PENGARUH SENAM HAMIL DAN RELAKSASI DZIKIR PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PDF

Title PENGARUH SENAM HAMIL DAN RELAKSASI DZIKIR PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN
Author iTz Dzikry
Pages 18
File Size 322.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 366
Total Views 490

Summary

JURNAL PENGARUH SENAM HAMIL DAN RELAKSASI DZIKIR PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN (PMB) Bd. Hj. DEWI MULYATI, SST DESA PADAHANTEN - SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2019 Oleh: SANDRA NABIELA DWI AMBARITA LESTARI NIM 161540110...


Description

JURNAL

PENGARUH SENAM HAMIL DAN RELAKSASI DZIKIR PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN (PMB) Bd. Hj. DEWI MULYATI, SST DESA PADAHANTEN - SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2019

Oleh: SANDRA NABIELA DWI AMBARITA LESTARI NIM 16154011020

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA 2019

ABSTRAK PENGARUH SENAM HAMIL DAN RELAKSASI DZIKIR PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN (PMB) Bd. Hj. DEWI MULYATI, SST DESA PADAHANTEN – SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2019 SANDRA NABIELA DWI AMBARITA LESTARI NIM 16154011020 Kecemasan atau anxiety pada ibu hamil menghadapi persalinan sesuai yang normal namun jika tidak diatasi dapat mempersulit proses persalinan. Salah satu cara untuk mengatasi kecemasan yaitu dengan senam hamil dan relaksasi dzikir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam hamil dan relaksasi dzikir pada ibu hamil Trimester III terhadap penurunan kecemasan menghadapi persalinan. Jenis penelitian quasi experimental dengan one group pretest posttest design. Sampel sebanyak 15 ibu hamil trimester III. Penelitian dilakukan di PMB Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST tanggal 10 April - 15 Juni 2019. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi tendensi sentral dan analisis bivariat dengan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III sebelum senam dan relaksasi dzikir sebesar 60,33 sedangkan sesudah senam dan relaksasi dzikir sebesar 47,53. Perubahan atau penurunan kecemasan sesudah senam hamil dan relaksasi dzikir sebesar 12,8. Ada pengaruh senam hamil dan relaksasi dzikir pada ibu hamil Trimester III terhadap penurunan kecemasan menghadapi persalinan (  value = 0,000). Bidan atau petugas kesehatan dapat menerapkan senam hamil dan relaksasi dzikir sebagai salah satu asuhan alternatif pada ibu hamil untuk mengatasi kecemasan dan memperlancar persalinan dan membimbing ibu melakukan senam hamil dan relaksasi dzikir. Bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan jadwal, aktif mengikuti kegiatan kelas ibu hamil dan melatih diri melakukan senam hamil dan relaksasi dzikir. Kata Kunci

: Senam Hamil, Relaksasi Dzikir, Kecemasan, Persalinan

A. Latar Belakang Kesehatan merupakan investasi yang sangat berharga bagi pembangunan kualitas sumber daya manusia. Secara nasional, tujuan dari pembangunan kesehatan mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pembangunan kesehatan

memprioritaskan pelayanan kesehatan dasar secara lebih merata sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu (Badan Pembangunan Nasional, 2016). Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Secara umum terjadi penuruan kematian ibu selama periode 1991-2015. Terjadi penurunan AKI di Indonesia dari 390 pada tahun 1991 menjadi 305 pada tahun 2015 (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Adapun jumlah kehamilan di Indonesia setiap tahunnya cenderung tidak mengalami peningkatan dan berada di kisaran 5 juta, pada tahun 2017 tercatat jumlah ibu hamil di Indonesia sebanyak 5.324.562 orang. Sedangkan jika dibanding tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 sebanyak 5.355.710 orang dan pada tahun 2016 sebanyak 5.285.759 orang (Kementerian Kesehatan RI, 2018). AKI di provinsi Jawa Barat pada tahun 2017 sebanyak 823 orang dari jumlah ibu hamil sebanyak 971.458 orang (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2018). Adapun jumlah kematian ibu di Kabupaten Majalengka pada tahun 2017 sebanyak 17 orang yang disebabkan karena hipertensi dalam kehamilan sebanyak 9 orang (52.94%), perdarahan sebanyak 6 orang (35.2%), penyakit jantung sebanyak 1 orang (5.8%), dan post sectio caesarea sebanyak 1 orang (5.8%). Adapun jumlah ibu hamil di Kabupaten Majalengka tercatat sebanyak 21.403 orang (Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, 2018). Jumlah ibu hamil di Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka pada tahun 2017 sebanyak 458 orang dan mengalami kenaikan dibanding tahun 2016 yaitu sebanyak 315 orang. Salah satu Praktek Mandiri Bidan (PMB) yang ada di wilayah Kecamatan Sukahaji yaitu Praktek Mandiri Bidan Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST yang terletak di Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka. Menurut catatan, jumlah kehamilan di Praktek Mandiri Bidan Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST pada tahun 2018 sebanyak 212 orang dan jumlah ibu hamil trimester III tercatat sebanyak 162 orang. Kegiatan senam hamil di Praktek Mandiri Bidan Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST telah dilaksanakan dan diterapkan secara rutin.

Upaya untuk mencegah kematian terutama pada ibu hamil maka perlu meningkatkan pelayanan kebidanan pada masa kehamilan. Kehamilan merupakan rangkaian peristiwa yang membutuhkan perhatian ekstra, karena banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikis sehingga perlu adanya kesiapan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga (Saifuddin, 2014). Setiap ibu hamil akan merasakan perubahan pada dirinya antara lain perubahan tubuh, yang meliputi keseluruhan organ baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Selain itu setiap ibu hamil juga akan mengalami perubahan psikis, menjadi lebih labil dan emosional, ini dapat menimbulkan kecemasan khususnya pada ibu hamil pertama. Akibat dari munculnya rasa cemas ini adalah meningkatnya sensitivitas emosi individu dengan manifestasi mudah menangis dan mudah curiga pada orang lain (Stuart, 2016). Kehamilan dan persalinan merupakan suatu yang wajar bagi setiap calon ibu, namun tidak semua ibu hamil siap menghadapi persalinan. Persalinan bagi beberapa ibu hamil masih menjadi suatu peristiwa yang menakutkan. Kecemasan pada ibu hamil menghadapi persalinan sering dijumpai terutama ibu yang baru pertama kali mengalaminya (Marmi, 2014). Kecemasan atau anxiety pada ibu hamil menghadapi persalinan dapat dipicu karena adanya stressor yakni respon alami tubuh terhadap stimulus sehingga ibu mengalami rasa takut, khawatir, dan tidak nyaman terhadap sesuatu. Bila kecemasan sudah mengganggu pada ibu hamil maka dapat mempengaruhi terhadap proses persalinan (Manuaba, 2015). Kecemasan ibu hamil menjelang persalinan dapat dipengaruhi oleh faktor internal meliputi usia, pendidikan, paritas, pengetahuan, dan tipe kepribadian. Sedangkan faktor

eksternal dapat berupa dukungan suami, peran tenaga kesehatan, aktifitas fisik, informasi yang adekuat, dan terapi (Rukiyah, 2014). Aktifitas fisik seperti senam hamil atau olah raga ringan pada ibu hamil menjelang persalinan sangat baik dan bermanfaat. Wanita hamil dianjurkan melakukan olahraga ringan selama hamil agar ibu dan janin lebih sehat dan berkurangnya masalah-masalah yang timbul pada kehamilannnya. Salah satu olahraga ringan yang dapat dilakukan ibu hamil ialah senam hamil. Bila dicermati lebih lanjut, sebenarnya dalam gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang bermanfaat menstabilkan kecemasan dan mengurangi rasa takut dengan cara relaksasi fisik dan mental, serta mendapatkan informasi yang mempersiapkan mereka untuk mengalami apa yang akan terjadi selama persalinan dan kelahiran (Wibowo dan Larasati, 2014). Senam hamil merupakan suatu gerakan tubuh berbentuk latihan-latihan dengan aturan, sistematika, dan prinsip-prinsip gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil, bertujuan agar ibu hamil siap mental dan jasmani dalam menghadapi proses persalinan (Widianti, 2015). Bila dicermati lebih lanjut, sebenarnya dalam gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil. Melalui senam hamil ibu hamil akan diajarkan cara mengurangi kecemasan dan mengurangi rasa takut dengan cara relaksasi fisik dan mental, serta mendapatkan informasi yang mempersiapkan mereka untuk mengalami apa yang akan terjadi selama persalinan dan kelahiran. Disamping senam hamil, melalui dzikir juga dapat membantu ibu hamil membentuk persepsi yang lain selain ketakutan yaitu keyakinan bahwa stresor apa pun akan dapat dihadapi dengan baik dengan bantuan Allah. Dzikir akan membuat seseorang merasa tenang sehingga kemudian menekan kerja sistem saraf simpatis dan mengaktifkan kerja sistem saraf parasimpatis (Sholeh, 2016). Penyebutan nama-nama Allah secara berulang-ulang (dzikir) dapat menyembuhkan jiwa dan menyembuhkan berbagai penyakit (Subandi, 2014). Saat seorang muslim membiasakan dzikir akan membangkitkan percaya diri, kekuatan, perasaan aman, tenteram, dan bahagia (Najati, 2015).

Melalui dzikir dengan mengingat atau menyebut nama-nama Allah, hati ibu akan terasa nyaman dan situasi menjadi lebih tenang dan rileks sehingga akan menurunkan tingkat kecemasan saat menghadapi persalinan. Setiap ibu yang akan menghadapi persalinan pasti akan cemas, namun setelah dzikir cemas ibu dapat berkurang karena ibu dapat mengontrol dirinya dengan mengingat Tuhan-Nya (Mandriawati, 2014). Berdasarkan hasil penelitian Hardianti (2015) menunjukkan bahwa ada perbedaan skor kecemasan primigravida TM III dalam menghadapi persalinan yang mengikuti dan yang tidak mengikuti senam hamil di Bidan Praktek Swasta Azizah Cangkringan Sleman dan hasil penelitian Aliyah (2016) di Puskesmas Samata Kabupaten Gowa menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna tingkat kecemasan sebelum dan setelah pemberian senam hamil (  = 0.000). Sementara hasil penelitian Maimunah menunjukkan bahwa kelompok subjek yang mengikuti pelatihan relaksasi dengan dzikir mengalami penurunan kecemasan yang signifikan pada  = 0,008 dibandingkan dengan kelompok kontrol yang artinya pelatihan relaksasi dengan dzikir dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menurunkan kecemasan kehamilan ibu hamil pertama. Hasil penelitian Fatimah (2018) di Puskesmas Watampone menunjukkan bahwa ada pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan senam hamil dan relaksasi dzikir terhadap kecemasan pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Watampone. Hasil penelitian Nurbaety (2015) menunjukkan dzikir efektif ( = 0,001) mengurangi tingkat kecemasan selama persalinan pada primigravida (59,8%). Hasil studi pendahuluan di Praktek Mandiri Bidan Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka pada tanggal 5 Januari 2019 terhadap 10 ibu hamil trimester III dengan 5 pertanyaan didapatkan sebanyak 5 ibu hamil trimester III merasa takut dan khawatir. Kemudian peneliti memberitahu dan mempraktekan senam hamil dan relaksasi dzikir kepada ibu hamil, dan menyarankan kepada ibu untuk mempraktekannya di rumah. Setelah 1 minggu yaitu pada tanggal 11 Januari 2019, peneliti mengunjungi ibu hamil yang sudah diberi senam hamil dan

relaksasi dzikir, hasilnya dari 5 ibu yang merasa takut dan khawatir sebanyak 3 orang mengatakan rasa takut dan khawatirnya telah berkurang dibanding sebelum senam hamil dan relaksasi dzikir. Berdasarkan hal tersebut penulis memandang penting untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai ”Pengaruh Senam Hamil dan Relaksasi Dzikir Pada Ibu Hamil Trimester III Terhadap Penurunan Kecemasan Menghadapi Persalinan di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Tahun 2019.”

B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan one group pretest posttest design. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka sebanyak 15 orang. Prosedur pemilihan sampel dilakukan secara accidental sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka pada tanggal 10 April sampai dengan 15 Juni 2019.

C. Hasil Penelitian 1. Gambaran Kecemasan Menghadapi Persalinan Sebelum dan Sesudah Senam dan Relaksasi Dzikir pada Ibu Hamil Trimester III Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kecemasan Menghadapi Persalinan Sebelum dan Sesudah Senam dan Relaksasi Dzikir pada Ibu Hamil Trimester III di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Tahun 2019 Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Sebelum Senam dan Relaksasi Dzikir Sesudah Senam dan Relaksasi Dzikir

Mean

Median

S.D

MinMax

60.33

64,00

8,575

45-71

47,53

47,00

11,951

29-65

95% CI 55,5865,08 40,9154,15

Berdasarkan tabel 4.1, menunjukkan bahwa kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan sebelum senam dan relaksasi dzikir diperoleh rata-rata sebesar 60,33 dengan median sebesar 64,00 dan nilai standar deviasinya sebesar 8,575. Kecemasan paling rendah diperoleh sebesar 45 dan paling tinggi 71. Menurut hasil 95% CI, diyakini bahwa kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan sebelum senam dan relaksasi dzikir di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Tahun 2019 antara 55,58-65,08. Adapun kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan sesudah senam dan relaksasi dzikir diperoleh rata-rata sebesar 47,53 dengan median sebesar 47,00 dan nilai standar deviasinya sebesar 11,951. Kecemasan paling rendah diperoleh sebesar 29 dan paling tinggi 65. Menurut hasil 95% CI, diyakini bahwa kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan sesudah senam dan relaksasi dzikir di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Tahun 2019 antara 40,9154,15. 2. Pengaruh Senam Hamil dan Relaksasi Dzikir pada Ibu Hamil Trimester III terhadap Penurunan Kecemasan Menghadapi Persalinan di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Tahun 2019 Untuk mengetahui Pengaruh Senam Hamil dan Relaksasi Dzikir pada Ibu Hamil Trimester III terhadap Penurunan Kecemasan Menghadapi Persalinan digunakan statistik dengan uji t-berpasangan, namun sebelum dianalisis perlu diuji normalitas terlebih dahulu sebagai prasyarat dari uji t. Adapun uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel < 50. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Kecemasan Pretest dan Postest dengan Shapiro-Wilk test Variabel Kecemasan Pretest Kecemasan Postest

Shapiro-Wilk df 15 15

Statistic 0.898 0.929

 value 0.089 0.265

Berdasarkan hasil uji di atas, menunjukkan bahwa  value untuk data kecemasan pretest dan postest masing-masing adalah 0,089 dan 0,265 yang artinya > nilai 0,05 dengan demikian maka data dinyatakan berdistribusi normal sehingga dapat dilanjutkan dengan analisis uji t berpasangan (paired t test). Tabel 4.3 Pengaruh Senam Hamil dan Relaksasi Dzikir pada Ibu Hamil Trimester III terhadap Penurunan Kecemasan Menghadapi Persalinan di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Tahun 2019 Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Sebelum Senam dan Relaksasi Dzikir Sesudah Senam dan Relaksasi Dzikir

Mean

N

S.D

60.33

15

8.575

47,53

15

11.951

t hitung

 value

7.388

0,000

Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan bahwa rata-rata kecemasan ibu hamil Trimester III menghadapi persalinan sebelum senam hamil dan relaksasi dzikir sebesar 60,33 dan rata-rata kecemasan ibu hamil Trimester III menghadapi persalinan sesudah senam hamil dan relaksasi dzikir sebesar 47,53. Hal ini berarti ada perubahan atau penurunan sebesar 12,8. Secara statistik dengan uji t berpasangan diperoleh nilai t hitung sebesar 7,388 dan

 value = 0,000 yang artinya  value < α (0,05) dengan demikian maka senam hamil dan relaksasi dzikir pada ibu hamil Trimester III berpengaruh terhadap penurunan kecemasan menghadapi persalinan di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Tahun 2019.

D. Pembahasan 1. Gambaran Kecemasan Menghadapi Persalinan Sebelum dan Sesudah Senam dan Relaksasi Dzikir pada Ibu Hamil Trimester III di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Tahun 2019 Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa rata-rata kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bd. Hj. Dewi Mulyati, SST Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Tahun 2019 sebesar 60,33 dan sesudah senam dan relaksasi dzikir sebesar 47,53. Hal ini menunjukkan ada perubahan atau penurunan kecemasan sesudah senam hamil dan relaksasi dzikir sebesar 12,8. Hasil pengamatan di lapangan masih banyak ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil dan relaksasi dzikir dikarenakan ibu belum mengetahui dan memahami mengenai manfaat senam hamil dan relaksasi dzikir yaitu dapat mengurangi kecemasan dan juga memperlancar persalinan. Dampak dari tidak dilakukan senam hamil dan relaksasi dzikir adalah dapat meningkatkan kecemasan ibu menghadapi persalinan dan jika cemas tidak teratasi dapat mempersulit proses persalinan atau persalinan menjadi lebih lama. Hasil penelitian ini lebih rendah dibanding dengan hasil penelitian Maemunah (2015) bahwa subyek sebelum perlakuan relaksasi dan zikir mengalami kecemasan rata-rata 70,50 dan setelah perlakuan mengalami penurunan menjadi 40,50 atau menurun sebesar 30 point. Juga lebih rendah dibanding dengan hasil penelitian Ismail (2014) menunjukkan bahwa relaksasi dan zikir efektif untuk menurunkan kecemasan melahirkan anak pertama, sebelum perlakuan skor kecemasan rata-rata mencapai 65 sedangkan skor kecemasan setelah perlakuan menurun menjadi 35. Namun lebih tinggi dibanding hasil penelitian Fatimah (2018) di Puskesmas Watampone menunjukkan bahwa sebelum perlakuan skor kecemasan mencapai 71 dan sesudah perlakuan menjadi 60 atau ada penurunan sebesar 9 point.

Setiap ibu hamil akan merasakan perubahan pada dirinya antara lain perubahan tubuh, yang meliputi keseluruhan organ baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Selain itu setiap ibu hamil juga akan mengalami perubahan psikis, menjadi lebih labil dan emosional, ini dapat menimbulkan kecemasan khususnya pada ibu hamil pertama. Akibat dari munculnya rasa cemas ini adalah meningkatnya sensitivitas emosi individu dengan manifestasi mudah menangis dan mudah curiga pada orang lain (Stuart, 2016). Kehamilan dan persalinan merupakan suatu yang wajar bagi setiap calon ibu, namun tidak semua ibu hamil siap menghadapi persalinan. Persalinan bagi beberapa ibu hamil masih menjadi suatu peristiwa yang menakutkan. Kecemasan pada ibu hamil menghadapi persalinan sering dijumpai terutama ibu yang baru pertama kali mengalaminya (Marmi, 2014). Kecemasan atau anxiety pada ibu hamil menghadapi persalinan dapat dipicu karena adanya stressor yakni respon alami tubuh terhadap stimulus sehingga ibu mengalami rasa takut, khawatir, dan tidak nyaman terhadap sesuatu. Bila kecemasan sudah mengganggu pada ibu hamil maka dapat mempengaruhi terhadap proses persalinan (Manuaba, 2015). Kecemasan ibu hamil menjelang persalinan dapat dipengaruhi oleh faktor internal meliputi usia, pendidikan, paritas, pengetahuan, dan tipe kepribadian. Sedangkan faktor eksternal dapat berupa dukungan suami, peran tenaga kesehatan, aktifitas fisik, informasi yang adekuat, dan terapi (Rukiyah, 2014). Aktifitas fisik seperti senam hamil atau olah raga ringan pada ibu hamil menjelang persalinan sangat baik dan bermanfaat. Wanita hamil dianjurkan melakukan olahraga ringan s...


Similar Free PDFs