PERTEMUAN KE-1 PEMBENTUKAN DAN USAHA PERSEKUTUAN (1 PDF

Title PERTEMUAN KE-1 PEMBENTUKAN DAN USAHA PERSEKUTUAN (1
Author Ata Arta
Pages 73
File Size 240.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 491
Total Views 682

Summary

PERTEMUAN KE-1 PEMBENTUKAN DAN USAHA PERSEKUTUAN (1) Pengertian Umum Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama & menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan / laba Dalam Akuntansi, persekutuan sebagai unit u...


Description

PERTEMUAN KE-1 PEMBENTUKAN DAN USAHA PERSEKUTUAN (1) Pengertian Umum Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama & menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan / laba Dalam Akuntansi, persekutuan sebagai unit usaha harus dianggap mempunyai kedudukan yang terpisah dengan pemiliknya

Karakteristik Persekutuan 1. Berusaha bersama-sama (Mutual Agency) Setiap anggota merupakan agen dari persekutuan berusaha untuk mencapai tujuan usahanya 2. Jangka waktu terbatas (Limited Life) Persekutuan akan tetap ada selama orang/badan yang mengadakan persekutuan masih tetap ada & masih tetap menghendakinya 3. Tanggung jawab yang tidak terbatas (Unlimited Liability) Tanggung jawab anggota tidak hanya terbatas pada jumlah yang ditanamkan dlm persekutuan 4. Memiliki suatu bagian/hak didalam persekutuan (Ownership Of An Interest In A Partnership) 5. Pengambilan bagian keuntungan persekutuan Setiap anggota mendapat bagian dari keuntungan persekutuan

Macam-Macam Bentuk Persekutuan 1. Trading Partnership, yaitu persekutuan yang usaha pokoknnya adalah pembuatan, pembelian & penj. barang 2. Non Trading Partnership, yaitu persekutuan yang memberikan jasa karena keahliannya, misal : Persekutuan diantara akuntan 3. General Partnership, yaitu persekutuan dimana setiap anggota dapat bertindak atas nama perusahaan & kepadanya dapat diminta pertanggungjawaban terhadap kewajiban persekutuan. Setiap anggota disebut Sekutu Umum 4. Limited Partnership, yaitu persekutuan dimana aktivitas & tanggung jawab anggota dibatasi sampai jumlh tertentu. Setiap anggota disebut Sekutu Terbatas 5. Join Stock Companies, yaitu persekutuan dimana struktur modalnya berupa saham yg dapat dipindahtangankan

Perjanjian Persekutuan 1. Nama persekutuan, anggota, tanggal berdirinya & sifat serta bidang usaha 2. Besarnya Investasi masing-masing anggota 3. Hak & kewajiban anggota 4. Buku catatan & laporan keuangan 5. Pembagian keuntungan 6. Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan & penerimaan imbalan jasa tertentu diantara para anggota, penarikan kembali modal yang disetor 7. Asuransi jiwa & kematian salah satu anggota 8. Penyelesaian apabila ada perselisihan diantara para anggota

Akuntansi Terhadap Penyertaan Modal Dalam Persekutuan 1. Masalah yang spesifik : Masalah yg berhub dgn pengukuran milik / penyertaan tiap anggota dalam persekutuan 2. Hak dari para anggota diikhtisarkan didlm rek modal masing2 yg terdiri dr : penanaman mula-mula, penanaman tambahan & prive, serta bagian dr keuntungan / kerugian usaha 3. Pembagian untung/rugi ditentukan menurut perjanjian, jika tidak ada persetujuan maka untung / rugi harus dibagi sama kepada setiap anggota. Contoh Soal : Buku 1 hal. 4 s/d 5 4. Apabila persekutuan didirikan dgn menggabungkan beberapa perusahaan yg sdh berjalan, maka permasalahan yg muncul : a.Dalam hal penggunaan catatan pembukuan b.Dalam hal perubahan/penilaian terhadap posisi aktiva, utang & modal dari tiap perusahaan yang akan digabungkan Contoh Soal : Buku 1 hal. 6 s/d 8

Akuntansi Terhadap Kegiatan Perusahaan 1. Tujuan : Untuk menentukan laba/rugi periodik 2. Laba/rugi periodik ditentukan berdasarkan perbandingan antara jumlah seluruh pendapatan dan biaya menurut dasar waktu (Accrual basic) 3. Masalah akuntansi yang spesifik terhadap kegiatan usaha persekutuan : a. Penentuan jumlah hak pemilikan relatif dari para anggotanya didalam persekutuan b. Pembagian laba/rugi persekutuan kpd anggota pemilik c. Penyajian Lap. Keu. Dalam persekutuan

Karakteristik & Jumlah Relatif Hak Kepemilikan Dalam persekutuan hak & kewajiban anggota terhadap persekutuan harus diperhitungkan atas dasar kriteria “hubungan sbg kreditur-debitur” di satu pihak antara perush dgn pemilik & “hakhak para pemilik / defisit modal dlm perush”. Apabila utk kebutuhan modal pemilik menyerahkan sejmlh uang dlm bentuk hutang yg hrs dibyr kembali oleh perush, maka dicatat sbg “hutang kpd (pemilik)” sdgkan pembyran sejmlh uang kpd pemilik yg hrs dibyr kembali kpd perush dlm waktu ttt dicatat sbg “piutang kpd ybs”

Karakteristik & Jumlah Relatif Hak Kepemilikan (2)

Dlm persekutuan, utk masing2 anggota dibuat rek : 1. “Modal pemilik” dipakai utk menampung transaksi invest mula2 pd saat persekutuan dibentuk & transaksi invest tambahan / penarikan kembali modal yg ditanam dlm perush yg bersifat permanen 2. Prive dipakai menampung transaksi pengambilan kas / aktiva lain

Pembagian laba/rugi didalam persekutuan Cara pembagian laba / rugi : 1. Dibagi sama. (Berikan Contoh Soal: ) 2. Dengan perbandingan atas perjanjian (berikan cont soal) 3. Dengan perbandingan atas dsr penyertaan modal. (Berikan Contoh soal: ) 4. Ditentukan dulu bunga modal dari tiap anggota, selebihnya dibagi atas dasar perjanjian (Berikan Contoh soal: ) 5. Diberikan dulu gaji sebagai pemilik & bonus kepada anggota yang aktif bekerja, sisanya dibagi atas dasar perjanjian (Berikan Contoh soal: ) 6. Ditentukan dulu bunga untuk modal para anggota, kemudian gaji sebagai pemilik & bonus untuk anggota, sisanya dibagi atas dasar perjanjian (Berikan Contoh soal : )

Kerjakan Modul Praktek Akuntansi Lanjutan Pertemuan 1

PERTEMUAN KE 2 PEMBUBARAN PERSEKUTUAN (1) PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 1

Pembubaran Persekutuan (1) Suatu persekutuan dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian bersama yang semula diadakan untuk menjalankan usaha bersama telah berakhir Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pembubaran Persekutuan A. Pembubaran atas dsr perjanjian persekutuan (Act Of The Parties), karena : - Berakhirnya jangka waktu yg ditentukan dlm perjanjian - Persetujuan bersama - Pengunduran diri seorang anggota persekutuan B. Pembubaran atas dasar bekerjanya undang-undang, krn : - Kematian seorang/beberapa orang anggota - Bangkrutnya seorang / lebih anggota persekutuan

Pembubaran Persekutuan 1

- Kejadian tertentu yg mengakibatkan tdk dpt bertindaknya persekutuan yg disebabkan perbuatan individu anggota yg membawa nama persekutuan - Ada perang didlm suatu negara dr salah seorang anggota persekutuan C. Pembubaran atas dasar keputusan pengadilan, karena : - Ketidakmampuan seorang anggota untuk memenuhi kewajibannya terhadap perjanjian persekutuan - Tindakan seorang anggota yg mengakibatkan tdk adanya keserasian dalam usaha yg sedang berjalan - Perselisihan intern antar anggota - Tidak mungkin lagi utk mendapatkan keuntungan secara kontinue dari usaha persekutuan - Kecurangan didalam pembentukan formasi persekutuan

Persoalan Akuntansi Dalam Pembubaran Persekutuan A. Masalah masuknya seorang/lebih anggota baru Jika ada anggota baru yg masuk, berarti persekutuan yg lama bubar & terbentuk persekutuan yg baru. Perjanjian persekutuan harus dirubah atau dibuat yg baru & ditentukan pembagian laba rugi yg baru 1. Pembelian sebagian hak penyertaan dr anggota persekutuan. Contoh Soal : Buku 1 Hal. 32 2. Suatu penyertaan dgn memberikan bonus/goodwill kpd anggota pemilik yg lama, meliputi : Pemberian bonus / Pem bentukan goodwill utk anggota lama. Cont : Buku 1 hal 33 s/d 35 3. Suatu penyertaan dengan memberikan bonus / goodwill kepada anggota pemilik yang baru, meliputi Pemberian bonus atau Pembentukan goodwill untuk anggota baru. Contoh : Buku 1 hal. 40 s/d 41.

Kerjakan Modul Praktek Akuntansi Lanjutan Pertemuan 2

PERTEMUAN KE-3 PEMBUBARAN PERSEKUTUAN (2) PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 2

Persoalan Akuntansi Dalam Pembubaran Persekutuan B. Masalah Pengunduran Diri Seorang Anggota Pengunduran diri seorang anggota atau lebih, penyelesaian nya dpt dilakukan dgn : menjual bagian penyertaan anggota yg mengundurkann diri kpd anggota yg lain atau mengembali kan bagian penyertaan anggota yg mengundurkan diri dalam bentuk uang tunai 1. Pembayaran kepada anggota yang mengundurkan diri dgn jumlah yg melebihi saldo modalnya, meliputi : Pemberian bonus atau Pembentukan Goodwill untuk anggota yang mengundurkan diri. Cont : Buku 1 hal 46 2. Pembayaran kpd anggota yg mengundurkan diri dengan jumlah yg lebih rendah dari saldo modalnya, meliputi : Pemberian bonus atau pembentukan Goodwill kpd anggota yg tdk mengundurkan diri. Cont : Buku 1 hal 47

Persoalan Akuntansi Dalam Pembubaran Persekutuan C. Masalah Kematian Salah Seorang Anggota Cara penyelesaian atas bagian penyertaan modal anggota yg meninggal sbb : 1. Dengan pembayaran dari harta persekutuan 2. Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota yg ada yg bersedia membeli bagian penyertaan modal anggota yg meninggal 3. Dengan pembayaran dari hasil asuransi persekutuan dgn bagian penyertaan anggota yg meninggal oleh anggota yg ada

Kerjakan Modul Praktek Akuntansi lanjutan Pertemuan 3

PERTEMUAN KE-4 LIKUIDASI PERSEKUTUAN ( 1 ) PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 3

Pengertian Likuidasi Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya dibubarkan semua. Proses likuidasi ini meliputi 2 tahap : A. Proses Realisasi yaitu proses merubah harta kekayaan yg ada menjadi uang tunai B. Proses likuidasi yaitu proses pembayaran kembali utangutang kepada para kreditur & pembayaran kembali sisa modal kepada para anggota

Prosedur Likuidasi A. Rekening-rekening pembukuan harus disesuaikan & ditutup B. Pada proses realisasi, jika ada perbedaan antara nilai buku & nilai realisasi yg menunjukkan untung/rugi harus dibagi diantara anggota sesuai dengan perbandingan pembagian laba/rugi C. Jika salah seorang memiliki rekening modal yg bersaldo debet, & di satu sisi memiliki piutang kepada persekutuan, maka piutang tsb digunakan utk menutup saldo debet rekening modal D. Jika uang tunai sudah tersedia, maka yg pertama dibayarkan adalah kepada para kreditur ekstern, baru kepada saldosaldo modal tiap anggota

Likuidasi Berlangsung Setelah Proses Realisasi Berakhir A. Kerugian dalam realisasi dibebankan kepada rekening modal tiap anggota.(Contoh Soal: hal 56-59) B. Kerugian melampaui saldo rekening modal beberapa anggota sehingga harus ditutup dengan saldo piutangnya. (Contoh soal,hal 59-61) C. Kerugian realisasi aktiva lain-lain mengakibatkan defisitnya rekening modal seorang anggota (Contoh soal, hal 61-64) D. Kerugian realisasi yg mengakibatkan defisitnya rekening modal beberapa orang anggota (Contoh soal,hal 64-66) E. Kerugian realisasi yg mengakibatkan kekurangan uang tunai untuk membayar para kreditur (Contoh soal,hal 66 -73)

KERJAKAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 4

PERTEMUAN KE-5 LIKUIDASI PERSEKUTUAN ( 2 ) & JOINT VENTURE (1) PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 4

Likuidasi Berangsur Dalam Persekutuan Likuidasi berangsur adalah : suatu bentuk likuidasi jika pelaksanaan likuidasi tsb memerlukan waktu yg agak lama, sehingga pembayaran kembali penyertaan para anggota dapat dilakukan scr bertahap Sesuai dengan jmlh uang kas yg tersedia. Metode dlm menentukan besarnya setiap kali pembayaran kembali investasi anggota.Apabila pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva dapat direalisasikan. (Cth. Soal, hal 76-78, 81-82)

Joint Venture Bentuk Venture ada 2 macam 1. Single Venture yaitu pengusahaan suatu proyek ttt yg dilakukan oleh satu unit tertentu 2. Joint Venture yaitu kerjasama antara 2 org / badan usaha atau lebih untuk mengusahakan usaha ttt Joint venture memiliki waktu terbatas, dimana masing2 pihak dpt menyerahkan brg atau uang sbg kontribusi thdp usaha bersama tsb Salah satu pihak yg bekerja sama biasanya ditunjuk sbg pimpinan usaha dan disebut “managing partner” utk Managing partner ini biasanya diberikan balasa jasa ttt

Akuntansi Untuk Joint Venture

1. Buku Joint Venture terpisah dari pembukuan masing-masing anggota 2. Rekening utk setiap transaksi dlm joint venture ada & dicatat dlm buku masing-masing anggota (tidak diselenggarakan pembukuan secara terpisah) Dibahas pd pertemuan 6 Akuntansi Join Venture untuk pembukuan JV yang terpisah dari pembukuan anggota Cont soal : hal 103

KERJAKAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 5

PERTEMUAN KE-6 JOINT VENTURE (2) & PENJUALAN ANGSURAN (1) PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 5

Akuntansi Join Venture untuk pembukuan JV yangtidak terpisah dari pembukuan anggota Cont soal : hal 106 PENJUALAN ANGSURAN Definisi Penjualan angsuran yaitu : Penjualan yang dilakukan dengan perjanjian, dimana pembayarannya dilakukan secara bertahap, yaitu : 1. Pd saat brg diserahkan kpd pembeli & penjual menerima pembayaran pertama (down payment) 2. Sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran

Bentuk-Bentuk Perjanjian Penjualan Angsuran 1. Conditional sales contract yaitu dimana brg tlh diserahkan, tetapi hak atas brg masih berada ditangan penjual s/d seluruh pembayaran lunas 2. Pada saat perjanjian ditandatangani & pembayaran pertama dilakukan, maka hak milik dapat diserahkan kepada pembeli dengan menggadaikan bagian harga penjualan yg belum dibayar kepada penjual 3. Hak milik atas barang untuk sementara diserahkan kepada suatu badan “Trust” s/d pembayaran harga penjualan dilunasi 4. Lease Purchase yaitu pembayaran angsuran dianggap sewa s/d hrg dlm kontrak dilunasi, baru sesudah itu hak milik berpindah ke tangan pembeli

Pengakuan Laba Kotor Dalam Penjualan Angsuran

1. Laba kotor diakui untuk periode terjadinya transaksi penjualan Laba kotor yg terjadi diakui pd saat penyerahan barang yg ditandai oleh timbulnya piutang kpd pelanggan 2. Pengakuan laba kotor yg dihubungkan dengan periode terjadinya realisasi penerimaan kas Laba kotor yg diakui sesuai dgn jmlh uang kas dari penjualan angsuran yg direalisasikan dlm periode ybs. Prosedur ini biasanya untuk kontrak penjualan yg jgk waktunya lebih besar dr 1 periode akuntansi.

KERJAKAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 6

PERTEMUAN KE-7 PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK & QUIZ PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 6

PERTEMUAN KE-9 PENJUALAN ANGSURAN (2)

PERTEMUAN KE-9

PENJUALAN ANGSURAN (2) Penjualan Angsuran Barang Tidak Bergerak Dalam metode ini, perbedaan antara harga penjualan (dlm kontrak) dengan harga pokoknya (Cost) dicatat sebagai laba kotor yang belum direalisasi. Pada akhir periode diperhitungkan jumlah keuntungan yang telah direalisasikan yaitu sebesar persentase laba kotor dikalikan dengan jumlah angsuran yang telah diterima dlm periode yang bersangkutan. Cth. Soal, hal 112-115

Penjualan Angsuran Untuk Barang-barang Bergerak Prosedur akuntansi untuk penjualan angsuran barang dagangan dgn perjanjian angsuran, pd dasarnya sama dgn barang-barang tak bergerak, yang perlu dibedakan adalah penjualan reguler dan penjualan angsuran. Hal ini penting karena untuk dapat memberikan data bagi perhitungan laba kotor yang diakui sebagai hasil penerimaan pembayaran piutang dari penjualan angsuran. Cth soal, hal 117-121

KERJAKAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 9

PERTEMUAN KE-10 PENJUALAN KONSINYASI PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 9

PERTEMUAN KE-10 PENJUALAN KONSINYASI Konsinyasi Yaitu suatu bentuk perjan perjanjian dimana salah satu pihak yg memiliki brg menyerahkan sejmlh brg kepada pihak ttt utk dijualkan dgn memberikan komisi tertentu Consignor (Pengamanat) Yaitu Pihak yg menyerahkan barang Consignee/Faktor/Commision Merchant/Komisioner Yaitu Pihak yg menerima barang

PENJUALAN KONSINYASI Barang-barang Konsinyasi Yaitu Transaksi pengiriman brg-brg kepada dilihat dari segi Consignor

Komisioner

Barang-barang Komisi (Consignment In) Yaitu Barang-barang yg diterima komisioner Dalam Konsinyasi, hak kepemilikan barang-barang akan berpindah dari pengamanat apabila komisioner telah berhasil menjual barang kepada pihak ketiga

Karakteristik Konsinyasi 1. Barang-barang konsinyasi hrs dilaporkan sbg persediaan oleh Pengamanat, sdgkan Brg-brg konsinyasi tidak boleh diperhitungkan sbg persediaan oleh komisioner 2. Pengiriman brg konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan & tdk boleh dipakai sebagai kriteria utk mengakui pendapatan, baik bagi pengamanat maupun komisioner, s/d saat brg dpt dijual kepada pihak ketiga 3. Pihak pengamanat sebagai pemilik, tetap bertanggungjawab terhadap semua biaya yg berhubungan dgn brg konsinyasi sejak saat pengiriman s/d komisioner berjasil menjual barang tersebut kpd pihak ketiga, kecuali ada perjanjian lain

Karakteristik Konsinyasi 4.

1.

2. 3. 4.

Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan keselamatan barang komisi yg diterimanya Alasan Pengamat Untuk Mengadakan Perjanjian Konsinyasi Konsinyasi merupakan suatu cara untuk lebih memperluas pasaran yg dijamin oleh seorang produsen, pabrikan atau distributor Resiko-resiko tertentu dapat dihindarkan oleh pengamanat Pengamanat mungkin ingin mendapatkan penjual khusus Pengamanat dapat mengontrol harga eceran barang-barang ybs

Alasan Komisioner Menerima Perjanjian Konsinyasi 1.

2.

3.

Komisoner dilindungi dari kemungkinan resiko gagal untuk memasarkan barangnya atau keharusan menjual dengan rugi Menghindarkan resiko kerusakan barang & adanya fluktuasi harga Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi

Hak & Kewajiban Komisioner Hak Komisioner, antara lain : 1. Berhak mendapatkan komisi & penggantian biaya yg dikeluarkan utk menjual barang titipan tersebut sesuai dengan jumlah yg diatur dlm perjanjian antara ke dua belah pihak

Hak & Kewajiban Komisioner Hak Komisioner, antara lain : 2. Diberikan hak untuk memberikan jaminan terhadap kualitas barang yg dijual 3. Berhak untuk memberikan syarat-syarat pembayaran kepada langganan Kewajiban Komisioner, antara lain : 1. Melindungi keamanan & keselamatan barangbarang yg diterima dari pihak pengamanat 2. Mematuhi & berusaha untuk menjual barangbarang pengamanat sesuai ketentuan yg diatur dalam perjanjian 3. Mengelola secara terpisah (fisik / adm) terhadap barang milik pengamanat 4. Membuat laporan secara periodik tentang barang yg diterima, dijual & barang yg masih dalam persediaan

Masalah Akuntansi Bagi Komisoner A. Diadakan pembukuan yg terpisah thdp transaksi konsinyasi, shg pendapatan & laba dr konsinyasi ditentukan secara terpisah dari laba/rugi penjualan reguler - Komisioner harus membentuk rekening “barang-barang komisi” atau Consigment-In untuk setiap perjanjian konsinyasi yg diadakan - Rekening Consigment-In didebet untuk semua biaya yg menjadi tanggungjawab pengamanat, yg berarti menunjukkan adanya piutang dari komisoner kepada pengamanat - Rekening Consigment-In dikredit untuk seluruh hasil penjualan barang konsinyasi, yg berarti utang komisioner kepada pengamanat

Masalah Akuntansi Bagi Komisoner

B. Tidak diadakan pemisahan pembukuan antara transaksi konsinyasi dengan transaksi penjualan reguler, sehingga tidak dibedakan antara laba konsinyasi dengan laba penjualan reguler - Terhadap penjualan konsinyasi dibukukan dalam rekening “Hasil Penjualan” - “Pembelian & HPP” harus diakui setiap komisioner berhasil menjual brg konsinyasi tsb Contoh Soal, hal 147-148

Masalah-masalah Akuntansi Bagi Pengamat Prosedur akuntansi yg (Consignor) akan diikuti oleh pihak pengamat, tergantung pada Rekening Pembukuan atas transaksi konsinyasi (hasil penjualan, HPP dan biaya-biaya yg bersangkutan) itu diselenggaran. Terdapat dua alternatif sbb: 1. Diselenggaran terpisah dari transaksi penjualan reguler 2. Tdk diselenggaran secara terpisah dari transaksi penjualan reguler Metode administrasi barang-barang dagangan, terdapat dua alternatif: 1. Metode perpetual 2. Metode phisik. Cth. Soal, hal 151- 154.

KERJAKAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 10

PERTEMUAN KE-11 PENGGABUNGAN USAHA (1) PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK AKUNTANSI LANJUTAN PERTEMUAN 10

PERTEMUAN KE-12 PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION) (1) Keberhasilan perusahaan s...


Similar Free PDFs