PERANCANGAN VIDEO DENGAN 3D CAMERA TRACKING PDF

Title PERANCANGAN VIDEO DENGAN 3D CAMERA TRACKING
Author Isnaini Ma'ruf
Pages 8
File Size 892.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 418
Total Views 630

Summary

PERANCANGAN VIDEO DENGAN 3D CAMERA TRACKING NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Isnaini Ma’ruf 18.22.2222 kepada FAKULTAS INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2019 PERANCANGAN VIDEO DENGAN 3D CAMERA TRACKING Isnaini Ma’ruf), Tonny Hidayat2) 1) Sistem Informasi, Universitas Amikom Yogyaka...


Description

PERANCANGAN VIDEO DENGAN 3D CAMERA TRACKING

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh Isnaini Ma’ruf 18.22.2222

kepada FAKULTAS INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2019

PERANCANGAN VIDEO DENGAN 3D CAMERA TRACKING Isnaini Ma’ruf), Tonny Hidayat2) Sistem Informasi, Universitas Amikom Yogyakarta 2) Manajemen Informatika, Universitas Amikom Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : [email protected]), [email protected]) 1)

Abstract - Visual effect of VFX is the visual effect which is used for increasing the people effect of the gods respons concern an object. Visual effect is offten applied in film industri. It is used for adding the visual object which is nothing to be done before. On the other hand, VFX can decrease the effect of it, and decrease in making film. Adding people object, 3D, Animation, making broken building can be do by visual effect. There are many techniques in making VFX effect, one of them is 3D Camera Tracking. In applying, 3D Camera Tracking can be used for motion moving, adding object. Allowever, on the basic of tecniques of 3D Camera Tracking is used for virtual camera. Tecnique of 3D Camera Tracking will use as alternative in adding in video liveshoot. In applying of 3D Camera Tracking is verry effective used for adding object, the purpose of it is the object is if solid with video liveshoot. Keywords – 3D Camera Tracking, Camera Tracking, Visual Effect. 1.

Pendahuluan Dewasa ini video liveshoot berkembang semakin variatif. Ada berbagai jenis bentuk video liveshoot yang sering digunakan, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua jenis video liveshoot. Diantaranya yaitu; video liveshoot murni dan video liveshoot tidak murni. Video liveshoot murni adalah video yang tidak ada penambahan efek visual, sedangkan video liveshoot tidak murni terdapat penambahan objek maupun efek visual, seperti 3D Camera Tracking [1]. Perkembangan teknologi efek visual 3D Camera Tracking berkembang semakin pesat. Pada awal perkembangannya 3D Camera Tracking, hanya dapat men-tracking beberapa titik tracking, sekarang dapat men-tracking banyak titik tracking. Tujuannya adalah agar objek yang ditambahkan seolah-olah solid dengan video liveshoot tersebut [2]. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti berusaha membuat serta mengimplementasikan teknik 3D Camera Tracking pada video liveshoot kedalam bentuk penelitian dengan judul, “Perancangan Video dengan Menggunakan 3D Camera Tracking”. 2.

Landasan Teori Ibnu Hadi Purwanto (2014) menyimpulkan, dalam penggabungan objek Tracking dengan Motion Tracking. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi, salah satunya adalah memilih video yang mempunyai pergerakan objek yang bisa

dijadikan titik acuan untuk Motion Tracking. Dengan menggunakan software Adobe After Effect [3]. Agus Purwanto M.Kom (2013), membuat penelitian Exploratif experimental, yaitu penelitian yang melakukan percobaan berbagai macam pengambilan gambar dengan berbagai background agar nantinya dapat dilakukan proses rotoscoping dan motion tracking dengan mudah dan sempurna [4]. Lukman Khamdani (2015) membuat video menggunakan teknik 3D Camera Tracking pada pembuatan tutorial fotografi. Dijelaskan bahwa teknik 3D Camera Tracking dapat membantu dalam visualisasi pembuatan video tutorial fotografi [5]. Dengan adanya perbandingan dari penelitian terdahulu dapat mempermudah penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis dalam proses penerapan dan implementasi teknik 3D Camera Tracking. 2.1

Teknik Spesial Efek Secara tradisional, efek spesial dibedakan menjadi dua, yaitu Optical Effect dan Mechanical Effect (atau sering disebut In-Camera Effects). Perbedaannya adalah pada waktu penggunaannya. Optical Effects mengacu pada manipulasi gambar yang telah di syuting selesai. Sedangkan Mechanical effects lebih mengacu pada penggunaan efek spesial saat penggambilan gambar. 2.2

Motion Tracking Motion tracking (Lanier, L.,2010) adalah sebuah proses yang bertujuan melacak titik sebuah pergerakan pada sebuah video atau animasi [6]. Motion tracking yang digunakan adalah motion tracking 3 sumbu, yaitu sumbu, X, Y dan Z. Pengunaan 3 sumbu ini sama dengan penggunaan dalam software 3D, yang memungkinkan pergerakan animasi dan objek virtual 3D lainnya sama dengan pergerakan di dunia nyata [6]. 2.3

Bagaimana Tracker Bekerja Sebuah Tracker menganalisis daerah piksel frame dalam klip video kemudian menguncinya menjadi point ketika bergerak melintasi kanvas. Dalam gerakan, snapshot yang dikenal sebagai point referensi, dan daerah secara otomatis ditetapkan sekitar tracker layar. Ada tiga jenis point tracker pada After Effect yaitu : 1. One Point Tracking Melacak satu point referensi (satu area kecil). dalam video digunakan untuk 2D Tracking dimana situasi objek berada atau terlihat jelas tanpa Warping.

1

2.

3.

menjadi 3 yaitu, perangkat keras (hardware), kebutuhan perangkat lunak (sofware), dan kebutuhan pengguna (brainware).

Two Point Tracking Melacak dua point referensi dalam video yang saling berkaitan, digunakan jika situasi objek bergerak atau goyang dengan tingkatan ringan sampai dengan ringan [7]. Multiple / 3D Point Tracking Melacak banyak point referensi dalam video memungkinkan user untuk memilih tracking point mana yang akan digunakan setelah komputer memproses video.

3.1.3

Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan dan yang digunakan untuk memproduksi. Tabel 3. 1 Kebutuhan Perlengkapan Shooting NO Perlengkapan Yang Perlengkapan Yang Digunakan Direkomendasikan

3. 3.1

Analisis dan Perancangan Analisis Kebutuhan Penggunaan analisis kebutuhan ditujukan untuk merancang dan mengetahui kebutuhan yang digunakan dan diperlukan seorang editor dalam proses pembuatan video dengan 3D Camera Tracking. Analisis Kebutuhan terbagi menjadi dua bagian, yaitu analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non fungsional. Analisis Kebutuhan Fungsional Analisis kebutuhan fungsional merupakan paparan mengenai teknik yang akan ditampilkan ke dalam video yang akan dibuat. Teknik yang akan dimasukkan ke dalam video dengan menggunakan teknik 3D Camera Tracking adalah: 1. Mengimplementasikan teknik 3D Camera Tracking pada video Live shoot. 2. Video ini menampilkan penggabungan live shoot dengan animasi 3D. 3. Video ini berfokus pada teknik 3D Camera tracking. 4. Video ini tidak menitik beratkan pada perancangan objek 3D. 5. Video ini menggunakan 4 variasi teknik teknik 3D Camera Tracking yaitu; Kamera diam objek diam, Kamera bergerak objek diam, Kamera bergerak objek bergerak, Pengambilan gambar dengan angle bird eye. 6. Video ini menggunakan 4 variasi teknik 3D Camera Tracking masing – masing dua skenario pengambilan gambar. 7. Pada pengambilan video drone penulis mengarahkan kepada yang lebih ahli tidak mengambil video secara langsung namun menggunakan bantuan teman sebagai pilot. 8. Video ini menampilkan visual effect 3D Camera Tracking dengan beberapa skenario pengambilan gambar seperti, Still, Panning, Follow, Crane Shoot, Fast Road Effect, Walking Shot, Bird Eye.

1

4K + Slog Gamma 3

4K, Slog Gamma, 5-axis image stabilizer

2

Lensa Prime 85mm F2.8

Lensa Fix Sonnar 55mm f1.8

3

Lensa Wide 35mm f3.5

Lensa Wide 10-18mm f3.5

4

Gimbal Stabilizer Zhiyun Crane V2

Stabilizer DJI RONIN M

5

Tripod Benro KH5

Tripod Manfroto MVH502AH Fluid Video

3.1.1

Tabel 3. 2 Kebutuhan Perlengkapan Editting NO

Yang Digunakan

Yang Direkomendasikan

1

Processor Intel core i5 4440

Processor Intel Core i7

2

Mainboard Intel Asus H81M-E33

Mainboard Gigabyte Z390 Aorus Ultra

3

RAM DDR3 8GB 12800

RAM 32GB DDR4

4

HDD 1 TB

SSD 1 GB

5

VGA Radeon R9 280X 3GB

VGA 1080ti 6GB

6

PSU 650W

PSU 850W

7

Monitor LED 20-inch

Monitor LED 4K 32-inch

8

Keyboard Mouse

Keyboard Mouse

9

Speaker Stereo

Headphone Stereo

3.1.4

Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Software yang digunakan untuk membuat video dengan menggunkan Teknik 3D Camera Tracking. spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan ada pada table 3.3.

3.1.2

Analisis Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan non fungsional dapat digunakan sebagai suatu bentuk kebutuhan berupa perangkat yang dibutuhkan sistem dan dapat terbagi dalam hal untuk pengembangan atau penggunaannya. Kebutuhan non fungsional terbagi

2

Tabel 3. 3 Kebutuhan Software NOYang Digunakan

Yang Direkomendasikan

1

OS Windows 10

OS Windows 10

2

Adobe Premiere Pro CC 2017

Adobe Premiere Pro CC

3

Adobe After Effect CC 2017

Adobe After Effect CC

3.

bergerak bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek. Kamera Extreme a. Kamera Walking Shot Teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan dengan menggunakan peralatan tambahan Stabilizer. b. Bird Eye Angle Teknik yang diambil dari atas ketinggian menggunakan Drone yang mencakup permukaan bawah luas lingkungan atau gedung dengan sedemikian rupa.

3.1.5

Kebutuhan Pengguna (Brainware) Untuk memenuhi kebutuhan pada dalam membuat video dengan menggunakan teknik 3D Camera Tracking maka dibutuhkan beberapa job deskripsi, yaitu:

3.2.2

Storyboard Storyboard memberikan gambaran untuk scene yang akan diambil serta detail detail yang akan disajikan di dalam video akhir.

a.

Cameraman Mengoperasikan kamera untuk shooting live atau taping program, baik di dalam maupun di luar studio. b. Animator Menciptakan berbagai ragam gambar yang akan membentuk ilusi seolah-olah bergerak. c. Composser Video Bertugas mengkombinasikan dan menggabungkan gambar-gambar dari berbagai sumber yang berbeda-beda, seperti video, film, computer generate 3d imagery, animasi 2d, foto dan teks. d. Color Editor Bertugas memproses warna film sesuai dengan artistik dan kontinuiti dari pewarnaan film. e. Sound Editor Bertanggung jawab terhadap penyusunan dan pengeditan seluruh sound efek. f. Actor Pemeran dalam video. 3.2 3.2.1

3.2.3

Jadwal Shooting Jadwal shooting bertujuan agar proses yang dilaksanakan teratur dan tidak melenceng terlalu lama. Maka dari itu disusunlah jadwal Shooting seperti pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Jadwal Shoot Hari Tanggal Lokasi Sasaran / Ke Kegiatan 1 17 Desember Tangga Studio Scene 1,2 2018 2 18 Desember Tangga Studio Scene 3,4 2018 3 18 Desember Jalanan Scene 5 2018 Persawahan 4 8 Agustus Jakarta Scene 6 2018 4. 4.1

Implementasi dan Pembahasan Alur Produksi Alur produksi penulis melakukan proses shooting dan editing yang kemudian dilanjutkan dengan proses pasca produksi untuk mekalukan compositing yaitu menerapkan VFX, 3D Camera Tracking pada video hingga pada proses render.

Perancangan Skema Pengambilan Gambar 1. Kamera Still Objek Diam a. Kamera diam Ini adalah konsep paling sederhana karena kamera tidak bergerak. b. Kamera Panning Kamera bergerak pelan dan terbatas dari kiri kekanan. 2. Kamera Moving Objek Still a. Kamera Follow Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah. b. Kamera Crane Shoot Gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda atau Stabilizer,

Gambar 4. 1 Alur Produksi Tahap Produksi Shooting Proses shooting merupakan proses yang sangat penting karena bahan-bahan yang akan di olah dalam proses editing dilakukan pada proses ini. Proses dilakukan di tempat dan equipment yang di tentukan sebelumnya di pra

4.2 4.2.1

3

produksi. Equipment yang digunakanan adalah Sony A6300 dengan lensa 35mm f/2 dan lensa 85mm f/1.8, sedangkan tempat indoor dilakukan di Tangga Studio sedangkan outdoor dijalanan sawah minggir sleman.

Tabel 4. 1 Nama Brightness Contrast

Basic Setting Nilai -150 -20

4.2.2

Setting Kamera Sebelum melakukan proses shooting melakukan pengaturan kamera agar sesuai dengan ketentuan yang sudah dibuat. Beberapa setting kamera yang sudah tentukan sebelumnya antara lain Creative Style dan video resolution. 4.2.3

Penerapan VFX 3D Camera Tracking Pada proses Vfx 3D Camera Tracking ini membuat atau memanipulasi gambar maupun video didalam rekaman menambahkan beberapa element vfx agar menciptakan visual yang tampak realistis.

Gambar 4. 6 Hasil Setting Dalam keadaan normal titik tracker sangat sedikit didapatkan, beda halnya ketika sudah menggunakan tools curves, brightness & contrast dengan settingan yang sudah disesuaikan seperti terlihat pada gambar 4.1, detail objek yang tertangkap lebih banyak jangkauanya karena cakupan cahaya lebih luas pada ruang indoor.

1.

Kamera Still Dalam teknik still pop up animasi ini peneliti menggunakan teknik tracking single track sehingga tidak ada kendala dalam perekeman tracking nya.

a.

Menambahkan VFX

Gambar 4. 7 Posisi X, Y, Z Penambahhan VFX pada scene kamera moving object still adalah 3D Track Movement menambahkan objek 2D polaroid kedalam video liveshot seolah-olah menyatu.

Gambar 4. 2 Single Track

3.

Kamera Extrem a. Walking Shoot Perekaman titik tracker digunakan untuk menempelkan objek 3D, 2D, dan Animasi, peneliti mengambil tiga tempat pada percobaan kamera extreme walking shot yang telah dilakukan pada table 4.2.

Gambar 4. 3 Create Camera 2.

Setting

Kamera Moving Objek Still

Tabel 4. 2 Data Tracker Area Tracking

Keterangan Area Multi Track yang akan digunakan untuk animasi arrow.

Perekaman titik tracker pada video scene medium dengan skema kamera moving objek still. Penulis menggunakan 3D Camera Tracker untuk merekam pergerakan titik tracking, dengan menggunakan setting Brightness & Contrast, dan Curves.

Multi Track Titik area tracking yang akan digunakan freeze frame. Gambar 4. 4 Normal

Gambar 4. 5 Lumetri Normal

4

4.2.4 Finishing Setelah menerapkan semua VFX, maka hasil yang di dapatkan adalah sebagai berikut :

Multi Track area yang akan ditempatkan animasi 3D robot animasi.

Nama Objek

Tabel 4. 3 Objek Jenis Objek

Animasi Arrow

2D

Freeze Frame

Frame Objek

Animasi 3D BB Unit

3D

Gambar 4. 8 Penggabungan Video & Audio Color Correction Proses menyelaraskan tone pada sebuah gambar memiliki settingan sendiri. Pada hasil juga didapatkan bahwa hasil tidak sepenuhnya sama dengan antara squence easy, medium dan hard, karena perbedaan teknik yang digunakan.

4.2.5

Tools yang digunakan pada proses perekaman titik tracking adalah 3D Camera Tracking. Yang berguna untuk penyesuaian camera virtual didalam adobe after effects yang nantinya camera virtual tersebut akan merepresentasikan segala gerak gerik kamera sebenarnya. Gambar 4. 9 Color Correction Hard Pada scene hard, color grading menggunakan creative look f-9300 yang mana preset ini membuat warna tone kebiruan seolah-olah seperti diluar angkasa terlihat pada pada gambar 4.9.

b. Bird Eye Angle Dalam hal ini peneliti melakukan perekaman titik tracker digunakan untuk menempelkan objek 3D, 2D, dan Animasi, mengambil dua tempat pada percobaan kamera extreme bird eye angle seperti pada tabel gambar 4.4. Tabel 4. 4 Plane Marker Tracker

Gambar 4. 10 Color Correction Medium Color grading pada scene medium, membuat kesan video seperti di film captain america menggunakan look preset LOG dengan mengatur sedikit parameter setting seperti terlihat pada gambar 4.10.

Nama Objek

Tabel 4. 5 Objek Jenis Objek

City destruction

2D

Animasi Light saber

3D Gambar 4. 11 Color Correction Easy

3D Camera Tracking ini berguna merekam multiple tracker untuk penyesuaian camera virtual didalam adobe after effects. Menentukan parameter tracker seperti pada tabel 4.4.

Color grading pada scene easy, menambahkan kesan cinematic dengan parameter setting ekxposure -0.1, contrast -14, highlight -20, shadow 2, whites 29. Hasil yang didapat seperti pada gambar 4.11.

5

5.

4.2.5.1 Rendering Format yang dituju adalah mp4 dengan resolusi sebenarnya yaitu Full HD 1920 x 1080 dan frame rate 60 fps. dilihat pada gambar 4.80.

Diperlukan teknik masking pada vfx shockwave yang tertutup gedung maka hasil output vfx shockwave terlihat lebih menyatu.

Daftar Pustaka [1] Djalle, Zaharuddin. (2006). The Making Of 3D Animation Movie using 3D Studio Max. Bandung: Informatika. [2] Beck peacock, richard. (2001). The art of movie making: script to screeen, New Jersey: prentice Hall. [3] Ibnu Hadi Purwanto. 2014, Membuat video musik “Salah Mencintaimu” sebagai media promosi dan informasi, STMIK AMIKOM, Yogyakarta. [4] Agus, P., Muhammad, S., Emha Taufiq, L., 2013. Penggunaan Teknik Rotoscoping Dan Motion Tracking 3d Dalam Pembuatan Video Composition. Yogyakarta:STMIK AMIKOM Yogyakarta. [5] Lukman Khamdani, 2015. Teknik 3d Camera Tracking Pada Pembuatan Tutorial Fotografi. Yogyakarta, STMIK AMIKOM Yogyakarta. [6] Lanier, L., 2010, Profesional Digital Compositing :Assential Tools And Techniques, Canada: Wiley Publishing, Inc, hal :108. [7] Https://helpx.adobe.com/after-effects/using/trackingstabilizing-motion-cs5.html (diakses 15 april 2018)

Gambar 4.80 Rendering 4.2.5.2 Kendala dan Solusi Dalam penelitian ini tentu saja terdapat kendala dan tantangan yang di temukan. Kendala tersebut beragam diantaranya : 1. Scene medium waktu mengambil gambar didalam ruangan yang minim cahaya sehingga titik tracking susah didapatkan. Untuk mengatasinya dilakukanlah menaikkan cahaya dengan curves. 2. Dalam menerapkan vfx light saber atau destruction gedung, wilayah vfx tersebut menutupi area gedung bagian depan. Maka penulis mengatasi dengan melakukan masking pada area vfx tersebut. 3. Proses semua editing menggunakan after effect cc 2017 sehingga proses editing sangat berat. Untuk mengatasinya melakukan editing per squence pada video. 5.

Biodata Penulis Isnaini Ma’ruf, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Yogyakarta, lulus tahun 2019.

Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan pada Bab I, maka penelitian yang berjudul Membuat Video dengan Menggunakan Teknik 3D Camera Tracking dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pada kondisi indoor dengan intensitas cahaya minim, titik tracking sangat sedikit sehingga pada saat menempelkan objek kurang maksimal. Maka dilakukan menaikkan cahaya menggunakan tools curves, brightness & contrast pada after effect. 2. Dari berbagai skema yang diterapkan jika kondisi pergerakan kamera extreme dengan objek moving, maka bisa disimpulkan titik tracking bergerak extreme, oleh karena itu penulis menggunakan alat stabilizer untuk mengurangi guncangan pada kamera. 3. Untuk kamera still menempelkan objek hanya menggunakan single track, bila cahaya kurang dinaikan tools curves pada after effects. 4. Untuk jenis kamera moving banyak objek yang bergerak maka kamera di setting frame rate tinggi agar bisa mendeteksi banyak titik tracking objek.

Tonny Hidayat, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Program Studi Sistem Informasi STMIK Amiko...


Similar Free PDFs