PENGANTAR BISNIS " BENTUK BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS " PDF

Title PENGANTAR BISNIS " BENTUK BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS "
Author I Manajemen Unisba
Pages 23
File Size 177.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 202
Total Views 560

Summary

1 PENGANTAR BISNIS “BENTUK BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS” Disusun oleh: Syifa Siti Nurfaizah 10090318338 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2018 2 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas k...


Description

1

PENGANTAR BISNIS “BENTUK BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS”

Disusun oleh: Syifa Siti Nurfaizah 10090318338

MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2018

2

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, 6 Oktober 2018

3

i DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………..….i DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..ii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………... 4 A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………… 4 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………. 4 BAB II ISI ………………………………………………………………………..………

5

1. Definisi Bisnis…………………………………………………………………………..

5

2. Faktor-Faktor Kepemilikan Bisnis…………………………………………………… 5

3. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis ……………………………………. 6 4. Cara Mendirikan Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………… 22 A. Kesimpulan …………………………………………………………………………… 22 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 23

4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan usaha dalam buku Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk meghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan. Sedangkan Perusahaan adalah Suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: 1. 2. 3. 4.

Definisi Bisnis Faktor-Faktor Kepemilikan Bisnis Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis Cara Mendirikan Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis

5

BAB II ISI

1. Definisi Bisnis Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Menurut Skinner, bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Dalam menjalankan bisnis, seseorang perlu menentukan bentuk kepemilikan bisnisnya. 2. Faktor-Faktor Kepemilikan Bisnis Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk perusahaan atau bentuk kepemilikan bisnis yang akan didirikan, antara lain: a. Jumlah modal yang dimiliki maupun yang diperlukan untuk memulai usaha. b. Kemungkinan penambahan modal yang diperlukan. c. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan. d. Rencana pembagian laba. e. Rencana penentuan tanggung jawab. f. Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi. g. Bentuk kepemimpinan. h. Tanggung jawab terhadap utang-piutang perusahaan.

6

3. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis Pemilihan bentuk kepemilikan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan kegiatan bisnis karena berhasil atau tidaknya bisnis yang dijalankan juga tergantung dari keputusan tersebut. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk perusahaan yang akan didirikan, antara lain: a. b. c. d. e.

Jumlah modal yang dimiliki maupun yang diperlukan untuk memulai usaha-usaha Kemungkinan penambahan modal yang diperlukan Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan Rencana pembagian laba Rencana penentuan tanggung jawab

Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi bentuk-bentuk kepemilikan bisnis berikut ini akan diuraikan beserta dengan kebaikan dan kelemahannya, yaitu: i.Usaha perseorangan ii.Firma iii.Persekutuan (CV) iv.Perseroan Terbatas (PT) v.Perseroan Terbatas Negara (Pesero) vi.Perusahaan Daerah (PD) vii.Perusahaan Negara Umum (Perum) viii.Perusahaan Negara Jawatan (Perjan) ix.Koperasi x.Yayasan

A. Perusahaan Perseorangan Suatu perusahaan perorangan adalah suatu perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang. Ini merupakan suatu bentuk perusahaan yang paling sederhana dan paling tua. Perusahaan perorangan itu mengambil semua risiko, menerima semua keuntungan, dan menderita semua kerugian. Ia juga merupakan pelaksana dan manajer. Merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali dipakai di Indonesia.Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil, atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan usaha. Usaha perseorangan ini dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan. Di samping itu, tidak diperlukan ijin untuk pendiriannya. Di Amerika Serikat terdapat sekitar 10 sampai 11 juta perusahaan perorangan. Perumahan `milik perorangan tersebut merupakan 78 persen dari semua perusahaan tetapi penjualannya hanya sepersepuluh dari semya penjualan. Jelas perusahaan perorangan itu banyak sekali tetapi biasanya dalam ukuran kecil. Bentuk perorangan terdapat dalam hampir semua jenis perusahaan; misalnya toko besii, toko roti dan kue, dan tukang cukur. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya kecil karena modal

7

yang terbatars dari pemiliknya. Kurang lebih empatperlima dari semua pemilikan mempunyai empat atau kurang karyawan

❖ Keuntungan-keuntungan dari perusahaan perseorangan Disamping menjadi majikan untuk diri sendiri, perusahaan perorangan mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut: a. Mudah untuk memulai b. Biaya untuk organisasi rendah c. Kebebasan untuk mengelola d. Perangsang laba yang kuat MUDAH UNTUK MEMULAI. Perusahaan perorangan mudah untuk dimulai, karena tidak perlu membuat kontrak dengan pemilik-pemilik lain. Tidak ada akte pendirian dari pemerintah setempat. Hanya sedikit pembatas-pembatasan hukum misalnya, seseorang mungkin memerlukan suatu ijin dari pemerintah setempat. Pemilik bebas untuk memilih nama dari perusahaan baru tersebut. BIAYA UNTUK ORGANISASI RENDAH. Karena perusahaan perseorangan tidak diharuskan memiliki akte pendirian oleh pemerintah, maka tidak ada biaya akte pendirian yang harus dibayar, dan ongkos untuk ijin tempat kecil, biaya-biaya pokok untuk memulai adalah biaya peralatan dan barang-barang. Laba dari perusahaan itu tidak dikenai pajak-pajak, para pemilik membayar pajak penghasilan sebagi individu masing-masing. KEBEBASAN UNTUK MENGELOLA. Perusahaan perorangan mempunyai daya Tarik khusus sebagai suatu perushaan. Perusahaan perorangan itu mempunyai kebebasan yang maksimum dalam pengambilan keputusan. Hanya ada satu orang bertanggung jawab, dan dialah majikan. Karena tidak orang lain yang terlibat, pemilik tunggal tersebut dapat bergerak dengan cepat. Juga pembatasanpembatasan pemerintah lebih sedikit dibandingkan dengan bentuk-bentuk perusahaan lain. PERANGSANG LABA YANG KUAT. Setelah pengeluara-pengeluaran dbayar, semua laba menjadi milik si pemilk. Laba tersebut merupakan imbalan atas pekerjaan seseorang dan atas modal yang dipertaruhkannya. Laba menjadi suatu perangsa yang kuat dan memberikan kepuasaan yang maksimum kepada pemilik. ❖ Kerugian-kerugian dari perusahaan perseorangan : a. besarnya terbatas b. kewajibannya tidak terbatas c. umurnya terbatas d. kemampuan manajemen terbatas BESARNYA TERBATAS. Besarnya suatu kepemilikan tunggal dibatasi oleh jumlah modal yang dapat dimiliki oleh pemilik. Ini merupakan jumlah uang yang sudah tersedia, ditambah dengan hal-hal yang bisa dipinjam.

8

Bila jumlah modal yang diperlukan meningkat, pemilik mungkin merasa perlu untuk merubahnya menjadi suatu persekutuan. Banyak perusahaan kecil mulai dengan pemilikan tunggal. KEWAJIBANNYA TERHADAP HUTANG TIDAK TERBATAS. Tuntutan dari kreditor terhadap suatu perusahaan mungkin lebih besar dari modalnya. Dalam hal demikian, kekayaan pribadi dari pemilik mungkin diambil untuk membayar utang perusahaan. Kenyataan ini sering menyebabkan orangorang tidak berani memulai perusahaan mereka. Ini merupakan salah satu kelemahan yang paliing menonjol dari perusahaan perorangan. UMURNYA TERBATAS. Apa yang terjadi terhadap suatu perusahaan bila pemiliknya meninggal atau mengalami kecelakaan? Ini sering merupakan masalah utama bagi perusahaan dengan pemilik tunggal. Bila tidak ada anggota keluarga yang siap, mau, atau mampu melanjutkan, perusahaan itu harus dijual. Bila amggota-anggota keluarga tidak siap untuk mengelolanya, maka mungkin akan mengakibatkan bangkrut. Suatu perusahaan tunggal tidak mempunyai umur menurut hukum yang lebih lama dari umur pendirinya. KEMAMPUAN MANAJEMEN TERBATAS. Setiap perusahaan mempunyai banyak fungsi pokok yang harus dilaksanakan agar perusahaan itu berhasil. Diantaran fungsi-fungsi tersebut adalah pembelian, penjualan, pengiklanan, akuntansi, asuransi kredit dan manajemen personalia. Sedikit orang yang ahli dalam bidang ini menjadi penyebab utama dari hampir semua kegagalan perusahaan kecil. Pemilik tunggal itu bertanggung jawab terhadap untuk semua hal ini walaupun ia tidak mempunyai kecakapan dalam semua bidang. Walaupun ada hal-hal seperti itu, tetapi pemilikan tunggal mempunyai daya Tarik khusus untuk suatu perusahaan baru. Menjadi majikan bagi diri sendiri dan menyimpan semua keuntungan meruppakan perangsang yang cukup kuat untuk memotivasi pemilik untuk bekerja keras dan berhasil.

B. Firma (Fa) Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (disebut firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung. Keanggotaan tidak dapat berpindah tangan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup. Biasanya anggota dalam firma adalah orangorang yang sudah saling mempercayai satu dengan yang lain. Pada umumnya firma bukanlah badan hukum karena masing-masing anggota dengan seluruh harga benda pribadinya bertanggung jawab atas semua utang perusahaan. Sedangkan badan hukum mempunyai pengertian bahwa tanggung jawab para anggota terhadap utang perusahaan itu hanya terbatas pada kekayaan dari badan hukum bersangkutan. Kebaikan Firma : a. Jumlah modal relatif lebih besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untukmemperluas usahanya. b.Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar

9

c. Kemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja diantara paraanggotanya. Di samping itu, semua keputusan diambil bersama-sama. d. Pendiriannya mudah, artinya tidak memerlukan akte. e. Jumlah modal relatif lebih besar dibandingkan usaha perseorangan. f. Kemampuan organisasi dan manajemen lebih besar. g. Lebih mudah memperoleh kredit. h. Pendiriannya relative mudah Keburukan firma: a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas b. Kelangsungan usaha relatif tidak menentu. c. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan. d. Kelangsungan perusahaan tidak menentu sebab apabila salah seorang anggotamembatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama maka firma bubar e. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama olehanggota yang lain

C. Perseroan Komanditer (CV) Dalam perseroan komanditer atau Commanditaire Vennootschap (CV), salah satu atau beberapa anggota bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota yang lain bertanggung jawab secara terbatas terhadap utang-utang perusahaan. Menurut pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, CV adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara orangorang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaa n pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan tersebut. Dari pengertian diatas, diketahui bahwa dalam CV terdapat dua jenis sekutu yang berlainan sifat dan tugasnya yaitu sekutu komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu komanditer apabilatidak diperjanjikan lain, tidak tampil ke depan, artinya tetap tinggal di belakang layar, iahanya mempercayakan sejumlah uang atau barangnya kepada sekutu komplementer untukikut serta membiayai perusahaan yang dijalankan oleh sekutu komplementer. Sedangkansekutu komplementer adalah sekutu yang aktif menjalankan perusahaan berhubungandengan pihak-pihak ketiga dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pihak ketiga. Keanggotaan dalam CV Dalam CV terdapat dua macam anggota, yang juga disebut sekutu atau partner. Sekutu-sekutu tersebut adalah: • Sekutu Pimpinan (General Partner) Sekutu pimpinan yakni anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus dalam perseroan komanditer; biasanya modal yang disetorkan lebih besar dari anggota yang lain. Sekutu ini bertanggung jawab secara tidak terbatas terhadap utang-utang perusahaan. • Sekutu Terbatas (Limited Partner) Termasuk sekutu terbatas adalah anggota yang bertanggung jawab terbatas utang perusahaan sebesar modal yang disetorkan, dan mereka tidak diperbolehkan aktif dalam perusahaan.

10

Selain sekutu Pimpinan dan Sekutu Terbatas dapat dimasukkan juga sekutu-sekutu yang lain dalam CV, seperti: • Sekutu diam (silent partner) Sekutu diam ini tidak ikut aktif dalam kegiatan perusahaan, tetapi diketahui oleh umum bahwa mereka termasuk anggota CV. •

Sekutu Rahasia (secret partner) Mereka aktif dalam perusahaan, tetapi tidak mengetahui oleh umum bahwa sebenernya mereka termasuk dalam anggota CV.

• Sekutu Dormant (Dormant Partner) Sekutu dormant adalah seseorang yang tidak aktif peranannya di dalam perusahaan dan tidak diketahui umum sebagai anggota • Sekutu Nominal (Nominal Partner) Sekutu nominal sebenarnya bukan pemilik perusahaan, tetapi ia selalu memberikan saran kepada orang lain dengan kata-kata atau tindakan seperti partner. • Sekutu senior dan junior (senior and junior partner) Keanggotaan mereka biasanya didasarkan pada lamanya investasi atau lamanya bekerja dalam perusahaan Kebaikan CV : a. Modal yang dikumpulkan lebih besar b. Mudah memperoleh kredit c. Kemampuan manajemennya lebih besar d. Pendiriannya mudah Keburukan CV : a. Sebagian anggota / sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas b. Kelangsungan hidupnya tidak menentu c. Sulit untuk menarik kembali modalnya terutama bagi sekutu komplementer D. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan Terbatas (PT) yang juga disebut Naamloze Vennooschap (NV) merupakan bentuk perusahaan yang terdiri atas pemegang saham yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan sebesar mudal yang disetor. Perseroan terbatas ini merupakan organisasi berwatak kapitalis yang bertujuan mencari keuntungan. Modalnya ditetapkan lebih dahulu dan dibagi-bagi dalam saham. Saham itu dijual kepada siapa saja yang berminat, tanpa memperhatikan sifat-sifat orang yang bersangkutan. Pada umumnya saham itu diperjualbelikan sehingga kepemilikan PT dengan mudah dipindahtangankan. Saham yang dikeluarkan PT pada prinsipnya dapat digolongkan ka dalam dua jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (prefered stock).

11

Ciri-ciri PT sebagai berikut: 1. Didirikan dengan akta notaries dan disahkan oleh Departemen Kehakiman. 2. Merupakan persekutuan modal. 3. Tak langsung mengerjakan kepentingan anggota dan anggotanya bersifat menunggu. 4. Maju mundurnya usaha tergantung pada kecakapan direksinya. 5. Hak suara dan rapat anggota seimbang dengan besar kecilnya saham yang dipegang anggota masing-masing. 6. Besar kecilnya keuntungan tergantung kepada jumlah saham yang dimiliki anggota. 7. Pada umumnya acuh tak acuh terhadap kesejahteraan masyarakat.

Kebaikan PT: 1) Tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham. 2) Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin. 3) Relative mudah memperoleh modal. 4) Manajemen yang kuat dan lebih besar. 5) Mudah untuk memindahkan hak milik perusahaan dengan menjual sahamnya kepada pihak lain.

Keburukan PT: 1) Pendirian perusahan relative sulit. 2) Biaya pendirian perusahan relative besar. 3) Pendirian relative lama. 4) Rahasia perusahaan relative kurang terjamin.

12

E. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Badan usaha milik Negara merupakan badan usaha yang dikenal dengan public enterprise yang berisikan dua elemen esensial, yakni unsure pemerintah (public) dan unsure bisnis (enterprise). BUMN itu diciptakan dengan undang-undang, artinya pengadaannya diusulokan oleh pemerintah dan disetujui oleh DPR maka jadilah ia suatu produk politis (Chairuman Armia, 1989). Oleh sebab itu, keberadaannya atau eksistensinya tergantung kepada pemerintah. Karaktersitik BUMN: 1) Usahanya bersifat membantu pemerintah, dalam membangun fasilitas publik. 2) Menghasilkan barang karena pertimbangan, keamanan dan kerahasiaan harus dikuasai Negara. 3) Melaksanakan kebijakan strategis pemerintah. 4) Tujuan melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. 5) Usaha bersifat komersil dan fungsinya dapat dilakukan swasta.

F. Koperasi Usaha koperasi disusun oleh anggota dan untuk anggota. Pimpinan dalam koperasi disebut pengurus yang dipilih oleh anggota dalam masa jabatan tertentu. Dikatakan bahwa koperasi tumbuh dari golongan lemah, bersatu guna memenuhi kebutuhan bersama. Usaha koperasi lebih banyak bersifat sosial menolong anggota dari pada mencari untung yang sebesar-besarnya. Dalam sejarah perkembangan koperasi di Negara kita ada UU yang mengatur gerakan koperasi. Undang-undang koperasi yang pertama ialah UU No 12/1967. Kemudian UU No. 12 ini diganti dengan yang baru yaitu, UU koperasi No. 25/1992. Menurut UU No. 12/1967 koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggota orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Menurut UU No.25/1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Bila mereka keluar, maka mereka akan mengambil simpanannya. Jenis-jenis simpanan yaitu: 1.

Simpanan pokok, yang dibayar pada waktu masuk jadi anggota.

2.

Simpanan wajib, simpanan yang dibayar terus-menerus secara teratur.

3.

Simpanan sukarela atau simpanan masukan.

4.

Simpanan hari koperasi 12 juli dan simpanan-simpanan khusus lainnya.

13

G. Yayasan Yayasan merupakan suatu badan hukum yang hartanya terpisah dari harta-harta pengurusnya. Menurut peradiran dan hukum, yayasan adalah suatu badan hukum, yang bisa bertindak atas nama sendiri. Didalam yayasan jika terjadi kepailitan maka harta pemilik tidak turut menanggung resiko, misalnya bentuk usaha PT, koperasi yayasan. Hal tersebut tidak sama seperti organisasi yang tidak berbadan hukum, harta pemilik dan harta organisasi tidak terpisah secara jellas seperti pada usaha perseorangan. Pada umumnya yayasan bergerak dengan tujuan sosial seperti yayasan rumah sakit is...


Similar Free PDFs