PENGARUH PEMBERLAKUAN SISTEM WORKING FROM HOME (WFH) DAN DISIPLIN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI PDF

Title PENGARUH PEMBERLAKUAN SISTEM WORKING FROM HOME (WFH) DAN DISIPLIN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI
Author A. Kaning
Pages 7
File Size 697.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 475
Total Views 890

Summary

PENGARUH PEMBERLAKUAN SISTEM WORKING FROM HOME (WFH) DAN DISIPLIN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI Oleh: Nining K, Suhermanto, A. T Kaning, M. Iqbal, R. Arieshandy Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi adanya penerapan sistem Work From Home (WFH) yang m...


Description

PENGARUH PEMBERLAKUAN SISTEM WORKING FROM HOME (WFH) DAN DISIPLIN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI Oleh: Nining K, Suhermanto, A. T Kaning, M. Iqbal, R. Arieshandy

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi adanya penerapan sistem Work From Home (WFH) yang memberikan pengaruh pada disiplin kerja pegawai dapat membawa dampak menurunnya produktivitas dari kinerja pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pertanian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel yang digunakan yaitu Sistem WFH (X1), displin kerja (X2) sebagai variabel bebas, sedangkan variabel terikat adalah Kinerja Pegawai (Y). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan pemberlakuan sistem WFH dan disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, dimana 57,7% kinerja pegawai dipengaruhi oleh pemberlakuan sistem WFH dan disiplin pegawai. pengaruh signifikan pemberlakuan sistem WFH terhadap kinerja pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, dimana pemberlakuan sistem WFH memberikan pengaruh sebesar 0,506 atau 50,6%. Secara parsial, terdapat pengaruh signifikan disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, dimana disiplin pegawai memberikan pengaruh sebesar 0,376 atau 37,6%. Kata Kunci: Work From Home, Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai. Pendahuluan Pandemi Covid-19 telah berdampak luar biasa hingga menyebabkan perubahan untuk melakukan adaptasi terhadap kondisi kedaruratan kesehatan dan sosial hingga diberlakukan sistem Working From Home (WFH) yang memiliki kelebihan dan kelemahannya. Melalui Surat Edaran Menteri PAN dan RB No. 19 Tahun 2020, sistem WFH diterapkan untuk pelaksanaan tugas kedinasan. Sistem WFH bukan untuk ‘merusak’ kinerja melainkan mencegah penyebaran Covid-19 (Mungkasa, 2020). Disiplin kerja merupakan ketaatan seorang pegawai dalam menjalankan tugasnya sesuai peraturan yang telah ditentukan. Setiap pegawai dituntut untuk patuh terhadap peraturan yang telah dibuat organisasi atau perusahaan karena dapat

mempengaruhi kinerja. Pegawai yang bekerja sesuai peraturan dan menjalankan semua tugas dna kewajiban dengan baik, tentunya akan memberikan hasil yang baik pula (Hafidah, 2021). Pemberlakuan sistem WFH di lingkungan Kementerian Pertanian berdasarkan Surat Edaran Menteri PAN dan RB Nomor 2403 Tahun 2020 yang mengatur tentang ketentuan jam kerja ASN yang melaksanakan WFH selama masa pandemi Covid-19. Apabila terjadi ketidakpatuhan/pelanggaran dapat dberikan penegakan disiplin, sanksi kode etik atau penjatuhan hukum sesuai dengan peraturan pemerintah tentang disiplin PNS. Faktor yang berpengaruh pada kedisiplinan pegawai dengan sistem WFH terhadap kinerja pegawai, yaitu keterbatasan kelengkapan alat kerja dan komunikasi, kurangnya koordinasi, gangguan lingkungan di rumah ketika memberikan laporan pekerjaan melalui telekomunikasi jarak jauh. Kinerja pegawai menjadi hal penting yang harus diperhatikan karena kinerja merupakan dasar dan tolok ukur bagi organisasi untuk mewujudkan pencapaian tujuan yang telah direncanakan (Hafida, 2021). Oleh karena itu dapat diidentifikasikan masalah, yaitu: (1) pemberlakuan WFH bagi pegawai menghadapi keterbatasan kelengkapan alat kerja berdampak ketidakoptimalan disiplin pegawai; (2) pemberlakuan WFH bagi pegawai menghadapi kendali kurangnya koordinasi, gangguan menyelesaikan pekerjaan dari rumah hingga berdampak ketidakoptimal kinerja pegawai; (3) kelemahan sistem WFH bagi pegawai adalah kesulitan mengukur produktivas pegawai berdampak pada disiplin dan penilaian kinerja pegawai. Maka masalah yang dianalisis adalah: (1) bagaimanakah pengaruh pemberlakuan sistem WFH terhadap disiplin kerja pegawai? (2) bagaimanakah pengaruh pemberlakuan sistem WFH terhadap kinerja pegawai? (3) bagaimanakah pengaruh pemberlakuan sistem WFH dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai? Lokus dalam penelitian ini di lingkungan Biro Perencanaan Kementerian Pertanian bertujuan untuk menganalisis tentang pengaruh pemberlakuan sistem WFH, disiplin kerja pegawai terhadap kinerja pegawai di Kementerian Pertanian.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan variabel yang mempengaruhi variabel lainnya (Creswell, 2016). Variabel yang digunakan yaitu Sistem WFH (X1), displin kerja (X2) sebagai variabel bebas, sedangkan variabel terikat adalah Kinerja Pegawai (Y). Populasi penelitan berjumlah 104 populasi. Sampel yang ditentukan sebagai ukuran sampel yagn sesuai antara 100 sampai 200 (Hair, et.al, 2010), sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel ditetapkan sebanyak 100 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan Skala Likert dengan skala 1 sampai 4 diberi skor positif. Di dalam pengolahan data menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik, uji multikolinieritas, uji autokorelasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu program SPSS.

Hasil Analisis dan Pembahasan Hasil uji instrument pada uji validitas pada variabel pemberlakuan sistem WFH (X1), Disiplin Pegawai (X2), dan Kinerja (Y) diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,195) maka semua pernyataan dinyatakan valid dan memenuhi syarat sebagai instrumen yang baik. Dari uji realibilitas pada variabel pemberlakuan sistem WFH (X1) dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,605, nilai Cronbach’s Alpha disiplin pegawai sebesar 0,618, dan nilai Cronbach’s Alpha kinerja pegawai sebesar 0,622. Oleh karena ketiga instrumen dinyatakan reliable. Ukuran statistik yang dideskripsikan dalam penelitian ini meliputi: jumlah sampel (n), skor terendah (minimum), skor tertinggi (maksimum), rata-rata skor (mean), median, modus dan standard deviasi seperti ditunjukkan tabel di bawah ini.

Tabel 1 Deskripsi Statistik Pemberlakuan Sistem WFH, Disiplin Pegawai dan Kinerja Pegawai

Statistics Pemberlakuan Sistem WFH Disiplin Pegawai N Valid 100 100 Missing 0 0 Mean 43.16 43.03 Median 43.00 43.00 Mode 43 42a Std. Deviation 3.212 3.043 Variance 10.318 9.262 Range 12 12 Minimum 36 36 Maximum 48 48 Sum 4316 4303 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Kinerja Pegawai 100 0 42.66 43.00 43 3.279 10.752 12 36 48 4266

Uji normalitas dalam penelitian menggunakan Kolmogorov Smirnov test dan normal probability plots. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov test ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel 2 Hasil Uji Normalias Dengan Kolomogrov-Smirnov Test

Tests of Normality Pemberlakuan Sistem WFH Disiplin Pegawai Kinerja Pegawai a. Lilliefors Significance Correction

Kolmogorov-Smirnova Statistic df Sig. .087 100 .062 .085 100 .072 .082 100 .092

Statistic .961 .969 .966

Shapiro-Wilk df 100 100 100

Sig. .005 .020 .010

Hasil uji Normalitas menunjukkan nilai signifikan (Sig.) pemberlakuan sistem WFH sebesar 0,062, nilai Sig. disiplin pegawai sebesar 0,072, dan nilai Sig. kinerja pegawai sebesar 0,092. Oleh karena nilai Sig. ketiga variabel lebih besar dari 0,05, maka sebaran data ketiga variabel berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dengan normal probability plots ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 1 Normal P-P Plot pada Uji Normalitas

Gambar 1 menunjukkan data penelitian (plot-plot) menyebar mendekati suatu garis lurus dari kiri bawah ke kanan atas, maka data penelitian tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga data penelitian dari variabel X1, X2 dan Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji multikolinieritas selengkapnya pada lampiran 7 dan ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel 3 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa Model 1

Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant)

Pemberlakuan Sistem WFH Disiplin Pegawai a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

.638 .638

1.568 1.568

Tabel 3 menunjukkan nilai Tolerance dan VIF variabel pemberlakuan sistem WFH sebesar 0,638 dan 1,568, dan nilai Tolerance dan VIF variabel disiplin pegawai sebesar 0,638 dan 1,568. Oleh karena kedua variabel bebas memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan model regresi terbebas dari multikolinieritas. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 2 Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas

Hasil analisis data menggunakan regresi linier berganda ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4 Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa Model 1

Unstandardized Coefficients B Std. Error 4.612 3.349

(Constant) Pemberlakuan Sistem WFH Disiplin Pegawai

.506 .376

Standardized Coefficients Beta

.084 .089

.496 .349

t 1.377

Sig. .172

5.996 4.222

.000 .000

Persamaan regresi linier berganda di atas menunjukkan bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh adalah variabel pemberlakuan sistem WFH dengan koefisien regresi 0,506, variabel disiplin pegawai dengan koefisien regresi 0,376. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa pemberlakuan sistem WFH dan disiplin pegawai memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Artinya, setiap peningkatan pemberlakuan sistem WFH dan disiplin pegawai akan mengakibatkan peningkatan kinerja pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Besarnya pengaruh pemberlakuan sistem WFH dan disiplin pegawai secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja pegawai ditunjukkan dengan besarnya nilai koefisien determinan (R2) sebagaimana ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel 5 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb Std. Error of the Model R R Square Adjusted R Square Estimate 1 .759a .577 .568 2.155 a. Predictors: (Constant), Disiplin Pegawai, Pemberlakuan Sistem WFH b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Tabel 5 menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,577 (lampiran 6). Hal ini berarti 57,7% kinerja pegawai dipengaruhi oleh pemberlakuan sistem WFH dan disiplin pegawai, sedangkan sisanya 42,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Pengaruh pemberlakuan sistem WFH terhadap kinerja pegawai ditunjukkan pada nilai t hitung sebesar 5,996 dengan nilai signifikan (Sig.) sebesar 0,000. Diketahui pada pengujian dua arah, taraf signifikan 0,05, jumlah sampel (n) 100, dan derajat bebas (df) n-2 = 98, diperoleh nilai ttabel sebesar 1,984. Oleh karena nilai t hitung (5,996) > t tabel (1,984) dan nilai signifikan (0,000) < 0,05, maka berarti hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Pada pengaruh disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai menunjukkan t hitung sebesar 4,222 dengan nilai signifikan (Sig.) sebesar 0,000. Oleh karena nilai t hitung (4,222) > t tabel (1,984)

dan nilai signifikan (0,000) < 0,05, maka berarti hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil uji simultan menunjukkan nilai F hitung sebesar 66,050 dengan nilai signifikan (Sig.) sebesar 0,000 (lampiran 6). Diketahui pada taraf signifikan 0,05, jumlah sampel (n) = 100, derajat bebas 1 (df1) = banyak variabel bebas (k) = 2 dan derajat bebas 2 (df2) =n-k-1=97 diperoleh nilai F tabel sebesar 3,090 (lampiran 9). Oleh karena nilai F hitung (66,050) > F tabel (3,090) dan nilai signifikan (0,000) < 0,05 maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh signifikan pemberlakuan sistem WFH dan disiplin pegawai secara simultan terhadap kinerja pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pertanian. Penutup Dari hasil analisis dan pembahasan ditemukan secara simultan, terdapat pengaruh signifikan pemberlakuan sistem WFH dan disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, dimana 57,7% kinerja pegawai dipengaruhi oleh pemberlakuan sistem WFH dan disiplin pegawai. pengaruh signifikan pemberlakuan sistem WFH terhadap kinerja pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, dimana pemberlakuan sistem WFH memberikan pengaruh sebesar 0,506 atau 50,6%. Secara parsial, terdapat pengaruh signifikan disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, dimana disiplin pegawai memberikan pengaruh sebesar 0,376 atau 37,6%. Hasil penelitian ini merekomendasikan saran bagi pimpinan Biro Perencanaan Kementerian Pertanian untuk membuat kebijakan-kebijakan yang mampu meningkatkan kinerja pegawai di saat pemberlakuan sistem WFH, dan peningkatan disiplin pegawai dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai. Peneliti selanjutnya perlu dicari variabel lain diduga berpengaruh terhadap kinerja pegawai. DAFTAR PUSTAKA Creswell, Jhon W. 2016. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hafidah, Kelana Sri., Farida Gustini. 2021. “Pengaruh Disiplin Kerja terhdap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Dalam Masa Pandemi Covid 19”, Jurnal Health Sains, Vol.2, No. 8, Agustus 2021, https://doi.org/10.46799/jhs.v2i8.250 Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. ., & Anderson, R. 2010. Multivariate Data Analysis (7 (ed.)). Pearson Pretice Hall. Mungkasa, Oswar. 2020. “Bekerja dari Rumah (Working From Homr/WFH) Menuju Tatanan Baru Era Pandemi Covid 19”, The Indonesian Journal of Development Planning, Vol. IV, No. 2, Juni 2020, https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.119...


Similar Free PDFs