang menjadi harapan masyarakat dan empati terhadap apa yang menjadi kebutuhanya. 2. Menyadari Kekuatan dan Kelemahan diri Sebelum terjun secara langsung dalam proses pendampingan, langkah yang perlu dilakukan oleh seorang fasilitator adalah mengenali jati diri. Hal-hal positif yang dimiliki yang dapat menunjang tugas seperti: wawasan, motivasi, ketrampilan, menjadi modal dasar dalam berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan kelemahan yang dimiliki menjadi rambu-rambu yang harus dihindari bahkan sebagai cambuk untuk meningkatkan ketrampilan yang dibutuhkan. Masyarakat akan lebih mudah memahami informasi secara sederhana dan menyentuh kebutuhan langsung dirinya. 3. Bekerja dengan Rasa Penuh Rasa Tanggung jawab

7

Setiap tugas yang dibebankan harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.karena fasilitator yang bertanggung jawab akan mamapu mengambil keputusan dan menetapkan tujuan secara cepat. Menerima tanggung jawab berarti berani menanggung resiko, dan ciri orang/individu yang bertanggung jawab adalah mau menerima dan belajar dari kesalahan yang pernah dilakukanya 4. Menikmati Tugas Lakukan tugas atau pekerjaan sebagai fasilitator dengan sepenuh hati. Dalam mendampingi masyarakat ada 2 hal yang perlu dihayati: ketika bekerja bersama masyarakat dan menjadi pembicara utama dalam sesi penting, maka pada saat seperti itu harus bertindak sesuai tugas.namun dalam beberapa hal sikap sukarela tanpa pamrih, akan lebih menonjol. Dengan kata lain dalam diri seorang pekerja sosial akan tumbuh kepribadian sebagai seorang profesional yang sukarela. Kenikmatan dalam menjalankan tugas akan terasa pada saat dirinya memberikan sesuatu yang terbaik /manfaat kepada orang lain, dan didalam dirinya lebih menonjol nilai kemanusiaan sebagai dasar pijakan diri. 5. Kebanggaan atas Kinerja Pekerjaan mendampingi masyarakat adalah tugas mulia. Kebanggaan atas kinerja tidak menggambarkan”keakuan” tetapi lebih menggambarkan kesenangan dengan penuh rasa kerendahan hati. Setiap fasilitator harus memiliki potret diri terhadap pekerjaanya, maka dari itu lakukan tugas pendampingan dengan baik dan benar. Kinerja fasilitasi dapat dikenali dari tingkat kemandirian masyarakat dalam memecahkan masalah. 6. Menyesuaikan Diri (Adaptasi) Seorang pendamping harus mampu meyesuaikan diri yang cepat dengan masyarakat.kemampuan beradaptasi dalam segala situasi secara nyata akan berpengaruh terhadap penerimaan masyarakat terhadap keberadaan pendamping. Pengenalan terhadap karakteristik sasaran dan apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat lokal akan membantu langkah-langkah peleburan dan upaya pemberdayaan. Sosialisasi dilakukan secara bertahap melalui penyesuaian lingkungan dan penghayatan terhadap kebiasaan atau adat istiadat. Pendamping harus mampu menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat secara keseluruhan. 7. Menetapkan Prioritas Susunlah segala prioritas kegiatan fasilitasi sesuai dengan tingkat dan bobot masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan fasilitator sendiri. Tetapkan aspek

8

mana saja yang harus dilakukan segera. Penetapan skala prioritas harus memperhatikan dua hal, pertama: apakah rencana kegiatan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan bernilai bagi masyarakat. Kedua: berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. 8. Membangun Kemitraan Fasilitasi juga berarti upaya menjalin hubungan antar individu, antar institusi / lembaga, antar kelompok yang berbeda. Fasilitator harus selalu berupaya untuk membangun relasi agar mempermudah kerja masyarakat dalam mengakses informasi dan teknologi yang bermanfaat untuk kehidupan masyarakat. Jalinlah kedekatan dan kerjasama saling menguntungkan dengan organisasi lokal, pemerintah, tokoh masyarakat, perusahan dan lain pihak. Hubungan yang terbangun diarahkan untuk mengembangkan jejaring sosial yang secara langsung berdampak pada perubahan masyarakat 9. Keyakinan Positif (possitive believing) Berfikirlah positip dalam sanakan tugas dan kegiatan fasilitasi, karena yang dihadapi bukan rumus matematis yang pasti, tetapi dihadapai manusia dengan beragam karakter. Sedangkan berkeyakinan positif (possitive believing) merupakan keyakinan bahwa positip thinking dapat bekrja, artinya segala sesuatu akan terwujud apabila dilakukan dengan keyakinan dan persiapan yang matang 10. Belajar Belajar merupakan kunci sukses bagi seorang fasilitator, karena belajar sudah menjadi bagian tugas hidup dan profesinya. Tuntutan peguasaan terhadap pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan oleh masyarakat harus menjadi perhatian utama dari seorang fasilitator. Seorang fasilitator diharapkan mampu menginput infomasi yang berkembang dari waktu-kewaktu yang mendorong fasilitator untuk terus mengembangkan akses dan meningkatkan wawasanya yang diperlukan dalam kegiatan fasilitasi. Ketajaman dalam melihat perubahan dan prilaku yang terjadi dalam masyarakat merupakan proses belajar langsung yang berimplikasi terhadap cara dan strategi yang digunakan untuk mendampingi masyarakat.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pemberdayaan adalah suatu proses aktif antara motivator, fasilitator dan kelompok masyarakat yang perlu diberdayakan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, pemberian berbagai kemudahan, serta peluang untuk mencapai aksas sistem sumber daya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Andito 2017: 5). Dalam Collins English Dictionary-Complete and Unabridged (HaperCollins Publisher, 2003), makna dari penerima manfaat adalah: “a person who gains or benefit in some way from something”: seseorang yang mendapat keuntungan atau manfaat dalam beberapa hal dari segala sesuatu. Penerimaan manfaat pemberdayaan masyarakat adalah sebagai kelompok sasaran yang merupakan obyek pemberdayaan masyarakat yaitu : masyarakat, terutama masyarakat kelas bawah. Karakteristi penerima manfaat diantaranya karakteristik pribadi, sta...


Similar Free PDFs