Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberal dan Komunis PDF

Title Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberal dan Komunis
Author Anonymous User
Course Politik Pancasila
Institution Universitas Negeri Semarang
Pages 10
File Size 200.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 29
Total Views 141

Summary

Penjabaran tentang perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi lain...


Description

Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberal dan Komunis

Dosen Pengampu : Drs Ngabiyanto, M.Si. Wenny Eka Septina, S.Ip, M.Si. Disusun Oleh : Alif Surya Atmaja Faizal Imam Mutaqin Fatimah Qurrotu ‘Ainii Nisriinaa Sadam Agus Sulistiyanto

(2501412091) (5301416029) (4201416048) (8111417251) (8111417259)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberal dan Komunis A. Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata idea dan eidos yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengertahuan tentang ide-ide (the science of ideas) atau ajaran tentang pegertian-pengertian dasar (Ma’mur, 2005: 1-2). Adapun gagasan yang dimaksud adalah gagasan tentang masa depan, sehingga bisa disimpulkan bahwa ideologiadalah sebuah ilmu tentang masa depan. Gagasan ini juga sebagai cita-cita atau kombinasi dari keduanya, yaitu citacita masa depan. Sungguh pun citacita masa depan itu sebagai sebuah utopia, atau impian, tetapi sekaligus juga merupakan gagasan ilmiah, rasional, yang bertolak dari analisis masa kini. Ideologi ini tidak sekedar gagasan, melainkan gagasan yang diikuti dan dianut sekelompok besar manusia atau bangsa, sehingga karena itu ideologi bersifat mengerakkan manusia untuk merealisasikan gagasan tersebut. Meskipun gagasan seseorang, betapapun ilmiah, rasional atau luhurnya, belum bisa disebut ideologi, apabila belum dianut oleh banyak orang dan diperjuangkan serta diwujudkan, dengan aksi-aksi yang berkesinambungan. B. Fungsi Ideologi Soerjanto Poespowardojo mengemukakan fungsi ideologi sebagai berikut: 1.

Struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami kejadian dalam keadaan alam sekitarnya.

2.

Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat.

3.

Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.

4.

Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.

5.

Kemampuan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.

6.

Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-normayang terkandung didalamnya.

C. Karakteristik suatu ideologi 1. Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi krisis. 2. Ideologi merupakan pola pemikiran yang sistematis 3. Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam 4. Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan

D. Macam ideologi besar didunia 1. Ideologi Liberalisme a. Pengertian Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyaraat Eropa pada abad pertengahan. Edmund Burke mengemukakan bahwa liberalisme berhubungan dengan masalah apa yang seharusnya dilakukan oleh negara melalui kebijaksanaan umum, dan yang seharusnya tidak dilakukan negara untuk memberikan kebebasan kepada rakyatnya.Liberalisme memiliki pandangan tersendiri terhadap hak dan kebebasan warga negara. Ia mendukung pengakuan hak asasi manusia sepanjang tidak mengganggu hak-hak orang lain.

b. Prinsip-prinsip Ideologi Liberalisme 1) Pengakuan terhadap hak asasi warganegara 2) Memungkinkan tegaknya tertib masyarakat dan negara atas supremasi hukum 3) Memungkinkan lahirnya pemerintahan yang demokratis 4) Penolakan terhadap pemerintahan totaliter

c. Ciri-ciri Ideologi Liberalisme 1) Bidang politik, sangat menekankan pada peranan masing-masing individu. Sehingga setiap orang bisa saja menuntut sesuatu kepada negara atas dasar prinsip liberal 2) Bidang ekonomi, ditandai persaingan yang kuat karena perkonomian diserahkan kepada kepentingan perorangan sehingga menimbulkan

pertentangan dan ketimpangan. Karena yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. 3) Bidang sosial budaya, anggota masyarakatnya bersifat individual dan sangat mementingkan prestasi pribadi 4) Bidang agama, mengenal paham sekuler, artinya negara tidak ikut campur atau menomorduakan dalam urusan agama sebab agama adalah urusan masing-masing pribadi dan lembaga keagamaanya. d. Pengaruh Liberalisme Di Indonesia Aliran liberalisme merupakan aliran yang tumbu akibat dari tekanan dogma-dogma agama yang senantiasa mempengaruhi masyarakat pada masa itu. Sistem liberalisme ini dianggap merugikan jika diterapkan di Indonesia , karena beberapa alasan yaitu:  Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Arena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.  Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja sehingga yang kaya makin kaya, dan yang miskin makin miskin  Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat  Terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi  Karena penyelenggara pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka. 2. Ideologi Komunis

a. Pengertian Komunisme merupakan sebuah paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi (modal, tanah, tenaga kerja) yang memiliki tujuan terwujudnya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas dan semua orang sama. Tanda komunisme dilihat dengan adanya prinsip sama rata sama rasa di dalam bidang ekonomi dan sekularisme yang radikal ketika agama digantikan oleh ideologi komunis yang bersifat doktriner.

b. Ciri-Ciri Ideologi Komunisme 

  







Sifatnya ateis yakni tidak mengimani adanya Tuhan, menganggap Tuhan tidak ada, kalau mereka berpikir bahwa Tuhan tidak ada, tetapi ketika berpikir Tuhan itu ada, maka keberadaan Tuhan terserah kepada manusia. Kurang menghargai manusia sebagai individu, dibuktikan dengan ajaran yang tidak mengijinkan seseorang menguasai alat-alat produksi. Komunisme mengajarkan teori pertentangan (perjuangan) kelas. Doktrin komunis salah satunya yaitu the permanent continuous revolution (revolusi terus-menerus), revolusi menyebar ke seluruh dunia, maka komunisme disebut go internasional. Komunis memiliki progran terwujudnya masyarakat yang makmur, tanpa kelas dan semua orang itu sama, tetapi untuk mewujudkannya ada fase diktator proletyariat yang memiliki tugas membersihkan kelas lawan komunisme. Terutama tuan tanah yang bertentangan dengan demokarasi. Komunisme menganut sistem politik satu partai yakni partai komunis, sehingga bisa dibilang Negara komunis tidak ada partai oposisi atau komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati HAM. Negara dan hukum akan lenyap karena tidak lagi diperlukan

c. Kebaikan dari Ideologi Komunisme Kebaikan dari ideologi komunisme menganggap semua orang itu sama, sehingga dalam ajarannya komunisme memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur dan masyarakat komunis tanpa kelas dan juga mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis. Karena ajarannya itu, banyak rakyat jelata yang miskin sangat tertarik untuk menganut ideologi komunisme tersebut. Hal itu bukan disebabkan karena propaganda ajarannya saja, tetapi juga karena tindakan-tindakan nyata untuk mencukupi kebutuhan material mereka. Contohnya RRC. Rakyat Cina berjumlah lebih dari 1,1 milyar. Kita tidak pernah dengar kelaparan dan ketelanjangan di Cina. Karena komunisme disana mampu memenuhi janji memakmurkan rakyat,

komunisme di Cina laku. Namun, supaya tetap laku, komunisme Cina mengalami liberalisasi. Secara fisik dapat mencermati busana pemimpin RRC sekarang, bukan jas tutup lagi seperti Mao Zedong dan Chou En Lai, melainkan jas buka seperti Bill Clinton atau Antony Blair. Dalam bidang ajaran, RRC juga mengadakan lilberalisasi, seperti merebaknya kebebasan beragama dan beribadah. Jadi komunisme asli tidak ada lagi.

d. Keburukan dari Ideologi Komunisme Keburukan dari ideologi komunisme bersifat atheis (tidak mengimani Tuhan dan tidak mengangap Tuhan itu ada), kurang menghargai mamnusia sebagai individu, tidak menghormati HAM, dan lain-lain.

3. Ideologi Pancasila a. Pengertian Ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius bangsa Indonesia. Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi negara. Jadi, Ideologi pancasila adalah kumpulan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan sila-sila pancasila.

b. Fungsi Ideologi Pancasila  Menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh dan memelihara kesatuan dan persatuan.  Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia unutk mencapai tujuannya.  Memberikan kemauan untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa Indonesia  Menerangi dan mengawasi keadaan, serta kritis kepada adanya upaya untuk mewujudkan cita-cita yang terkandung di dalam pancasila.  Sebagai pedoman bagi kehidupan bangsa Indonesia dalam upaya menjaga keutuhan negara dan memperbaiki kehidupan dari bangsa Indonesia.

c. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila sebagai ideologi bangsa Ideologi bangsa Indonesia mengandung nilai-nilai dan gagasan-gagasan dasar yang dapat dilihat dalam sikap, perilaku, dan kepribadian bangsa Indonesia. Menurut Alfian, suatu ideologi yang baik harus mengandung tiga dimensi agar supaya dapat memelihara relevansinya yang tinggi/kuat terhadap perkrmbangan aspirasi masyarakat dan tuntutan perubahan zaman. Kehadiran ketiga dimensi yang saling berkaitan, saling mengisi, dan saling memperkuat itu menjadikan ideologi yang kenyal dan tahan uji dari masa ke masa. Dimensi-dimensi sebagai mana tersebut di atas dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut: 1) Dimensi Realitas Ideologi merupakan nilai-nilai dasar yang bersumber dari nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakatnya, terutama pada waktu ideologi itu lahir.

2) Dimensi Idealitas Ideologi ini mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, bebangsa, dan bernegara. 3) Dimensi Fleksibilitas Ideologi Pancasila selalu berkembang dan menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat.

4. Perbandingan Antara Ideologi Liberalisme, Komunisme, dan Pancasila Secara ringkas, Ir. Heru Santoso, M.Hum dalam bukunya Sari Pendidikan Pancasila menggambarkan pembandingan ideologi-ideologi tersebut sebagai berikut:

No. 1.

2.

3.

Liberalisme Sekuler HAM dijunjung secara mutlak

Atheisme

voting (pemungutan suara)

Pancasila Monotheisme HAM dilindungi tanpa

HAM diabaikan

melupakan kewajiban asasi

Nasionalisme diabaikan Nasionalisme ditolak Keputusan melalui

4.

Komunisme

Keputusan ditangan pimpinan partai

Nasionalisme dijunjung tinggi Keputusan melalui musyawarah mufakat dan voting

5.

Dominasi mayoritas

Dominasi partai

Tidak ada dominasi

6.

Ada oposisi

Tidak ada oposisi

Oposisi dengan alasan

7.

8.

Ada perbedaan pendapat Kepentingan mayoritas

Tidak ada perbedaan

Ada perbedaan pendapat

Kepentingan negara-

Kepentingan

negara

mayoritas

5. Kesimpulan a) Ideologi liberalisme dan komunisme tidak dapat diterapkan sebagai ideologi di Indonesia, karena: 1. Untuk komunisme, paham yang sekilas sebenarnya telah diterapkan di Indonesia kendati tidak sepenuhnya dan terselubung, terutama pada masa orde baru dimana pemerintahan cenderung bersifat sentralis, daerah tidak memiliki otonomi untuk mengatur beberapa hal, pembatasan terselubung terhadap media ini, kurang cocok karena tidak adanya kebebasan beragama bagi rakyatnya dan otonomi bagi daerah. Keanekaragaman agama dan kepercayaan serta potensi daerah masing-masing dengan pengembangan yang sesuai dengan kultur masyarakatnya tentunya memerlukan keleluasaan dari mereka tanpa terlalu banyak ikut campur dari pusat.

2. Untuk

liberalisme, yang sebenarnya sedang terjadi di negara kita dalam beberapa hal terutama di bidang ekonomi, kurang cocok diterapkan di Indonesia karena kurang sesuai dengan sila kelima pancasila. Paham tersebut cenderung menciptakan kesenjangan sosial bukan pemerataan dan keadilan. Selain itu, ideologi yang pernah diberlakukan secara resmi pada masa Republik Indonesian Serikat (RIS) di akhir dekade 40an yang identik dengan bentuk negara federasi, terbukti gagal karena nyaris tidak adanya kontrol kepada daerah yang menyebabkan pemberontakan yang mengancam ide persatuan Indonesia.

b)

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain. Selain itu Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan dari seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa sehingga Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara komprehensif. Oleh karena ciri khas Pancasila itu maka memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia.Selain itu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sudah sesuai dengan keadaan adat dan istiadat masyarakat Indonesia.

Daftar Pustaka Setiardja, Gunawan. 1993. Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila . Yogyakarta: Kanisius Sarbini. 2005. Islam di tepian Revolusi: Ideologi, Pemikiran dan Gerakan. Yogyakarta : Pilar Media. Buku paket Pendidikan Pancasila A.T. Soegito, dkk. Setiadi, Elly M. 2003. Pendidikan Pancasila. Jakarta:Gramedia http://www.anneahira.com/ideologi-pancasila.htmm, diakses pada 8 November 2017, jam 11.27 WIB. http://www.slideshare.net/suradi46/pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-ideologinasional, diakses pada 8 November 2017, jam 20.07 WIB....


Similar Free PDFs