PETUGAS RUANG TERBATAS PDF

Title PETUGAS RUANG TERBATAS
Author Bagus Sujiwo
Pages 112
File Size 15.5 MB
File Type PDF
Total Downloads 480
Total Views 668

Summary

Modul Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PETUGAS RUANG TERBATAS DIREKTORAT PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN Page 0 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI Tim Penyusun BAB I Pendahuluan BAB II Peraturan Perundang-Un...


Description

Modul Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PETUGAS RUANG TERBATAS

DIREKTORAT PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN Page 0 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

Tim Penyusun BAB I

Pendahuluan

BAB II

Peraturan Perundang-Undangan K3, Standard dan Pedoman Bidang Ruang Terbatas Amri AK, Agustin Wahyu Ernawati BAB III Dasar-Dasar K3 Ruang Terbatas Muhammad Fertiaz BAB IV Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Muhammad Fertiaz BAB V Prosedur Ijin Masuk Ruang Terbatas I Made Sudiada, Muhammad Fertiaz BAB VI Karakteristik Gas Atmosfir Berbahaya Soemanto Imamkhasani BAB VII Teknik Deteksi Gas Atmosfir Berbahaya Yushadi Pane, Maman Setiaman, Muchamad Yusuf, Rini Kristianti BAB VIII Teknik Isolasi Energi I Made Sudiada BAB IX Teknik Ventilasi, Cleaning dan Purging I Made Sudiada BAB X Teknik Penyelamatan dan P3K di Ruang Terbatas Mu’min Maulana, Andryansyah BAB XI Alat Pelindung Diri Muchamad Yusuf

Subdit Pengawasan Norma Lingkungan Kerja Bahan Berbahaya Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan Kesehatan Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 2011 www. pnk3.com atau [email protected] Modul Petugas Ruang Terbatas

1

Modul Petugas Ruang Terbatas

2

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bekerja di dalam ruang terbatas (confined spaces) mempunyai resiko terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja di dalamnya. Untuk itu diperlukan aturan dalam rangka memberikan jaminan perlindungan terhadap pekerja dan aset lainnya, baik melalui peraturan perundang-undangan, program memasuki ruang terbatas dan persyaratan perlatan dan prosedur untuk bekerja di dalam ruang terbatas. Ruang terbatas (confined spaces) secara alamiah maupun disebabkan oleh pekerjaan yang dilakukan di dalamnya dapat menimbulkan bahan-bahan berbahaya yang terlepas dalam bentuk gas, uap, asap, dan debu beracun atau mudah terbakar serta bahaya lainnya. Bahan berbahaya tersebut dapat mengakibatkan terjadinya oksigen defisiensi atau sebaliknya kadar oksigen yang berlebihan yang memicu terjadinya kebakaran dan peledakan. Disamping itu masih terdapat potensi bahaya lain berupa suhu yang ekstrem, terjebak atau terbenam (engulfment) oleh padatan atau cairan juga karena struktur atau konfigurasi ruangan yang bersekat dan bertingkat, maupun resiko fisik lainnya yang timbul seperti kebisingan, permukaan yang basah/licin dan kejatuhan benda keras yang terdapat di dalam ruang terbatas (confined spaces) tersebut yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja sampai dengan kematian tenaga kerja yang bekerja di dalamnya. Oleh karenanya persiapan bagi semua orang yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas mutlak diperlukan, termasuk pengetahuan akan risiko yang terkandung di dalamnya serta teknik untuk bekerja aman di dalam ruang terbatas.

1.2 Tujuan Pembelajaran 1.2.1 Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat : a. Memberikan pemahaman kepada petugas/pekerja dalam melakukan pekerjaan di ruang terbatas sesuai dengan peraturan perundangan, pedoman dan standar terkait keselamatan dan kesehatan kerja bekerja di ruang terbatas (confined spaces);

Modul Petugas Ruang Terbatas

3

b. Mengetahui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang disebabkan pekerjaan di ruang terbatas. c. Melaksanakan prosedur kerja aman di ruang terbatas; 1.2.2 Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat: a. Mengetahui potensi bahaya di ruang terbatas; b. Mengetahui teknik pengukuran gas atmosfer berbahaya di ruang terbatas; c. Mengetahui teknik isolasi energi di ruang terbatas; d. Mengetahui teknik pemasangan ventilasi di ruang terbatas; e. Melaksanakan prosedur ijin kerja dan masuk ruang terbatas; f. Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai untuk pekerjaan di ruang terbatas; 1.3 Ruang Lingkup 1. 2.

Materi Pokok modul ini adalah mengenai pembinaan Petugas Ruang Terbatas; Sub Materi Pokok terdiri dari: a. Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Ruang Terbatas; b. Dasar K3 Bekerja di Ruang Terbatas; c. Karakteristik Gas Atmosfer berbahaya di ruang terbatas; d. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko di ruang terbatas; e. Prosedur Ijin Masuk Ruang Terbatas; f. Teknik Isolasi Energi; g. Teknik Ventilasi; h. Teknik Pengukuran Gas Atmosfer Berbahaya di Ruang Terbatas; i. Teknik Penyelamatan dan P3K di Ruang Terbatas; j. Pengenalan Alat Pelindung Diri di Ruang Terbatas.

1.4 Referensi a. Undang Undang No. 3 tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 mengenai Hygiene dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor; b. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja; c. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan d. Peraturan Khusus L tanggal 6 Agustus 1936 tentang Keselamatan Kerja di Tangki Apung e. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja; Modul Petugas Ruang Terbatas

4

f. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE.01/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di udara Lingkungan Kerja; g. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE.117/Men/PPKPKK/III/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat, dan Tempat-Tempat Publik Lainnya; h. Surat Keputusan Dirjen Binwasnaker No. Kep. 113/DJPPK/IX/2006 tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas K3 Ruang Terbatas. i. Surat Edaran Dirjen Binwasnaker No. SE.01/DJPPK/I/2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembinaan Terhadap Ahli, Teknisi dan Petugas Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya; j. SNI -0229 – 1987 E tentang Keselamatan Kerja di dalam Ruang Tertutup k. OSHA Confined Space Standard 29 CFR.1910.146 l. Australian Standard 2865 – 1995 Safe Working in a confined space

1.5 Pengertian a. Ruang terbatas (confined spaces), adalah ruangan yang:  cukup luas dan memiliki konfigurasi sedemikian rupa sehingga pekerja dapat masuk dan melakukan pekerjaan di dalamnya, dan  mempunyai akses keluar masuk yang terbatas. Seperti pada tank, kapal, silo, tempat penyimpanan, lemari besi atau ruang lain yang mungkin mempunyai akses yang terbatas, dan  tidak dirancang untuk tempat kerja secara berkelanjutan atau terus-menerus di dalamnya. b. Ruang terbatas wajib dengan ijin masuk adalah ruang terbatas yang mempunyai satu atau lebih ciri-ciri berikut ini, antara lain:  mengandung gas atmosfer berbahaya;  mengandung bahan berupa cairan maupun padatan yang berpotensi memerangkap pekerja di dalamnya;  mempunyai bentuk atau struktur ruangan sedemikian rupa yang menyebabkan pekerja terperangkap;  mengandung bahaya lainnya yang mengakibatkan cidera serius dan kematian c. Gas atmosfer berbahaya adalah gas yang terdapat dalam ruang terbatas yang dapat menyebabkan kematian atau ketidakmampuan pekerja untuk menyelamatkan diri, antara lain;  oksigen, apabila kurang dari 19,5% dan melebihi 23,5% volume udara;

Modul Petugas Ruang Terbatas

5

bahan mudah terbakar atau mudah meledak, apabila melebihi konsentrasi Batas Bawah Dapat Meledak (BBDM) dan kurang dari Batas Atas Dapat Meledak (BADM) nya;  bahan beracun, apabila melebihi konsentrasi Nilai Ambang Batas (NAB) nya Pengujian gas atmosfer berbahaya, berarti proses identifikasi dan evaluasi kandungan gas atmosfer berbahaya dengan menggunakan alat uji yang terkalibrasi dan metode uji yang sesuai; Ijin masuk, adalah dokumen tertulis yang diberikan oleh pengurus untuk memperbolehkan dan mengawasi kegiatan dalam ruang terbatas; Udara kurang oksigen, adalah kondisi dimana konsentrasi oksigen berada di bawah 19,5 % volume udara yang dapat menyebabkan sesak napas dan kematian; Udara kaya oksigen, adalah kondisi dimana konsentrasi oksigen berada di atas 23,5% volume udara yang dapat memicu terjadinya kebakaran dan peledakan; Bahan beracun, adalah bahan yang dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan tenaga kerja apabila melebihi nilai ambang batas yang diperkenankan Isolasi energi, adalah 

d.

e. f. g. h. i.

Modul Petugas Ruang Terbatas

6

BAB II Peraturan Perundang-Undangan K3, Pedoman dan Standar K3 Bidang Ruang Terbatas II.1.

UU No. 1 tahun 1970

Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang menghendaki terjadinya kecelakaan. Hal tersebut merupakan naluri yang wajar dan bersifat universal bagi setiap makhluk hidup di dunia. Namun karena adanya perbedaan status sosial antara tenaga kerja kerja dengan pengusaha sebagai pemberi kerja dalam melakukan hubungan kerja, terutama pada saat melakukan kontrak perikatan dan hal-hal lain selama berlangsungnya hubungan kerja, maka diperlukan intervensi pemerintah untuk memberikan batas minimal yang harus dipenuhi dalam persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja. Batas minimal atau persyaratan minimal tersebut dituangkan dalam Undang-Undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970.

KEDUDUKAN HUKUM UU NO. 1 TAHUN 1970

HUKUM PERDATA

HUKUM KETENAGAKERJAAN

HUKUM PIDANA

Lex Specialist

Lex Generalis

• UU Uap 1930 (Stbl. No. 225 Th. 1930)

UU KK No. 1/1970

• UU Petasan (Stbl. No. 143 Th. 1932) • UU rel Industri (Stbl. No. 593 Th. 1938) • UU Timah Putih Kering (Stbl. No. 509 Th. 1932) • MPR 1930

Modul Petugas Ruang Terbatas

Peraturan Pelaksanaan

7

Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional. Sebagaimana yang tertuang dalam pokok-pokok pertimbangan dikeluarkannya UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, maka upaya K3 bertujuan : a. Agar tenaga kerja dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat. b. Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien. c. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya hambatan. Untuk tujuan tersebut diatas maka perlu diadakan segala daya upaya untuk membina norma perlindungan kerja khususnya pada keselamatan dan kesehatan kerja secara nasional. Asas nationalisme yang digunakan dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 memberlakukan Undang-Undang Keselamatan Kerja kepada setiap waga negara yang berada di wilayah hukum Indonesia. Asas teritorial memberlakukan Undang-Undang sebagaimana hukum pidana lainnya kepada setiap orang yang berada di wilayah/teritorial Indonesia, termasuk warga negara asing yang tinggal di Indonesia (kecuali yang mendapatkan kekebalan hukum). Ruang lingkup pemberlakuan Undang-Undang Keselamatan Kerja dibatasi dengan adanya tiga unsur yang harus dipenuhi secara kumulatif terhadap tempat kerja yaitu tempat kerja dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha, adanya tenaga kerja yang bekerja disana dan terdapat bahaya kerja di tempat tersebut. o

Pasal 2 Ketentuan dalam UU ini berlaku dalam tempat kerja, dimana : l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lubang

o

Pasal 3 Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarata keselamatan dan kesehatan kerja untuk : a.

Mencegah & mengurangi kecelakaan

b.

Mencegah & mengurangi bahaya peledakan

c.

Memberikan alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

d.

Mencegah & mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, gas, hembusan

e.

Mencegah & mengendalikan timbulnya PAK baik physik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan

Modul Petugas Ruang Terbatas

8

o

II.2.

f.

Memperoleh penerangan yg cukup & sesuai

g.

Menyelenggarakan suhu & lembab udara yg baik

h.

Menyelenggarakan penyegaran udara yg cukup

i.

Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban

j.

Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara & proses kerjanya

Pasal 9 (1) Pengurus wajib menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang : 

Kondisi dan bahaya yg dpt timbul di tempat kerja



Semua pengamanan dan alat perlindungan yang diharuskan



Alat Pelindung Diri



Cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

(2)

Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan, setelah ia yakin TK tersebut telah memahami syarat-syarat K3

(3)

Pengurus wajib menyelenggarakan pembinaan K3

(4)

Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat yang berlaku.

Peraturan Terkait II.2.1. Peraturan Khusus ”L” Tahun 1936 Mengenai Usaha-Usaha Keselamatan Kerja Untuk Pekerjaan – Pekerjaan di Dalam Tangki – Tangki Apung 

Tangki Apung adalah tangki yang tertutup dan diisi denganudara yang dipergunakan untuk mengapungkan muatan di atas maupun di dalam air atau untuk mengangkat.



Jenis pekerjaan di dalam tangki apung adalah semua pekerjaan yang membutuhkan pengawasan penglihatan, pembersihan dan reparasi



Akhli adalah yang mengawasi pekerjaan di tangki apung

Modul Petugas Ruang Terbatas

9



Semua tangki apung jika tidak mempunyai alat pengganti udara, harus paling sedikit mempunyai 2 (dua) lubang orang pada bagian atas tangki dengan jarak yang berjauhan antara satu sama lain;



untuk pekerjaan harus tersedia: setidak-tidaknya sebuah topeng gas zat asam yang baik;

o

o tali-tali yang kuat dan cukup panjang, untuk diikatkan pada bagian pinggang pekerja, yang mana apabila dalam keadaan bahaya, pekerjapekerja tadi dapat diangkat keluar; sebuah lampu untuk penerangan;

o

o sebuah penghembus (blower) udara yang mempunyai kapasitas cukup untuk tiap-tiap orang paling sedikit membutuhkan 40 liter dalam 1 menit; o topeng-topeng gas yang cukup dan telah diperhitungkan untuk menahan gas-gas racun; o ditunjuk seorang akhli yang bertanggung jawab terhadap pengawasan pekerjaan; o untuk penerangan listrik di dalam tangki tidak boleh dipergunakan tekanan aliran listrik yang melebihi 50 volt II.2.2. Undang-Undang No. 3 Tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 Mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor Bab II Azas azas 

Bangunan bawah tanah / tidak berjendela harus memenuhi standar hygiene yang baik ( pasal 16 )



Pekerja hrs dilindungi dari bahan, proses, teknik yang berbahaya, tidak sehat atau beracun jika perlu dengan APD (pasal 17).

II.2.2. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja 

Modul Petugas Ruang Terbatas

Pencegahan kebakaran

10



Pencegahan keracunan, penularan penyakit dan PAK



Housekeeping



Penerangan



Suhu



Kadar udara



Bangunan



Sampah



Ruang udara dan ruang kerja



Kakus



Dapur



Air,



Penyelenggaraan makanan bagi TK



Ergonomi dan lain-lain

II.2.3. Permenakertrans No. Per.01/Men/1982 tentang Bejana Tekan Dalam ruang Lingkup : 1.

Botol baja

2.

Bejana stasioner

3.

Bejana transport

4.

Pesawat pendingin

5.

Tangki penimbun

6.

Tangki apung

7.

Pesawat pembangkit gas karbit

8.

Bejana proses

Modul Petugas Ruang Terbatas

11

9.

Instalasi jaringan pipa

Peraturan ini berlaku untuk perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bejana tekan. Terhadap pemasangan, perbaikan, dan perubahan teknis, maka: a.

Setiap pemasangan permanen, perbaikan atau perubahan teknis terhadap bejana tekan harus mendapat ijin dari direktur atau pejabat yang ditunjuknya.

b.

Direktur atau pejabat yang ditunjuknya berwenang untuk mengadakan pemeriksaan dan pengujian terhadap bejana tekan.

II.2.4. Surat Edaran Menakertrans No. SE.117/Men/ PPK-PKK/III/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat dan tempat-tempat publik lainnya Bahwa pemeriksaan menyeluruh pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di pusat perbelanjaan, gedung bertingkat dan tempat-tempat publik lainnya meliputi : a. Sistem informasi K3 bagi tamu dan pengunjung b. Sistem tanggap darurat c. Instalasi listrik d. Instalasi pemadam kebakaran e. Instalasi penangkal petir f. Instalasi pengolah limbah g. Instalasi ruang tertutup/ confined space h. Penanganan dan penyimpanan bahan kimia berbahaya dan beracun i.

Instalasi pemipaan dan plumbing

j.

Konstruksi

k. Pesawat angkat angkut

Modul Petugas Ruang Terbatas

12

l.

Instalasi ventilasi dan pendingin udara

m. Ergonomi n. Sanitasi dan Hygiene o. Kantin dan ruangan p. Pesawat uap dan bejana tekan q. Pelayanan kesehatan kerja (klinik) r. Alat Pelindung diri Menginstruksikan kepada semua pengurus/pengusaha di pusat perbelanjaan, gedung bertingkat tinggi dan tempat publik lainnya untuk : a. Melaksanakan prinsip-prinsip Sistem Manajemen K3 (SMK3) b. Melatih personil di bidang K3 sesuai dengan tugas dan kewenangannya c. Melengkapi rekomendasi teknis dan perijinan di bidang K3 bagi semua objek tersebut diatas d. Membentuk tim tanggap darurat (emergency response team) e. Memberikan informasi K3 yg memadai bagi tamu/ pengunjung f. Tidak menugaskan petugas yg tidak memiliki sertifikat pelatihan “K3 confined space” dalam melakukan pekerjaan instalasi ruang tertutup.

II.2.5. Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 113/DJPPK/2006 Tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas K3 di Ruang Terbatas 1.

Persyaratan K3 di Ruang Terbatas a. Persyaratan Umum b. Persyaratan untuk Ruang Terbatas yang Memerlukan Ijin Khusus c. Persyaratan Kesehatan Orang yang Bekerja di ruang Terbatas

2.

Program Memasuki Ruang Terbatas

Modul Petugas Ruang Terbatas

13

3.

Sistem Perijinan

4.

Ijin Kerja

5.

Pelatihan

6.

Tanggungjawab a. Kontraktor b. Petugas Utama (Entrant) c. Petugas Madya (Attendant) d. Ahli K3 (Safety Supervisor)

7. II.3.

Tim Penyelamat dan Tanggap Darurat

Pedoman dan Standar II.3.1. SNI – 0229 1987 E, Keselamatan Kerja di Dalam Ruangan Tertutup o Ruang Lingkup :  Garis besar & persyaratan  Pemeliharaan, perawatan, pembersihan meliputi : a. bejana penyimpanan bbm, gas, bahan kimia ; ruangan ; b. Tempat tertutup, saluran atau terowongan bawah tanah atau sumur. c. Jalan masuk keruangan yang dapat menimbulkan gas-gas berbahaya d. Pengawasan, pemeliharaan, pembersihan dan perbaikan tangki apung o Pekerjaan pendahuluan :  Persiapan : Temperatur, pembuangan cairan dan gas, kalibrasi peralatan, mengunci bagian yg bergerak.  Pembersihan gas-gas o Perlengkapan APD

Modul Petugas Ruang Terbatas

14

 Respirator, masker, sepatu, helm, sabuk pengaman, kacamata pelindung, ...


Similar Free PDFs