Title | PENGUJIAN KEKUATAN AGREGAT TERHADAP TUMBUKAN ( AGGREGATE IMPACT VALUE ) |
---|---|
Author | Shofia Yota Friska |
Pages | 15 |
File Size | 909.2 KB |
File Type | |
Total Downloads | 5 |
Total Views | 132 |
LAPORAN PRAKTIKUM SI-3241 PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Laporan Praktikum diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah SI-3241Semester VI 2019/2020 Oleh Kelompok 18 Kholifatul Apriani 21116048 Revi Mutiara Chandra 21117153 Yori Tri Pranata 21117162 M. Aziz Wijayanto 21117163 M. Rizky Firdaus ...
LAPORAN PRAKTIKUM SI-3241 PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
Laporan Praktikum diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah SI-3241Semester VI 2019/2020
Oleh Kelompok 18 Kholifatul Apriani Revi Mutiara Chandra Yori Tri Pranata M. Aziz Wijayanto M. Rizky Firdaus Shofia Yota Friska Wahyudha Guntara Ermanto Muhammad Farhan
21116048 21117153 21117162 21117163 21117166 21117168 21117169 21117171
Asisten Yemima Gaberiella Parhusip
21116002
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2020
67
BAB VII UJI KEKUATAN AGREGAT TERHADAP TUMBUKAN (AGGREGATE IMPACT VALUE)
7.1. Pendahuluan Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa (Hendarsin, 2000). Salah satu transportasi yang berkembang di Indonesia adalah transpotasi darat, dimana kegiatan masyarakat tidak terlepas dari sarana dan prasarana transportasi tersebut. Akibat dari kegiatan masyarakat ini menyebabkan terjadi pergerakan dari satu tempat ke tempat yang lain yang mempengaruhi volume lalu lintas. Volume lalu lintas berbanding lurus dengan kegiatan masyarakat. Semakin meningkat kegiatan masyarakat maka volume lalu lintas akan semakin tinggi. Dengan demikian dibutuhkan sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk menunjang kegiatan masyarakat, diantaranya melakukan peningkatan ketahanan jalan raya dalam menerima beban lalu lintas yang semakin tinggi. Hal tersebut dapat tercapai dengan meningkatkan mutu perkerasan jalan. Material utama pembentuk lapisan perkerasan jalan adalah agregat, yaitu 90-95 % dari berat campuran perkerasan. Untuk mendapatkan perkerasan jalan yang memenuhi mutu yang diharapkan, maka perlu pengetahuan tentang sifat agregat. Disamping itu, pengetahuan tentang sifat bahan pengikat seperti aspal menjadi dasar untuk merancang campuran sesuai jenis perkerasan yang diinginkan (Sukirman, 2003). Selain itu, daya tahan agregat juga diperlukan agar mencapai mutu perkerasan yang diharapkan. Daya tahan agregat merupakan ketahanan agregat terhadap adanya penurunan mutu akibat proses mekanis dan kimiawi. Agregat dapat mengalami degradasi, yaitu perubahan gradasi akibat pecahnya butir-butir agregat. Kehancuran agregat dapat disebabkan oleh proses mekanis, seperti gaya-gaya yang terjadi selama proses pelaksanaan perkerasan jalan (penimbunan, penghamparan, pemadatan), pelayanan terhadap beban lalu lintas, dan proses kimiawi, seperti pengaruh kelembaban, kepanasan, dan perubahan suhu sepanjang hari (Sukirman, 2003). KELOMPOK 18
68 Pemeriksaan daya tahan agregat terhadap beban mekanis dilakukan dengan pengujian keausan menggunakan Mesin Los Angeles. Selain itu, juga dilakukan pengujian kehancuran agregat. Salah satunya, nilai kehancuran agregat terhadap tumbukan atau disebut dengan Aggregate Impact Value (AIV). 7.2.Tujuan Pengujian ini bertujuan untuk mengukur kekuatan sampel agregat terhadap beban tumbukan sebagai salah satu simulasi terhadap kemampuan agregat terhadap rapid load. 7.3. Alat dan Bahan Percobaan Alat dan bahan percobaan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah 7.3.1. Alat – Alat Percobaan Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah: 1.
Satu set Aggregate Impact Machine (terdiri atas palu penumbuk, pengunci palu cylindrial steel cup, dan dasar mesin)
Gambar 7.1. Satu Set Aggregate Impact Machine 2.
Saringan ukuran 2,36 mm
Gambar 7.2. Saringan Ukuran 2,36 mm KELOMPOK 18
69 3.
Saringan ukuran 14,0 mm
Gambar 7.3. Saringan Ukuran 14,0 mm 4.
Saringan ukuran 10,0 mm
Gambar 7.4. Saringan Ukuran 10,0 mm 5.
Tongkat pemadat dari baja
Gambar 7.5. Tongkat Pemadat Dari Baja
KELOMPOK 18
70 6.
Kontainer
Gambar 7.6. Kontainer 7.
Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
Gambar 7.7. Timbangan Dengan Ketelitian 0,1 Gram 8.
Oven
Gambar 7.8. Oven
KELOMPOK 18
71 7.3.2. Bahan Percobaan Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah: 1.
Sampel agregat seberat 1300 gram yang lolos saringan ukuran 14,0 mm dan yang tertahan di saringan ukuran 10,0 mm.
Gambar 7.9. Sampel Agregat 7.4. Teori Dasar Banyak metoda yang telah dikembangkan untuk menguji kekuatan batuan terhadap beban, khususnya beban lalu lintas. Salah satunya adalah melakukan simulasi pemberian beban terhadap suatu sampel agregat, misalnya beban tumbukan (impact). Proses penumbukan ini adalah proses dasar pada pembuatan agregat di Aggregate Crushing Plant. Biasanya beban tumbukan ini dikombinasikan dengan beban tekanan (crushing) baik dalam arah lateral maupun aksial. Beban tumbukan yang diterima oleh agregat pada konstruksi jalan dimulai dari Aggregate Crushing Plant. Kemudian di laboratorium selain melalui pengujian ini juga pada pembuatan campuran aspal dan agregat dalam mix design. Di lapangan beban tumbukan didapat dari proses pemadatan jalan dan terakhir beban tumbukan didapat dari beban lalu lintas. Dengan demikian pengujian kekuatan agregat terhadap tumbukan penting dilakukan sebagai bahan analisis perencanaan tebal perkerasan. Nilai Aggregate Impact Value (AIV) adalah persentase perbandingan antara agregat yang hancur dengan jumlah sampel yang ada. Agregat yang hancur dinyatakan dengan jumlah agregat yang lolos saringan 2,36 mm. Berdasarkan British Standar maka agregat yang mempunyai nilai AIV > 30% dikatakan tidak normal dan nilai AIV yang besar ini menunjukkan jumlah agregat yang hancur cukup besar, berarti sampel tersebut relatif tidak terlalu kuat terhadap beban tekan. Umumnya batuan beku, igneous rock, memiliki kekuatan yang cukup besar KELOMPOK 18
72 dibandingkan dengan jenis batuan lainnya. Praktikum ini pada dasarnya adalah mengukur kekuatan relatif agregat terhadap beban tumbukan (impact) yang dinyatakan dengan Aggregate Impact Value (AIV). Prosedur praktikum didasarkan pada British Standard, BS 812, bagian 3, tahun 1975. Perhitungan % agregat tertahan ayakan 2,36 mm dinyatakan dalam model matematik sebagaimana ditunjukkan dalam persamaan (7.1). AIV (%) =
X 100
(7.1)
Keterangan: AIV = Aggregate Impact Value (%) A
= Berat awal benda uji (gr)
B
= Berat benda uji lolos saringan 2,36 mm (gr)
7.5. Prosedur Percobaan Prosedur percobaan yang dilakukan antara lain: 1.
Menyiapkan sampel aggregat seberat 500 gram – 1000 gram yang lolos saringan ukuran 14,0 mm dan tertahan saringan 10,0 mm.
Gambar 7.10. Menyiapkan Sampel Agregat
KELOMPOK 18
73 2.
Mencuci sampel dengan air bersih.
Gambar 7.11. Mencuci Sampel 3.
Memasukkan ke dalam oven selama ± 4 jam.
Gambar 7.12. Memasukan Sampel Ke Dalam Oven 4.
Mengeluarkan sampel dari dalam oven dan mendinginkan sampel.
Gambar 7.13. Mengeluarkan Sampel Dari Dalam Oven
KELOMPOK 18
74 5.
Meletakkan aggregate impact machine pada lantai yang datar dan keras, seperti lantai beton.
Gambar 7.14. Meletakkan Aggregate Impact Machine Pada Lantai 6.
Timbang cup (Cylindrial Steel Cup) dengan ketelitian 0.1 gram (W1).
Gambar 7.15. Menimbang Cup Kosong 7.
Masukkan sampel ke dalam cylindrial steel cup per 1/3 bagian dan padatkan dengan tongkat pemadat dari baja sebanyak 25 kali. Kemudian lanjutkan sampai cylindrial steel cup terisi penuh.
Gambar 7.16. Memasukkan Sampel Ke Dalam Cylindrial Steel Cup
KELOMPOK 18
75 8.
Menimbang cylindrial steel cup yang sudah terisi penuh sampel (W2).
Gambar 7.17. Menimbang Cup Yang Sudah Terisi Penuh Sampel 9.
Menghitung berat awal sampel (A' = W2-W1).
10. Megangkat palu penumbuk setengah dari seluruh tinggi aggregate impact machine, hal ini bertujuan untuk menghindari jatuhnya palu penumbuk saat memasukkan sampel uji.
Gambar 7.18. Mengangkat Palu Penumbuk 11. Menaruh dan mengatur posisi cylindrial steel cup sehingga sejajar dengan alat penumbuk dan memastikan cup tidak bergeser.
Gambar 7.19. Mengatur Posisi Cylindrial Steel Cup
KELOMPOK 18
76 12. Mengangkat alat penumbuk lalu melepaskan pengunci palu dan membiarkan palu jatuh bebas ke sampel. Mengangkat palu pada posisi semula dan lepaskan kembali (jatuh bebas). Tumbukan dilakukan sebanyak 15 kali.
Gambar 7.20. Mengangkat Alat Penumbuk 13. Mengeluarkan sampel dari cylindrial steel cup dan memasukkanya ke dalam container.
Gambar 7.21. Mengeluarkan Sampel 14. Menyaring sampel menggunakan saringan ukuran 2,36 mm.
Gambar 7.22. Menyaring Sampel
KELOMPOK 18
77 15. Menimbang sampel yang tertahan dan lolos dari saringan ukuran 2,36 mm.
Gambar 7.23. Menimbang Sampel 7.6. Data Hasil Percobaan Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh : Tabel 7.3 Data Hasil Percobaan Item Pengujian
Indeks
Berat wadah / cup
W1
Berat wadah + sampel
W2
Sampel 1
2
3177 gr
3177 gr
3824,5 gr 3850,3 gr
(setelah dipadatkan) Setelah tumbukan dan disaring 1 menit Berat sampel lewat saringan 2,36 mm
B
30,5 gr
31 gr
Berat sampel tertahan saringan 2,36 mm
C
617 gr
642,3 gr
Sumber: Data Hasil Percobaan
7.7. Perhitungan Adapun perhitungan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut: 1. Sampel 1 a. Berat awal sampel. ’= W2- W1 = 3824,5 gr – 3177gr = 647,5 gr b. Total sampel yang lolos dan tertahan saringan dengan diameter 2,0 mm. A=B+C = 30,5 gr + 617gr = 647,5 gr KELOMPOK 18
78
c. Selisih total dengan berat awal sampel Selisih = ׀A- ’׀ = ׀647,5 gr – 647,5 gr׀ = 0 gr d. Aggregate Impact Value
X 100
AIV (%) = =
30 5 647 5
X 100
= 4,71% 2. Sampel 2 a. Berat awal sampel. ’ = W2- W1 = 3850,3 gr – 3177gr = 673,3 gr b. Total sampel yang lolos dan tertahan saringan dengan diameter 2,0 mm. A=B+C = 31 gr + 642,3 gr = 673,3 gr c. Selisih total dengan berat awal sampel. Selisih = ׀A- ’׀ =׀673,3gr – 673,3gr׀ = 0 gr d. Aggregate Impact Value AIV (%) = =
X 100 31 673 3
X 100
= 4,60% Rata-rata Aggregate Impact Value = = 4,65%
KELOMPOK 18
79 Tabel 7.4 Data Hasil Perhitungan Item Pengujian
Indeks
Berat wadah / cup
W1
Berat wadah + sampel
Sampel
W2
(setelah dipadatkan)
2
3177 gr
3177 gr
3824,5 gr 3850,3 gr
’=W2-W1
Barat awal sampel
1
647,5gr
673,3gr
Setelah tumbukan dan disaring 1 menit Berat sampel lewat saringan 2,36 mm
B
30,5gr
31gr
Berat sampel tertahan saringan 2,36 mm
C
617gr
642,3gr
Total
A = B+ C
647,5 gr
673,3 gr
׀A- ’׀
0gr
0 gr
4,71%
4,60%
Selisih total dengan berat awal sampel (...