PENGANTAR EKONOMI KESEHATAN PDF

Title PENGANTAR EKONOMI KESEHATAN
Author Nihayatul Munaa
Pages 91
File Size 7.5 MB
File Type PDF
Total Downloads 200
Total Views 373

Summary

PENGANTAR EKONOMI KESEHATAN Penulis : Nihayatul Munaa, S.KM., MPH. Dr. Lilis Ardini, SE., M.Si., Ak., CA Ida Herwati, S,Kep., M.K.M. Lailatul Kodriyah, S.Kep., Ns ISBN : 978-623-3290-01-2 Copyright © Desember 2020 Ukuran: 14.8 cm X 21 cm; Hal: viii + 82 Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dila...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PENGANTAR EKONOMI KESEHATAN Nihayatul Munaa

Related papers Konsep eknomi pemby Misbahul Umar Supply Pelayanan Kesehat an Clariza Vioit o Sinaga Kelompok 4 ekokes DeGray Idea

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PENGANTAR EKONOMI KESEHATAN Penulis

: Nihayatul Munaa, S.KM., MPH. Dr. Lilis Ardini, SE., M.Si., Ak., CA Ida Herwati, S,Kep., M.K.M. Lailatul Kodriyah, S.Kep., Ns

ISBN

: 978-623-3290-01-2

Copyright © Desember 2020 Ukuran: 14.8 cm X 21 cm; Hal: viii + 82 Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak baik sebagian ataupun keseluruhan isi buku dengan cara apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit. Penata Isi Desainer Sampul

: M. Rosyiful Aqli : Ahmad Ariyanto

Cetakan I, Desember 2020 Diterbitkan pertama kali oleh Literasi Nusantara Perum Paradiso Kav. A1 Junrejo - Batu Telp : +6285887254603, +6285841411519 Email: [email protected] Web: www.penerbitlitnus.co.id Anggota IKAPI No. 209/JTI/2018 Didistribusikan oleh CV. Literasi Nusantara Abadi Jl. Sumedang No. 319, Cepokomulyo, Kepanjen, Malang. 65163 Telp : +6282233992061 Email: [email protected]

KATA PENGANTAR

P

uji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridho dan limpahan nikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan buku berjudul “Pengantar Ekonomi Kesehatan”. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan ekonomi, termasuk dalam aspek kesehatan. Perumbuhan penduduk yang pesat menjadi salah satu faktor meningkatnya permintaan terhadap layanan kesehatan, baik pada tataran promotif, prefentif, kuratif, maupun rehabilitative. Pada saat yang sama provider layanan kesehatan tidak berkembang sepesat pertumbuhan penduduk. Hal ini yang menyebabkan kondisi ketidakseimbangan supply dan demand kesehatan. Buku ini diharapkan memudahkan mahasiswa dalam memahami konsep ekonomi dalam sudut pandang kesehatan. Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang membangun dari pembaca kami butuhkan dalam penyempurnaan karya ini. Malang, Desember 2020

iii

iv

DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................... Daftar Isi ................................................................................... Daftar Tabel ............................................................................. Daftar Gambar ........................................................................

iii v vi vii

Kegiatan Ekonomi ........................................................ Want, Need, dan Demand .......................................... Demand pada Layanan Kesehatan ........................... Supply pada Layanan Kesehatan .............................. Elastisitas Demand dan Supply .................................

1 15 27 49 65

Daftar Pustaka ......................................................................... 75 Biografi Penulis ....................................................................... 79

v

DAFTAR TABEL Tabel 3.1

Tabel 3.2 Tabel 4.1 Table 4.2 Table 4.3

Harga Pelayanan Terhadap Jumlah Permintaan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut ....................................................... Gambaran Permintaan Layanan X ............. Daftar Penawaran Pelayanan X .................. Daftar Penawaran Handphone ................... Daftar Penawaran Penjualan Beras ............

vi

30 32 53 56 57

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 2.2

Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 5.1

Model Circular Flow ..................................... Konsep Wants-Need-Demand .................... Penerapan Konsep Keinginan (wants), Permintaan (Demand), dan kebutuhan (Need), dalam Pelayanan Kesehatan…... ............................. Pergerakan Tren Permintaan ....................... Siklus Permintaan.......................................... Pola Musiman Permintaan........................... Permintaan Berdasakan Pola Tren dengan Pola Musiman ................................................ Kurva Hukum Permintaan .......................... Demand Konsumen Terhadap Layanan Kesehatan X.................................... Persamaan Demand ...................................... Bentuk Kurva Demand ................................. Pergeseran Seluruh Kurva Permintaan ..... Pergeseran Kurva Permintaan .................... Kurva Hukum Penawaran ........................... Kurva Penawaran .......................................... Kurva Penawaran Layanan X ...................... Kurva Penawaran Handphone .................. Pergeseran Kurva Penawaran Penjualan Beras .............................................. Pergeseran Kurva Penawaran pada Komoditas Baju .............................................. Kurva Permintaan .........................................

vii

9 20

21 23 24 24 25 28 33 35 36 36 37 51 52 54 56 58 59 69

viii

KEGIATAN EKONOMI

Dalam memahami ekonomi dalam sudut pandang kesehatan, kita perlu memahami terlebih dahulu konsep dasar ekonomi. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan ekonomi, tidak terkecuali pada aspek kesehatan. Sebagai awal pembahasan, buku ini mendiskusikan Economic Scarcity sesuai dengan kondisi ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply (penawaran) kesehatan. Demand kesehatan yang tinggi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk suatu negara tidak diimbangi dengan supply instansi layanan kesehatan. Hal ini yang menyebabkan kondisi layanan kesehatan sebagai suatu hal yang langka.

Economic Scarcity Dalam memenuhi keinginan yang ada dan tak terbatas namun dengan sumber daya yang terbatas sehingga dalam ekonomi dapat terjadi kelangkaan atau Economic Scarcity. Economic scarcity atau kelangkaan ekonomi merupakan suatu keadaan dimana terjadinya kesenjangan antara sumber daya yang terbatas dengan keinginan yang tidak terbatas. Seluruh je berisiko jenis sumber daya dapat mengalami kelangkaan, bahkan sumber daya alam. Kelangkaan sumber daya dapat 1

terjadi jika permintaan konsumen terhadap sumber daya yang sebelumnya tidak diinginkan justru mengalami peningkatan akibat perubahan preferensi atau penemuan fungsi baru dari sumber daya tersebut. Economic scarcity sebagai keterbatasan persediaan sumber daya dalam kaitannya dengan keinginan dan kebutuhan akan sumber daya tersebut. Didalam ilmu ekonomi, kelangkaan menjadi suatu masalah klasik yang tak dapat terlepas karena berkaitan dengan adanya bentuk sutau penawaran dan permintaan.Kelangkaan ekonomi menciptakan situasi kompleks yang dapat menjadikan orang atau individu untuk melakukan kegiatan pertukaran untuk memperoleh apa yang dibutuhkan. Tidak hanya hal tersebut, dalam aspek ruang lingkup produsen, kelangkaan ekonomi memaksa mereka untuk lebih efisien dalam mengalokasikan sumber daya. Economic scarcity atau kelanggkaan Kesenjangan antara ketersediaan sumber daya dengan tingkat permintaan yang tinggi akan sumber daya tersebut memicu terjadinya perubahan harga bahkan hingga terjadinya kenaikan harga. Ketika kelangkaan terjadi, maka harga akan sangat tergantung pada situasi dan mekanisme pasar yang ada. Fenomena tersebut sering kali dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menaikkan harga secara tidak wajar demi mendapatkan keuntungan pribadi. Keadaan kelangkaan memiliki sifat yang relative, keadaan tersebut tidak terjadi pada semua wilayah namun pada wilayah-wilayah tertentu dengan kondisi-kondisi tertentu. Kelangkaan dapat terjadi pada semua aspek yang ada dalam kehidupan termasuk pada bidang atau sector kesehatan. Kesehatan merupakan hal yang mutlak yang dimiliki oleh seluruh individu. Pada sector kesehatan contoh pada tatanan layanan kesehatan, layanan kesehatan bisa berupa rumah sakit, puskesmas, klinik atau saranan kesehatan lainnya, pada suatu daerah tertentu dapat kondisi geografi dan pertumbuhan ekonomi yang lambat tidak terlalu bagus memiliki sarana layanan kesehatan yang

2

relative sedikit, jika dalam suatu daerah tersebut terdapat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan sarana layanan kesehatan yang hanya sedikit tidak seimbang maka akan terjadi kelangkaan pada sector kesehatan yakni kebutuhan penduduk untuk dapat memperoleh layanan kesehatan yang diinginkan.

Penyebab Kelangkaan Setiap sumber daya yang memiliki biaya berisiko mengalami suatu kelangkaan. Terjadinya kelangkaan ekonomi bisa dipicu oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya sebagai berikut: 1. Turunnya pasokan Dalam ekonomi dan bisnis setiap produksi suatu barang pastilah membutuhkan bahan baku. Fungsi bahan baku sebagai salah satu sumber daya yang harus ada atau tersedia demi berjalannya dan kelancaran proses produksi. Selama pasokan bahan baku cukup dan memadai, maka produsen dapat melakukan proses produksi secara berkelanjutan. Namun, ketika pasokan bahan baku menipis bahkan berkurang, maka proses produksi akan terhambat. Hal ini mengakibatkan pasokan barang yang beradar di pasaran menurun sehingga tak mampu memenuhi seluruh permintaan pasar. Akibatnya, terjadilah kelangkaan. 2. Meningkatnya permintaan secara drastis Kebutuhan konsumen akan barang dan jasa dapat diprediksi tetapi tidak dapat ditentukan secara pasti. Pada prinsipnya kebutuhan konsumen dipengaruhi oleh perubahan keadaan, di mana dalam situasi dan kondisi tertentu permintaan konsumen meningkat secara drastis. Di saat permintaan meningkat drastis, produsen tak mampu memenuhinya sehingga pertumbuhan pasokan tidak mampu mengimbangi peningkatan permintaan tersebut. Contohnya saja dalam masa pandemi Covid-19 yang menghebohkan dunia beberapa waktu lalu, yang 3

3.

bahkan masih berlangsung hingga saat ini. Saat kasus infeksi virus ini meningkat, kebutuhan masyarakat akan masker dan hand sanitizer meningkat drastis. Sayangnya, pasokan kedua jenis barang tersebut yang ada di pasaran tak mampu mencukupi seluruh kebutuhan konsumen. Akibatnya, terjadi kelangkaan yang memicu lonjakan harga pada kedua jenis barang tersebut. Faktor alam Terjadinya kelangkaan ekonomi juga disebabkan oleh faktor alam, misalnya bencana alam, perubahan iklim, dan musim yang berkepanjangan. Faktor alam ini umumnya mempengaruhi pasokan sumber daya alam seperti air, hasil pertanian dan perkebunan, hasil tambang, dan lain sebagainya. Contoh pada factor alam ini adalah salah satu nya bensin, bensin merupakan sumber daya yang tidak memerlukan waktu yang lama dalam penyediaannya, pada perkembangan jaman saat ini, kendaraan merupakan suatu kebutuhan primer oleh suatu individu sehingga perusahaan otomotif berlombalomba untuk mengeluarkan produk untuk mendapatkan keuntungan yang besar karena permintaan konsumen yang tinggi akan hal tersbeutm, banyak inovasi-inovasi yang dimunculkan sehingga konsumen tertarik untuk mendapatkan pembaharuan dari kendaraan yang dimiliki, jumlah penduduk yang tinggi ini membuat kendaraan juga menjadi semakin banyak digunakan, dan bahan bakar kendaraan saat ini adalah bensin, sehinngga terjadinya kelangkaan pada bensin tersebut.

Jenis kelangkaan Hukum permintaan dan penawaran dalam ekonomi harus seimbang. Ketika permintaan tinggi dan penawaran tinggi, maka pasokan sumber daya tidak akan mengalami masalah. Artinya, pasokan sumber daya yang tersedia mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Lain kondisinya jika tingkat permintaan tidak seimbang dengan penawarannya. 4

Kesenjangan ini menimbulkan gangguan pasokan di mana pasokan mengalami keterbatasan bahkan kekurangan sehingga terjadi kelangkaan. Contoh mudahnya saja adalah hand sanitizer. Dalam kondisi normal, barang ini tidak terlalu dibutuhkan, sehingga stok selalu ada dan berjajar rapi di rakrak toko, supermarket, dan apotik. Namun, sejak merebaknya virus Covid-19 di mana sering-sering membersihkan tangan menjadi protokol wajib, maka hand sanitizer banyak diburu konsumen. Sehingga hal tersebut dapat membuat lonjakan yang tidak wajar. Selain hand sanitizer yaitu masker, masker merupakan sarana utama dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 seiring dengan kebutuhan yang sangat meningkat juga membuat lonjakan harga yang tidak wajar karena kebutuhan yang tinggi yang kesediaan barang tersebut yang terbatas. Secara umum, kelangkaan dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Kelangkaan yang diinduksi oleh permintaan Jenis kelangkaan ini terjadi ketika suatu daerah atau negara mengalami peningkatan populasi atau konsumsi yang melebihi pasokan yang mampu disediakan oleh ekonomi. 2. Kelangkaan yang disebabkan oleh pasokan Jenis kelangkaan ini terjadi akibat faktor alam atau lingkungan. Degradasi atau kerusakan lingkungan atau faktor-faktor alam lain yang tidak terduga dapat menyebabkan pasokan sumber daya berkurang secara signifikan meskipun tidak ada lonjakan permintaan. Misalnya bencana alam, kekeringan, tanah longsor, banjir, dan lain sebagainya. 3. Kelangkaan struktural Jenis kelangkaan ini terjadi sebagai imbas dari hasil akses yang tidak merata ke suatu sumber daya. Misalnya faktor politik, ekonomi, pembangunan wilayah, dan lainnya.

5

Pentingnya Kelangkaan Meski menjadi permasalahan dasar, namun kelangkaan terkadang justru dibutuhkan karena memiliki peran penting dalam ekonomi. Tak dipungkiri bahwa kelangkaan menjadi salah satu faktor yang paling signifikan dalam mempengaruhi penawaran dan permintaan. Pada perekonomian, kelangkaan barang memainkan peran yang signifikan dalam mempengaruhi persaingan pasar di berbagai basis harga apapun. Kelangkaan barang umumnya terjadi pada adanya permintaan yang lebih besar, sehingga memiliki peranan yang dominan untuk memainkan harga barang menjadi lebih tinggi.Terjadinya kelangkaan ekonomi tak hanya berpengaruh pada pasokan sumber daya atau barang, tetapi juga bisnis.

Mekanisme Kerja Kelangkaan dalam Bisnis Pada sudut pandang tertentu kelangkaan ekonomi dapat menyebabkan masalah dalam hal keterbatasan dan kekurangan adanya pasokan sumber daya. Namun pada keadaan lain, kelangkaan ekonomi justru memberikan dampak positif terhadap bisnis. Dengan adanya kelangkaan ekonomi, produsen akan berusaha memperbaiki sistem produksinya terkait dengan pengalokasian sumber daya secara efektif dan efisien. Hal ini tak lepas dari mekanisme kerja kelangkaan itu sendiri di dalam bisnis. Adapun kerja konsep kelangkaan dalam bisnis sebagai berikut. 1. Dalam studi ekonomi, kelangkaan justru penting dan memiliki peran yang signifikan. Aspek yang mendasari dari kelangkaan adalah kesenjangan antara tingkat penawaran dengan permintaan. Konsep kelangkaan ini menuntut pelaku ekonomi terutama yang bertindak sebagai produsen untuk mempelajari cara mengalokasikan sumber daya yang efektif, sehingga mampu menilai biaya peluang dan mengurangi risiko. 2. Kelangkaan memungkinkan bisnis untuk memastikan profitabilitas secara berkelanjutan. Pada kondisi tertentu 6

3.

4.

bisnis dihadapkan pada kelangkaan produk atau sumber daya tertentu, produsen dituntut untuk mampu membuat penyesuaian. Jika bahan baku produknya mengalami kelangkaan, produsen bisa beralih ke bahan alternatif sebagai substitusi bahan-bahan baku yang langka untuk produknya, agar proses produksi tetap berjalan sehingga tetap mampu memenuhi yang dibutuhkan konsumen. Kelangkaan membantu memenuhi kebutuhan pelanggan. Ketika tingkat permintaan terhadap suatu produk mengalami lonjakan, akan berakibat pada kelangkaan produk tersebut. Produsen-produsen yang ingin terus menyediakan produk-produk tersebut guna memenuhi permintaan pelanggan bisa saja memutuskan untuk melakukan produksi terbatas atau justru meningkatkan produksinya. Tingginya tingkat permintaan konsumen terhadap suatu produk sering kali justru memicu produsen-produsen lain untuk memproduksi produk yang sama, guna memenuhi pasokan atas permintaan produk tersebut. Kelangkaan membantu sumber daya manusia menavigasi pasar kerja. Sumber daya manusia atau pekerja dan peluang kerja dapat dianggap sebagai sumber daya yang terbatas, sehingga berisiko mengalami kelangkaan juga. Peluang kerja atau pekerja yang berkualifikasi bisa saja langka, tergantung pada kondisi pasat kerja tertentu. Oleh sebab itu, pekerja dapat memilih dan menentukan target pada posisi tertentu di mana ada kelangkaan pekerja yang memenuhi syarat. Sebaliknya, pekerja juga dapat memutuskan untuk pindah ke kota atau negara lain ketika peluang kerja yang sesuai dengan bidang dan kualifikasinya langka.

Cara Bisnis Mengatasi Masalah Kelangkaan Ketika suatu sumber daya dimanfaatkan secara terusmenerus untuk proses produksi, maka pada suatu saat akan mengalami kelangkaan. Jika kelangkaan barang terjadi, maka 7

persediaan akan menurun sehingga menyebabkan kenaikan harga. Dalam bisnis dan pasar bebas, kenaikan harga ini berfungsi sebagai sinyal di mana permintaan akan mengalami penurunan. Selain itu, kenaikan harga barang yang lebih tinggi juga berfungsi sebagai insentif bagi perusahaan untuk melakukan berbagai langkah guna mengatasi kelangkaan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi masalah kelangkaan diantaranya sebagai berikut: mencari sumber-sumber alternative dari barang yang mengalami kelangkaan tersebut, menemukan barang substitusi dari barang yang mengalami kelangkaan tersebut, membuat suatu efisiensi dari kelangkaan barang tersebut.

Circular Flow Model Model Circular flow model ini merupakan suatu kegiatan ekonomi yang bersifat melingkar dan memiliki keterikatan satu sama lainnya. Pada gambar circular flow model tersebut menunjukkan adanya arus dari pelayanan dan barnag-barang serta input yang dapat dimasukkan dalam system produksi. Lembaga usaha atau firma menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh rumah tangga atau kebutuhan dari invidu. Dalam keadaan lainnya individu atau rumah tangga tersebut memberikan suatu kontribusi pasokan input pada perusahaan atau Lembaga usaha tersebut. Pada lingkaran luar menunjukkan adanya aliran atau arus uang. Rumah tangga atau individu mengeluarkan barang untuk mendapatkan kebutuhan yang diperlukan dan hal tersebut menjadikan pendapatan bagi Lembaga usaha tersebut.Prinsip tersebut menjadikan system ekonomi yang terus menerus

8

PASAR PRODUKSI

Pengeluaran oleh RT

Barang & jasa yang dibutuhkan

RUMAH TANGGA

Pemasukan Rp. Dari produksi

Penerimaan

Pasokan barang

FIRMA Pemasukan input dari RT

Input yang dibutuhkan firma

PASAR FAKTOR PRODUKSI

Biaya produksi yang dibayar firma

Gambar 1.1 Model Circular Flow Model Circular Flow pada Perekomian tersebut dapat kita gambarkan pada tatanan layanan kesehatan. Layanan kesehatan yang dapat kita ambil contoh untuk bisa kita gambarkan yaitu rumah sakit dapat dianggap sebagai suatu lembaga usaha yang memberi pasokan pelayanan kesehatan di pasar produksi. Rumah Sakit dapat kita anlogikan sebagai Lembaga usaha atau firma. Dengan memberikan pelayanan kesehatan, rumah sakit sebagai lembaga usaha akan mempunyai penerimaan yang berasal dari pengeluaran oleh rumah tangga. Pada sisi pasar faktor-faktor produksi, rumah sakit membutuhkan input, misalnya tenaga kerja atau sumber daya manusia yang berasal dari masyarakat. Dengan menggu- nakan input tenaga kerja atau sumber daya, rumah sakit mempunyai biaya produksi yang sebagian akan masuk ke rumah tangga. Model ini dapat dipergunakan untuk menerangkan berbagai masalah manajemen dan kebijakan kesehatan di Indonesia. Model ini tidak melihat faktor pemerintah. hal ini memang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Sebagai contoh, sektor kesehatan di Indonesia dibiayai sekitar 30%-nya oleh anggaran pemerintah dalam bentuk berbagai kegiatan rutin, proyek, dan subsidi. Dalam 9

sektor ini tentu peranan pemerintah tidak ...


Similar Free PDFs