perlunya etika syariah akuntan publik DOCX

Title perlunya etika syariah akuntan publik
Author Saiful Efendi
Pages 1
File Size 53.2 KB
File Type DOCX
Total Downloads 169
Total Views 397

Summary

1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaaan di dirikan dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya yang di hubungkan dengan bagaimana kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan tersebut.Laporan keungan yang di terbitkan menjadi sangat penting bagi para pemegang saham karena di harap...


Description

1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaaan di dirikan dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya yang di hubungkan dengan bagaimana kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan tersebut.Laporan keungan yang di terbitkan menjadi sangat penting bagi para pemegang saham karena di harapkan dapat memberikan informasi yang dapat di percaya dan meggunakan ukuran ukuran yang dapat di pertanggungjawabkan (Nariman, 2013 dan Sar). Sedangkan (Sumarwoto, 2016 , Susanto, 2009 dan Praptitorini dan Indra, 2007) mengatakan bahwa laporan keungan adalah suatu media utama untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak luar entitas. Kelangsungan hidup sebuah entitas biasanya akan di hubungkan dengan kemampuan manajemen untuk mengelola perusahaan tersebut secara tidak langsung membuat manajemen bertanggung jawab atas kelangsungan hidup entitas. Namun tanggung jawab tersebut juga berpotensi besar melebar kepada auditor melalui opininya.Tugas seorang auditor adalah untuk memberikan opini atas laporan keuangan yang telah di audit dan sekaligus bertanggung jawab atas opini yang telah di keluarkannya (Laela dan Dewi, 2009 & Amyulianthy, 2014). Auditor di pandang sebagai pihak independen yang mampu memberikan pernyataan atau Opini yang bermanfaat mengenai kondisi keuangan klien ( Junaidi dan Jugiyanto, 2010 & Krissindiastuti dan Ni, 2016). Ada lima jenis pendapat atau opini yang bisa diberikan oleh auditor setelah selesai melakukan pengauditan atas laporan keuangan perusahaan klien. Kelima jenis opini tersebut adalah :Unqualified Opinion (pendapat wajar tanpa pengecualian), UnqualifiedOpinion With Explanatory Language (pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas), Qualified Opinion (pendapat wajar dengan pengecualian), Adverse Opinion (pendapat tidak wajar) dan Disclaimer Opinion (tidak memberikan pendapat) (Setianti, 2012, Soewiyanto, 2012, Fitriani DKK, 2013,dan Laela 2009). Dalam situasi terburuk yang akan di hadapi oleh perusahaan auditor dapat memberikan opini going concern di dasarkan pada kemampuan perusahaan dalam melanjutkan usahanya selama satu tahun kedepan. Sebenarnya penerbitan opini ini auditor berada dalam posisi dilematis karena di khawatirkan penebian opini audit going concern dapat mempercepat...


Similar Free PDFs