Title | Pengertian Pertanian |
---|---|
Pages | 4 |
File Size | 134.2 KB |
File Type | |
Total Downloads | 57 |
Total Views | 338 |
I. PEND AHU LU AN A. Pengertian Pertanian Dalam Arti Luas (Agriculture) Pertanian dalam arti luas (Agriculture), dari sudut pandang bahasa (etimologi) terdiri atas dua kata, yaitu agri atau ager yang berarti tanah dan culture atau colere yang berarti pengelolaan. Jadi pertanian dalam arti luas (Agri...
I. PEND AHU LU AN
A. Pengertian Pertanian Dalam Arti Luas (Agriculture)
Pertanian dalam arti luas (Agriculture), dari sudut pandang bahasa (etimologi)
terdiri atas dua kata, yaitu agri atau ager yang berarti tanah dan culture atau colere
yang berarti pengelolaan. Jadi pertanian dalam arti luas (Agriculture) diartikan sebagai
kegiatan
pengelolaan
tanah.
Pengelolaan
ini
dimaksudkan
untuk
kepentingan kehidupan tanaman dan hewan, sedangkan tanah digunakan sebagai wadah atau tempat kegiatan pengelolaan tersebut, yang kesemuanya itu untuk kelangsungan hidup manusia.
Adapun batasan atau definisi agriculture menurut beberapa ahli adalah
sebagai berikut:
1. Menurut Van Aarsten (1953), agriculture adalah digunakannya kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan atau hewan
yang pada mulanya dicapai dengan jalan sengaja menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam guna mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut.
Dari batasan tersebut jelas bahwa untuk dapat disebut sebagai pertanian
perlu dipenuhi beberapa persyaratan:
a. adanya alam beserta isinya antara lain tanah sebagai tempat kegiatan, dan tumbuhan serta hewan sebagai obyek kegiatan.
b. adanya kegiatan manusia dalam menyempurnakan segala sesuatu yang telah diberikan oleh alam dan atau Yang Maha Kuasa untuk kepentingan/
kelangsungan hidup manusia melalui dua golongan yaitu tumbuhan/tanaman dan hewan/ternak serta ikan.
c. ada usaha manusia untuk mendapatkan produk/hasil ekonomis yang lebih besar daripada sebelum adanya kegiatan manusia.
2. Menurut Mosher (1966), pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas, yang
didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani mengelola dan merangsang pertumbuhan tanaman dan hewan dalam suatu usaha tani, dimana
kegiatan produksi merupakan bisnis, sehinggga pengeluaran dan pendapatan sangat penting artinya.
3. Menurut Spedding (1979), pertanian dalam pandangan modern merupakan kegiatan manusia untuk manusia dan dilaksanakan guna memperoleh hasil yang
menguntungkan sehingga hams pula meliputi kegiatan ekonomi dan pengelolaan di samping biologi.
Universitas Gadjah Mada
Diagram kegiatan pertanian menurut Spedding dapat dilihat seperti pada
gambar 1 dan 2.
Gambar 2. Diagram kegiatan pertanian Dari diagram gambar 2 dapat diketahui bahwa agriculture meliputi kegiatan
yang menyangkut pengelolaan tumbuhan/tanaman dan hewan sehingga termasuk di dalamnya adalah Biologi, Kedokteran Hewan, Perikanan, Peternakan, Teknologi Pertanian, Kehutanan dan Pertanian dalam arti sempit atau Agronomi. Semua bidang ilmu ini sering disebut dengan Ago Kompleks.
B. Pengertian Pertanian Dalam Arti Sempit (Agronomy)
Pengertian/batasan Agronomy menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut:
1. Menurut Kipps (1970), Agronomy adalah: the study of applied of the science of
soil management and of the production of crops (studi tentang aplikasi ilmu pengelolaan tanah dan produksi tanaman).
Dari batasan di atas jelas bahwa agronomy adalah ilmu yang mempelajari
tentang pengelolaan tanah untuk kehidupan tanaman sehingga tidak termasuk
kehidupan hewan. Oleh karena itu agronomy cakupannya lebih sempit apabila
dibandingkan dengan agriculture.
Universitas Gadjah Mada
2. Menurut Samsu'ud Sadjad (1977), agronomy atau agronomi dari bahasa berasal dari kata agros yang berarti lapang, dan nomos yang berarti
pengelolaan, sehingga agronomi berarti pengelolaan lapang produksi dengan sasaran produksi fisik yang maksimum.
3. Menurut Sumantri (1980), agronomi adalah ilmu yang mempelajari segala aspek
biofisik yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan budidaya tanaman untuk memperoleh produksi fisik yang maksimum.
4. Menurut Sri Setyati Harjadi (1986), agronomi adalah ilmu yang mempelajari
cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi yang maksimum.
Dari beberapa batasan di atas jelas bahwa sasaran yang ingin dicapai dalam
pengelolaan tanaman dan lingkungannya adalah produksi fisik yang maksimum, bukan produksi fisik yang optimum atau yang paling menguntungkan. Hal ini dapat
dimengerti karena dalam pengelolaan suatu tanaman diperlukan adanya sarana produksi dan biaya tenaga kerja yang setiap saat selalu berubah. Apabila sasaran pengelolaan tanaman adalah hasil yang menguntungkan maka ilmu untuk mendapatkan hasil fisik, akan selalu berubah-ubah dalam kurun waktu yang sangat
pendek atau setiap musim tanam akan selalu berubah. Keadaan ini akan sangat menyulitkan dalam pemberian inovasi bar' atau rekomendasi kepada petani dalam pelaksanaan teknik budidaya tanaman.
Dalam mata kuliah Dasar-dasar Agronomi hanya akan dibahas hal-hal yang
bersangkutan dengan pengelolaan tumbuhan (tanaman) terutama tanaman pangan dan lingkungannya dalam rangka untuk mendapatkan hasil fisik yang maksimum.
Tanaman pangan baik pangan pokok maupun pangan tambahan dalam
pengelolaan/
pembudidayaannya
ada
yang
dilaksanakan
di
lahan
tegalan/sawah/ladang (field) seperti tanaman biji-bijian sehingga disebut field crops
dan dilaksanakan di kebun (hortus/ garden) sehingga disebut horticulture crops atau tanaman hortikultura. Tanaman yang termasuk dalam kelompok hortikultura adalah: tanaman buah, sayur, dan tanaman hias.
Suatu tanaman apakah masuk kelompok field crops atau horticulture crops
tidak ada aturan yang tegas karena tergantung pada: 1. tujuan pembudidayaan/penanaman
Universitas Gadjah Mada
2. tipe pengelolaan/pengusahaan 3. kebiasaan
Tanaman yang termasuk dalam hortikultura umumnya dibudidayakan Iebih
intensif dibanding field crops dan pada umumnya hasil tanaman bersifat:
1. dikonsumsi dalam bentuk segar dengan kandungan air 50-95 %.
2. mudah rusak sehingga tidak tahan disimpan lama 3. periode pemanfaatan pendek
4. sebagai pangan tambahan/pelengkap makanan pokok.
Dengan sifat-sifat hasil tanaman seperti di atas, maka dituntut adanya
penanganan yang khusus baik pada saat panen maupun penanganan pasca panennya.
Adapun bagian-bagian ilmu hortikultura adalah: 1. Pomology
2. Olericulture
3. Ornamental Horticulture, meliputi: a. Floriculture
b. Nursery culture
c. Landscap design 4.
Pekarangan
ad 1 Pomologi adalah cabang ilmu hortikultura yang mempelajari tentang bagaimana cara-cara memproduksi buah.
ad 2 Olericulture adalah cabang ilmu hortikultura yang mempelajari bagaimana cara-cara memproduksi sayuran.
ad 3a. Floriculture adalah cabang ilmu hortikultura yang mempelajari cara-cara budidaya, pemasaran dan merangkai bunga serta dam tanaman hias.
ad 3b. ad Nursery culture mencakup pekerjaan perbanyakan , menumbuhkan dan
memelihara tanaman muda, perdu, dan sukulen (herbaceous) baik annuals, biennials maupun perennials.
ad 3c. Landscape design merupakan profesi yang berhubungan dengan
perencanaan dan penanaman tanaman hias di luar ruangan termasuk halaman untuk memenuhi kebutuhan estetika/keindahan.
ad 3d. Pekarangan adalah sebidang lahan dengan batas tertentu, ada bangunan tempat tinggal di atasnya, ditanami berbagai jenis tanaman, ada unggas, ternak, dan ikan.
Universitas Gadjah Mada...