PENGEMBANGAN ORGANISASI PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) PDF

Title PENGEMBANGAN ORGANISASI PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Pages 36
File Size 201.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 56
Total Views 449

Summary

PENGEMBANGAN ORGANISASI PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Analisis Menggunakan Teori Model Perubahan dari Kreitner dan Kinicki (2001) Oleh : ERIKA MAYA SARI 170110170020 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : PENGEMBANGAN ORGANISASI Dosen: DR.DEDI SUKARNO, S.IP., M.SI. UNIVERSITAS PADJADJ...


Description

PENGEMBANGAN ORGANISASI PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Analisis Menggunakan Teori Model Perubahan dari Kreitner dan Kinicki (2001)

Oleh : ERIKA MAYA SARI 170110170020

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : PENGEMBANGAN ORGANISASI Dosen: DR.DEDI SUKARNO, S.IP., M.SI.

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI SARJANA (S1) ADMINISTRASI PUBLIK JATINANGOR- SUMEDANG 2019

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Analisis Pengembangan Organisasi Pada PT. Kereta Api Indonesia (PT.KAI) Persero” dalam memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Organisasi. Kemampuan penulis yang terbatas membuat penulis menyadari banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya. Penulis berhadap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca umumnya, serta semoga dapat menjadi informasi yang berguna. Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih atas perhatian dan dukungan dari para pembaca. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jatinangor, 16 Desember 2019

Erika Maya Sari

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.…………………………………………………………………………………………………………i DAFTAR ISI……….…………………………………………………………………………………………………………...ii BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………..1 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………..5 1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………………………………………….5 1.4 Kegunaan Penelitan………………………………………………………………………………………………..5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………………………………….7 2.1 Teori Organisasi……………………………………………………………………………………….……………..7 2.1.1 Pengertian Organisasi……………………………………………………………………….…………….7 2.1.2 Prinsip-Prinsip Organisasi…………………………………………………….………………………….7 2.2 Teori Pengembangan Organisasi……………………………………………..………………………………8 2.3 Model Perubahan Kreitner dan Kinicki…………………………………………………………….……..9 2.3.1 Kekuatan Yang Medorong Perubahan………………………………………………………….10 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………………………………12 3.1 Pengembangan Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)………………………………12 3.2 Hambatan dalam Pengembangan Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)....26 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………………………………...28 4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………28 4.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………….31 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................32

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi berdiri berlandaskan dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapainya. Dalam mencapai tujuan tersebut sarana yang dilakukan oleh organisasi ialah melalui pengembangan organisasi. Banyak perubahan-perubahan serta upaya yang dilakukan oleh suatu organisasi dalam mengembangkan organisasinya sehingga senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Di masa kini, perubahan begitu dinamis, kompetisi semakin ketat, serta terjadi relovusi dan transformasi organisasi. Organisasi menghadapi berbagai tantangan baik yang berasal dari dalam organisasi maupun berasal dari lingkungan yang merupakan penyebab organisasi harus dirubah (Sutarto 2002, 414). Organisasi harus melakukan lebih banyak hal dengan sumberdaya yang lebih sedikit dan melakukan segala hal dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. Saat ini, organisasi yang mampu beradaptasi terhadap perubahanlah yang mampu berkembang. Pada dasarnya, upaya perubahan yang dilakukan suatu organisasi merupakan aplikasi dan pengalihan pengetahuan ilmu perilaku yang mencakup seluruh sistem terhadap

pengembangan,

perbaikan/peningkatan,

dan

penguatan

yang

direncanakan terhadap strategi, struktur dan proses yang membawa kepada keefektifan organisasi. Secara luas, pengembangan organisasi adalah sebuah sistem aplikasi yang luas dan pengalihan ilmu pengetahuan mengenai perilaku ke dalam rencana peningkatan, pengembangan, serta penguatan struktur, proses, dan strategi yang mengarah pada efektivitas organisasi (Hardiansyah, et al. 2019, 43) Tujuan pengembangan organisasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas organisasi ini dimaknai sebagai pencapaian sasaran dan tujuan organisasi. (Kaswan 2019, 82)

1

Segala perubahan yang ada dapat terjadi di setiap aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah perubahan organisasi di bidang layanan transportasi. Hal ini dikarenakan transportasi menjadi hal yang mendapat banyak perhatian dan menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat di zaman ini. Kebutuhan dari masyarakat Indonesia terhadap transportasi umum selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dengan berbagai jenis transportasi yang ada saat ini seperti transportasi darat, laut, dan udara, terdapat salah satu jenis transportasi yang banyak digunakan dan diminati oleh masyarakat yaitu merupakan jenis transportasi kereta api karena sarana transportasi ini dianggap relatif murah dan cepat. Menurut data BPS, jumlah kenaikan rata-rata penumpang kereta api setiap tahunnya mencapai 6,93%, sedangkan

untuk

kereta

di

wilayah

jabodetabek

peningkatan

rata-rata

penumpangnya mencapai 7,3%. Dengan adanya hal tersebut, ini mendorong organisasi maupun perusahaan yang menaungi berbagai layanan transportasi umum termasuk salah satunya kereta api untuk melakukan perubahan demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi. Salah satu organisasi dalam bidang layanan transportasi

yang melakukan

banyak inovasi perubahan adalah PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau yang disingkat KAI atau PT KAI ialah Badan Usaha Milik Negara Indonesia dimana perusahaan ini adalah penyedia angkutan publik jalur darat yang memfasilitasi transportasi kereta untuk melayani angkutan penumpang dan pengangkutan barang. Dalam melayani transportasi publik, PT. Kereta Api (Persero) melayani publik dengan jasa angkutan kereta api, dimana kereta api ini merupakan salah satu angkutan publik yang dapat diandalkan. Dalam menunjang serta menampilkan jasa transportasi Kereta Api itu sendiri, segala sesuatu perlu dipersiapkan dengan baik, dari mulai sarana, prasarana, hingga pada tahap sumber dayanya. Seiring bertambah banyaknya persaingan di dunia bisnis terutama layanan transportasi, PT KAI mulai mengembangkan usahanya denga mendirikan berbagai

2

anak perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT Reska Multi Usaha, PT KAI Commuter Jabodetabek, PT KA Pariwisata, PT Railink, PT. Kereta Api Logistik, dan KA Property Management. Selain dengan mengembangkan perusahaannya, PT. KAI pun melahirnya berbagai inovasi serta perubahan dalam PT Kereta Api Indonesia, hal ini dilatarbelakangi karena dalam perjalanannya selama ini, PT. Kererta Api Indonesia (persero) tidak terlepas dari kritik masyarakat sebagai pengguna yang beranggapan bahwa kinerja perusahaan dalam menyelenggarakan angkutan kereta api dinilai belum maksimal. Berbagai permasalahan terkait teknis seperti contohnya keterlambatan kereta akibat mogok atau adanya perbaikan rel, jumlah unit Kereta api yang belum dapat mengakomodir jumlah penumpang yang berimbas pada terjadinya kelebihan muatan, hal tersebut dapat terlihat dari keadaan penumpang di dalam kereta api yang selalu menumpuk, faktor keamanan dan kenyamanan saat berada dalam kereta, gangguan sinyal, serta permasalahan non teknis seperti kualitas sumber daya manusianya dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen menjadi permasalahan-permasalahan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat. Peranan strategis kereta api sebagai transportasi umum perlu untuk diimbangi dengan kinerja yang lebih baik dari perusahaan. Karena masyarakat selaku konsumen saat ini memiliki harapan yang tinggi terhadap pelayanan transportasi perkereta apian. Hal ini dikarenakan kinerja merupakan aspek yang sangat berkaitan erat dengan pengembangan organisasi PT Kereta Api Indonesia dalam mencapai tujuan serta sasaran dari organisasi ini. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Kaswan dalam bukunya “Perubahan dan Pengembangan Organisasi” yang mengatakan bahwa, fokus dari banyak usaha pengembangan organisasi adalah pada peningkatan pembelajaran organisasi, dengan tujuan selanjutnya berdampak pada kinerja organisasi. (Kaswan 2019, 82)

3

PT. Kereta Api Indonesia (persero) yang kini berada dibawah kepemimpinan Edi Sukmoro telah mengubah budaya perusahaan yang semula berorientasi terhadap produk (Product Oriented) menjadi perusahaan yang berorientasi terhadap consume (Consumer Oriented). Perubahan tersebut dilakukan untuk merespon perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal seperti persaingan dari jenis transportasi lain serta ekspektasi sosial dari masyarakat selaku konsumen. Hal tersebut berkaitan dengan telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengembangan organisasi dilakukan sebagai respon terhadap perubahan. Sebuah organisasi atau perusahaan akan selalu membutuhkan perubahan dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya persaingan yang semakin ketat antar organisasi atau perusahaan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), perubahan lingkungan, struktur dalam organisasi, serta perlengkapan dan fasilitas. Upaya untuk menjawab tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan sebuah transportasi dilakukan melalui berbagai inovasi digagas oleh direktur PT KAI demi memberikan pelayanan yang terbaik. Proses transformasi dan inovasi yang berkelanjutan ini pula merupakan salah satu budaya dalam PT. Kereta Api Indonesia. hal ini dimaksudkan agar perusahaan selalu menumbuhkembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan, dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi. Perubahan dan inovasi oleh PT KAI ini merupakan bagian dari self renewing system yaitu sebuah sistem yang memiliki mekanisme memperbarui dirinya sendiri sesuai perkembangan lingkungan internal dan eksternalnya. Perubahan yang dilakukan PT KAI juga merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas perusahaan, upaya dalam menghadapi persaingan, perubahaan lingkungan dan teknologi serta berlandaskan pada pencapaian tujuan serta sasaran perusahaan. Berbagai inovasi selalu dimunculkan setiap tahunnya. Di tahun 2018 sendiri terdapat peningkatan inovasi dengan menggunakan pemanfaatan teknologi.

4

Sebagai contoh, salah satunya ialah penambahan fitur-fitur dalam aplikasi KAI Access. Selain itu, Sumber daya manusia pun menjadi salah satu aspek utama yang diperhatikan dalam peningkatan kualitas kinerja PT. KAI. Peningkatan Kinerja SDM ini ditempuh melalui internalisasi budaya perusahaan . Upaya-upaya perubahan serta inovasi tersebut diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pengembangan kinerja perusahaan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan penelitiann dengan judul “Analisis Pengembangan Organisasi Pada PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) Persero”

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan

latar

belakang

yang

telah

diuraikan,

maka

penulis

mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana Pengembangan Organisasi pada PT. Kereta Api Indonesia Persero? 2. Bagaimana Hambatan Dalam Proses Pengembangan Organisasi pada PT. Kereta Api Indonesia Persero? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana Upaya Pengembangan Organisasi pada PT. Kereta Api Indonesia Persero 2. Untuk mengetahui bagaimana hambatan dalam Upaya Pengembangan Organisasi pada PT. Kereta Api Indonesia Persero 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus penelitian dan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain : 1. Secara Akademis

5

Kegunaan penelitian ini secara akademis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi akademisi atau pihak-pihak yang berkompeten dalam pencarian informasi, memberikan sumbangan pemikiran atau referensi bagi penelitian selanjutnya. 2. Secara Praktis Kegunaan penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberikan masukan pada

pihak-pihak

yang

berkepentingan

dalam

meningkatkan

Pengembangan Organisasi Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

6

Strategi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Organisasi 2.1.1 Pengertian Organisasi Organisasi dapat dikatakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, oleh karna itu organisasi dapat dikatakan wadah kegiatan dari pada orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya untuk mencapai tujuan. Di kegiatan itu orang-orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, hubungan dan tata kerjanya. Pengertian yang demikian disebut organisasi yang “statis”, karena sekedar hanya melihat dari strukturnya. Di samping itu terdapat pengertian organisasi yang bersifat “Dinamis". Pengertian ini organisasi dilihat dari pada sudut dinamikanya, aktivitas atau tindakan dari pada tata hubungan yang terjadi di dalam organisasi itu, baik yang bersifat formal maupun informal. Menurut Pengertian organisasi menurut (Hasibuan 2013, 24) adalah “suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkooordinasi dari kelompok orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu”. Adapun menurut Siagian (1993:3), mendefinisikan bahwa Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk tujuan bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan, dimana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang lain yang disebut bawahan.

2.1.2 Prinsip Organisasi Prinsip-prinsip organisasi sering disebut dengan azas-azas organisasi. Prinsip atau azas merupakan dasar, pondasi, atau suatu kebenaran yang menjadi pokok atau tumpuan berpikir. Prinsip-prinsip organisasi adalah pondasi yang menjadi pokok dasar atau yang menjadi pangkal-tolak di

7

dalam menggerakkan organisasi. Oleh karena itu, organisasi dibangun dan digerakkan diatas pondasi yang berupa prinsip organisasi, dan setiap prinsip mengandung suatu kebenaran, sehingga tercapai atau tidaknya tujuan organisasi tergantung pada kemampuan pimpinan organisasi dalam melaksanakan prinsip organisasi. Menurut P. Siagin dalam bukunya "Filsafat Administrasi" (Siagian 1980, 119) organisasi yang baik adalah suatu organisasi yang memiliki prinsip atau

ciri pokok sebagai berikut : 1. Terdapat tujuan yang jelas 2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap anggota organisasi tersebut dan diterima dengan baik 3. Adanya kesatuan perintah dan kesatuan arah 4. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab, 5. Adanya pembagian tugas pekerjaan yang merata dan sesuai 6. Susunan atau struktur organisasi harus dibuat sesederhana mungkin yaitu sesuai dengan kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai. 7. Pola dasar organisasi harus relatif permanen/tetap 8. Adanya jaminan stabilitas jabatan atau pekerjaan. 9. Pemberian balas jasa atau imbalan kepada anggota organisasi yang setimpal dengan jasa atau prestasi yang diberikan.

2.2 Teori Pengembangan Organisasi Perubahan yang direncanakan termasuk dalam definisi formal pengembangan organisasi. Beckhard mendefinisikan pengembangan organisasi seagai upaya, yaitu: (1 direncanakan, (2) di seluruh organisasi, (3) dikelola dari atas, untuk (4) meningkatkan efektifitas dan kesehatan organisasi melalui (5) intervensi yang direncanakan dalam proses organisasi, menggunakan pengetahuan ilmu perilaku (Beckhard 1969). Inti dari pengembangan organisasi

8

adalah ilmu perilaku yang yang artinya bersifat multidisiplin. Ilmu perilaku yang berkaitan dengan pengembangan organisasi adalah psikologi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi Selain itu, (Bennis 1969) mengemukakan pengembangan organisasi adalah suatu jawaban terhadap perubahan, suatu strategi pendidikan yang rumit yang dimaksudkan untuk mengubah kepercayaan nilai-nilai dan struktur dari suatu organisasi, sehingga organisasi tersebut dapat lebih mampu menyesuaikan diri dengan teknologi, pasar, dan tantangan baru, serta perputaran yang sangat cepat dari perubahan itu sendiri.

2.3 Model Perubahan Kreitner dan Kinicki (2001) Model yang di kemukakan oleh (Kreitner and Kinicki 2001) adalah model perubahan dengan pendekatan sistem. Dalam model perubahan ini ditawarkan kerangka kerja untuk menggambarkan kompleksitas perubahan organisasional. Pendekatan sistem yang dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki meliputi komponen yang terdiri atas input, unsur-unsur yang hendaklah dirubah (target elemen of change) dan output. Berikut adalah pendekatan sistem (Kreitner and Kinicki 2001) yang merupakan kerangka kerja perubahan organisasional, yaitu:

Input Merupakan masukan dan sebagai pendorong bagi terjadinya proses perubahan. Semua perubahan organisasional harus konsisten dengan visi, misi, dan rencana strategis. Di dalamnya terkandung unsur masukan internal dan masukan eksternal yang keduanya memiliki kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan. Kondisi masukan ini sangat mempengaruhi jalannya proses perubahan. Target element of change Mencerminkan elemen di dalam organisasi yang dalam proses perubahan. Sasaran perubahan diarahkan pada pengaturan organisasi,

9

penetapan tujuan, faktor sosial, metode, desain kerja, teknologi, dan aspek manusia. Outputs Merupakan hasil akhir yang diinginkan dari suatu perubahan. Hasil akhir ini harus konsisten dengan rencana strategik. Hasil perubahan dapat diukur pada beberapa tujuan baik pada tingkat organizational, tingkat kelompok, maupun tingkat individual. Unsur-unsur yang hendak diubah dalam model ini meliputi diantaranya aturan organisasi, faktor sosial, metode, desain kerja, teknologi, dan aspek sumber daya manusia. Asapun yang menjadi output dan hasil akhir dalam model perubahan ini adalah perubahan di semua level organisasi, perubahan di semua level kelompok atau kelompok, dan perubahan individual. 2.3.1 Kekuatan Yang Mendorong Perubahan Kekuatan-kekuatan lingkungan dimana organisasi mereka beroperasi secara konstan berubah dan mereka harus beradaptasi dengan perubahanperubahan itu agar tetap survive. Perubahan-perubahan yang terjadi pada organisasi ditimbulkan oleh aneka macam kekuatan eksternal dan internal, yang sering kali berinteraksi hingga mereka saling memperkuat satu sama lainnya. Menurut (Kreitner and Kinicki 2001) menyatakan bahwa ada dua kekuatan yang dapat mendorong munculnya kebutuhan untuk melakukan perubahan di dalam perusahaan, yaitu: 1. Kekuatan eksternal, yaitu kekuatan yang muncul dari luar perusahaan diantaranya : 

Karakteristik demografi, yang terdiri dari usia, pendidikan, gender, dan migrasi.



Peningkatan

teknologi,

berupa

otomatisasi

perkantoran. 

Perubahan pasar, terdiri atas merger dan akuisisi.

10

industry

dan



Tekanan sosial dan politik, seperti terjadinya perang, krisis nilai dan krisis kepemimpinan.

2. Kekuatan Internal, yaitu kekuatan yang muncul dari dalam perusahaan, diantaranya : 

Masalah sumber daya manusia, berupa peningkatan kebutuhan



Ketidakpuasan kerja



Produktivitas dan lain-lain.

11

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengembangan Organisasi PT. Kereta Api Indonesia Persero Sejarah PT. Kereta Api Indonesia Persero Industri transportasi perkertaapian dimulai pada tahun 1864 ketika Namlooze Venootschap Nederlanche Indische Spoorweg Maatsschap membangun jalan ker...


Similar Free PDFs