SEJARAH KEPRAMUKAAN DUNIA DAN INDONESIA PDF

Title SEJARAH KEPRAMUKAAN DUNIA DAN INDONESIA
Author Faradilla Fauza Azha
Pages 26
File Size 1.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 243
Total Views 872

Summary

OLEH : FARADILLA FAUZA AZHA SEJARAH PRAMUKA DUNIA • Gerakan Kepanduan (Scout Movement) didirikan oleh R.S.S. Baden Powell • Pada 25 Juli tahun 1907 • Saat diselenggarakannya perkemahan di Brownsea Island – Inggris selama 8 hari dari tanggal 1 – 9 Agustus yang mengalami sukses besar. • Gerakan yang j...


Description

OLEH : FARADILLA FAUZA AZHA

SEJARAH PRAMUKA DUNIA • Gerakan Kepanduan (Scout Movement) didirikan oleh R.S.S. Baden Powell • Pada 25 Juli tahun 1907 • Saat diselenggarakannya perkemahan di Brownsea Island – Inggris selama 8 hari dari tanggal 1 – 9 Agustus yang mengalami sukses besar.

• Gerakan yang juga disebut Scouting atau Scout Movement ini bertujuan untuk pengembangan para pemuda secara fisik, mental, dan spiritual • Pada tahun 1908 Baden Powel menulis buku tentang prinsip dasar kepramukaan “Scouting for Boys” yang artinya pramuka untuk laki-laki.

• Pada tahun 1912 dengan bantuan adik perempuan Baden Powell bernama Agnes maka terbentuklah organisasi pramuka untuk perempuan dengan sebutan “Girls Guides“. • Organisasi kepramukaan perempuan ini pun dilanjutkan oleh istri Baden Powell • di tahun 1916 di dirikanlah kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak srigala)

• Tahun 1920 pertama kalinya di adakan Jambore di dunia Dewan Internasional pramuka yang beranggotakan 9 orang biro dan biro pusat di London. • Biro pramuka putra dunia memiliki lima kantor wilayah yaitu Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss, dan Nigeria • Biro pramuka putri memiliki lima kantor pusat sekretariat di London dan biro kantor wilayah di Amerika Latin, Arab, Asia Pasifik, dan Eropa

Jambore Dunia ke-I di laksanakan di Olympia Hall, London. Peserta dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World ).

Pelaksanaan Jambore Dunia • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Tahun 1924 ke II Tahun 1929 ke III Tahun 1933 ke IV Tahun 1937 ke V Tahun 1947 ke VI Tahun 1951 ke VII Tahun 1955 ke VIII Tahun 1959 ke IX Tahun 1963 ke X Tahun 1967 ke XI Tahun 1971 ke XII Tahun 1975 ke XIII Tahun 1979 ke XIV Tahun 1983 ke XV Tahun 1987 ke XVI Tahun 1991 ke XVII Tahun 1995 ke XVIII Tahun 1999 ke XIX Tahun 2003 ke XX

di Ermelunden, Copenhagen, Denmark di Arrow Park, Birkenhead, Inggris di Godollo, Budapest, Hongaria di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda di Moisson, Prancis di Salz Kamergaut, Austria di Sutton Park, Sutton coldfild, Inggris di Makiling, Philipina di Marathon, Yunani di Idaho, Amerika Serikat di Asagiri, Jepang di Lillehammer, Norwegia di Neishaboor, Iran (tetapi dibatalkan) di Kananaskis, Alberta, Kanada di Cataract Scout Park, Australia di Korea Selatan di Belanda di Chili, Amerika Serikat di Thailand

Sejarah Pramuka di Indonesia • Perkembangan gerakan kepanduan yang sangat cepat sampai ke Netherland yang akhirnya pada tahun 1912 masuk ke Indonesia • Berdirilah Nederlans Indische Padvinders Organizatie (NIPO). • Muncul berbagai organisasi kepanduan antara lain Javanese Padvinders Organizatie (JPO), Jong Java Padvindery (JJP), Nationale Islamitische Padvindery (SIAP), Hizbul Wathan (HW), Sarekat Islam Afdeling Padvindery (SIAP), dsb.

• Pemerintah Hindia Belanda memberikan larangan penggunaan istilah Padvindery. • Maka K.H. Agus Salim mengganti nama Padvindery menjadi Pandu atau Kepanduan • Dalam puncak kesadaran persatuan nasional kita Gerakan Kepanduan turut berperan dalam pencetusan Konggres Pemuda, tgl 28 Oktober Semangat ini terus sampai dengan Konggres Pemuda II sehingga konggres tersebut berhasil.

• Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakin meningkat, maka pada tahun 1930 berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). • Pada tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada tahun 1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia)

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan dilarang Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan dilarang. Maka banyak dari tokoh Pandu yang beralih dan memilih masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA.

• Akhir September 1945 di Gd. Balai Mataram Yogya, berkumpul beberapa Pemimpin Pandu:KBI, HW, SIAP, NATPIJ, TRI DARMA KAKI (Kepanduan Asas Katholik Indonesia) dan PK (Pandu Kesultanan). • Memutuskan : Membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia. • Setelah proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi kepanduan yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 dan menjadi satu-satunya organisasi kepanduan

• Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950. • Kongres ini memutuskan untuk menerima konsep baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa • Dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepanduan

• Pada saat tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. • Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia. • IPINDO merupakan federasi bagi organisasi kepanduan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). • Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.

• Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. • IPINDO sebagai wadah pelaksana kegiatan kepanduan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepanduan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.

• Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan". • Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. • Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

• Pada tahun 1961 organisasi kepanduan di Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan dan terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu : – IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, – POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 – PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). • Sadar akan kelemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga federasi yang menghimpun bergabung menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia)

Kelahiran Gerakan Pramuka • Pidato Presiden/Mandataris MPRS pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA • Diterbitkannya Kepres No 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya.

Kelahiran Gerakan Pramuka • Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA. • Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, serta penganugerahan PanjiPanji Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961.

Majelis Pimpinan Nasional = 45 orang • Kwarnas = 17 orang • Kwarnari = 8 orang • REALISASI

– KEPPRES, jumlah Mapinas = 70 orang

Mapinas Ketua : Ir. Soekarno Waka I : Sri Sultan HB IX Waka II : Brigjen TNI dr. Azis Saleh, Menteri Pertanian 67 Orang sebagai anggota

Kwarnas KetuaSri Sultan HB IX Waka : Brigjen TNI dr. Azis Saleh, Menteri Pertanian 15 Orang Andalan Nasional

• Selain pelantikan pengurus Gerakan Pramuka, pada tanggal 14 Agustus 1961 • Dilangsungkan pula defile Pramuka yang bertujuan untuk memperkenalkan secara resmi Gerakan Pramuka Indonesia kepada khalayak. • Sejak itu, tanggal 14 Agustus kemudian dikenal sebagai HARI PRAMUKA

Gerakan Pramuka bertujuan untuk : • Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani; • Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia, dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik, dan berguna,

Prinsip Dasar Gerakan Pramuka • Iman, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. • Peduli terhadap bangsa, dan tanah air, sesama hidup, dan alam seisinya. • Peduli terhadap dirinya pribadi. • Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Metode Kepramukaan • Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka. • Belajar sambil melakukan. • Kegiatan berkelompok, bekerja sama, dan berkompetisi. • Kegiatan yang menarik, dan menantang. • Kegiatan di alam terbuka. • Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan. • Penghargaan berupa tanda kecakapan. • Satuan terpisah antara putra, dan putri.

KEAANGGOTAAN 1. Golongan SIAGA merupakan anggota yang berusia 7 s.d. 10 tahun 2. Golongan PENGGALANG merupakan anggota yang berusia 11 s.d. 15 tahun 3. Golongan PENEGAK merupakan anggota yang berusia 16 s.d. 20 tahun 4. Golongan PANDEGA merupakan anggota yang berusia 21 s.d. 25 tahun Anggota yang berusia di atas 25 tahun berstatus sebagai anggota dewasa. Anggota dewasa Gerakan Pramuka terdiri atas:...


Similar Free PDFs