PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI KORAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT. AKCAYA PARIWARA KABUPATEN KUBU RAYA PDF

Title PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI KORAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT. AKCAYA PARIWARA KABUPATEN KUBU RAYA
Pages 7
File Size 464.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 281
Total Views 799

Summary

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI KORAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT. AKCAYA PARIWARA KABUPATEN KUBU RAYA Muhammad Ivanto Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura [email protected] Abstract – PT. Akcaya Pariwara is a company untuk koran...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI KORAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT. AKCAYA PARIWARA KABUPATEN KUBU RAYA sebastian luis

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

BAB II LEMBAR SELANJUT NYA Krist ina Mungnay

ANALISIS KECACATAN PRODUK DENGAN MET ODE SEVEN T OOLS DI PT OCEAN ASIA INDUST RY CIKAN… Krist ina Mungnay ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STAT IST ICAL PROCESSING CO… rhiyal alqadri

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI KORAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT. AKCAYA PARIWARA KABUPATEN KUBU RAYA Muhammad Ivanto Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura [email protected]

Abstract – PT. Akcaya Pariwara is a company which is engaged in mass media printing with its main product Pontianak Post is the first print media in West Kalimantan. Rise of consumer demand for newspapers causes the company efforts to fullfil the consumers`needs. It becomes an opportunity for entrepreneurs to start a similar business, so it requires the company to improve paper production quality. Quality of Newspaper produced by PT. Akcaya Pariwara is good enough, but in the production process is products defective still available. This is because quality control of process not maximum. This study aims to identify the types and factors cause defective products and to get the solution in maintaining and improving the quality of the newspaper by using seven tools. Seven tools include: flow charts, check sheets , histogram, control chart, Pareto charts, scatter diagrams, and cause and effect diagrams. The results of the check sheet, obtained by the newspaper defect types is hurred color, the paper is damaged, cut and dirty. Based on the analysis of control chart p and c shows that the process is not properly controlled. This could be seen in the chart control where there is still a lot of outliers data. Based on Pareto diagram, priority repairs that need to be done is for the dominant defect type is blurry color (30.94%), dirty (26.45%) and cut (23.28%). Based on the scatter diagram shows the positive correlation between the percentage of disability and the amount of production. Based on the analysis of cause and effect diagram causes defects derived from human, machine production, work processes, and material / raw material itself. So the company can take preventive and improvement to minimize defects and improve product quality

untuk koran yang lainnya dicetak sesuai pesanan konsumen. Meningkatnya permintaan konsumen akan koran menyebabkan perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini menjadi sebuah peluang bagi pelaku usaha untuk memulai usaha yang sejenis. Semakin berkembangnya usaha yang sejenis mengakibatkan persaingan semakin ketat, sehingga menuntut PT. Akcaya Pariwara berusaha untuk meningkatkan kualitas koran produksinya. Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan, kualitas produk koran yang dihasilkan PT. Akcaya Pariwara sudah cukup baik, akan tetapi dalam proses produksinya masih banyak terdapat jumlah produk cacat. Hal ini dikarenakan proses pengendalian kualitas yang kurang maksimal. Proses pengendalian kualitas hanya dilakukan oleh operator, dengan cara memeriksa sampel hasil produksi pada setiap koin yang berjumlah 250 eksemplar. Jumlah sampel yang diambil oleh operator dalam tiap koin adalah sebanyak 3 sampai dengan 5 eksemplar. Berdasarkan sampel yang diperiksa apabila terdapat cacat, maka satu koin tersebut akan direject oleh operator. Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan, ternyata banyak produk yang direject oleh operator, hal ini tentu akan berakibat pada besarnya biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Permasalahan cacat pada produk koran ini perlu diatasi oleh perusahaan agar kualitas produk koran dapat ditingkatkan. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk mengidentifikasi jenis cacat produk koran serta penyebab cacat produk koran tersebut, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produk. Tindakan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan produk adalah dengan menggunakan alat bantu statistik, salah satunya dengan menggunakan Seven Tools.

Keywords: Quality Control, Seven Tools, defective products, newspaper 1.

Pendahuluan PT. Akcaya Pariwara dalam kegiatan produksinya menghasilkan empat jenis koran yaitu Harian Pontianak Post (koran utama, Pro-Kalbar, Metro, Soccer), Kapuas Post, Kun Dian Ri Bao dan Metro Pontianak. Wilayah pemasaran produk koran Harian Pontianak Post meliputi seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat, sedangkan

2.

Teori Dasar Menurut Goetsch Davis, 1994 dalam buku “Manajemen Kualitas Produk dan Jasa” mengemukakan definisi kualitas yaitu :

“Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan” (Yamit, Z. 2010 :8). Pengendalian kualitas adalah alat yang sangat berguna dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir proses. Setiap proses produksi akan selalu ada gangguan yang dapat timbul secara tidak terduga. Gangguan tidak terduga dari proses ini relatif kecil, biasanya dipandang sebagai gangguan yang masih dapat diterima atau masih dalam batas toleransi. Gangguan proses yang relatif besar atau secara kumulatif cukup besar dikatakan tingkat gangguan yang tidak diterima (Yamit, Z. 2010:202). Kecacatan pada industri manufacture terkadang disebabkan oleh 6 (enam) kategori penyebab yaitu Machine (mesin atau teknologi), Method (metode atau proses), Material (termasuk raw material), Man Power (tenaga kerja), Measurement (pengukuran), Mother Nature (lingkungan). Apabila terdapat ketidaksesuaian dari salah satu kategori di atas, maka akan mengakibatkan proses produksi tidak dalam keadaan terkendali dan produk yang dihasilkan tidak dapat diterima (Kusnadi, E. 2011).

Gambar 2.1 Contoh Flowchart Sumber : Zamit, Y. (2010:45) 

Tabel 2.1 Contoh Check Sheet Check Sheet Data Permasalahan Karyawan Problem Januari Februari Maret Total / / 2 A / / 2 B / // // 5 C /// // 5 D 3 7 4 14 Total

Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data dilakukan untuk menetapkan berapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (N’). Maka harus diputuskan teerlebih dahulu berapa tingkat kepercayaan (convidence level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pegukuran ini (Wignjosoebroto, S. 2008:184). Rumus yang digunakan dalam uji kecukupan data ini adalah :  k / s N  X 2  ( X ) 2  i i  N'   X  i  

Check sheet Lembar pengamatan merupakan bentuk yang sederhana yang dirancang untuk memungkinkan penggunanya mencatat data khusus dan dapat diobservasi mengenai satu atau beberapa variabel (Yamit, Z. 2010:49).



Sumber : Purnomo, H. 2004 Histogram Histogram merupakan salah satu metode untuk membuat rangkuman tentang data sehingga data tersebut mudah dianalisis, yang menyajikan data secara grafik tentang seberapa sering elemenelemen dalam proses muncul (Yamit, Z. 2010:55).

2

Keterangan : N’ : Jumlah pengamatan yang dibutuhkan N : Jumlah pengamatan k : Tingkat kepercayaan s : Tingkat ketelitian Seven Tools Menurut, Paliska, G., Pavletic, D dan Sokovic, M. 2007. Dengan judul Quality tools – systematic use in process industry. Journal of Achievments in Materials and Manufacturing Engineering. Volume 25, Issue 1, November. Quality tools can be used in all phases of production process, from the beginning of product development up to product marketing and customer support. For problem identification can be used most of the 7QC tools: 

Flow chart Flow chart merupakan sebuah gambar sederhana dari sebuah proses (Zamit, Y. 2010:45).

Gambar 2.2 Contoh Histogram Sumber: Yamit, Z. (2010:55) 

Control chart Peta kendali adalah sebuah grafik atau peta dengan garis batas dan garis-garis itu disebut garis kendali. Terdapat tiga macam garis kendali, yaitu : batas kendali atas, garis pusat dan batas kendali bawah. Garis-garis kendali itu ditulis sebagai UCL, x bar, dan LCL dengan urutan yang sama (Nasution, A.H, 2006:306).

A UCL

Upper Control Limit (UCL)

3.

Hasil Pengolahan dan Analisa Data Berikut disajikan data hasil perhitungan dan analisa dengan seven tools.

Process Average

Lower Control Limit (LCL)

LCL B

Gambar 2.3 Contoh Control Chart Sumber: Yamit, Z. (2010:58) 

Pareto diagram Pareto chart untuk mengidentifikasi beberapa isu vital dengan menerapkan aturan perbandingan 80:20, artinya 80% peningkatan dapat dicapai dengan memecahakan 20% masalah terpenting yang dihadapi (Yamit, Z. 2010:54). Number Of Errors 200

Percentage Scate 100%

150

75%

100

50%

50

25%

Order Errors

Uji Kecukupan Data Perhitungan uji kecukupan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kepercayaan dipilih 95 % dan tingkat ketelitian 5 %, maka: Harga Z = 1- α/2 Dimana α = 0,05 Maka Z = 1- 0,05/2 = 0,975 Dari tabel distribusi normal untuk nilai 0,975 – 0,5 = 0,475 didapat nilai Z (harga k) = 1,96 = 2 Jadi nilai k/s = 2/0,05 = 40  k / s N  X 2  ( X ) 2  i i  N'      Xi

2

 40 40 x13.782.937.500  (549.451.562.500)  =   741250   2

1.727.860  = 5,43    741250  2

Incorrect Missing Incorrect Incorrect Customer Date Authorization Shipping Information Name Code Categories

Gambar 2.4 Contoh Diagram Pareto Sumber : Yamit, Z. (2010:54) 

Cause and effect diagram Fungsi dasarnya adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya (Yamit, Z. 2010:47).

Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan bahwa nilai N’ lebih kecil dari nilai N yaitu 5,43 < 40, artinya bahwa data yang diambil telah mencukupi.  Flowchart Diagram alir proses, pada tahap ini flow chart digunakan untuk mendefinisikan proses produksi Koran. Mulai

Pengeprinan file

Proses Monting

Proses Ekspose

Lingkungan

Metode

Manusia

Pembersihan plat

Proses bending

Masalah Pemasangan plat

Material

Mesin

Proses pecetakan

no

Gambar 2.5 Diagram Sebab Akibat Sumber: Yamit, Z. (2010:47) 

Reject

yes Selesai

Gambar 3.1 Flowchart proses pencetakan

Scatter diagram Diagram sebar merupakan alat yang bermanfaat untuk menjelaskan apakah terdapat hubungan antara dua variabel tersebut, dan apakah hubungannya positif atau negatif (Yamit, Z. 2010:60).

Gambar 3.1 di atas menunjukan diagram alir proses pencetakan surat kabar. Selain proses pencetakan yang dilakukan setiap hari, perusahaan juga menetapkan jadwal untuk melakukan maintenance (perawatan). 

Gambar 2.6 Contoh Diagram Sebar Sumber: Yamit, Z. (2010:60)

Pemeriksaan

Hasil Data dari Check Sheet Hasil pengolahan data dengan menggunakan lembar check sheeet, untuk menghitung persentase cacat adalah sebagai berikut:

0,0127  3

Tabel 3.1 Hasil Pengolahan Persentase Cacat c)

0,0127 (1  0,0127)  0,0154 0,0127

Hasil perhitungan lower control limit (LCL) p(1  p) n 0,0127(1  0,0127) 0,0127  3  0,0099 0,0127 LCL  p  3

Gambar 3.3 Peta Kendali p

 Peta Kendali c Berdasarkan perhitungan dengan peta c didapat hasil perhitungan sebagai berikut:  Hasil perhitungan Cental Line (garis pusat) c

 Histogram



2.941 2.515 2.213 1.838



c

n 9507 = 237,675  40

Hasil perhitungan uppercontrol limit (UCL) UCL  c  3 c  237,675  3 237,675 = 283,925 Hasil perhitungan lower control limit (LCL) UCL  c  3 c  237,675  3 237,675 = 191,424

Gambar 3.2 Histogram Jenis Kecacatan Koran Histogram yang telah ditunjukkan pada gambar diatas, dapat dilihat jumlah produksi selama pengamatan sebesar 741.250 eksemplar dan jenis kecacatan yang terjadi antara lain kertas rusak sebesar 1.838 eksemplar, terpotong sebesar 2.213, kotor sebanyak 2.515 dan cacat akibat warna kabur sebanyak 2.941 eksemplar.  Peta Kendali p Berdasarkan peta kendali p dapat dihitung sebagai berikut: a) Hasil perhitungan persentase kerusakan p



 np n

0,50857 = 0,0127 40

b) Hasil perhitungan uppercontrol limit (UCL) UCL  p  3

p(1  p) n

Gambar 3.4 Peta Kendali c Banyaknya data yang outlier pada peta kendali p dan peta kendali c disebabkan oleh beberapa penyebab, diantaranya adalah proses maintenance yang tidak dilaksanakan operator sesuai jadwal, kelalaian operator dalam setting mesin sebelum proses produksi berlangsung, tidak adanya standarisasi khusus yang ditetapkan oleh perusahaan mengenai spesifikasi bahan baku dan ketidaksesuaian metode atau prosedur kerja dalam pengoperasian mesin yang tidak sesuai dengan kondisi dilapangan/perusahaan.

 Diagram Sebar (scatter diagram)

 Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect diagram) Metode

Manusia

Teknik pencampuran tinta Tidak menggunakan APD

Kurang pengetahuan mencampur tinta

Warna kabur

Kotor

Warna Kabur

Cara Penyimpanan Bahan Baku Kelalaian operator dalam pengoperasian kertas

Penyetelan plat bergeser

Tidak tepat dalam penyetelan kecepatan mata potong

Kotor

Cara Penyimpanan Bahan Baku

Kertas Rusak Kertas Rusak

Terpotong

Produk Cacat

Gambar 3.5 Korelasi Kecacatan

Bahan baku yang tidak bersih Kualitas kertas kurang baik

Berdasarkan diagram terlihat jelas bahwa bentuk sebaran memiliki korelasi/hubungan Positif. Pola diagram tersebut menunjukan hubungan terhadap jumlah produksi yang semakin tinggi maka tingkat persentase cacat produk juga meningkat.

Kertas Rusak

Kualitas kertas kurang baik

Berdasarkan diagram diatas, maka dapat diketahui jenis cacat produk yang paling sering terjadi pada percetakan koran ini adalah cacat warna kabur, kotor dan terpotong.

Penyumbatan pada suply tinta

Setting Roll plat kurang tepat

Mata potong otomatis kurang sesuai dengan ukuran kertas

Kertas Rusak Register halaman bergeser

Konveyor mesin mati

Mesin

Gambar 3.7 Cause and effect diagram Produk Cacat Pontianak Post Hubungan sebab dan akibat yang mempengaruhinya dikelompokan dalam lima faktor penyebab. Kelima faktor yang menyebabkan produk cacat antara lain faktor manusia, faktor mesin, faktor metode atau cara, dan faktor material/bahan baku 4.

Gambar 3.6 Jenis Kecacatan Dominan

Warna Kabur

Kotor

Warna Kabur

Terpotong

Bahan Baku/ Material

Tabel 3.2 Perhitungan Persentase dan Persentase Kumulatif

Berdasarkan data diatas maka dapat disusun sebuah diagram pareto berikut ini:

Posisi plat kurang tepat

Pengumpalan tinta

Terpotong

 Diagram Pareto Tabel dibawah ini menunjukkan jumlah kecacatan dan nilai persentase kumulatif yang akan digunakan untuk membuat diagram pareto

Kotor

Kurangnya Pembersihan pada mesin

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Akcaya Pariwara, maka dapat dibuat kesimpulan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan dan saran-saran baik bagi perusahaan maupun bagi peneliti lanjutan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh jenisjenis kerusakan yang terjadi pada koran ProKalbar adalah warna kabur, kotor, kertas rusak dan terpotong. 2. Berdasarkan hasil analisis diagram sebab akibat, diketahui bahwa faktor-faktor penyebab kerusakan atau cacat dalam kegiatan produksi di PT. Akcaya Pariwara berasal dari faktor manusia/operator, mesin produksi, metode kerja, dan material/bahan baku itu sendiri. 3. Usaha-usaha untuk mengatasi terjadinya cacat yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Manusia, diantaranya: 1) Melakukan pengawasan kepada para pekerja dengan lebih rutin. 2) Memberikan pelatihan kepada para pekerja secara berkala. 3) Membuat sistem penilaian kerja yang baru dengan tujuan untuk memotivasi kinerja para pekerja agar lebih baik.

b.

Mesin, diantaranya: 1) Melakukan pengecekan kesiapan mesin sebelum dan sesudah digunakan agar sesuai standar operasional. 2) Melakukan perawatan mesin secara benar dan berkala, tidak hanya ketika mesin mengalami kerusakan. 3) Segera mengganti komponen mesin yang rusak sehingga tidak menghambat proses produksi. 4) Mencari teknisi khusus mesin percetakan dari daerah Kalimantan Barat, sehingga dapat menghemat biaya dan proses percetakan pun tidak terhambat. c. Material, diantaranya: 1) Memberikan standar yang baik untuk setiap bahan baku yang diorder. 2) Melakukan pengontrolan bahan baku sebelum dilakukannya proses percetakan. d. Metode Perlunya membuat manual prosedure agar dapat dipahami dan diikuti operator sebagai petunjuk kerja sebelum pelaksanaan proses produksi. Referensi [1]

[2] [3]

[4]

[5]

[6] [7] [8]

Al-Fakhri, Faiz. 2010. Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT Masscom Grahpy dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat Bantu Statistik, Skripsi, Program Sarjana, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Hadary, F., dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Edisi ke-1. Fakultas Teknik Untan. Pontianak. Arifin, Muhammad. 2009. Penerapan Seven Tools Sebagai Alat Pengendalian Kualitas Pembuatan Produk Pedal Rem Suzuki Smash Serta Usulan Perbaikan Menggunakan Metode FMEA di PT Sinar Terang Logamjaya (Stallion). Skripsi Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia. Ilham, M.N. 2012. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan Menggunakn Statistical Processing Control (SPC) Pada PT. Bosowa Media Grafika (Tribun Timur), Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin Makasar, Makasar. Kusnadi, E. (2011, Desember 24). Fishbone Diagram dan Langkah-langkah Pembuatannya. http://eriskusnadi.wordpress.com/2011/12/24/fishbo ne-diagram-dan-langkah-langkah-pembuatannya/ Nasution, Arman. H., 2006. Manajemen Industri, Andi Offset, Yogyakarta. Nawawi, H., 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Paliska, G., D. Pavletic., and M. Sokovic, 2007. “Quality tools – systematic use in process industry”. Journal of Achievments in Materials and

[9] [10]

[11]

[12] [13]

Manufacturing Engineering, Volume 25, Issue 1, November. Purnomo, Hari, 2004, Pengantar Teknik Industri, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Sukendar, Irwan, 2008. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Cetak Buku Dengan Menggunakan Seven Tools Pada PT. XYZ. Wicaksana, Nanang, 2011. Analisa Kendali Defect Pada Produk Kemasan Semen Jenis Pasted Dengan Menggunakan Seven Tools Di PT Industri Kemasna Semen Gresik Tuban, Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri & Kongres BKSTI VI hal IIA-165. Tuban. Wignjosoebroto, Sritomo, 2008. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Guna Widya, Surabaya Yamit, Zulian, 2010. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Ekonisia, Yogyakarta

Biografi Muhammad Ivanto lahir di Pontianak pada tanggal 21 Oktober 1990. Anak kedua dari Bpk. H.Hasmy Hamdan dan Ibu Hj.Misnawati. Penulis memulai pendidikan dasar di SD Neger...


Similar Free PDFs