PERENCANAAN KOMUNIKASI KONSEP DAN APLIKASI PDF

Title PERENCANAAN KOMUNIKASI KONSEP DAN APLIKASI
Author Kenmada Widjajanto
Pages 137
File Size 18.7 MB
File Type PDF
Total Downloads 46
Total Views 96

Summary

              PERENCANAAN KOMUNIKASI    KONSEP DAN APLIKASI                                    Perencanaan Komunikasi   Konsep dan Aplikasi     Editor: Kenmada Widjajanto, S.Sos.   Pengantar: Dr. Atwar Bajari, M.Si. PERENCANAAN KOMUNIKASI  Tim Penulis: Dr. Atwar Bajari, M.Si. KONSEP DAN APLIKASI  Al...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PERENCANAAN KOMUNIKASI KONSEP DAN APLIKASI Kenmada Widjajanto

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

ANALISIS PERENCANAAN PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN Heru Praset yo

Professional Public Relat ions Edy Sahput ra Sit epu St rat egi KomunikasiPolit ik sat ya winat a

         

PERENCANAAN KOMUNIKASI  KONSEP DAN APLIKASI 

                         

 

 

       

         

PERENCANAAN KOMUNIKASI  KONSEP DAN APLIKASI           

Kenmada Widjajanto, S.Sos., dkk.  Pengantar: Dr. Atwar Bajari, M.Si.                         

 

Perencanaan Komunikasi Konsep dan Aplikasi Editor: Kenmada Widjajanto, S.Sos. Pengantar: Dr. Atwar Bajari, M.Si. Tim Penulis: Dr. Atwar Bajari, M.Si. Almy Zarlis, S.T. Aria Santana, S.H. Dwi Maharani, S.Ikom. Firna Firsa Hakiki, S.Ikom. Gilang Perdana Tresna, S.T. Hana Ganrina, S.S., M.Ikom. Kenmada Widjajanto, S.Sos. Putri Trulline, S.Ikom. Sendy Triwilopo, S.Sos., M.Ikom. Titan Roskusumah, S.Sos. Yane Hendriyani, S.Sos. Desain sampul: Dhany A. Diterbitkan oleh Ultimus Cetakan 1, Oktober 2013

Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Kenmada Widjajanto, S.Sos., dkk. Perencanaan Komunikasi: Konsep dan Aplikasi Cetakan 1, Bandung: Ultimus, 2013 xviii + 254 hlm.; 15 x 23 cm 978-602-8331-46-3

 

Bandung 2013 

 

 

CV Ultimus Jl. Cikutra Baru IV/No.30, Bandung, 40124 Telp./Faks. (022) 70908899, 7201150 [email protected] www.ultimus-online.com

 

 

         

PENGANTAR PENULIS           BUKU  ini  berbicara  mengenai  Perencanaan  Komunikasi,  sebuah  kajian  dalam  ilmu  komunikasi  yang  banyak  diadaptasi  dari  kajian  tentang  Strategi  Komunikasi.  Perencanaan  merupakan  bagian  atau  fase  yang  penting  dalam  berbagai  tindakan  sosial,  termasuk  di  dalamnya  komunikasi.  Dalam  ilmu  manajemen  misalnya,  perencanaan  adalah  tahap  awal  dari  serangkaian  proses  manajemen,  yakni  Planning,  Organizing,  Actuating,  Controlling,  dan  Evaluating.  Perencanaan  Komunikasi  adalah  pernyataan  tertulis  mengenai  serangkaian  tindakan  tentang  bagaimana  suatu  kegiatan  komunikasi  akan  atau  harus  dilakukan  agar  mencapai  perubahan  perilaku  sesuai  dengan  yang  kita  inginkan  (Bajari, 2007).   Perencanaan Komunikasi banyak digunakan dalam komunikasi organisasi  dalam  arti  luas,  baik  komunikasi  di  internal  organisasi  maupun  komunikasi  ke  luar  organisasi.  Sebagai  ilustrasi,  seorang  pimpinan  perusahaan  yang  akan  berpidato  di  hadapan  karyawannya,  tentu  akan  mempersiapkan  pidatonya  dengan  membuat  catatan  kecil  agar  pidatonya  tidak  melenceng  dari  tujuannya.  Atau, seorang politisi partai yang akan berkampanye dalam pemilu legislatif akan  mempersiapkan  sedemikian  rupa  perencanaan  komunikasinya  sehingga  pesannya  efektif  dan  komunikatif,  dengan  harapan khalayak  pemilih  bersimpati  padanya.  Dua  ilustrasi  tadi  memberikan  gambaran  betapa  pentingnya  perencanaan untuk keberhasilan komunikasi.   Buku Perencanaan Komunikasi ini berisi berbagai kajian teoretis dan praktis  yang  disusun  dengan  sejumlah  ilustrasi  dan  catatan  studi  kasus  dari  berbagai  peristiwa, mulai dari tahapan perencanaan komunikasi, target khalayak, analisis 

Pengantar Penulis | v

situasi,  strategi  dan  perencanaan  media,  perencanaan  pesan  dan  perencanaan  pesan operasional, serta evaluasi perencanaan komunikasi.   Buku  ini  lahir  dari  hasil  kolaborasi  pemikiran  sekelompok  mahasiswa  Pascasarjana  Fakultas  Ilmu  Komunikasi  Universitas  Padjadjaran,  yang  berlatar‐ belakang  profesi  dan  pengalaman  yang  beragam.  Karena  itu,  tim  penulis  menyadari kehadiran buku ini masih banyak kekurangan. Namun demikian, tim  penulis  berharap  kehadiran  buku  ini  juga  bisa  bermanfaat  bagi  siapa  pun  yang  tertarik mempelajari komunikasi.  Pada kesempatan ini, tim penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang  tak terhingga pada Dr. Atwar Bajari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang selalu  mendorong  dan  memotivasi  tim  penulis  untuk  melahirkan  buku  ini  dan  menyelesaikan  studi.  Demikian  pula  pada  semua  dosen  pengajar  di  Program  Studi Pascasarjana Fikom Unpad, yang telah membuka cakrawala pemikiran tim  penulis.  Tentu saja tim penulis juga menghaturkan terima kasih pada semua pihak  yang memberikan dukungan dan kontribusi pada penerbitan buku ini, keluarga,  para sahabat dan handai taulan, baik moril maupun materiil.   Semoga  buku  ini  bisa  menjadi  buku  yang  bernilai meskipun  hanya  setitik  embun saja.  Salam.    Tim Penulis     

vi | Perencanaan Komunikasi

         

SEKAPUR SIRIH "Planning is the thinking that precedes action."  (Hancock, 1978)            PERENCANAAN  memiliki  lingkup  makna  yang  luas.  Penjelasan  yang  didapatkan, bahkan akan memenuhi kebutuhan si pengguna dari istilah tersebut.  Semua  tindak  atau  perilaku  manusia  dapat  didekati  atau  dijelaskan  dalam  konteks perencanaan. Kenapa demikian, karena tidak ada satu pun individu tidak  memiliki sebuah rencana. Sesederhana apa pun sebuah tindakan itu dilakukan.  Konsep  perencanaan  biasanya  digunakan  untuk  sesuatu  tindakan  yang  sistematik,  disiplin,  cenderung  kaku,  terdokumentasikan,  terikat  waktu,  dan  berorientasi  pada  perubahan  sebagai  hasil  akhir  (future  oriented).  Sebuah  perencanaan  selalu  memiliki  tahapan  yang  runtut,  tidak  melompat,  dan  logika  berpikir  yang  mengandalkan  penjenjangan.  Oleh  karena  itu  perencanaan  adalah  blok‐blok kegiatan yang mengarah pada satu bentuk tertentu sebagai hasil akhir.  Perencanaan  juga  membutuhkan  sebuah  tindakan  yang  disiplin  bahkan  cenderung  kaku  demi  hasil  yang  terbaik.  Sebuah  perencanaan  memiliki  dasar  acuan  yang  kuat,  semua  orang  yang  terlibat  di  dalamnya  memegang  penuh  semua  langkah  prosedur  dan  rambu‐rambu  yang  sudah  dikembangkan.  Tidak  mungkin  sebuah  perencanaan  akan  berhasil  jika  tidak  mengandalkan  kesepakatan pada acuan yang telah dibuat itu. Oleh karena itu perencanaan harus  terlihat dalam sebuah dokumen pegangan bersama.  Sering  kita  mendengar  hancurnya  proyek  pengembangan  sebuah  infrastruktur  seperti  jalan,  jembatan,  dan  fasilitas  lain,  kemudian  gagalnya  pembangunan  masyarakat  seperti  rekayasa  perekonomian  rakyat,  sistem  politik  sebuah  negara,  atau  gagalnya  kampanye  kesehatan  yang  tidak  menghasilkan  Sekapur Sirih | vii

perubahan  perilaku  yang  signifikan.  Semua  menyalahkan  aspek  perencanaan.  Mungkin  sebenarnya  perencanaan  sudah  baik  dan  matang,  namun  ketidakdisiplinan  para  planner  dan  developer  terhadap  dokumen  perencanaan  yang  dibuat  seperti  kualifikasi  dan  spesifikasi  komponen  yang  digunakan  tidak  sesuai  dengan  dokumen,  menyebabkan  kehancuran  dari  program  yang  dikembangkan.  Selanjutnya  perencanaan  juga  terikat  waktu.  Penyusunan  target  perencanaan  seperti  jangka  pendek,  jangka  menengah,  dan  jangka  panjang,  menunjukkan  bahwa  waktu  menjadi  dimensi  yang  membatasi  perencanaan.  Terutama  untuk  mengukur  hasil‐hasil  kegiatan.  Terakhir,  perencanaan  menginginkan  hasil  yang  jelas.  Apa  dan  bagaimana  setelah  perencanaan  diimplementasikan  dengan  membandingkannya  pada  sebelum  kegiatan  dilakukan, menjadi ukuran keberhasilan sebuah perencanaan itu.  Selama  ini,  kata  perencanaan,  khususnya  dalam  lingkungan  perencanaan  birokrat, masih dianggap pekerjaan kurang penting, buang waktu, bahkan hanya  sekedar tarik‐menarik kepentingan. Ada beberapa penyebab yang memunculkan  pemikiran  demikian,  yakni  menyangkut  kekeliruan  yang  seringkali  menjadi  kebiasaan  para  perencana,  misalnya:  perencanaan  hanya  sekedar  membuat  dokumen  rencana  (konvensional).  Bahkan  hanya  sekedar  dokumen  untuk  mencairkan  anggaran.  Selanjutnya,  perencanaan  hanya  dianggap  sesuatu  kegiatan yang dilakukan sesekali saja dan cenderung memunculkan ego sektoral  dan menjauhi upaya sinergitas perencanaan antar sektor atau bidang. Hal inilah  yang  menyebabkan  kegiatan  perencanaan  banyak  dijauhi  dan  malas  untuk  dikembangkan secara baik dalam menyelesaikan persoalan.  Ketika  semua  konsep  perencanaan  itu  masuk  dalam  bidang  tindakan  manusia  atau  sekelompok  manusia,  maka  akan  ditemukan  konsep  yang  baru  yang  menghasilkan  dimensi  perencanaan  spesifik.  Jika  kata  perencanaan  itu  diintegrasikan  dengan  ekonomi,  muncul  perencanaan  ekonomi,  politik  maka  muncul  perencanaan  politik,  dan  jika  berintegrasi  dengan  perubahan  sosial  melalui  instrumen  komunikasi  maka  perencanaan  masuk  dalam  ranah  perencanaan komunikasi.  Buku ini menawarkan konsep dan instrumentasi perencanaan komunikasi.  Walaupun sepertinya, gagasan tentang perencanaan komunikasi adalah “barang  lama”  karena  kedekatannya  dengan  konsep  komunikasi  pembangunan,  difusi  inovasi,  orde  baru,  pembangunan  dunia  ketiga,  dan  lain‐lain.  Dalam  konteks  kekinian,  bidang  atau  karya  perencanaan  komunikasi  banyak  mengalami  metamorfosa.  Misalnya  perencanaan  media,  pemasaran  strategis,  promosi  viii | Perencanaan Komunikasi

kesehatan,  kampanye  public  relations,  marketing  politics,  dan  lain‐lain.  Namun  hakikatnya,  bidang‐bidang  yang  “seksi”  dan  “enak  didengar”  itu  tidak  dapat  melepaskan konsep dasar dari perencanaan komunikasi.  Konteks  perencanaan  komunikasi  merupakan  upaya  menata  atau  mengatur  komunikasi  sedemikian  rupa.  Tujuaannya  agar  komunikasi  yang  dilakukan  memiliki  kontribusi  terhadap  penyelesaian  masalah  organisasi,  perusahaan  (corporate),  masyarakat,  atau  sebuah  negara  sekalipun.  Konsep  aksiologi  komunikasi  menjadi  fokus  utama  dalam  makna  perencanaan  komunikasi. Walaupun seperti dikatakan oleh Schramm bahwa komunikasi akan  memiliki peran pokok dalam menyelsaikan berbagai aspek masalah masyarakat,  namun  tidak  berarti  bahwa  komunikasi  adalah  “obat”  bagi  semua  masalah  masyarakat itu.  Secara  konseptual,  perencanaan  komunikasi  sebagai  tindakan  manusia  yang  kita  sebut  para  perencana,  seperti  dikatakan  Havelock  (1978),  merupakan  proses membuat tahapan kegiatan komunikasi seperti: mengidentifikasi masalah,  merumuskan  tujuan  komunikasi,  menetapkan  rencana  strategik  dan  rencana  operasional,  serta  merancang  alat  dan  tindakan  evaluasi,  serta  tidak  lupa  menyusun langkah‐langkah rekomendasi untuk putaran perencanaan ke depan.  Demikian  lengkapnya  tahapan  perencanaan  komunikasi,  demikian  juga  tentu dengan perencanaan bidang‐bidang lain, maka sebuah perencana dominan  dengan  olah  pikir  sekaligus  olah  rasa  untuk  mengembangkan  tindakan  pada  masa  yang  akan  datang  yang  dapat  terlaksanakan,  seperti  kata  Beenhakker  (Conyers,  1990).  Namun  menurut  Nehru  manakala  membangun  India,  yang  dikutip  oleh  Waterson,  boleh  dikatakan  bahwa  perencanaan  adalah  bentuk  latihan intelegensia guna mengolah fakta serta situasi bagaimana adanya dan juga  mencari  jalan  keluar  guna  memecahkan  masalah.  Dengan  demikian,  sebuah  perencanaan  komunikasi  tidak  semata‐mata  aksi  tindakan.  Namun  sebuah  olah  intelegensia  kemampuan  membaca  data  sebelumnya.  Sebuah  perencanaan,  akan  membaca  kondisi  masa  lalu  lewat  laporan  data  yang  memadai  serta  menyusun  tindakan ke depan. Dalam hal inilah kemampuan mengolah fakta menjadi sangat  penting.  Sementara  itu,  Schaffer  (Conyers,  1990)  dalam  mengembangkan  perencanaan  sosial  mementingkan  upaya  pengambilan  keputusan  yang  lebih  berhati‐hati.  Berupaya  menghasilkan  yang  terbaik.  Prinsipnya  selalu  ada  cara  yang terbaik dalam hal pengambilan keputusan tersebut. Konsekuensinya adalah  perencana  akan  lebih  banyak  memperhatikan  sejumlah  data  ataupun  hasil‐hasil  yang  mungkin  dicapai  di  masa  yang  akan  datang.  Memperhatikan  beberapa  Sekapur Sirih | ix

pengertian  yang  dipilih,  maka  dapat  ditarik  salah  satu  konsep  pokok  dalam  perencanaan, bahwa perencanaan selalu berbasis riset.  Buku ini menawarkan bacaan konsep dan praksis perencanaan komunikasi  yang  dikembangkan  para  “ilmuwan  muda”  yang  sedang  menempuh  Program  Magister  Ilmu  Komunikasi.  Sebuah  kajian  yang  dominan  akademis  yang  dirancang  dalam  rentang  waktu  yang  sangat  panjang.  Di  antara  kesibukan  mereka  menempuh  pendidikan  dan  sekaligus  bergelut  dalam  bidang  masing‐ masing, kehadiran  buku ini  sangat  perlu diapresiasi  dan  sekaligus  dibaca  untuk  dikritisi.  Para  penulis  berusaha  menuangkan  pemikirannya  berbasis  pada  kajian  konseptual  (pustaka)  serta  pengalaman  di  bidangnya  masing‐masing  mengenai  apa yang mereka artikulasikan tentang perencanaan komunikasi.  Jika  berhitung  pada  banyaknya  penulis  yang  terlibat,  seolah  buku  ini  menawarkan  pemikiran  yang  fragmentatif  mengenai  perencanaan  komunikasi.  Seperti layaknya sebuah bunga rampai dari sebuah tulisan. Namun, saya sendiri  sebagai  pengajar  mata  kuliah  perencanaan  komunikasi  dan  sekaligus  sebagai  salah satu penulis, berusaha memberikan peta arah atau rambu‐rambu penulisan  sehingga menjadi satu kesatuan pemikiran tentang apa yang semestinya dibahas  dalam  perencanaan  komunikasi.  Sebab,  ada  satu  asumsi  yang  tidak  bisa  kita  bantahkan  bahwa  perencanaan  komunikasi  begitu  luas,  masuk  pada  berbagai  bidang  praksis  komunikasi  manusia.  Maka  yang  sebaiknya  dikembangkan,  terutama  jika  perencanaan  komunikasi  dalam  kaca  mata  akademis,  adalah  konsep‐konsep yang berlaku pada semua bidang itu.  Materi  buku  perencanaan  komunikasi  yang  ditawarkan  ini  meliputi:  konsep  dasar  dan  strategi  perencanaan  komunikasi,  pendekatan  dalam  perencanaan  komunikasi,  analisis  khalayak,  strategi  pesan,  perencanaan  media  (media  konvensional  dan  konvergen),  aplikasi  perencanaan  serta  evaluasi  perencanaan komunikasi. Bagi sebuah kajian akademis, buku ini memiliki bobot  yang  memadai  sebagai  bahan  rujukan  terutama  pada  mereka  yang  baru  belajar  dan berusaha mengenal perencanaan komunikasi. Pada bagian awal, para penulis  mampu menjelaskan konsep‐konsep yang “ringan”, tetapi penjelasan berikutnya  berusaha  mendalam  untuk  menjelaskan  konsep‐konsep  yang  rumit  dalam  perencanaan komunikasi. Bahkan beberapa bagian, ditulis dengan lokus dan isu  yang cukup berbobot. Bagi para pegiat pengembangan masyarakat, buku ini bisa  dijadikan  bahan  pengembangan  frame  perencanaan  komunikasi  ketika  bekerja  dengan  masyarakat.  Isu‐isu  yang  diangkat  memang  lekat  dengan  kegiatan  perencanaan komunikasi berbasis partisipatoris. 

x | Perencanaan Komunikasi

Kepada  seluruh  penulis  saya  ucapkan  selamat  atas  terbitnya  buku  ini,  mudah‐mudahan memberikan sumbangsih bagi perkembangan Ilmu Komunikasi  umumnya  dan  Perencanaan  Komunikasi  khususnya.  Bagaimanapun,  buku  perencanaan  komunikasi  termasuk  rujukan  pustaka  yang  sulit  untuk  dicari.  Semoga ide‐ide yang dituangkan menambah wacana kajian tersebut. Aamiin.  Wassalam.        Bandung, Agustus 2013  Dr. Atwar Bajari, M.Si.                                                          Sekapur Sirih | xi

       

xii | Perencanaan Komunikasi



         



G. Mengamati Khalayak –––– 53 H. Memilih Metode Analisis Khalayak –––– 54 I. Merancang Profil Khalayak & Menetapkan Sasaran Komunikasi –––– 57 BAB 4 ANALISIS SITUASI A. Pendahuluan –––– 63 B. Analisis Internal –––– 65 C. Analisis Eksternal –––– 71 D. Analisis SWOT –––– 73

DAFTAR ISI

         

BAB 5 PERENCANAAN MEDIA KOMUNIKASI UNTUK PERUBAHAN A. Pendahuluan –––– 81 B. Tata Langkah Perencanaan Media –––– 83 C. Gabungan Media dalam Perencanaan Komunikasi –––– 87 D. Kombinasi Media dan Saluran Komunikasi bagi Pencarian Informasi Khalayak –––– 89 E. Konsep Pencarian Informasi dalam Perencanaan Media –––– 90 F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Upaya Pencarian Informasi –––– 92 G. Media Lini Bawah dan Pencarian Informasi –––– 98

PENGANTAR PENULIS –––– v SEKAPUR SIRIH –––– vii DAFTAR ISI –––– xiii DAFTAR GAMBAR –––– xvii BAB 1 PERENCANAAN KOMUNIKASI A. Pengertian Perencanaan –––– 1 B. Komunikasi dalam Perspektif Organisasi –––– 5 C. Perencanaan Komunikasi dalam Organisasi –––– 7 D. Jenis Perencanaan Komunikasi dalam Organisasi –––– 9

BAB 6 PERENCANAAN MEDIA DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI A. Pendahuluan –––– 103 B. Media Sebagai Saluran Komunikasi Organisasi –––– 107 C. Strategi Pemilihan Media dalam Perencanaan Komunikasi Organisasi –––– 113

BAB 2 BEBERAPA KONSEP PERENCANAAN KOMUNIKASI A. Pendahuluan –––– 21 B. Konsep Manajemen Strategis –––– 22 C. Perencanaan Komunikasi Strategis dari Perspektif Corporate Communications –––– 26 D. Konsep Perencanaan Komunikasi Strategis –––– 34 E. Perencanaan Komunikasi Program Kampanye Public Relations –––– 38 BAB 3 ANALISIS KHALAYAK DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI A. Pengertian Khalayak –––– 43 B. Kategori Khalayak –––– 44 C. Mengapa Khalayak Dipelajari? –––– 46 D. Tahapan Analisis Khalayak –––– 48 E. Menentukan Target Khalayak –––– 49 F. Meneliti Khalayak Media –––– 51 Daftar Isi | xiii

BAB 7 PERENCANAAN KOMUNIKASI UNTUK MEDIA MASSA A. Pendahuluan –––– 121 B. Jenis Media Massa dalam Perencanaan Komunikasi –––– 122 C. Merancang Perencanaan Komunikasi di Media Massa –––– 136 BAB 8 PERENCANAAN KOMUNIKASI UNTUK MEDIA SOSIAL A. Pendahuluan –––– 141 B. Media Sosial, Perkembangan Komunikasi Bermedia Komputer –––– 143 C. Jenis Media Sosial –––– 146 D. Kegunaan Media Sosial –––– 149 E. Merancang Perencanaan Komunikasi Strategis Media Sosial –––– 151 F. Contoh Kasus Strategi Perencanaan Media Sosial & Kemenangan Barack Obama –––– 161 xiv | Perencanaan Komunikasi

                   

BAB 9 STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI A. Definisi dan Tujuan Membangun Pesan –––– 167 B. Menerapkan Riset Khalayak pada Pesan –––– 170 C. Menguji Pesan –––– 173 D. Mengorganisasikan Pesan Komunikasi –––– 175 BAB 10 PERENCANAAN PESAN OPERASIONAL A. Struktur Pesan –––– 187 B. Gaya Pesan –––– 191 C. Imbauan Pesan –––– 196 BAB 11 PERENCANAAN KOMUNIKASI BISNIS A. Pengertian Komunikasi Bisnis –––– 201 B. Proses Komunikasi Bisnis –––– 204 C. Menjadi Komunikator yang Baik –––– 205  D. Jenis-Jenis Komunikasi Bisnis –––– 209 E. Perencanaan Pesan Komunikasi Bisnis –––– 210 F. Tujuh Pilar Strategi Komunikasi Bisnis –––– 212 G. Proses Strategi Komunikasi Bisnis –––– 214 H. Negosiasi –––– 217 I. Contoh Kasus –––– 222 BAB 12 EVALUASI PERENCANAAN KOMUNIKASI A. Pendahuluan –––– 225 B. Evaluasi Formatif –––– 230 C. Evaluasi Sumatif –––– 232 D. Perbedaan Monitoring dengan Evaluation –––– 235 E. Evaluasi yang Terukur –––– 245 BIODATA PENULIS –––– 251               Daftar Isi | xv

xvi | Perencanaan Komunikasi

         

Gambar 7.3. Populasi Penonton TV Berdasarkan Socio Economic Status (SES) –––– 124 Gambar 7.4. Populasi Khalayak TV di Indonesia Berdasarkan SES –––– 124 Gambar 7.5. Populasi Penonton TV berdasarkan Nielsen –––– 125 Gambar 7.6. Pembagian Waktu Siaran Radio atau Radio Daypart –––– 130 Gambar 7.7. Media Exposure & Pembelian –––– 131 Gambar 7.8. Data Pembaca Surat Kabar di AS Tahun 1999 –––– 133 Gambar 7.9. Karakteristik Media Massa –––– 136 Gambar 8.1. Kegunaan Media Sosial –––– 150 Gambar 8.2. Proses Keterlibatan Media Sosial –––– 153 Gambar 8.3. Contoh Diagram / Matriks Pengukuran Pola Penggunaan Media Sosial –––– 155 Gambar 8.4. Contoh Matrik Pengukuran Usaha di Media Sosial –––– 156 Gambar 8.5. Contoh Pengukuran ROI Media Sosial –––– 157 Gambar 8.6. Contoh Data Demografis di Facebook –––– 159 Gambar 8.7. Contoh Data Perbandingan Penggunaan Media Sosial –––– 160 Gambar 8.8. Kemenangan Obama vs McCain –––– 161 Gambar 8.9. Data Jumlah Pendukung Obama di Media ...


Similar Free PDFs