PERAWATAN LUKA PDF

Preview

Summary

WOUND MANAGEMENT Wound and Its Healing Process Ners I Made Sukma Wijaya, M.Kep., WOC(ET)N* Emergency Nursing Lecturer in Akper Kesdam IX/Udayana, Yayasan Dharma Mulia Husada, Praktik Mandiri Perawat Dhalia Care Jl. Padang Udayana Ruko IA, Denpasar Bali Website: www.dharmamuliahusada.com; email; dhar...

Description

WOUND MANAGEMENT Wound and Its Healing Process

Ners I Made Sukma Wijaya, M.Kep., WOC(ET)N* Emergency Nursing Lecturer in Akper Kesdam IX/Udayana, Yayasan Dharma Mulia Husada, Praktik Mandiri Perawat Dhalia Care

Jl. Padang Udayana Ruko IA, Denpasar Bali Website: www.dharmamuliahusada.com; email; [email protected]

POKOK BAHASAN 1. Pendahuluan 2. Fisiologi Proses Penyembuhan Luka 3. Konsep Moist 4. Nursing Care Proses Penyembuhan Luka 5. Kesimpulan

PENDAHULUAN JENIS LUKA Kronis

“Luka akut dpt mjd kronis jk tdk mndptkn teknik perawatan luka yg tepat selain faktor penghambat proses penyembuhan lainnya”

Luka yg tdk ssi dgn proses penyembuhan luka “Teknik perawatan luka yg tepat hrs dpt mensuport healing process dan mengetahui konsep manajemennya”

Akut Luka yg ssi dgn proses penyembuhan luka

PENDAHULUAN LUKA … Prevalensi terjadinya

Luka sekitar 3-4/1000 org atau sama dgn 1,5-2,0 juta orang

Setiap tahunnya terjadi 4 juta individu (Posnett, Gottrup, Lundgren, & Saal, 2009)

Cedera pd struktur kulit & dibwhnya yg mgkin/tdk menghasilkn kehilangan integritas kulit (Carville, 2005)

FISIOLOGI HEALING “Knowledge of the phases of wound healing allows the

practitioner to counsel patients effectively and treat wounds appropriately” (Gabriel, 2013)

Inflamation

Proliferation

Maturation

FISIOLOGI HEALING “The timeline for cell migration in a normal wound healing process is predictable”

(Gabriel, 2013)

FISIOLOGI HEALING Fase Inflamasi Berlangsung 0-3

hari

Awalnya platelet muncul utk menghentikan perdarahan & memicu respon immune

Tumor Rubor

24 jam pertama

Kalor

neutrofil, monosit & makrofag keluar utk kontrol pertumbuhan bakteri & membuang jaringan mati

Dolor

Persiapan Dasar Luka

Functio lesia Tanda Inflamasi

Karakteristik warna merah & hangat disebabkn sirkulasi stm pemb drh kapiler meningkat & mendasari pertumbuhan epitel meningkat

FISIOLOGI HEALING Fase Proliferasi Berlangsung dr 24 jam pertama stlh cedera s/d 21 hari (3 mgg) Terjadi angiogenesis Ada tiga karakteristik; 1. Sintesis Kolagen 2. Granulasi 3. Epitelisasi

Sintesis Kolagen

Granulasi Epitelisasi

MOIST ENVIRONMENT “Granulation tissue is the beefy red tissue that bleeds easily”

FISIOLOGI HEALING Fase Maturasi Mulai dr 21 hari & berlanjut sampai 2 tahun Pembentukan kolagen trs berlanjut smpai akhirnya luka menutup & kekuatan regangan/kekuatan jaringan (tensile strength) meningkat

“Tensile strength reaches only about 80% of pre-injury strength” “Seluruh fase proses penyembuhan luka perlu didukung lingkungan luka lembab atau moist environment”

KONSEP MOIST “Moist wound heal 2-3 time faster than dry wound” (Slater, 2008; Benbow, 2008)

“Proses penyembuhan luka membutuhkan lingkungan luka yg LEMBAB/MOIST utk mempercepat penyembuhannya”

HEALING PROCESS

KONSEP MOIST Pertama kali dilakukan penelitian oleh Gilge (1948), kmd dikaji ulang kembali & dipopulerkan oleh dr. George D.Winter (1962) Winter (1962) m’berikn polymer film tertutup pd babi yg dilukai partial thickness (std 2) dibandingkn dgn perawatan terbuka

THE MOIST WOUNDS HEALED FASTER (Benbow, 2008)

KONSEP MOIST

Dry

Moist

Mengidentifikasi lingkungan luka yg optimum adlh hangat, lembab & tdk toksik mk akn mpercepat migrasi sel baru menutupi dasar luka

George D.Winter

THE FATHER of MOIST HEALING

KONSEP MOIST FIBRINOLISIS : fibrin cpt hilang pd suasana lembab olh netrofil & sel endotel ANGIOGENESIS : proses akn lebih terangsang pd suasana lembab

INFEKSI : lebih rendah dibandingkan suasana kering ( 2.6 % vs 7.1 % )

PERCEPATAN PEMBENTUKAN SEL AKTIV : invasi netrofil yg diikuti oleh makrophag, monosit & limfosit ke daerah luka akn berfungsi lbh dini PEMBENTUKAN GROWTH FACTOR : lebih cepat pada suasana lembab * EGF, FGF dan Interleukin1 dikeluarkan oleh makrophag untuk proses angiogenesis dan

pembentukan str. Korneum

* Platelet-derived Growth Factor (PDGF) dan Transforming Growth Factor-beta (TGF-beta) dibentuk oleh platelet untuk proses proliferasi fibroblast.

KONSEP MOIST “Moist healing is the gold standard for patient with adequate bloody supply who can produce healthy granulation tissue , re epithelialization & mature healing“ (Slater, 2008; Benbow, 2008; Cowan & Stecmiller, 2009)

WET-DRY vs MOIST

Moist menggunakan bahan modern utk mengelola eksudate & ciptakan lingk. memfasilitasi pertumbuhan granulasi & epitel dgn cepat Tidak ada perdarahan & tdk nyeri

Wet-Dry biasa dilakukan sejak dl mnggunakan kasa dibasahi Normal Salin kmdn ditutup kasa kering * Perdarahan & Nyeri

KONSEP MOIST  Tidak ada yg mnghambat sel epitel utk tumbuh melewati dasar luka  Sel epitel mudah bergerak melewati permukaan kulit yg lembab  Luka sembuh lbh cpt tanpa trbentuk scab

 Dermis mengering & trbentuk scab yg menghambat sel epitel migrasi  Sel epitel hrs brjalan lbh lanjut utk perbaiki pinggiran luka  Lepasnya scab akn menyebabkan jaringan parut/re-injury

WET TO DRY METHOD

KONSEP MOIST

Dry

Moist Video Moist vs Dry

KONSEP MOIST

KONSEP MOIST

Kondisi lingkungan luka yg lembab akn mempercepat proses fibrinolisis & membuang jar nekrotik

NURSING CARE Fase inflamasi berlangsung 0-3 hari Tanda inflamasi; Tumor, Rubor, Kalor, Dolor Functio lesia

MOIST Pilih dressing utk menurunkan inflamasi, mis; transfaran film/hidrokoloid SUPPORT suplemen antioksidan PAIN Manajemen

Relaksasi, guided imagery, hipnoterapi dan lainnya

STOP! ANTI INFLAMMATORY DRUGS

Anti-proliferative effect on wound healing, resulting in decreased numbers of fibroblasts, weakened breaking strength, reduced wound contraction, delayed epithelialization

Jk curiga INFEKSI mk lakukan KULTUR LUKA

NURSING CARE Evidence Based

NURSING CARE Manajemen Pada Tahap Inflamasi

 Pilih agen cuci luka yg tepat  Gunakan antiseptic gentle Don’t use povidin iodine regulary for inflammation phase or another phase because it’s corosive and destruction fibroblast cell Polyhexamethylene biguanide (PHMB) Octenidine and Phenoxyethanol Kondisi dasar luka akn berpengaruh dlm fase ini, jk ada Slough & Necrotic mk akn terhambat

Debridement/Membuat jar mati Surgical, Mekanikal, Enzymatic, Biologikal dan atau Autolisis Debridement

NURSING CARE Dressing atau balutan support inflamasi Films or Island Dressings

Hydrocolloids

    

     

Polyester film/Polyurethane film Cegah trauma Atasi inflamasi Anti air Nyaman

CMC dan gelatin Cegah trauma Atasi inflamasi Absorb eksudat min-moderat Anti air Nyaman

NURSING CARE Manajemen Pada Tahap Inflamasi

NURSING CARE Inflamasi Manajemen

Manajemen Pada Tahap Inflamasi Jika hasil kultur positif kolaborasi pemberian antibiotik

As a Nurse…  Berikan antimikrobial dressing  Gunakan cleansing agent with antiseptic gentle  Suplemen (antioksidan)

NURSING CARE Fase Proliferatif berlangsung 1-21 hari

Karakteristik;  Sintesis kolagen  Granulasi  Epitelisasi “Becareful with a new tissue or granulation because easily bleeding and the wound will be back again to inflammatory phase” Sintesis kolagen memerlukan oksigen, zat besi, vit C, zinc, magnesium dan protein yg membentuk matrik jar baru

Support suplemen (vitamin) Vitamin C, Zinc atau Susu Kolagen

NURSING CARE Evidence Based

NURSING CARE Manajemen Tahap Proliferasi

Growth granulasi Ditumbuhkan dgn collagen, hidrogel gel, honey dressing

Kelola eksudat dan cegah bleeding pd jaringan granulasi Calcium Alginate

Eksudat banyak dikelola utk cegah maserasi Alginate/Foam

NURSING CARE Dressing atau balutan tahap proliferasi Alginate

   

Polisakarida rumput laut Hentikan perdarahan minor Moist Absorb eksudat moderat-heavy

Foam

   

Polyurethane foam Cegah trauma Atasi inflamasi Absorb eksudat moderat-heavy

NURSING CARE Dressing atau balutan tahap proliferasi

Gel digunakan pd daerah granulasi yang perlu di support untuk tumbuh lebih cepat

NURSING CARE Dressing atau balutan tahap proliferasi Polymer

Terpolymer dapat melindungi pinggiran luka dari maserasi dan jaringan epitel

NURSING CARE Fase Maturasi dari 21 hari s/d 2 tahun

Sintesa kolagen berlanjut sampai kekuatan regangan meningkat 80%

MOIST ENVIRONMENT Pilih dressing utk melindungi jaringan epitel, mis; transfaran film/hidrokoloid, zinc cream, terpolymer dan lainnya

It is a very fragile layer that can be easily destroyed with aggressive wound irrigation or cleansing of the involved area

MULTIDISCIPLANARY APPROACH To help patients to cure and care their problems and maintain the best possible QOL. The WOC team are :  WOC nurse and WOC Physician  Doctors  Pharmacist  Nutritionist  Occupational therapist  Administration staff etc

Skitar + 1 bulan, dilakukan kultur pus, kolaborasi terapi antibiotik, insulin, serta gizi Koreksi utk Hb dan Albumin

Skitar + 2,5 bulan, perub signifikan adanya granulasi 100% dan proses maturasi berlangsung ditandai adanya epitelisasi

Butuh Critical thinking & Collaboration utk mensupport proses penyembuhan luka

KESIMPULAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA tdr 3 fase; inflamasi, proliferasi & maturasi butuh lingkungan MOIST Tiap fase penyembuhan luka memerlukan tindakan keperawatan yg tepat utk support healing process dan juga perlu melibatkan tim multidisiplin

REFERENSI • Bryant, R., and Nix., D. (2007). Acute and Chronic Wounds: Current Management Concepts . 3rd ed. St. Louis, MO: Elsevier Mosby • Singer, A.J., and Clark, R.A.F. (1999). Cutaneous Wound Healing. N Engl J Med, 341(10):738-746. • Hopf, H.W. (2006). Wound Repair and Regeneration Official Publication of The Wound. Healing Society and the European Tissue Repair Society, 14(1):55-60. • Posnett, J., Gottrup, F., Lundgren, H., and Saal, G. (2009). The Resource Impact of Wounds on Health Care Providers in Europe. Journal of Wound Care, 18; 154-161 • Slater, M. (2008). Does Moist Wound Healing Influence The Rate of Infection. British Journal of Nursing, 17(20): S4-S15 • Benbow, M. (2008). Exploring the concept of moist wound healing and Its Application inPractice, British Journal of Nursing, 17(15): S4-S16 • Cowan, L.J., dan Stechmiller, J. (2009). Prevalence of Wet to Dry Dressing in Wound Care, Advances in Skin and Wound Care, 22(12): 567-573. • Carville, K. (2007). Wound Care: Manual. 5th ed. Osborne Park:Silver Chain Foundation....