Title | PERENCANAAN KOMUNIKASI KONSEP DAN APLIKASI |
---|---|
Author | Kenmada Widjajanto |
Pages | 137 |
File Size | 18.7 MB |
File Type | |
Total Downloads | 46 |
Total Views | 96 |
PERENCANAAN KOMUNIKASI KONSEP DAN APLIKASI Perencanaan Komunikasi Konsep dan Aplikasi Editor: Kenmada Widjajanto, S.Sos. Pengantar: Dr. Atwar Bajari, M.Si. PERENCANAAN KOMUNIKASI Tim Penulis: Dr. Atwar Bajari, M.Si. KONSEP DAN APLIKASI Al...
Accelerat ing t he world's research.
PERENCANAAN KOMUNIKASI KONSEP DAN APLIKASI Kenmada Widjajanto
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
ANALISIS PERENCANAAN PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN Heru Praset yo
Professional Public Relat ions Edy Sahput ra Sit epu St rat egi KomunikasiPolit ik sat ya winat a
PERENCANAAN KOMUNIKASI KONSEP DAN APLIKASI
PERENCANAAN KOMUNIKASI KONSEP DAN APLIKASI
Kenmada Widjajanto, S.Sos., dkk. Pengantar: Dr. Atwar Bajari, M.Si.
Perencanaan Komunikasi Konsep dan Aplikasi Editor: Kenmada Widjajanto, S.Sos. Pengantar: Dr. Atwar Bajari, M.Si. Tim Penulis: Dr. Atwar Bajari, M.Si. Almy Zarlis, S.T. Aria Santana, S.H. Dwi Maharani, S.Ikom. Firna Firsa Hakiki, S.Ikom. Gilang Perdana Tresna, S.T. Hana Ganrina, S.S., M.Ikom. Kenmada Widjajanto, S.Sos. Putri Trulline, S.Ikom. Sendy Triwilopo, S.Sos., M.Ikom. Titan Roskusumah, S.Sos. Yane Hendriyani, S.Sos. Desain sampul: Dhany A. Diterbitkan oleh Ultimus Cetakan 1, Oktober 2013
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Kenmada Widjajanto, S.Sos., dkk. Perencanaan Komunikasi: Konsep dan Aplikasi Cetakan 1, Bandung: Ultimus, 2013 xviii + 254 hlm.; 15 x 23 cm 978-602-8331-46-3
Bandung 2013
CV Ultimus Jl. Cikutra Baru IV/No.30, Bandung, 40124 Telp./Faks. (022) 70908899, 7201150 [email protected] www.ultimus-online.com
PENGANTAR PENULIS BUKU ini berbicara mengenai Perencanaan Komunikasi, sebuah kajian dalam ilmu komunikasi yang banyak diadaptasi dari kajian tentang Strategi Komunikasi. Perencanaan merupakan bagian atau fase yang penting dalam berbagai tindakan sosial, termasuk di dalamnya komunikasi. Dalam ilmu manajemen misalnya, perencanaan adalah tahap awal dari serangkaian proses manajemen, yakni Planning, Organizing, Actuating, Controlling, dan Evaluating. Perencanaan Komunikasi adalah pernyataan tertulis mengenai serangkaian tindakan tentang bagaimana suatu kegiatan komunikasi akan atau harus dilakukan agar mencapai perubahan perilaku sesuai dengan yang kita inginkan (Bajari, 2007). Perencanaan Komunikasi banyak digunakan dalam komunikasi organisasi dalam arti luas, baik komunikasi di internal organisasi maupun komunikasi ke luar organisasi. Sebagai ilustrasi, seorang pimpinan perusahaan yang akan berpidato di hadapan karyawannya, tentu akan mempersiapkan pidatonya dengan membuat catatan kecil agar pidatonya tidak melenceng dari tujuannya. Atau, seorang politisi partai yang akan berkampanye dalam pemilu legislatif akan mempersiapkan sedemikian rupa perencanaan komunikasinya sehingga pesannya efektif dan komunikatif, dengan harapan khalayak pemilih bersimpati padanya. Dua ilustrasi tadi memberikan gambaran betapa pentingnya perencanaan untuk keberhasilan komunikasi. Buku Perencanaan Komunikasi ini berisi berbagai kajian teoretis dan praktis yang disusun dengan sejumlah ilustrasi dan catatan studi kasus dari berbagai peristiwa, mulai dari tahapan perencanaan komunikasi, target khalayak, analisis
Pengantar Penulis | v
situasi, strategi dan perencanaan media, perencanaan pesan dan perencanaan pesan operasional, serta evaluasi perencanaan komunikasi. Buku ini lahir dari hasil kolaborasi pemikiran sekelompok mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, yang berlatar‐ belakang profesi dan pengalaman yang beragam. Karena itu, tim penulis menyadari kehadiran buku ini masih banyak kekurangan. Namun demikian, tim penulis berharap kehadiran buku ini juga bisa bermanfaat bagi siapa pun yang tertarik mempelajari komunikasi. Pada kesempatan ini, tim penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga pada Dr. Atwar Bajari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang selalu mendorong dan memotivasi tim penulis untuk melahirkan buku ini dan menyelesaikan studi. Demikian pula pada semua dosen pengajar di Program Studi Pascasarjana Fikom Unpad, yang telah membuka cakrawala pemikiran tim penulis. Tentu saja tim penulis juga menghaturkan terima kasih pada semua pihak yang memberikan dukungan dan kontribusi pada penerbitan buku ini, keluarga, para sahabat dan handai taulan, baik moril maupun materiil. Semoga buku ini bisa menjadi buku yang bernilai meskipun hanya setitik embun saja. Salam. Tim Penulis
vi | Perencanaan Komunikasi
SEKAPUR SIRIH "Planning is the thinking that precedes action." (Hancock, 1978) PERENCANAAN memiliki lingkup makna yang luas. Penjelasan yang didapatkan, bahkan akan memenuhi kebutuhan si pengguna dari istilah tersebut. Semua tindak atau perilaku manusia dapat didekati atau dijelaskan dalam konteks perencanaan. Kenapa demikian, karena tidak ada satu pun individu tidak memiliki sebuah rencana. Sesederhana apa pun sebuah tindakan itu dilakukan. Konsep perencanaan biasanya digunakan untuk sesuatu tindakan yang sistematik, disiplin, cenderung kaku, terdokumentasikan, terikat waktu, dan berorientasi pada perubahan sebagai hasil akhir (future oriented). Sebuah perencanaan selalu memiliki tahapan yang runtut, tidak melompat, dan logika berpikir yang mengandalkan penjenjangan. Oleh karena itu perencanaan adalah blok‐blok kegiatan yang mengarah pada satu bentuk tertentu sebagai hasil akhir. Perencanaan juga membutuhkan sebuah tindakan yang disiplin bahkan cenderung kaku demi hasil yang terbaik. Sebuah perencanaan memiliki dasar acuan yang kuat, semua orang yang terlibat di dalamnya memegang penuh semua langkah prosedur dan rambu‐rambu yang sudah dikembangkan. Tidak mungkin sebuah perencanaan akan berhasil jika tidak mengandalkan kesepakatan pada acuan yang telah dibuat itu. Oleh karena itu perencanaan harus terlihat dalam sebuah dokumen pegangan bersama. Sering kita mendengar hancurnya proyek pengembangan sebuah infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas lain, kemudian gagalnya pembangunan masyarakat seperti rekayasa perekonomian rakyat, sistem politik sebuah negara, atau gagalnya kampanye kesehatan yang tidak menghasilkan Sekapur Sirih | vii
perubahan perilaku yang signifikan. Semua menyalahkan aspek perencanaan. Mungkin sebenarnya perencanaan sudah baik dan matang, namun ketidakdisiplinan para planner dan developer terhadap dokumen perencanaan yang dibuat seperti kualifikasi dan spesifikasi komponen yang digunakan tidak sesuai dengan dokumen, menyebabkan kehancuran dari program yang dikembangkan. Selanjutnya perencanaan juga terikat waktu. Penyusunan target perencanaan seperti jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, menunjukkan bahwa waktu menjadi dimensi yang membatasi perencanaan. Terutama untuk mengukur hasil‐hasil kegiatan. Terakhir, perencanaan menginginkan hasil yang jelas. Apa dan bagaimana setelah perencanaan diimplementasikan dengan membandingkannya pada sebelum kegiatan dilakukan, menjadi ukuran keberhasilan sebuah perencanaan itu. Selama ini, kata perencanaan, khususnya dalam lingkungan perencanaan birokrat, masih dianggap pekerjaan kurang penting, buang waktu, bahkan hanya sekedar tarik‐menarik kepentingan. Ada beberapa penyebab yang memunculkan pemikiran demikian, yakni menyangkut kekeliruan yang seringkali menjadi kebiasaan para perencana, misalnya: perencanaan hanya sekedar membuat dokumen rencana (konvensional). Bahkan hanya sekedar dokumen untuk mencairkan anggaran. Selanjutnya, perencanaan hanya dianggap sesuatu kegiatan yang dilakukan sesekali saja dan cenderung memunculkan ego sektoral dan menjauhi upaya sinergitas perencanaan antar sektor atau bidang. Hal inilah yang menyebabkan kegiatan perencanaan banyak dijauhi dan malas untuk dikembangkan secara baik dalam menyelesaikan persoalan. Ketika semua konsep perencanaan itu masuk dalam bidang tindakan manusia atau sekelompok manusia, maka akan ditemukan konsep yang baru yang menghasilkan dimensi perencanaan spesifik. Jika kata perencanaan itu diintegrasikan dengan ekonomi, muncul perencanaan ekonomi, politik maka muncul perencanaan politik, dan jika berintegrasi dengan perubahan sosial melalui instrumen komunikasi maka perencanaan masuk dalam ranah perencanaan komunikasi. Buku ini menawarkan konsep dan instrumentasi perencanaan komunikasi. Walaupun sepertinya, gagasan tentang perencanaan komunikasi adalah “barang lama” karena kedekatannya dengan konsep komunikasi pembangunan, difusi inovasi, orde baru, pembangunan dunia ketiga, dan lain‐lain. Dalam konteks kekinian, bidang atau karya perencanaan komunikasi banyak mengalami metamorfosa. Misalnya perencanaan media, pemasaran strategis, promosi viii | Perencanaan Komunikasi
kesehatan, kampanye public relations, marketing politics, dan lain‐lain. Namun hakikatnya, bidang‐bidang yang “seksi” dan “enak didengar” itu tidak dapat melepaskan konsep dasar dari perencanaan komunikasi. Konteks perencanaan komunikasi merupakan upaya menata atau mengatur komunikasi sedemikian rupa. Tujuaannya agar komunikasi yang dilakukan memiliki kontribusi terhadap penyelesaian masalah organisasi, perusahaan (corporate), masyarakat, atau sebuah negara sekalipun. Konsep aksiologi komunikasi menjadi fokus utama dalam makna perencanaan komunikasi. Walaupun seperti dikatakan oleh Schramm bahwa komunikasi akan memiliki peran pokok dalam menyelsaikan berbagai aspek masalah masyarakat, namun tidak berarti bahwa komunikasi adalah “obat” bagi semua masalah masyarakat itu. Secara konseptual, perencanaan komunikasi sebagai tindakan manusia yang kita sebut para perencana, seperti dikatakan Havelock (1978), merupakan proses membuat tahapan kegiatan komunikasi seperti: mengidentifikasi masalah, merumuskan tujuan komunikasi, menetapkan rencana strategik dan rencana operasional, serta merancang alat dan tindakan evaluasi, serta tidak lupa menyusun langkah‐langkah rekomendasi untuk putaran perencanaan ke depan. Demikian lengkapnya tahapan perencanaan komunikasi, demikian juga tentu dengan perencanaan bidang‐bidang lain, maka sebuah perencana dominan dengan olah pikir sekaligus olah rasa untuk mengembangkan tindakan pada masa yang akan datang yang dapat terlaksanakan, seperti kata Beenhakker (Conyers, 1990). Namun menurut Nehru manakala membangun India, yang dikutip oleh Waterson, boleh dikatakan bahwa perencanaan adalah bentuk latihan intelegensia guna mengolah fakta serta situasi bagaimana adanya dan juga mencari jalan keluar guna memecahkan masalah. Dengan demikian, sebuah perencanaan komunikasi tidak semata‐mata aksi tindakan. Namun sebuah olah intelegensia kemampuan membaca data sebelumnya. Sebuah perencanaan, akan membaca kondisi masa lalu lewat laporan data yang memadai serta menyusun tindakan ke depan. Dalam hal inilah kemampuan mengolah fakta menjadi sangat penting. Sementara itu, Schaffer (Conyers, 1990) dalam mengembangkan perencanaan sosial mementingkan upaya pengambilan keputusan yang lebih berhati‐hati. Berupaya menghasilkan yang terbaik. Prinsipnya selalu ada cara yang terbaik dalam hal pengambilan keputusan tersebut. Konsekuensinya adalah perencana akan lebih banyak memperhatikan sejumlah data ataupun hasil‐hasil yang mungkin dicapai di masa yang akan datang. Memperhatikan beberapa Sekapur Sirih | ix
pengertian yang dipilih, maka dapat ditarik salah satu konsep pokok dalam perencanaan, bahwa perencanaan selalu berbasis riset. Buku ini menawarkan bacaan konsep dan praksis perencanaan komunikasi yang dikembangkan para “ilmuwan muda” yang sedang menempuh Program Magister Ilmu Komunikasi. Sebuah kajian yang dominan akademis yang dirancang dalam rentang waktu yang sangat panjang. Di antara kesibukan mereka menempuh pendidikan dan sekaligus bergelut dalam bidang masing‐ masing, kehadiran buku ini sangat perlu diapresiasi dan sekaligus dibaca untuk dikritisi. Para penulis berusaha menuangkan pemikirannya berbasis pada kajian konseptual (pustaka) serta pengalaman di bidangnya masing‐masing mengenai apa yang mereka artikulasikan tentang perencanaan komunikasi. Jika berhitung pada banyaknya penulis yang terlibat, seolah buku ini menawarkan pemikiran yang fragmentatif mengenai perencanaan komunikasi. Seperti layaknya sebuah bunga rampai dari sebuah tulisan. Namun, saya sendiri sebagai pengajar mata kuliah perencanaan komunikasi dan sekaligus sebagai salah satu penulis, berusaha memberikan peta arah atau rambu‐rambu penulisan sehingga menjadi satu kesatuan pemikiran tentang apa yang semestinya dibahas dalam perencanaan komunikasi. Sebab, ada satu asumsi yang tidak bisa kita bantahkan bahwa perencanaan komunikasi begitu luas, masuk pada berbagai bidang praksis komunikasi manusia. Maka yang sebaiknya dikembangkan, terutama jika perencanaan komunikasi dalam kaca mata akademis, adalah konsep‐konsep yang berlaku pada semua bidang itu. Materi buku perencanaan komunikasi yang ditawarkan ini meliputi: konsep dasar dan strategi perencanaan komunikasi, pendekatan dalam perencanaan komunikasi, analisis khalayak, strategi pesan, perencanaan media (media konvensional dan konvergen), aplikasi perencanaan serta evaluasi perencanaan komunikasi. Bagi sebuah kajian akademis, buku ini memiliki bobot yang memadai sebagai bahan rujukan terutama pada mereka yang baru belajar dan berusaha mengenal perencanaan komunikasi. Pada bagian awal, para penulis mampu menjelaskan konsep‐konsep yang “ringan”, tetapi penjelasan berikutnya berusaha mendalam untuk menjelaskan konsep‐konsep yang rumit dalam perencanaan komunikasi. Bahkan beberapa bagian, ditulis dengan lokus dan isu yang cukup berbobot. Bagi para pegiat pengembangan masyarakat, buku ini bisa dijadikan bahan pengembangan frame perencanaan komunikasi ketika bekerja dengan masyarakat. Isu‐isu yang diangkat memang lekat dengan kegiatan perencanaan komunikasi berbasis partisipatoris.
x | Perencanaan Komunikasi
Kepada seluruh penulis saya ucapkan selamat atas terbitnya buku ini, mudah‐mudahan memberikan sumbangsih bagi perkembangan Ilmu Komunikasi umumnya dan Perencanaan Komunikasi khususnya. Bagaimanapun, buku perencanaan komunikasi termasuk rujukan pustaka yang sulit untuk dicari. Semoga ide‐ide yang dituangkan menambah wacana kajian tersebut. Aamiin. Wassalam. Bandung, Agustus 2013 Dr. Atwar Bajari, M.Si. Sekapur Sirih | xi
xii | Perencanaan Komunikasi
G. Mengamati Khalayak –––– 53 H. Memilih Metode Analisis Khalayak –––– 54 I. Merancang Profil Khalayak & Menetapkan Sasaran Komunikasi –––– 57 BAB 4 ANALISIS SITUASI A. Pendahuluan –––– 63 B. Analisis Internal –––– 65 C. Analisis Eksternal –––– 71 D. Analisis SWOT –––– 73
DAFTAR ISI
BAB 5 PERENCANAAN MEDIA KOMUNIKASI UNTUK PERUBAHAN A. Pendahuluan –––– 81 B. Tata Langkah Perencanaan Media –––– 83 C. Gabungan Media dalam Perencanaan Komunikasi –––– 87 D. Kombinasi Media dan Saluran Komunikasi bagi Pencarian Informasi Khalayak –––– 89 E. Konsep Pencarian Informasi dalam Perencanaan Media –––– 90 F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Upaya Pencarian Informasi –––– 92 G. Media Lini Bawah dan Pencarian Informasi –––– 98
PENGANTAR PENULIS –––– v SEKAPUR SIRIH –––– vii DAFTAR ISI –––– xiii DAFTAR GAMBAR –––– xvii BAB 1 PERENCANAAN KOMUNIKASI A. Pengertian Perencanaan –––– 1 B. Komunikasi dalam Perspektif Organisasi –––– 5 C. Perencanaan Komunikasi dalam Organisasi –––– 7 D. Jenis Perencanaan Komunikasi dalam Organisasi –––– 9
BAB 6 PERENCANAAN MEDIA DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI A. Pendahuluan –––– 103 B. Media Sebagai Saluran Komunikasi Organisasi –––– 107 C. Strategi Pemilihan Media dalam Perencanaan Komunikasi Organisasi –––– 113
BAB 2 BEBERAPA KONSEP PERENCANAAN KOMUNIKASI A. Pendahuluan –––– 21 B. Konsep Manajemen Strategis –––– 22 C. Perencanaan Komunikasi Strategis dari Perspektif Corporate Communications –––– 26 D. Konsep Perencanaan Komunikasi Strategis –––– 34 E. Perencanaan Komunikasi Program Kampanye Public Relations –––– 38 BAB 3 ANALISIS KHALAYAK DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI A. Pengertian Khalayak –––– 43 B. Kategori Khalayak –––– 44 C. Mengapa Khalayak Dipelajari? –––– 46 D. Tahapan Analisis Khalayak –––– 48 E. Menentukan Target Khalayak –––– 49 F. Meneliti Khalayak Media –––– 51 Daftar Isi | xiii
BAB 7 PERENCANAAN KOMUNIKASI UNTUK MEDIA MASSA A. Pendahuluan –––– 121 B. Jenis Media Massa dalam Perencanaan Komunikasi –––– 122 C. Merancang Perencanaan Komunikasi di Media Massa –––– 136 BAB 8 PERENCANAAN KOMUNIKASI UNTUK MEDIA SOSIAL A. Pendahuluan –––– 141 B. Media Sosial, Perkembangan Komunikasi Bermedia Komputer –––– 143 C. Jenis Media Sosial –––– 146 D. Kegunaan Media Sosial –––– 149 E. Merancang Perencanaan Komunikasi Strategis Media Sosial –––– 151 F. Contoh Kasus Strategi Perencanaan Media Sosial & Kemenangan Barack Obama –––– 161 xiv | Perencanaan Komunikasi
BAB 9 STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI A. Definisi dan Tujuan Membangun Pesan –––– 167 B. Menerapkan Riset Khalayak pada Pesan –––– 170 C. Menguji Pesan –––– 173 D. Mengorganisasikan Pesan Komunikasi –––– 175 BAB 10 PERENCANAAN PESAN OPERASIONAL A. Struktur Pesan –––– 187 B. Gaya Pesan –––– 191 C. Imbauan Pesan –––– 196 BAB 11 PERENCANAAN KOMUNIKASI BISNIS A. Pengertian Komunikasi Bisnis –––– 201 B. Proses Komunikasi Bisnis –––– 204 C. Menjadi Komunikator yang Baik –––– 205 D. Jenis-Jenis Komunikasi Bisnis –––– 209 E. Perencanaan Pesan Komunikasi Bisnis –––– 210 F. Tujuh Pilar Strategi Komunikasi Bisnis –––– 212 G. Proses Strategi Komunikasi Bisnis –––– 214 H. Negosiasi –––– 217 I. Contoh Kasus –––– 222 BAB 12 EVALUASI PERENCANAAN KOMUNIKASI A. Pendahuluan –––– 225 B. Evaluasi Formatif –––– 230 C. Evaluasi Sumatif –––– 232 D. Perbedaan Monitoring dengan Evaluation –––– 235 E. Evaluasi yang Terukur –––– 245 BIODATA PENULIS –––– 251 Daftar Isi | xv
xvi | Perencanaan Komunikasi
Gambar 7.3. Populasi Penonton TV Berdasarkan Socio Economic Status (SES) –––– 124 Gambar 7.4. Populasi Khalayak TV di Indonesia Berdasarkan SES –––– 124 Gambar 7.5. Populasi Penonton TV berdasarkan Nielsen –––– 125 Gambar 7.6. Pembagian Waktu Siaran Radio atau Radio Daypart –––– 130 Gambar 7.7. Media Exposure & Pembelian –––– 131 Gambar 7.8. Data Pembaca Surat Kabar di AS Tahun 1999 –––– 133 Gambar 7.9. Karakteristik Media Massa –––– 136 Gambar 8.1. Kegunaan Media Sosial –––– 150 Gambar 8.2. Proses Keterlibatan Media Sosial –––– 153 Gambar 8.3. Contoh Diagram / Matriks Pengukuran Pola Penggunaan Media Sosial –––– 155 Gambar 8.4. Contoh Matrik Pengukuran Usaha di Media Sosial –––– 156 Gambar 8.5. Contoh Pengukuran ROI Media Sosial –––– 157 Gambar 8.6. Contoh Data Demografis di Facebook –––– 159 Gambar 8.7. Contoh Data Perbandingan Penggunaan Media Sosial –––– 160 Gambar 8.8. Kemenangan Obama vs McCain –––– 161 Gambar 8.9. Data Jumlah Pendukung Obama di Media ...