PERKEMBANGAN SEJARAH PEMASARAN DUNIA: SEBUAH STUDI LETARATUR DAN APLIKASINYA DI INDONESIA PDF

Title PERKEMBANGAN SEJARAH PEMASARAN DUNIA: SEBUAH STUDI LETARATUR DAN APLIKASINYA DI INDONESIA
Author M. Ichwan Hamzah
Pages 19
File Size 9.9 MB
File Type PDF
Total Downloads 83
Total Views 333

Summary

PERKEMBANGAN SEJARAH PEMASARAN DUNIA: SEBUAH STUDI LETARATUR DAN APLIKASINYA DI INDONESIA Firda Camalia Hakim Alumni Program Manajemen S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia, Jakarta. Muhammad Ichwan Hamzah Dosen Program Manajemen S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia ABSTRAC : Th...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PERKEMBANGAN SEJARAH PEMASARAN DUNIA: SEBUAH STUDI LETARATUR DAN APLIKASINYA DI INDONESIA M. Ichwan Hamzah

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN DANA TALANGAN HAJI PADA BANK SYARIAH… Shamsia shamsiaamir Dasar Pemasaran nasib nasib St rat egi Pemasaran Ekspor pada PT Indust ri Keret a Api INKA Madiun dalam Menghadapi Persaingan I… Alfian Kurniawan

PERKEMBANGAN SEJARAH PEMASARAN DUNIA: SEBUAH STUDI LETARATUR DAN APLIKASINYA DI INDONESIA Firda Camalia Hakim Alumni Program Manajemen S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia, Jakarta. Muhammad Ichwan Hamzah Dosen Program Manajemen S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia ABSTRAC : This research is motivated by author's curiosity about the historical development of marketing in the world and its application in Indonesia. Data used in this study are primary and secondary data and research methods used in this thesis is qualitative research methods. The results showed that the marketing was born as a science instead of science begins with advertising. In latter times, marketing is taught by the three main elements, namely advertising, selling and distribution. And then slowly but surely, other elements began to be included in marketing thinking. Among other things, the concept of consumption, market behavior, and so on. And than Marketing to grow as modern science, as known at present, because of the encouragement of experts who participated in them contribute thoughts. In Indonesia, the market tends to follow the development of the economy. Additionally, marketing in Indonesia is influenced by factors such as demographic, economic, social, cultural, political and greatest effect of technology. Keywords: Marketing ABSTRAK : Penelitian ini dilatarbelakangi dengan keingintahuan penulis tentang sejarah perkembangan pemasaran di dunia dan bagaimana aplikasinya di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder adapun metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan. Pada masa-masa terkemudian, pemasaran diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu advertising, selling dan distribution. Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai dimasukan dalam pemikiranpemikiran pemasaran. Di antaranya, konsep konsumsi, perilaku pasar, dan seterusnya. Kemudian Pemasaran tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli yang turut serta menyumbang pemikiran di dalamnya. Di Indonesia, pemasaran cenderung mengikuti perkembangan perekonomian. Selain itu, pemasaran di Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya demografi, ekonomi, sosial budaya, politik dan paling besar pengaruhnya yaitu teknologi. Kata kunci : Pemasaran 1. PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi dewasa ini tak terlepas dari perkembangan yang dilakukan di dalam sektor industri. Perkembangan di dalam sektor industri, apakah industri kecil, menengah, bahkan sampai kepada industri berat, tak terlepas dari peran pemasaran. Peran pemasaran dilaksanakan agar seluruh produk yang dihasilkan oleh setiap kelompok industri tersebut dapat dengan cepat dikenal oleh pasar. Dengan cepatnya setiap produk dikenal oleh pasar maka produk tersebut akan dapat sampai dengan cepat ke tangan yang membutuhkan. Selanjutnya dari sisi produsen, dengan terjualnya produk yang mereka ciptakan, maka pendapatan mereka akan bertambah. Dengan bertambahnya pendapatan

26

mereka maka di samping pesaing akan muncul, maka mereka membutuhkan adanya inovasi dalam produk tersebut agar senantiasa dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat atau konsumennya. Perputaran ini akan terus berlangsung sampai kepada produk tersebut sudah dianggap tidak lagi sesuai dengan zamannya dan akan dimunculkan pula produk baru. Selanjutnya produk baru tersebut tentu memerlukan pula aspek penawaran untuk memperkenalkan mereka kepada para pemakainya. Maka sekali lagi aspek penawaran akan berperan dalam hal ini. Dunia usaha di Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah sejak tahun 1983 dalam bentuk deregulasi dan debirokrasi. Lebih lagi di era global perdagangan bebas AFTA di tahun 2003 dan APEC mulai tahun 2020 yang memberikan kesempatan produsen untuk memasarkan secara bebas. Adanya pasar bebas yang mengakibatkan dunia perdagangan menjadikan persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis produk yang ditawarkan. Berbagai jenis produk yang ditawarkan sangat berhati-hati dalam mengisi dicelahcelah bisnis melalui promosi. Mengatur strategi pemasaran melalui promosi antar produsen agar produknya meningkat dan jangkauan pasar lebih luas merupakan jurus yang harus dilakukan. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Ekonomi Pengertian ekonomi (economy) berasal dari sebuah kata dalam bahasa Yunani yang merujuk kepada “pihak yang mengelola rumah tangga” (Mankiw, 2003). Sepintas lalu, pengertian aslinya tersebut terasa kurang jelas. Namun sesungguhnya, antara makna dari istilah “rumah tangga” dan “ekonomi” terdapat begitu banyak kesamaan. Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. 2.1.1. Sejarah Manajemen Follet (2007) mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Griffin (2006) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. (Dalimunthe:1998) Menurutnya terdiri beberapa hal yaitu :(a) Etimologi Manajemen.Kata manajemen juga mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan", (b) Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang (tanpa mempedulikan entah apa sebutan untuk manajer ketika itu) yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana. (George, 1972:4), (c)Pemikiran awal manajeme Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The, Wealth of Nation. (d) Era manajemen ilmia Seperti yang dikutip dari George (1972:6) era ini ditandai dengan berkembangannya perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson. Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. (e) Era manusia sosial Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan

27

pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone. (George, 1972). (f) Era modern Era modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality managementTQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya Deming (19001993) dan Joseph Juran (lahir 1904). Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat; (3) market share meningkat karena peningkatan kualitas dan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. 2.1.2.. Teori manajemen (a). Manajemen ilmian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. (b.) Pendekatan kuantitatif dalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif, seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer (untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan). Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya : analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efisien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain. 2.1.3. Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut Kotler (2000:8) dapat dilihat dari 2 sudut pandang pengertian, yaitu: (i). Pengertian dari sudut pandang masyarakat (society). Pengertian ini menunjukkan peranan pemasaran terhadap masyarakat, yaitu : “Marketing is a social process by which individual and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products and services of value with others”. Artinya pemasaran adalah proses dimana seseorang atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran barang dan jasa; (ii). Pengertian dari sudut pandang pemasar (marketer/managerial). Pengertian ini menujukkan peranan pemasaran dalam menyampaikan standar hidup yang lebih tinggi bagi masyarakat. Sementara itu pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kasali (1998:53) pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi hingga distribusi barang-barang, ide-ide, dan jasa-jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. Menurut Stanton (lihat Swasta, 2000) memberikan pengertian pemasaran sebagai sistem dari seluruh kegiatan usaha yang ditunjuk untuk merencanakan, mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan para konsumen. Menurut Nitisemito (1981) pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang paling efektif. Kemudian menurut Kotler (2002:2), pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.Ada tiga dasar pemasaran menurut Keegan (2007:4) yaitu : 1). Mengidentifikasi tujuan dan tugas pemasaran yaitu dengan menciptakan nilai pelanggan yang lebih besar dari pada yang diciptakan pesaing, (2). Realitas persaingan pemasaran dengan keunggulan kompetitif yaitu penawaran total, dihadapkan pada persaingan yang relevan, yang lebih menarik pelanggan, dan (3). Berbagai cara utama untuk mencapai dua prinsip yang pertama dengan cara fokus yaitu memfokuskan sumber daya dan usaha pada kebutuhan dan keinginan pelanggan serta cara menyampaikan suatu produk yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

28

Menurut Kotler dan Keller (2007:27) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia ini disebut konsep pemasaran, mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), penginformasian barang (promotion), tempat atau distribusi (place) dan seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Menurut Kotler dan Amstrong (2001) pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Menurut Simamora et al (2000:7) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Gambar 1 Konsep-Konsep Inti Pemasaran

Kebutuhan

Keinginan

Pasar

Permintaan

Produk Transaksi Pertukaran

Sumber: Kasali; 1998

2.2.3. Bauran Pemasaran Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler: 1999). Mc Carthy dalam Kotler (1999) mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat bauran pemasaran yang dikenal dengan empat P (4P's): produk (products), harga (price), tempat (place) (misalnya distribusi) dan promosi (promotion). Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk (product), yaitu penawaran berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk.

4Ps Produk (Product)

Tabel 1 Hubungan Antara 4P’s Dan 4C’s 4Cs Kebutuhan dan keinginan pembeli (Customer needs and wants)

Sumber: Kotler dan Amstrong, 1999

(a) Produk (Product) Kebijakan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. (b) Harga (Price) Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan keuntungan yang diharapkan. Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga

29

yang paling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang, (c) Saluran Distribusi (Place) Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut. Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution), dan (d) Promosi (Promotion) Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (Advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity). 2.2.4. Periklanan 2.2.4.1. Fungsi Iklan Dalam Pemasaran Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media (Kasali, 1998). Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto, 2001:3-4). Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997:18). Alexander dalam Jefkins (1997:110) merumuskan dengan American Marketing Association (AMA), bahwa iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu: 1) penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan berdasarkan konsep produknya; 2) iklan ditujukan kepada khalayak, yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar; 3) iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang membiayainya; 4) iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan. Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli.Menurut Djayakusumah (1982:60) setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu: Attention : mengandung daya tarik, Interest : mengandung perhatian dan minat, Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki, Conviction : menimbulkan keyakinan terhadap produk, Decision : menghasilkan kepuasan terhadap produk, dan Action : mengarah tindakan untuk membeli. 2.2.5. Pemasaran Jasa 2.2.5.1. Konsep dan Pengertian Jasa Pada umumnya produk dapat diklasifikasikan tiga kelompok(Stanton, 1994), yaitu : (1) Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods), (2) Barang Tahan Lama (Durable Goods), dan (3) Jasa (service) Menurut Stanton (Stanton, 1994:486), ia mengemukakan pendapatnya “service are identifiable, intangible activities that are the main object of a transaction design to provide satisfaction to customer”, yang berarti bahwa jasa pada dasarnya tidak berwujud, tidak dapat dirasa, yang disediakan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. 2.2.5.2. Karakteristik Jasa Ada empat karakteristik jasa yang membedakannya dengan barang (Tjiptono, 2004 : 15), yaitu : (1) Intangibility, (2) Inseparability, (3) Variability, dan (4) Perishability Berdasarkan keempat

30

karakteristik tersebut, menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2008:84) “the offer” atau penawaran jasa dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu: (1) Barang murni berwujud (a pure tangible good),(2) Barang berwujud dengan jasa yang menyertainya (a tangible good with accompanying services) untuk meningkatkan daya tarik konsumen, (3) Jasa mayor disertai barang dan jasa minor (a major service with accompanying minor goods and services), dan (4) Jasa murni (a pure service). 3. METODOLOGI PENELITIA 3.1. Metode Penelitian Peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Menurut Strauss dan Corbin (1990) Metode Penilitian Kualitatif yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. 3.2. WAKTU PENELITIAN Penelitian ini membutuhkan waktu selama 6 bulan yaitu dari bulan September 2010 sampai dengan Februari 2011. 3.3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data dilakukandeangan cara sebagai berikut : (a)Menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden. (b) Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek, dan (c) Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus. 3.4. TEKNIK ANALISA DATA Langkah-langkah analisis data pada penelitian kualitatif studi kasus menurut Afriani (2009), yaitu: (a) Mengorganisir informasi., (b) Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.(c) Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya,(d)Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.,(e) Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natdari if. 4. PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Sejarah Dan Revolusi Dunia Jika dikatakan bahwa pemasaran adalah ilm...


Similar Free PDFs