PENGUJIAN MUTU BENIH PADI INBRIDA (Oryza sativa L.) DI LABORATORIUM BPSB JAWA TENGAH PDF

Title PENGUJIAN MUTU BENIH PADI INBRIDA (Oryza sativa L.) DI LABORATORIUM BPSB JAWA TENGAH
Author Sisca Simamora
Pages 56
File Size 3.8 MB
File Type PDF
Total Downloads 75
Total Views 480

Summary

PENGUJIAN MUTU BENIH PADI INBRIDA (Oryza sativa L.) DI LABORATORIUM BPSB JAWA TENGAH ROHANI SISKA AGRIENY PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini s...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PENGUJIAN MUTU BENIH PADI INBRIDA (Oryza sativa L.) DI LABORATORIUM BPSB JAWA TENGAH sisca simamora

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Pengaruh Mut u Benih Cabai Besar Hibrida (Capsicum anuum L.) Di BPSBT PH, Jawa Barat Evan Y Prat ama

PENGAWASAN PEREDARAN BENIH JAGUNG (Zea mays L.) DI UNIT PELAKSANA T EKNIS PENGAWASAN D… Zoliand Sobilhaqq Laporan t eknologi dan produksi benih hidasya ahmad

PENGUJIAN MUTU BENIH PADI INBRIDA (Oryza sativa L.) DI LABORATORIUM BPSB JAWA TENGAH

ROHANI SISKA AGRIENY

PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan laporan akhir Pengujian Mutu Benih Padi Inbrida (Oryza sativa L.) di Laboratorium Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor

Bogor, Juni 2016

Rohani Siska Agrieny Nim J3G113005

ABSTRAK ROHANI SISKA AGRIENY. Pengujian Mutu Benih Padi Inbrida (Oryza sativa L.) di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah. Dibimbing oleh RATIH KEMALA DEWI. Ketersediaan benih sangat terbatas, khususnya benih tanaman pangan. Salah satu upaya peningkatan ketersediaan benih adalah pengadaan benih bermutu pada komoditas benih tersebut. Pengujian benih adalah salah satu hal terpenting untuk menjamin kualitas benih. Praktik Kerja Lapangan bertujuan untuk mengetahui proses pengujian benih padi Inbrida varietas Ciherang dan IR 64. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan mulai 09 Februari sampai 08 April 2016 dengan berpartisipasi langsung di laboratorium mutu benih. Metode pengambilan data adalah dengan mengamati dan mengukur peubah pada pengujian yang dilaksanakan di laboratorium BPSB. Pengujian yang dilaksanakan di BPSB terdiri atas pengujian rutin dan khusus. Pengujian rutin meliputi penetapan kadar air, pengujian daya berkecambah, dan pengujian kemurnian. Hasil yang didapat dari lima sampel benih padi Inbrida dengan nomor laboratorium S0470, S0471, S0472, S0468, S0474 dinyatakan lulus dan telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Benih tersebut dinyatakan sebagai benih bersertifikat dan layak untuk dipasarkan. Kata kunci : Daya berkecambah, Kadar air, Kemurnian

ABSTRACT ROHANI SISKA AGRIENY. Seed Testing of Inbred Rice (Oryza sativa L.) in Seed Inspection and Certification Center Jawa Tengah. Supervised by RATIH KEMALA DEWI. Availability of seed is limited, especially of crop seed. One effort to upgrading the availability of seed quality is supplying the right seed in these comodities. Seed Testing is important thing to ensure the quality of seed. The internship was aim to know the process of routine testing of inbred rice (Ciherang and IR 64). The internship started from 09 February to 08 April 2016 and implemented by take a part in seed quality laboratory. Data was observed by meassuring the variable of seed testing in laboratory. Seed testing in BPSB consist of routine test and special test. Routine test consist of moisture content, germination test, and physical purity of seed. The result of five samples Inbred rice with laboratory number S0470, S0471, S0472, S0468, S0474 was passed. The samples was claimed as certified seed and proper to marketed.

Keyword : Germination, Moisture content, Physical purity

RINGKASAN ROHANI SISKA AGRIENY. Pengujian Mutu Benih Padi Inbrida (Oryza sativa L.) di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah. Dibimbing oleh RATIH KEMALA DEWI. Pengujian mutu benih merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari suatu proses produksi benih selain pemeriksaan lapangan, penanganan hasil dan pelabelan. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah merupakan salah satu unit yang melaksanakan kegiatan pengujian mutu benih, termasuk dalam pengujian mutu benih padi dengan standar yang telah ditentukan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Keterampilan mengenai pengujian mutu benih merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh analis benih, oleh karenanya perlu dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan di BPSB Jawa Tengah. Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan yaitu mengetahui tentang proses pengujian laboratorium benih padi. PKL dilaksanakan di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah dimulai 09 Februari sampai 08 April 2016. Metode yang digunakan adalah dengan berpartisipasi langsung di laboratorium mutu benih Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih. Kadar air merupakan faktor penting yang harus diperhatikan pada kegiatan pemanenan, pengolahan, penyimpanan, dan pemasaran benih. Penetapan kadar air dilakukan dengan metode tidak langsung menggunakan alat Moisture meter tester kett pm 600. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan penetapan kadar air pada varietas Ciherang dan IR64 dinyatakan lulus, karena tidak ada sampel benih yang kadar airnya melewati batas maksimal standar lab yang ditetapkan yaitu 13%. Nilai kadar air antar ulangan setiap varietas tidak ada yang melebihi batas toleransi. Pengujian daya berkecambah dilakukan dengan metode ½ Uji Kertas Digulung didirikan dalam dalam Plastik (UKDdp). Data yang diperoleh rata-rata daya berkecambah benih padi varietas IR64 adalah 91.3% dan varietas Ciherang 91.5%. Berdasarkan hasil pengujian tersebut kedua sampel benih dinyatakan lulus dan memenuhi standar laboratorium uji mutu benih. Pengujian kemurnian benih di laboratorium prinsipnya memisahkan contoh benih dalam tiga komponen yaitu Benih Murni, Benih Tanaman Lain, dan Kotoran Benih. Ketiga komponen tersebut selanjutnya dipersentasekan berdasarkan beratnya. Berdasarkan pengujian yang telah dilaksanakan rata-rata persentase kemurnian benih padi varietas Ciherang dan IR64 adalah 99.9% dan telah memenuhi standar laboratorium mutu benih untuk kelas benih pokok. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa benih varietas Ciherang dan IR64 memenuhi standar ketetapan mutu benih pada kelas benih pokok. Ketetapan standar mutu benih padi kelas benih pokok yaitu Kadar air maksimal 13%, daya berkecambah 80% dan kemurnian benih 99.0%. Kata kunci : Daya berkecambah, Kadar air, Kemurnian, Standar Laboratorium

PENGUJIAN MUTU BENIH PADI INBRIDA (Oryza sativa L.) DI LABORATORIUM BPSB JAWA TENGAH

ROHANI SISKA AGRIENY

Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Pada Program Diploma Keahlian Teknologi Industri Benih

PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Judul Laporan Akhir : Pengujian Mutu Benih Padi Inbrida (Oryza sativa L.) di Laboratorium BPSB Jawa Tengah Nama : Rohani Siska Agrieny Nim : J3G113005

Disetujui oleh

Ratih Kemala Dewi, SP, MSi Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Bagus P Purwanto, MAgr Direktur

Tanggal lulus :

Dr Ir Abdul Qadir, MSi Koordinator Program Keahlian

PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Judul yang dipilih penulis dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan Februari 2016 sampai dengan April 2016 adalah Pengujian Mutu Benih Padi Inbrida (Oryza sativa L.) di Laboratorium BPSB Jawa Tengah. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Keahlian Teknologi Industri Benih Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa laporan akhir ini tidak dapat selesai dengan baik tanpa ada pihak yang mendukung dalam bentuk bantuan teknis dan saran dalam pelaksanaan penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Ratih Kemala Dewi SP, MSi selaku Dosen pembimbing penulis yang selalu sabar membimbing penulis dalam pelaksanaan PKL dan memberi saran dan masukkan dalam penyelesaian Laporan tugas akhir ini. 2. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah dan seluruh staf Fungsional Laboratorium yang setia mendampingi penulis dalam pelaksanaan PKL, khususnya Bapak Ir Djoko Kodrat Sokobinangun, MP selaku Pembimbing lapangan penulis, Ibu Eni Kuswani, Amd selaku pendamping penulis selama PKL. 3. Orang tua penulis Bapak R.Simamora dan Ibu D. Munthe yang selalu membimbing dan memberi semangat kepada penulis serta ketiga saudara penulis Ines, Daniel dan Hendro dan Kelurga besar Simamora/ Munthe yang selalu mendukung dalam hal materi dan doa. 4. Kelompok kecil Rogate, Aretha, dan Labell. Keluarga asistensi Yosua dan Akwila, keluarga Besar Forum Mahasiswa Kristen Diploma IPB, Keluarga Besar Pemuda dan Remaja GKPS 1903 Pematang Raya, serta Keluarga Besar Teknologi Industri Benih angkatan 50 yang telah mendukung dalam doa. Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Juni 2016

Rohani Siska Agrieny

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR LAMPIRAN

viii

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

1 1 2

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Padi 2.2 Jenis Padi dan Morfologi Tanaman Padi 2.3 Struktur Benih Padi 2.4 Kelas Benih

2 2 3 3 4

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Metode Pelaksanaan

5 5 5

4 KEADAAN UMUM BPSB JAWA TENGAH 4.1 Lokasi BPSB Jawa Tengah 4.2 Sejarah BPSB Jawa Tengah 4.3 Visi dan Misi BPSB Jawa Tengah 4.4 Struktur Organisasi 4.5 Tugas Pokok dan Fungsi BPSB Jawa Tengah

6 6 6 7 7 8

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Alur Pengujian Laboratorium Benih 5.2 Administrasi Laboratorium Pengujian Benih 5.3 Penetapan Kadar Air Benih 5.4 Pembagian Contoh Kerja 5.5 Pengujian Kemurnian Benih 5.6 Pengujian Daya Berkecambah

9 9 10 11 13 15 17

6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran

21 21 21

DAFTAR PUSTAKA

22

LAMPIRAN

23

DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5

Standar Pengujian Laboratorium Benih Padi Penetapan Kadar Air Benih Padi Varietas IR 64 dan Ciherang Bobot Kerja Benih Padi Inbrida Varietas IR64 dan Ciherang Hasil Pengujian Kemurnian Benih Varietas IR 64 dan Ciherang Hasil Pengujian Daya Berkecambah Padi Inbrida Varietas IR 64 dan Ciherang

11 13 14 16 20

DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4

Struktur Benih Padi Struktur organisasi BPSB Jawa Tengah (BPSB 2016) Kegiatan Pembagian Contoh kerja menggunakan Conical divider Pengujian Kemurnian: a) Penimbangan Kemurnian dengan timbangan Analitik b) Penimbangan Kotoran Benih 5 Kegiatan Penanaman untuk pengujian Daya Berkecambah 6 Alat Pengecambah Benih Tipe IPB 73-2A/B 7 Keragaan kecambah benih padi

4 8 14 16 19 19 20

DAFTAR LAMPIRAN 1 Deskripsi Padi Varietas IR 64 2 Deskripsi Padi Varietas Ciherang 3 Contoh Isian Form Pengantar Contoh Benih untuk pengujian laboratorium 4 Contoh isian surat perintah pengujian 5 Data Administrasi Sampel Benih 6 Contoh Kartu isian penetapan Kadar air 7 Metode Pembagian contoh benih di BPSB Jawa Tengah 8 Komponen Benih Murni 9 Komponen Kotoran Benih dan Benih Tanaman Lain 10 Contoh isian kartu Pengujian Analisis Kemurnian benih 11 Tabel Batas toleransi Penilaian Uji Daya Berkecambah benih Padi 12 Contoh isian Kartu Pengujian Daya berkecambah 13 Contoh Isian Laporan Hasil Uji Laboratorium

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

1

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman yang penting karena merupakan makanan pokok di Indonesia. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan padi di Indonesia, maka perlu dikembangkan teknologi pertanian yang maju, efisien, dan tangguh. Pengembangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan tarif hidup petani. Teknologi pertanian tersebut juga merupakan bagian dari pembangunan pertanian. Dalam pembangunan pertanian diperlukan ketersediaan benih yang tepat waktu, jumlah, mutu, harga dan jenis atau varietasnya serta dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Hal tersebut sangat diperlukan karena benih merupakan sarana produksi utama dalam budidaya pertanian dan mempunyai peranan yang penting dalam usaha meningkatkan produksi dan mutu hasil yang akan diperoleh. Penggunaan benih bermutu dapat memberikan masukan yang sangat penting dalam peningkatan usaha tani. Produksi padi didunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Padi merupakan sumber makanan pokok hampir 40% dari penduduk dunia dan merupakan makanan utama dari penduduk Asia Tenggara. Produksi padi di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 64.39 juta ton, dengan luasan panen 12.88 juta hektar, terus meningkat hingga tahun 2013 mencapai 71.29 juta ton, dengan luasan panen 13.83 juta hektar, kecuali pada tahun 2011 terjadi penurunan menjadi 65.75 juta ton, dengan luasan panen 13.20 juta hektar (BPS 2014). Padi merupakan komoditas unggulan yang termasuk dalam empat sukses program kementrian pertanian dalam mendukung swasembada pangan. Empat sukses program pertanian dalam mendukung swasembada pangan adalah (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, (2) peningkatan diversifikasi pangan (subtitusi aneka ragam dalam pangan), (3) peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor (4) peningkatan kesejahteraan petani. Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) diwujudkan dalam rangka ketahanan pangan nasional kementrian pertanian dengan meluncurkan program P2BN yang difokuskan di 11 provinsi sentra produksi padi dan meliputi 193 kabupaten per kota (DIPERTA 2012). Untuk meningkatkan produksi beras diperlukan benih yang bermutu. Benih bermutu mempunyai pengertian bahwa benih tersebut varietasnya benar dan murni, memiliki mutu fisiologis dan mutu fisik yang tinggi sesuai dengan mutu standar pada kelasnya (Widajati et al. 2013). Pengujian mutu benih sangat berperan penting dalam kegiatan produksi benih, karena dengan terujinya benih berarti para petani terhindar dari berbagai kerugian yang dapat timbul dalam pelaksanaan kegiatan usaha tani tersebut (Kartasapoetra 2003). Pengujian mutu benih merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari suatu proses produksi benih selain pemeriksaan lapangan, penanganan hasil dan pelabelan. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah merupakan salah satu unit yang melaksanakan kegiatan pengujian mutu benih, termasuk

2

dalam pengujian mutu benih padi dengan standar yang telah ditentukan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Keterampilan mengenai pengujian mutu benih merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh analis benih, oleh karenanya perlu dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan di BPSB Jawa Tengah.

1.2 Tujuan

1.

2. 3.

Tujuan kegiatan praktik kerja lapangan ini adalah : Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan memahami berbagai persoalan yang nyata dalam dunia kerja, melalui penerapan ilmu, latihan kerja, dan pengalaman teknis dalam bidang pengujian laboratorium benih padi. Mendapatkan pengetahuan tentang proses pengujian pengujian laboratorium benih padi di BPSB (Balai Pengawasan dan sertifikasi Benih) Jawa Tengah. Melatih mahasiswa bersosialisasi atau mendekatkan perguruan tinggi dengan lingkungan masyarakat pada dunia kerja agar kurikulum pendidikan setara dengan tuntutan kerja.

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Padi Padi (Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman budidaya terpenting. Produksi padi menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum (Purnamaningsih 2006). Padi memiliki akar serabut, batang yang sangat pendek. Struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang, daun sempurna dengan pelepah tegak, berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut-rambut tipis daun yang pendek dan jarang, bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang. Padi merupakan tanaman berumur pendek yang sekali berproduksi. Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut (USDA 2016). Superdivisi : Spermatophyta Divisi : Magniolophyta Kelas : Monocotyledonae Famili : Graminae Genus : Oryza linn Spesies : Oryza sativa L.

3

2.2 Jenis Padi dan Morfologi Tanaman Padi Jenis padi yang banyak dikenal adalah Oryza sativa dengan dua sub spesies, yaitu yaponica (padi bulu) dan indica (padi cere). Menurut sistem budidaya padi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu padi gogo dan padi sawah. Padi gogo adalah padi yang ditanam di lahan kering atau tidak di genangi air, sedangkan padi sawah adalah padi yang ditanam ditanah macak-macak (Purwono dan Purnamawati 2007). Tumbuhan padi tersusun dari beberapa ruas dan membentuk rumpun dengan anakannya, anakan tersebut tumbuh pada dasar batang. Pembentukan anakan pertama terjadi secara tersusun pada batang pokok atau batang utama kemudian pembentukan anakan kedua pada batang bawah anakan pertama dan anakan ketiga tumbuh pada buku pertama pada batang anakan kedua dan seterusnya. Semua anakan yang terbentuk mempunyai bentuk yang sama dan membentuk perakaran sendiri (Luh 1991). Batang padi tersusun dari rangkaian ruas–ruas dan diantara ruas yang satu dengan ruas yang lainnya dipisahkan oleh satu buku. Ruas batang padi didalamnya berongga dan bentuknya bulat, dari atas ke bawah ruas buku itu semakin pendek. Ruas yang terpendek terdapat di bagian bawah dari batang dan ruas–ruas tersebut praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas–ruas yang berdiri sendiri. Sumbu utama dari batang dibedakan dari bagian pertumbuhan embrio yang disertai pada coleoptil pertama (Grist 1960). Bunga padi termasuk bunga telanjang artinya tidak mempunyai perhiasan bunga. Bunga padi Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Padi memiliki enam buah benang sari, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik dengan duah buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu. Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau bulir/gabah, sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah tersebut terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain akan membentuk sekam atau kulit gabah. Dinding bakal buah terdiri atas tiga bagian yaitu bagian paling luar disebut epicarpium, bagian yang tengah disebut mesocarpium dan bagian yang dalam disebut endocarpium. Biji sebagian besar ditempati oleh endosperm yang mengandung zat tepung dan sebagian ditempati oleh embrio (lembaga) yang terletak dibagian sentral yakni dibagian lemma. Secara umum padi dikatakan sudah siap panen bila butir gabah yang menguning sudah mencapai sekitar 80% dan tangkainya sudah menunduk. Tangkai padi merunduk karena sarat dengan butir gabah bernas. Untuk lebih memastikan padi sudah siap panen adalah dengan cara menekan butir gabah. Bila butirannya sudah keras berisi maka saat itu paling tepat untuk dipanen (Andoko 2002).

2.3 Struktur Benih Padi Biji padi terdiri atas seed coat yang berfungsi melindungi benih, glumme sebagai pengunci kulit biji, lemma untuk penutup kulit biji besar, palea yang merupakan penutup kulit biji kecil dan endosperm yang merupakan cadangan

4

makanan (Gambar 1). Biji padi termasuk biji monokotil. Biji monokotil memiliki sebuah kotiledon, embrionya terbungkus oleh koleorhiza yang menutupi akar embrionik, dan koleoptil yang membungkus tunas embrionik. Testa merupakan hasil dari pembuahan salah satu atau kedua integument. Kulit biji atau testa merupakan kulit yang keras. Satu lapisan luar tipis testa dibentuk dari integumen luar. Bagi...


Similar Free PDFs