Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul DOC

Title Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul
Author Ory Kurnia
Pages 5
File Size 96.5 KB
File Type DOC
Total Downloads 763
Total Views 1,002

Summary

PraktikumPerkembanganHewanSiklusEstrus/2014/ Kelompok 4 1 Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul Ory Kurnia Ayu Devianti ( 1513100032) Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim, Su...


Description

PraktikumPerkembanganHewanSiklusEstrus/2014/ Kelompok 4 Abstrak— Siklus estrus adalah siklus seksual pada mamalia bukan primate yang tidak menstruasi. Siklus estrus merupakan cerminan dari berbagai aktivitas yang saling berkaitan antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. Selama siklus estrus terjadi berbagai perubahan baik pada organ reproduksi maupun pada perubahan tingkah laku seksual. Pada dasarnya dua jenis siklus yang berbeda ditemukan pada mamalia betina. Manusia dan banyak primata lain mampunyai siklus menstrtuasi (menstrual cycle), sementara mamalia lain mempunyai siklus estrus (estrous cycle). Dilaksanakan di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dengan menggunakan metode apus vagina. Hasil praktikumnya meliputi Mus musculus pertama dengan ketiga mengalami fase diestrus dan Mus musculus yang kedua mengalami fase metestrus. Dengan demikian ketiga Mus muculus ini belum siap untuk dikawinkan dan harus menunggu fase estrus. Kata Kunci— apus vagina, siklus estrus, fase diestrus. I.SPENDAHULUAN iklus estrus merupakan salah satu aspek reproduksi yang menggambarkan perubahan kandungan hormon reproduksi yang disebabkan oleh aktivitas ovarium di bawah pengaruh hormone gonadotrophin. Perubahan kandungan hormon reproduksi selanjutnya menyebabkan perubahan struktur pada jaringan penyusun saluran reproduksi (Sitasiwi, 2011). Siklus estrus adalah siklus seksual pada mamalia bukan primate yang tidak menstruasi. Siklus estrus merupakan cerminan dari berbagai aktivitas yang saling berkaitan antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. Selama siklus estrus terjadi berbagai perubahan baik pada organ reproduksi maupun pada perubahan tingkah laku seksual. Pada dasarnya dua jenis siklus yang berbeda ditemukan pada mamalia betina. Manusia dan banyak primata lain mampunyai siklus menstrtuasi (menstrual cycle), sementara mamalia lain mempunyai siklus estrus (estrous cycle). Pada kedua kasus ini ovulasi terjadi pada suatu waktu dalam siklus ini setelah endometrium mulai menebal dan teraliri banyak darah, karena menyiapkan uterus untuk kemungkinan implantsi embrio. Satu perbedaan antara kedua siklus itu melibatkan nasib kedua lapisan uterus jika kehamilan tidak terjadi. Pada siklus mnestruasi endometrium akan meluruh dari uterus melalui serviks dan vagina dalam pendarahan yang disebut sebagai menstruasi. Pada siklus estrus endometrium diserap kembali oleh uterus, dan tidak terjadi pendarahan yang banyak (Campbell et al., 2004). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap estrus adalah histologi dan fungsi hipotalamus serta hipofisis dalam kaitannya dengan proses reproduksi, terjadinya pubertas pada hewan betina termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi siklus estrus serta proses pembentukan sel kelamin (gametogenesis). Selain itu terdapat factor-faktor lain yang lebih berpengaruh yaitu hormon (Taw, 2008). Siklus estrus sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan ovarium serta hormone FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) yang dihasilkan oleh hipofisis anterior. Hormon FSH merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium dan folikel yang sedang tumbuh ini mensekresikan hormone estrogen, dimana saat terjadinya lonjakan dari hormone estrogen, hipofisis anterior akan meningkatkan sekresi hormon LH sehingga akan terjadi ovulasi. Setelah ovulasi LH akan merangsang jaringan folikel yang tertinggal di ovarium, untuk membentuk korpus luteum yang akan mensekresikan hormon progesteron. Hormon progesteron ini akan merangsang penebalan dinding endometrium untuk mempersiapkan kehamilan jika terjadi pembuahan ( Ganong, 2003). . II.METODOLOGI A.Waktu dan Tempat Praktikum Perkembangan Hewan dengan mata praktikum Perkembangan Telur dan Embri Ikan Gatul ( Poecillia reticulate) di laksanakan pada hari Selasa tanggal 14 Oktober 2014 di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. B.Alat dan Bahan Peralatan-peralatan serat bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Perkembangan Telur dan Embri Ikan Gatul ( Poecillia reticulate) antara lain ikan gatul (Poecillia retuculata) jantan dan betina, pipet, gelas arloji, Microscope Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul Ory Kurnia Ayu Devianti ( 1513100032) Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected] 1...


Similar Free PDFs