Pertemuan 3 FORMAT DATA KOMPUTER PDF

Title Pertemuan 3 FORMAT DATA KOMPUTER
Author Farhan Anugrah
Pages 20
File Size 236.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 402
Total Views 483

Summary

Pertemuan 3 FORMAT DATA KOMPUTER Secara umum, format data yang digunakan dalam sistem komputer adalah : 1. ASCII 2. BCD 3. Sign and Unsign Integer 4. Floating Point (Bilangan Real) ASCII (American Standard Code for Information Interchange) Karakter alfanumerik tersimpam pada memori dalam format data...


Description

Pertemuan 3 FORMAT DATA KOMPUTER

Secara umum, format data yang digunakan dalam

sistem komputer adalah : 1. ASCII 2. BCD 3. Sign and Unsign Integer 4. Floating Point (Bilangan Real)

ASCII (American Standard Code for Information Interchange) Karakter alfanumerik tersimpam pada memori dalam format data ASCII (Tabel 3-1). Format data yang digunakan adalah 7 bit dengan bit yang ke 8 digunakan untuk memuat parity. Dengan 7 bit, kode ASCII memiliki 27 = 128 buah kombinasi kode yang berbeda (mulai 00H sampai 7FH). Extended ASCII adalah kode 8 bit (perluasan ASCII) dimulai dari 80H sampai FFH (Tabel 3-2) Secara umum, karakter ASCII terdiri dari : 1. Control characters 2. Information characters.

Information characters terdiri dari : - 26 buah huruf kapital (upper case) dari A sampai Z - 26 buah huruf kecil (lower case) dari a sampai z - 10 digit desimal dari 0 sampai 9 - 32 karakter khusus (special characters). Control characters dapat dikelompokkan menjadi : - Transmision control, digunakan untuk mengontrol arus dari data yang dikirimkan lewat jalur transmisi. - Format effector, digunakan untuk mengatur susunan secara fisik dari informasi yang ditransmisikan pada alat cetak atau layar dari terminal. - Device controls, digunakan terutama untuk pengontrolan alat-alat fisik yang ada di terminal. - Information separator, digunakan sebagai elemen pembatas data yang ditransmisikan.

Tabel 3-1. ASCII 7 bit

Tabel 3-2. Extended ASCII 8 bit

Data ASCII dapat disimpan dalam memori dengan menggunakan direktif khusus program assembler yaitu : Define Byte (DB) atau BYTE Contoh 3-1. 0000 42 61 79 20 20 42 79 000D 57 68 65 20 6E 20 20 62

72 72 42 2E 72 65

NAMA DB ‘Barry B. Brey’

65 63 69 65

PESAN DB “Where can it be?’

72 61 74 3F

BCD (Binary Code Decimal) BCD berisi simbol desimal yang dikodekan kedalam biner. Rentang digit BCD antara 0000b sampai 1001b (desimal 0 sampai 9) Data BCD disimpan dalam dua bentuk, yaitu : 1. BCD Packed, disimpan dalam bentuk 2 digit per-byte, biasa digunakan pada instruksi mikroprosesor. 2. BCD Unpacked, disimpan dalam 1 digit per-byte, biasa digunakan pada keypad atau keyboard. (Tabel 3-3) memperlihatkan beberapa bilangan desimal yang dikonversikan ke bentuk BCD Packed dan Unpacked.

Tabel 3-3. Data BCD Packed dan Unpacked

Penggalan listing program berikut ini memperlihatkan bagaimana assembler digunakan dalam mendefinisikan BCD packed dan unpacked. Contoh 3-2. 0000

0005 0007

03 04 05 07 08

; data BCD unpacked NUMB1 DB 3,4,5 ; menetapkan bil. 543 NUMB2 DB 7,8 ; menetapkan bil. 87

37 34 03 45

; data BCD packed NUMB3 DB 37H,34H : menetapkan bil. 3437 NUMB4 DB 3H, 45H : menetapkan bil. 4503

Signed dan Unsigned Integer Signed dan Unsigned integer adalah format data yang di gunakan untuk menyajikan bilangan bulat. Bilangan ini dapat berukuran 1, 2 atau 4 byte. (Gambar 3-1.) mengilustrasikan bobot posisi pada bilangan signed dan unsigned integer berukuran satu byte. Dalam format data “signed integer” satu byte, bit yang paling kiri adalah bit ‘tanda bilangan’ S. Jika S=0 maka bilangan bertanda positif dan jika S=1 maka bilangan bertanda negatif. Range dari bilangan ini adalah dari -128 sampai -1 dan 0 sampai +127. Sebenarnya, bilangan singed integer ini didapat dari komplemen ke-dua dari bilangan positifnya.

Gambar 3-1. Byte Unsigned dan Unsigned menggambarkan bobot setiap posisi bit

Sedangkan untuk “unsigned integer” satu byte, semua bit digunakan untuk menyajikan bilangan integer. Range untuk bilangan ini adalah dari 0 sampai 255. Sekarang coba anda tentukan range bilangan signed dan unsigned integer untuk ukuran word dan double word. Untuk menyimpan bilangan integer satu byte pada memori, dapat digunakan direktif DB.

Contoh 3-3.

0000 FE desimal 0001 87 0002 9C 0003 64 desimal 0004 FF

; Unsigned integer DATA1 DB 254 ; unsigned integer 254 DATA2 DB 87H ; unsigned integer 87 heksa ; signed integer DATA3 DB -100 ; signed integer -100 desimal DATA4 DB +100 ; signed ingeger +100 DATA5 DB +1 ; signed integer +1 desimal

Sedangkan untuk data ukuran word, digunakan direktif DW, dan ukuran doubleword digunakan direktif DD

Little Endian dan Big Endian Untuk data berukuran word (16 bit) dibentuk oleh 2 byte data. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menyimpan data word kedalam memori, yaitu : 1. Format Little Endian Yaitu dengan menyimpan bit LSB pada lokasi memori yang paling rendah dan MSB pada lokasi yang paling tinggi. Format ini biasa digunakan pada komputer keluarga Intel.

2. Format Big Endian Kebalikan dari Little Endian. Cara ini digunakan pada kerabat prosesor Motorola

Bilangan Real / Floating Point Bilangan Real terdiri dari tiga field, yaitu : 1. Bit signed S 2. Eksponen 3. Mantisa (Signifikan atau pecahan) Secara umum ada tiga bentuk bilangan real yang dapat disimpan dalam memori (Gambar 3-2), yaitu 1. Presisi tunggal berukuran 4 byte 2. Presisi ganda berukuran 8 byte 3. Presisi diperpanjang (expanded) berukuran 10 byte

Gambar 3-2. Bilangan Real atau Floating Point

Eksponen disimpan dalam format eksponen terbias. Untuk bilangan real presisi tunggal biasnya adalah 127 (7FH), sedangkan untuk presisi ganda biasnya adalah 1023 (3FFH). Bias ini akan dijumlahkan ke dalam eksponen sebelum disimpan ke dalam field eksponennya. Ada dua pengecualian mengenai aturan-aturan yang diterap-kan mengenai bilangan real, yaitu : 1. Angka 0,0 di simpan semuanya sebagai bit 0 2. Bilangan tak berhingga disimpan dalam field eksponen semuanya sebagai bit 1 dan dalam field mantisa semuanya sebagai bit 0.

Contoh 3-4 Bilangan desimal = +12 Biner = 1100 Biner yang dinormalkan = 1.1 x 23 Bit tanda S =0 Eksponen (8 bit) = 0000 0011 Bias (7FH) = 0111 1111 Eksponen terbias = 1000 0010 (eksponen+bias) Mantisa (bit pecahannya) = 1000000 00000000 00000000 (23 bit) Sehingga didapat bilangan real-nya adalah : S + Eksponen_Terbias + Mantisa = 0100 0001 0100 0000 0000 0000 0000 0000 = 41400000H

Sekarang Cobalah anda cari bilangan real presisi tunggal untuk desimal berikut : 1. -12 2. +100 3. -1,75...


Similar Free PDFs