PENGUKURAN TARAF INTENSITAS BUNYI DOCX

Title PENGUKURAN TARAF INTENSITAS BUNYI
Author Nurannisa Starlyanty
Pages 6
File Size 132.9 KB
File Type DOCX
Total Downloads 346
Total Views 367

Summary

Pengukuran Taraf Intensitas Bunyi Puzi Anigrahawati, M. Zaki Prihatmiko, A. Fadil Akbar PENGUKURAN TARAF INTENSITAS BUNYI Puzi Anigrahawati, M. Zaki Prihatmiko, A. Fadil Akbar Mahasiswa Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman Jl.Karangwangkal Purwokerto Utara 53...


Description

Pengukuran Taraf Intensitas Bunyi Puzi Anigrahawati, M. Zaki Prihatmiko, A. Fadil Akbar PENGUKURAN TARAF INTENSITAS BUNYI Puzi Anigrahawati, M. Zaki Prihatmiko, A. Fadil Akbar Mahasiswa Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman Jl.Karangwangkal Purwokerto Utara 53122 E-mail : [email protected] dan [email protected] PENDAHULUAN : Ketinggian, kenyaringan merupakan sensasi dalam kesadaran manusia. Ketinggian juga berhubungan dengan besaran fisika yang dapat diukur, yaitu intensitas gelombang. Intensitas merupakan energi yang dibawa sebuah gelombang persatuan waktu melalui satuan luas dan sebanding dengan kuadrat amplitudo gelombang. Hubungan antara sensasi subyektif dari kenyaringan dan besaran fisika terukur "intensitas" ini, biasanya tingkat intensitas bunyi dinyatakan dengan skala logaritmik[1] . Percobaan ini dilakukan untuk menentukan taraf intensitas bunyi dari sumber bunyi dan peta sebarannya. Tingkat intensitas (β) dari bunyi dinyatakan dalam intensitasnya (I), sebagai berikut : β (dB)=10 log I I0 (1) Kenyaringan atau intensitas bunyi berkurang ketika receiver (penerima) menjauh dari transmitter (pemancar) dalam hal ini sumber bunyinya adalah sirine. Bagaimanapun, jika sebuah sumber berada ditempat terbuka sehingga bunyi dapat menyebar dengan bebas ke segala arah, intensitas berkurang dengan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak[1] , I 1 r 2 (2) Percobaan dilakukan pada tempat yang terbuka yaitu di lapangan tepatnya lapangan Karangwangkal. Pengambilan data dilakukan pada 8 arah mata angin yaitu barat, barat laut, utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya dengan jarak tertentu. METODE : Pengukuran taraf intensitas bunyi dilakukan di lapangan Karangwangkal. Peralatan yang digunakan untuk menunjang percobaan ini adalah Sound Level Meter (SLM) untuk menentukan taraf intensitasnya dari sirine, anemometer untuk menentukan kecepatan angin, higrometer untuk menentukan kelembaban basah dan kering, meteran untuk menentukan panjang lintasan yang akan diukur, sirine sebagai sumber bunyi yang dibangkitkan dari sebuah aki, dua buah tiang penyangga dengan panjang 150 cm. Meteran di bentangkan sepanjang 50 m untuk menentukan titik-titik yang akan diukur. Kemudian menempatkan kedua tiang penyangga dengan jarak tertentu yang sudah ditentukan dengan posisi antara tiang sumber bunyi dan tiang sound level meter saling tegak lurus, begitu pula dengan anemometer dihadapkan tegak lurus dengan sumber bunyi. Sebelumnya higrometer di isi air dan di simpan pada pohon sekitar untuk menentukan kelembaban kering dan basah di daerah pengukuran. SLM sebelum digunakan frekuensi sumber bunyi dikalibrasi terlebih dahulu hingga 94 dB dan dalam range median (50-100 dB). Anemometer diatur dalam satuan m/s dan pada tipe C untuk pengukuran di alam terbuka. Setelah itu, sumber bunyi dihidupkan. Taraf intensitas bunyi dan kecepatan angin dicatat untuk setiap titik yang ditentukan, yaitu 2 m, 5 m, 10 m, 20 m, dan 30 m. Masing-masing pengukuran dilakukan...


Similar Free PDFs