Pengaruh Penggunaan Virtual Tour Museum (VTM) Manusia Purba Sangiran Terhadap Kemampuan Mengolah Informasi Pada Pembelajaran Sejarah Peserta Didik Kelas X DI Sman 8 Banjarmasin PDF

Title Pengaruh Penggunaan Virtual Tour Museum (VTM) Manusia Purba Sangiran Terhadap Kemampuan Mengolah Informasi Pada Pembelajaran Sejarah Peserta Didik Kelas X DI Sman 8 Banjarmasin
Author Mulyani Safitri
Pages 38
File Size 2.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 59
Total Views 562

Summary

PENGARUH PENGGUNAAN VIRTUAL TOUR MUSEUM (VTM) MANUSIA PURBA SANGIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGOLAH INFORMASI PADA PEMBELAJARAN SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS X DI SMAN 8 BANJARMASIN PROPOSAL SKRIPSI Pembimbing Akademik: Drs. Hairiyadi, M.Hum. Oleh: MULYANI SAFITRI NIM 1810111220023 PROGRAM STUDI PENDIDIK...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Pengaruh Penggunaan Virtual Tour Museum (VTM) Manusia Purba Sangiran Terhadap Kemampuan Mengolah Informasi Pada ... Mulyani Safitri

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PERSEPSI GURU SEJARAH MENGENAI KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 KENDAL soekoerniat y plant

Buku Guru Sejarah Kelas 10 Edisi Revisi ahmad ardiant o Prosiding Semnas PMIPA RAHMAT RUDIANT O

PENGARUH PENGGUNAAN VIRTUAL TOUR MUSEUM (VTM) MANUSIA PURBA SANGIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGOLAH INFORMASI PADA PEMBELAJARAN SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS X DI SMAN 8 BANJARMASIN

PROPOSAL SKRIPSI Pembimbing Akademik: Drs. Hairiyadi, M.Hum.

Oleh: MULYANI SAFITRI NIM 1810111220023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2021

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii DAFTAR BAGAN DAN TABEL ....................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang .............................................................................................1 B. Identifikasi Masalah .....................................................................................6 C. Batasan Masalah...........................................................................................7 D. Rumusan Masalah ........................................................................................8 E. Tujuan Penelitian .........................................................................................9 F. Manfaat Penelitian .......................................................................................9 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS .......11 A. Kajian Teori ...............................................................................................11 B. Penelitian yang Relevan .............................................................................21 C. Kerangka Berpikir ......................................................................................22 D. Hipotesis.....................................................................................................24 BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................25 A. Tempat, Waktu dan Variabel Penelitian ....................................................25 B. Jenis Penelitian ...........................................................................................26 C. Definisi Operasional...................................................................................26 D. Populasi, Sampel, dan Sampling ................................................................27 E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................28 F. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................29 G. Teknik Analisis Data ..................................................................................30 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................32

ii

DAFTAR BAGAN DAN TABEL Bagan 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian ............................................................... 21 Tabel 3.1 Jumlah Populasi Peserta Didik Kelas X IPA SMA Negeri 8 Banjarmasin Tahun Ajaran 2021/2022....................................................................................... 27

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berkembang pesat dan memiliki suatu pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia bahkan dunia. Perkembangan teknologi pada era sekarang ini sangat mendukung dalam segala hal misalnya dalam sektor pendidikan di Indonesia. Kemajuan teknologi memungkinkan perlu adanya suatu perubahan dalam proses pembelajaran sejarah untuk bisa beradaptasi dalam mengikuti perkembangan zaman pada era revolusi industri 4.0 saat ini. Media Pembelajaran Sejarah yang memanfaatkan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar karena dianggap dapat mempermudah segala urusan pekerjaan termasuk dalam pembelajaran sejarah. Dengan memanfaatkan media dalam pembelajaran sejarah tentunya akan mempermudah guru dalam memberikan pengajaran kepada peserta didik. Karena tujuan utama dari pendidikan pada masa ini adalah mempersiapkan anak untuk bertahan hidup, maka masyarakat pada masa ini juga belum mempunyai konsep sistematis tentang pendidikan. Sebagian besar pengetahuan yang diajarkan berhubungan dengan bagaimana menaklukkan tantangan dari alam.1 Museum adalah salah satu yang terlintas jika mendengar kata Sejarah. Hal tersebut terjadi karena museum merupakan tempat dimana

1

Syaharuddin, S., & Susanto, H. 2019. Sejarah Pendidikan Indonesia (Era Pra Kolonialisme Nusantara sampai Reformasi). Hal: 12.

1

2

sumber-sumber sejarah tersimpan dan bisa dilihat secara langsung baik itu dalam bentuk tulisan, dokumen, maupun benda arkeologi. Museum sebagai sumber belajar sejarah, memberikan pengalaman belajar sejarah yang menarik, karena selain bisa membaca informasi yang tersaji di dalam nya, pengunjung juga bisa melihat secara langsung peninggalan sejarah, kemudian dalam museum juga dilengkapi dengan tour guide yang akan memandu dan memberikan informasi tambahan.2 Pada masa Pandemi, Museum di Indonesia sementara waktu di tutup untuk umum tetapi dengan kemajuan teknologi maka masyarakat tetap bisa melihat koleksi yang terdapat pada museum dengan layanan virtual tour museum. Salah satu contohnya yaitu Museum Manusia Purba Sangiran yang memberikan layanan melihat lokasi museum dengan view 360o dan bisa dilakukan dimanapun dengan catatan koneksi internet yang bagus (diakses pada situs google di link https://kebudayaan.kemdikbud.go.id dengan memilih museum Manusia Purba Sangiran). Dalam layanan tersebut kita akan melihat benda-benda peninggalan sejarah yang dilengkapi dengan penjelasan. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dirasa penting karena akan mempermudah dalam proses pembelajaran, Virtual tour museum bisa digunakan sebagai alternatif sumber belajar sejarah terlebih di masa pandemi saat ini. Pembelajaran sejarah dengan Virtual tour Museum

2

Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo,Yuni Maryuni, Ana Nurhasanah, Dheka Willdianti. 2020. Pemanfaatan Virtual Tour Museum (VTM) dalam Pembelajaran Sejarah di Masa Pandemi Covid19, hal: 405

3

memberikan suasana pembelajaran yang mengarah pada audio-visual tetapi memang kekurangan nya yaitu tidak adanya komunikasi yang timbal balik atau komunikasi terjadi hanya satu arah, artinya pengunjung hanya bisa melihat dan mendengar informasi yang disampaikan tetapi tidak bisa melakukan sesi tanya-jawab. Pembelajaran sejarah adalah proses dimana seseorang atau sekelompok orang melakukan aktivitas belajar-mengajar, didalamnya memuat pelajaran tentang kehidupan manusia di masa lampau dalam bentuk peristiwa, dilakukan dengan cara komunikasi dua arah sehingga pesan/nilai dari sebuah peristiwa tersebut dapat tersampaikan. Dan media pembelajaran sejarah secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mendukung penyampaian informasi kepada pembelajar mengenai pembelajaran sejarah.3 Pembelajaran sejarah memiliki kegunaan edukasi, inspirasi, dan rekreasi. Mempelajari sejarah berarti mempelajari peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau, mengambil nilai keteladanan baik dari tokoh maupun peristiwa itu sendiri, dan menjadi sarana rekreasi karena mengunjungi tempat bersejarah yang dalam perkembangan zaman nya telah didesain agar menjadi tempat yang nyaman dan menarik untuk belajar. Salah satunya yaitu Museum. Dalam mempelajari sejarah, museum menjadi

3

Susanto, H., & Akmal, H. 2019. Media Pembelajaran Sejarah Era Teknologi Informasi (Konsep Dasar, Prinsip Aplikatif, dan Perancangannya), hal: 28

4

tempat yang akan dituju untuk melihat secara langsung bukti dari peritiswa sejarah yang tersimpan di dalam nya. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Tujuan pendidikan tidak selalu berpatokan pada nilai-nilai angka yang diperoleh peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran. Namun, lebih pada keterampilan dan kemampuan dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pada dasarnya tujuan pembelajaran sejarah mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dalam berpikir. Terdapat empat tujuan secara ideal pembelajaran sejarah yang harus dicapai menurut Ismaun: mampu memahami sejarah, dalam arti: (1) memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang peristiwa; (2) memiliki kemampuan berpikir secara kritis yang dapat digunakan untuk menguji dan memanfaatkan pengetahuan sejarah; (3) memiliki keterampilan sejarah yang dapat digunakan untuk mengkaji berbagai informasi yang sampai kepadanya guna menentukan kesahihan informasi tersebut; dan (4) memahami dan mengkaji setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat di lingkungan sekitarnya serta digunakan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. 4 Tinggi rendahnya kemampuan peserta didik dalam merekam informasi sangat ditentukan oleh kemampuan otak atau kemampuan berpikir dalam mengolah informasi. Dalam Rohim5 menjelaskan bahwa

4 5

Ismaun. 2001. Paradigma pendidikan sejarah yang terarah dan bermakna, hal: 114 Rohim, S. 2009. Teori komunikasi perspektif, ragam, & aplikasi, hal: 59

5

“proses pengolahan informasi, yang juga disebut komunikasi interpersonal meliputi sensasi, persepsi, memori dan berpikir”. Untuk mengembangkan kemampuan mengolah informasi Hasan menambahkan bahwa dalam kegiatan mengolah informasi merupakan bagian dari kemampuan menganalisis.6 Kemampuan analisis di sini peserta didik dapat menentukan keterhubungan antara satu sumber informasi dengan informasi lainnya. Mengolah informasi yang di dapat, sehingga peserta didik tidak dapat begitu saja menerima informasi yang mereka dapat dari berbagai sumber, menentukan pokok-pokok pikiran yang mendasari suatu informasi dan menarik konsekuensi dari informasi baik dalam waktu maupun dalam dimensi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dikembangkan dengan penerapan sebuah media pembelajaran yang harapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan mengolah informasi siswa. Media pembelajaran saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu dalam proses pembelajaran, tidak hanya itu saja media pembelajaran dianggap sebagai salah satu sumber belajar yang ikut membantu guru dalam memperkaya wawasan peserta didik serta berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang ini disampaikan. Sependapat dengan Triantonmenyatakan bahwa “media yang baik adalah yang mengandung

6

Hasan. H. 1996. Pendidikan ilmu social, hal: 222

6

pesan sebagai perangsang sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar pada siswa (peserta didik). 7 Tujuannya adalah agar peserta didik menjadi tidak bosan atau cepat jenuh dalam mengikuti proses belajar”. Pembelajaran sejarah yang konstruktivistik pada era pandemi ini dapat disesuaikan dengan metode belajar virtual, salah satunya melalui virtual tour museum (VTM). Kunjungan museum lewat media virtual menjadi salah satu cara untuk membuat museum dan koleksinya lebih mudah diakses. Selama pandemi berlangsung, minat masyarakat dalam virtual tour museum mengalami lonjakan yang cukup tinggi.8 Adanya teknologi tersebut diharapkan dapat membantu dunia pendidikan dalam penyampaian materi agar dapat mempermudah kemampuan mengolah informasi belajar siswa, maka dari itu peneliti mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Virtual Tour Museum (VTM) Manusia Purba Sangiran Terhadap Kemampuan Mengolah Informasi pada Pembelajaran Sejarah Peserta Didik Kelas X di SMAN 8 Banjarmasin”.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah ini sebagai berikut: 1. Perlunya pemanfaatan teknologi yang berkembang pada masa kini, sehingga bisa membuat siswa tertarik mempelajari sejarah.

7

Trianton. T. (2013). Film sebagai media belajar, hal: xi Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo,Yuni Maryuni, Ana Nurhasanah, Dheka Willdianti. 2020. Pemanfaatan Virtual Tour Museum (VTM) dalam Pembelajaran Sejarah di Masa Pandemi Covid19, hal: 403 8

7

2. Proses

pembelajaran

sejarah

masih

menggunakan

metode

konvensional, maka dari itu perlu merancang media pengenalan manusia purba menggunakan teknologi Virtual Tour Museum (VTM) sebagai media pembelajaran yang interaktif. 3. Peserta didik saat ini membutuhkan sebuah inovasi dalam penggunaan media pembelajaran sejarah yang sesuai dengan kebutuhan di era Revolusi Industri 4.0 saat ini yaitu media yang kreatif, menarik, interaktif, dan dapat digunakan dengan mudah kapanpun dan dimanapun.

C. Batasan Masalah Peneliti melakukan pembatasan terhadap masalah-masalah yang akan dibahas, hal ini dilakukan agar pembahasan dalam penelitian ini tidak melenceng dari fokus penelitian: Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 8 Banjarmasin dengan fokus penelitian peserta didik kelas X IPA 1. 2. Penelitian ini hanya sebatas mengimplementasikan media pembelajaran sejarah berbasis Virtual Tour Museum (VTM) guna meningkatkan keterampilan mengolah informasi peserta didik. 3. Materi yang diintegrasikan ke dalam media pembelajaran berbasis Virtual Tour Museum (VTM) disesuaikan dengan Kompetensi Dasar

8

pada Silabus Semester Ganjil kelas X yaitu “Memahami corak kehidupan masyarakat pada masa pra-aksara”. Materi yang disampaikan adalah tentang “Mengenal Manusia Purba”. 4. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Media Pembelajaran Sejarah berbasis Virtual Tour Museum (VTM) Manusia Purba Sangiran. 5. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan mengolah informasi dalam pembelajaran sejarah pada peserta didik kelas X IPA 1 SMA Negeri 8 Banjarmasin.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah peneliti kemukakan di atas, terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan keterampilan mengolah informasi peserta didik kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dengan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol SMA Negeri 8 Banjarmasin? 2. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran sejarah berbasis Virtual Tour Museum (VTM) Manusia Purba Sangiran terhadap kemampuan mengolah informasi peserta didik kelas X IPA 1 SMA Negeri 8 Banjarmasin?

9

E. Tujuan Penelitian Setelah menentukan beberapa rumusan masalah di atas, maka didapat tujuan penelitian ini antara lain: 1. Mengetahui perbedaan keterampilan menalar peserta didik di kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dengan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol SMA Negeri 8 Banjarmasin. 2. Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran sejarah berbasis Virtual Tour Museum (VTM) Manusia Purba Sangiran terhadap kemampuan mengolah informasi peserta didik kelas X IPA 1 SMA Negeri 8 Banjarmasin.

F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini baik secara teoritis maupun praktis dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pengetahuan baru dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran sejarah berbasis Virtual Tour Museum (VTM) Manusia Purba Sangiran. 2.

Manfaat Praktis a. Bagi pembelajar atau peseta didik, dapat digunakan sebagai media belajar sejarah yang dapat diakses secara mudah melalui

10

smartphone bahkan tanpa harus download aplikasi bisa langsung akses hanya lewat google masing-masing peserta didik. b. Bagi pengajar atau guru, mampu membantu dalam ketercapaian tujuan dalam proses pembelajaran sejarah dan membantu guru untuk membangun suasana belajar yang menyenangkan. c. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan untuk merencanakan pembuatan media pembelajaran sejarah yang dapat menunjang proses pembelajaran. d. Bagi akademisi, dapat dijadikan referensi yang relevan untuk melakukan

penelitian

mengenai

penggunaan

media

pembelajaran sejarah berbasis Virtual Tour Museum (VTM) Manusia Purba Sangiran. e. Bagi peneliti, menjadi sebuah pengalaman yang berharga karena merupakan awalan yang akan menjadi cikal bakal untuk melaksanakan penelitian-penelitian selanjutnya.

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Sejarah Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.9 Sedangkan menurut Sugihartono, dkk, pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaikbaiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses pembelajaran. Tidak hanya lingkungan ruang belajar, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.10 Menurut Mulyasa (2005: 110) pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik, dimana dalam interaksitersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang berasal dari dala individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan.11 Sejarah digambarkan sebagai masa lalu manusia dan seputarnya yang disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang berlaku. Sejarah adalah cabang ilmu yang mengkaji

secara

sistematis

keseluruhan

perkembangan

proses

perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau.12 Sedangkan menurut Ibn 9

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan makna Pembelajaran. Hal: 61. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Hal: 80. 11 Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran. Kreatif dan Menyenangkan. Hal: 110. 12 A.M, Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Hal: 9. 10

11

12

Khaldun dalam Abdurahman (2007: 5), mengemukakan bahwa sejarah merupakan hasil upaya penemuan kebenaran, eksplanasi kritis tentang sebab dan genesis kebenaran sesuatu serta kedalaman pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa peristiwa-peristiwa terjadi.13 Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sejarah adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan tingkah laku akibat dari interaksinya dengan mempelajari sejarah. Pembelajaran sejarah tidak hanya menghafal dan mengenang peristiwa-peristiwa sejarah yang telah lalu saja. Tetapi pembelajaran sejarah mempunyai tujuan agar siswa mampu mengembangkan kompetensi untuk berpikir secara kronologi dan memiliki pengetahuan masa lampau untuk dapat memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat dengan keanekaragaman sosial budaya dalam rangka menemukan jati diri bangsa, serta bisa menumbuhkan jati dirinya sebagai suatu bagian dari suatu bangsa Indonesia. Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila telah mencapai tujuan dimana siswa dapat mengasah keterampilan berpikir dan memperoleh sejumlah pengetahuan yang bermanfaat baginya. Meski begitu ditemukan kendala dalam mencapai tujuan tersebut. Satu diantaranya ialah ke...


Similar Free PDFs