Title | PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR |
---|---|
Author | Shofia Yota Friska |
Pages | 17 |
File Size | 2.1 MB |
File Type | |
Total Downloads | 14 |
Total Views | 275 |
LAPORAN PRAKTIKUM SI-3241 PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Laporan Praktikum diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah SI-3241Semester VI 2019/2020 Oleh Kelompok 18 Kholifatul Apriani 21116048 Revi Mutiara Chandra 21117153 Yori Tri Pranata 21117162 M. Aziz Wijayanto 21117163 M. Rizky Firdaus ...
Accelerat ing t he world's research.
PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR Shofia Yota Friska PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR
Cite this paper
Downloaded from Academia.edu
Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
LAPORAN PRAKTIKUM SI-3241 PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
Laporan Praktikum diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah SI-3241Semester VI 2019/2020 Oleh Kelompok 18 Kholifatul Apriani Revi Mutiara Chandra Yori Tri Pranata M. Aziz Wijayanto M. Rizky Firdaus Shofia Yota Friska Wahyudha Guntara Ermanto Muhammad Farhan
21116048 21117153 21117162 21117163 21117166 21117168 21117169 21117171
Asisten Yemima Gaberiella Parhusip
21116002
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2020
39
BAB V BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR (SPECIFIC GRAVITY AND ABSORPTION OF COARSE AGGREGATE) 5.1.
Pendahuluan
Mencari nilai berat jenis dari suatu contoh bahan secara umum dilakukan dengan mengunakan timbangan dan keranjang baja (steel yard). Dalam pengujian berat jenis ini dibutuhkan ketelitian dikarenakan hasil nilai dari pengujian berat jenis ini umumnya akan digunakan dalam memperkirakan seberapa besar volume material yang digunakan dalam proses pencampuran. Adapun beberapa jenis campuran seperti campuran beton semen Portland, aspal beton dan campuran
lainnya
yang
secara proposional berasal dari analisis volume. Selain itu adapun nilai dari penyerapan agregat kasar digunakan dalam proses perhitungan, hal ini didasari oleh proses penyerapan air melalui pori-pori. Adapun macam-macam berat jenis suatu material adalah sebagai berikut : 1.
Berat Jenis Curah (Bulk Specific Gravity) adalah berat jenis yang diperhitungkan terhadap seluruh volume pori yang ada (volume pori yang dapat diresapi oleh aspal, volume pori yang tidak dapat diresapi oleh aspal, atau dapat dikatakan seluruh volume pori yang dapat dilewati air dan volume partikel);
2.
Berat Jenis Kering-Permukaan Jenuh (SSD Specific Gravity) adalah berat jenis yang memperhitungkan volume pori yang hanya dapat diresapi oleh aspal ditambah dengan volume partikel;
3.
Berat Jenis Efektif merupakan nilai tengah dari berat jenis curah dan semu, terbentuk dari campuran partikel kecuali pori-pori/rongga udara yang dapat menyerap aspal, yang selanjutnya akan terus diperhitungkan dalam perencanaan
campuran
agregat
dengan
aspal.
KELOMPOK 18
40 5.2. Tujuan Pengujian ini bertujuan untuk menentukan berat jenis lepas (bulk), berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry = SSD), berat jenis semu (apparent) dan penyerapan dari agregat kasar.
5.3. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalahsebagai berikut :
5.3.1. Alat Percobaan Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut : 1. Set keranjang berkapasitas 5000 gram
Gambar 5.1. Set Keranjang Berkapasitas 5000 gram 2. Saringan berdiameter 4,75 mm
Gambar 5.2. Saringan Berdiameter 4,75 mm
KELOMPOK 18
41 3. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr
Gambar 5.3. Timbangan dengan Ketelitian 0,1 gram 4. Oven
Gambar 5.4. Oven 5. Kontainer
Gambar 5.5. Kontainer
KELOMPOK 18
42 6. Ember
Gambar 5.6. Ember
5.3.2. Bahan Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Sampel Agregat Kasar yang tertahan pada saringan 4,75 mm
Gambar 5.7. Sampel Agregat Kasar
KELOMPOK 18
43 5.4. Teori Dasar Pengukuran berat jenis agregat diperlukan untuk perencanaan campuran agregat dengan aspal, campuran ini berdasarkan perbandingan berat karena lebih teliti dibanding dengan perbandingan volume dan juga untuk menentukan banyaknya pori agregat. Berat jenis yang kecil akan mempunyai volume yang besar sehingga dengan berat yang sama akan membutuhkan aspal yang banyak. Pengukuran hasil berat
jenis
agregat
ini
sering
dipakai
untuk
mengekspresikan
nilai
kerapatan/density agregat, di mana nilai kerapatan agregat diperoleh dengan mengalikan nilai berat jenis agregat dengan kerapatan air pada suhu standar yang dipakai untuk pengukuran.Nilai Penyerapan adalah perbandingan perubahan berat agregat karena penyerapan air oleh pori-pori dengan berat agregat pada kondisi kering.Berdasarkan SNI 03-1969-1990 rumus yang digunakan dalam praktikum jenis agregat kasar sebagai berikut : 1. Berat Jenis Bulk/Curah
=
2. Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh
=
3. Berat Jenis Semu
=
4. Penyerapan
=
-
-
-
Keterangan : Bk
= Berat sampel kering setelah di oven (gram)
Bj
= Berat sampel jenuh setelah di lap (gram)
Ba
= Berat sampel di dalam air (gram)
(6.1) (6.2) (6.3)
(6.4)
KELOMPOK 18
44 5.5. Prosedur Percobaan Prosedur percobaan praktikum uji berat jenis agregat kasar (Specific Grafity and Absorption of Coarse Aggregate) adalah sebagai berikut : 1. Siapkan sampel sebanyak 4000 gr
Gambar 5.8. Menyiapkan Sampel 2. Cuci sampel untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang melekat pada permukaan sampel
Gambar 5.9. Membersihkan Sampel 3. Keringkan sampel dalam oven pada suhu 110ºC (±24 jam)
Gambar 5.10. Mengeringkan Sampel
KELOMPOK 18
45 4. Setelah melalui proses pengeringan, keluarkan sampel untuk didinginkan sehingga mencapai suhu ruangan, ambil sampel sebanyak 4000 gram untuk digunakan sebagai berat sampel kering (Bk)
Gambar 5.11. Menimbang Berat Sampel Kering (Bk) 5. Lakukan perendaman terhadap sampel yang telah didinginkan
Gambar 5.12. Merendam Sampel 6. Keluarkan sampel yang telah direndam dari air, lalu lap permukaan sampel sampai selaput air pada permukaan sampel hilang sehingga sampel dapat dinyatakan dalam kondisi SSD (saturated surface dry)
Gambar 5.13. Lap Permukaan Sampel
KELOMPOK 18
46 7. Timbanglah sampel yang telah dikeringkan dengan lap, melalui proses ini akan didapatkan berat jenuh dari sampel (Bj)
Gambar 5.14. Menimbang Sampel (Bj) 8. Siapkan keranjang yang akan digunakan untuk penimbangan sampel di dalam air
Gambar 5.15. Menyiapkan Keranjang 9. Isi keranjang tersebut dangan air
Gambar 5.16. Mengisi Air kedalam Keranjang
KELOMPOK 18
47 10. Masukan sampel kedalam keranjang
Gambar 5.17. Memasukkan Sampel kedalam Keranjang 11. Lakukan pembacaan berat sampel di dalam air pada neraca (Ba)
Gambar 5.18.Timbang Berat Sampel di Dalam Air (Ba)
KELOMPOK 18
48 5.6. Data Hasil Percobaan Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut : Tabel 5.1. Hasil Percobaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar Item Pengujian Indeks Sampel A Sampel B Berat Benda Uji di dalam Air
Ba
2278 gram
2343 gram
Berat Benda Uji SSD
Bj
3884 gram
3937 gram
Berat Benda Uji Kering Oven
Bk
3854 gram
3881 gram
Sumber: Data Hasil Percobaan
5.7. Perhitungan Dari data hasil percobaan yang telah ada, berikut adalah pengolahan datanya :
1.
Sampel A Perhitungan berat jenis bulk/curah (gram) Berat Jenis Bulk/Curah
=
-
=
–
= 2,39 gram Perhitungan berat jenis kering permukaan jenuh (gram) Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh =
-
=
-
= 2,41 gram Perhitungan berat jenis semu (gram) Berat Jenis Semu
= =
–
= 2,44 gram
KELOMPOK 18
49 Perhitungan penyerapan (%) Penyerapan
=
-
-
=
100%
= 0,77% 2.
Sampel B Perhitungan berat jenis bulk/curah (gram) BeratJenis Bulk/Curah
= = = 2,43 gram
Perhitungan berat jenis kering permukaan jenuh (gram) Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh =
-
=
-
= 2,47 gram Perhitungan berat jenis semu (gram) Berat Jenis Semu
=
-
=
–
= 2,52 gram Perhitungan penyerapan (%) Penyerapan
=
-
=
–
100%
= 1%
KELOMPOK 18
50 3.
Rata-rata sampel Perhitungan rata-rata berat jenis bulk/curah (gram) Berat Jenis Bulk/Curah
= = = 2,41 gram
Perhitungan rata-rata berat jenis kering permukaan jenuh (gram) Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh = = = 2,44 gram Perhitungan rata-rata berat jenis semu (gram) Berat Jenis Semu
= = = 2,48 gram
Perhitungan rata-rata penyerapan (%) Penyerapan
= =
-
= 0,88%
KELOMPOK 18
51 5.8. Analisis Dari hasil pengujian yang telah dilakukan,didapatkanlah nilai berat jenis bulk/curah untuk sampel A adalah sebesar 2,39 gram, berat jenis kering permukaan jenuh untuk sampel A adalah sebesar 2,41 gram, berat jenis semu untuk sampel A adalah sebesar 2,41 gram, dan nilai dari persentase penyerapan dari sampel A adalah sebesar 0,77%, sedangkan nilai berat jenis bulk/curah untuk sampel B adalah sebesar 2,43 gram, berat jenis kering permukaan jenuh untuk sampel B adalah sebesar 2,47 gram, berat jenis semu untuk sampel B adalah sebesar 2,52 gram, dan nilai dari persentase penyerapan dari sampel B adalah sebesar 1%. Maka dari itu didapatkanlah bahwasannya nilai rata-rata dari berat jenis bulk/curah adalah sebesar 2,41 gram, nilai rata-rata dari berat jenis kering permukaan jenuh adalah 2,44 gram, nilai rata-rata dari berat jenis semu adalah 2,48 gram dan nilai rata-rata dari persentase penyerapan adalah sebesar 0,88%.
5.9. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil melalui praktikum uji berat jenis agregat kasar (Specific Grafity and Absorption of Coarse Aggregate) adalah sebagai berikut : 5.9.1. Nilai berat jenis rata-rata yang telah didapatkan adalah 2,41 gram; 5.9.2. Nilai rata-rata berat jenis yang telah didapatkan dalam kondisi kering adalah 2,44 gram; 5.9.3. Nilai rata-rata berat jenis semu yang telah didapatkan adalah 2,48 gram; 5.9.4. Nilai persentase penyerapan rata-rata adalah sebesar 0,88%; 5.9.5. Dengan mengacu pada ketentuan SNI 03-1968-1990 yang mana memuat tentang penyerapan dari agregat adalah tidak boleh lebih dari 3% dan berat jenis bulk atau curah dari agregat adalah minimal sebesar 2,5 gram maka dapat disimpulkan bahwa sampel yang diuji telah belum memenuhi standar yang telah ditetapkan dikarenakan kurangnya ketelitan praktikan saat mencuci dan juga mengelap sampel uji sehingga pada saat itu ada beberapa sampel uji yang ikut terbuang.
.
KELOMPOK 18
52 5.10. Saran Dalam praktikumuji berat jenis agregat kasar (Specific Grafity and Absorption of Coarse Aggregate) disarankan untuk praktikan agar : 1.
Harus berhati-hati dalam mengoperasikan alat uji;
2.
Harus lebih teliti saat praktikum berlangsung;
3.
Wajib memahami langkah percobaan sebelum melakukan praktikum;
4.
Wajib bersungguh-sungguh dalam melaksanakan praktikum;
5.
Wajib
menjaga
kebersihan
laboratorium.
KELOMPOK 18
53
KELOMPOK 18...