POTENSI BAHAN GALIAN DI KABUPATEN TUBAN.pdf PDF

Title POTENSI BAHAN GALIAN DI KABUPATEN TUBAN.pdf
Author Hadikusuma Khusnul
Pages 28
File Size 307.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 64
Total Views 232

Summary

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur BAB IV KAJIAN POTENSI TAMBANG GALIAN C KABUPATEN TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR 4.1 Cadangan dan Perhitungan Cadangan Perkiraan volume bahan galian golongan C dilakukan berdasarkan hasil pengamatan geologi permukaan. Dari peta penyebara...


Description

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

BAB IV KAJIAN POTENSI TAMBANG GALIAN C KABUPATEN TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR

4.1 Cadangan dan Perhitungan Cadangan

Perkiraan volume bahan galian golongan C dilakukan berdasarkan hasil pengamatan geologi permukaan. Dari peta penyebaran bahan galian golongan C dapat ditentukan penyebarannya, baik secara lateral yang

berupa

luas

pelamparan,

dan

penyebaran

vertikal

atau

ketebalannya. Penentuan volume cadangan dihitung dengan mengalikan luas cadangan dengan ketebalannya. Ketebalan cadangan diperoleh dari garis-garis kontur tertinggi dan kontur terendah pada peta rupa bumi (peta topografi) yang mengandung suatu bahan galian. Formula yang digunakan untuk menentukan volume adalah sebagai berikut,

Vi = h/2 x (Ai-1+Ai), jika A1/Ao > 0,5

Vtotal =

Vi 80

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

Di mana, Vi

: volume bahan galian ke i

Vtotal : volume bahan galian total h

: interval garis kontur yang membatasi Ai dan Ai-1

Ai

: luas bahan galian yang dibatasi oleh kontur ke i

Ai-1

: luas bahan galian yang dibatasi langsung oleh kontur di bawahnya

Sedangkan jika A1/Ao < 0,5, maka dipakai formula,

Vi = h/3 x (Ai-1+Ai +

Ai-1 x Ai)

Garis ketinggian (kontur) yang tampak pada peta potensi bahan galian golongan C ini diperoleh dari hasil interpretasi citra (pembuatan profil 3 dimensi), dan garis kontur pada peta rupa bumi yang kemudian dilakukan koreksi melalui pengukuran ketinggian di lapangan. Peta sebaran bahan galian C di Kabupaten Tuban dari hasil survei lapangan dapat dilihat pada peta terlampir.

81

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.1

Sebaran Potensi Bahan Galian Luas (m2)

Jml Cadangan (Ton)

Kecamatan

% Luas

Gamping

28805484

3460470993

Kenduruan

27.49640753

Gamping

38242901

6601222187

Bangilan

42.18968717

Gamping Gamping Gamping

9376725 20959125 69231574

1596451711 3830896307 15083337161

Senori Singgahan Montong

9.723653281 29.12648175 44.21366793

Gamping dan dolomit

16859470

1299413040

Montong

10.76703829

Kalsit

233352.1

63005067

Montong

0.149026689

Gamping

Bhn Galian

16471989

4868229727

Parengan

12.65008275

Kalsit

449275

24260866

Parengan

0.345032159

Lempung

5386144

105074220

Parengan

4.136426226

Trass

672642

49893391

Parengan

0.516572526

Gamping

8046680

1332261701

Soko

8.250828602

Lempung Pasir kuarsa Gamping

1106956 274828.3 55382015

7637996 3641475 14992710052

Soko Soko Rengel

1.135040069 0.281800842 41.87989498

Gamping dan dolomit

4662403

464403352

Rengel

3.525710431

Lempung

7470908

51549266

Rengel

5.649502685

Gamping Lempung Dolomit

4566168 1460465 2066735

590962658 10077209 294509738

Plumpang Plumpang Widang

3.506704809 1.121601229 2.114295658

Dolomit

5246191

331757428

Palang

5.905103733

Dolomit dan Kalsit

894432

61021312

Palang

1.006771149

Gamping Gamping dan dolomit Kalsit Gamping Lempung

31345293 2615360 11945732 501680 3717670

2384614734 22613280 836590099 14548720 28385450

Semanding Semanding Semanding Jenu Jenu

19.93932256 1.66367903 7.598901805 0.598843709 4.437695927

Pasir kuarsa

6537062

69292852

Jenu

7.803138367

Gamping

7260427

462054574

Merakurak

6.959585018

Gamping dan dolomit

12546310

1369221795

Merakurak

12.02644295

Lempung

14594710

306254729

Merakurak

13.98996575

Phospat Gamping Gamping dan dolomit

744134 53598315 8054170

3073275 8253673739 567730545

Merakurak Kerek Kerek

0.713300173 34.58906448 5.19766723

Lempung

2890290

25687987

Kerek

1.865215859

Pasir kuarsa

38614.53

3069855

Kerek

0.024919449

Gamping

26790050

2669835743

Tambakboyo

36.75810577

1718265

81301261

Tambakboyo

2.357597937

21944468

2604662275

Jatirogo

17.31146884

Pasir kuarsa

2372534

38363219

Jatirogo

1.87163564

Ball clay Gamping

512353.8 18938438

11066842 2943629080

Bancar Bancar

0.407095252 15.04770372

Pasir kuarsa

14707810

303398758

Bancar

11.68622076

Pasir kuarsa Gamping

Sumber: Hasil Uji Laboratarium ITS, 2002. 82

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

Dari tabel potensi bahan galian golongan C di atas dapat dirinci bahwa untuk bahan galian golongan C berupa gamping terdapat di 16 kecamatan di mana memiliki luas paling besar di Kecamatan Montong (44,2% luas Kecamatan Montong), jumlah cadangan 15.083.337.161 ton dan terkecil di Kecamatan Jenu (0,59% luas Kecamatan Jenu) jumlah cadangan 14.548.720 ton. Gamping dan dolomit terdapat di 5 kecamatan dengan

luas terbesar di Kecamatan Merakurak (12,03%

Kecamatan Merakurak),

jumlah cadangan 1.369.221.795 ton dan

terkecil di Kecamatan Semanding (1,66 % luas Kecamatan Semanding), dengan

jumlah cadangan 22.613.280 ton. Dolomit terdapat di 2

kecamatan dengan luas terbesar di Kecamatan Palang (5,91% luas Kecamatan Palang), jumlah cadangan 331.757.428 ton dan terkecil di Kecamatan Widang (2,11% luas Kecamatan Widang), dengan jumlah cadangan 294.509.738 ton. Dolomit dan kalsit terdapat di Kecamatan Palang (1,01% luas Kecamatan Palang), jumlah cadangan 61.021.312 ton. Kalsit terdapat di 3 kecamatan dengan luas terbesar di Kecamatan Semanding

(7,59%

luas

amatan

Semanding)

jumlah

cadangan

836.590.099 ton dan terkecil di Kecamatan Montong (0,15% luas Kecamatan Montong), jumlah cadangan 63.005.067 ton. Lempung terdapat di 7 kecamatan dengan luas terbesar di Kecamatan Merakurak (13,98% luas Kecamatan Merakurak), jumlah cadangan 306.254.729 ton dan terkecil di Kecamatan Plumpang (1,12 % luas Kecamatan Plumpang), jumlah cadangan 10.077.209 ton. Ball clay luas terdapat di Kecamatan Bancar (0,41% luas Kecamatan Bancar) dengan jumlah cadangan 11.066.842 ton. Pasir kuarsa terdapat di 6 kecamatan 83

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

dengan luas terbesar di Kecamatan Bancar (11,69% luas Kecamatan Bancar), jumlah cadangan 306.254.729 ton dan terkecil di Kecamatan Kerek (0,02 luas Kecamatan Kerek), jumlah cadangan 3.069.855 ton. Phospat terdapat di Kecamatan Merakurak (0,71 % luas Kecamatan Merakurak), jumlah cadangan 3.073.275 ton. Trass terdapat di Kecamatan Parengan (0,52 % luas Kecamatan Parengan), jumlah cadangan 49.893.391 ton.

Dalam mengidentifikasi bahan galian golongan C di wilayah Kabupaten Tuban dapat didekati dengan mengetahui keadaan geologi, karena masing-masing bahan galian terkandung dalam formasi yang tersusun oleh litologi melalui bentukan dengan proses yang berbedabeda. Secara rinci dapat dijelaskan dibawah ini.

4.1.1

Pasir Kuarsa

Berdasarkan penyebarannya, pasir kuarsa di daerah Tuban dapat digolongkan menjadi 3 keadaan cadangan:

Cadangan garis pantai aktif Cadangan ini secara kuantitatif cukup besar serta kualitas cukup tinggi, dengan kisaran 90-95% SiO2 , namun dalam keadaan basah atau dengan kadar air yang tinggi. Cadangan ini memiliki ketebalan lebih dari 5 m, tanpa tanah dan batuan penutup atau dalam keadaan terbuka. Sebaran cadangan pasir kuarsa ini terdapat di daerah

pantai pada 84

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

kecamatan Bancar-Kecamatan Jenu sampai kecamatan Palang, dan cadangan terbesar dijumpai di Kecamatan Jenu. Besarnya cadangan kuarsa pantai tersebut rata-rata terhampar 200-500 m dari garis pantai bahkan ada yang sampai satu kilometer dan ketebalan 5-10 meter, sehingga bila diambil panjang pantai satu kilometer akan didapat cadangan max 500x10x1000 m3 atau 5 juta m3 per kilometer pantai dengan kualitas 85-96% kuarsa.

Cadangan ini secara kualitas menurun kearah daerah di luar pantai atau menjauh dari pantai. Perbedaan ini akibat komponen utama pasir kuarsa tercampur dengan lempung dan kandungan lain. Kandungan kuarsa akan turun sampai kisaran 85-88% dengan lempung sebagai material pencampur utama. Tingginya kuantitas lempung biasanya ada hubungannya dengan penggunaan lahan. Di dasarkan pada hasil analisis maka dapat diketahui jika lahan dipakai sebagai sawah maka kandungan lempung akan tetap tinggi jika disingkap dengan kedalaman 5-7,5 m dan untuk pekarangan biasanya 5 m sudah tidak terdapat lempung. Di laboratorium, kandungan lempung dalam pasir kuarsa ini dapat dicuci dengan memakai air, pencucian ini akan menaikkan kandungan silika sampai kadar diatas 95 % dan rasio air pencuci juga bervariasi tergantung pada kualitas pasir awal.

85

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

Cadangan Perbukitan Cadangan pasir kuarsa ini menyebar dari Cokrowati sampai ke Gunung Poleng atau sampai di perbatasan Jawa Tengah. Pada daerah ini, cadangan pasir kuarsa memiliki kandungan kuarsa yang tinggi yaitu di atas 95 % dalam keadaan basah. Cadangan pasir kuarsa di sini tidak tersingkap di permukaan, tetapi masih tertutup oleh tanah atau lempung dengan ketebalan antara 30-75 cm, sehingga kandungan kuarsanya meningkat secara gradual tergantung kedalamannya. Secara umum, ada hubungan antara jarak penutup dengan jumlah kandungan kuarsa, yaitu pada kedalaman 20 cm dari kuarsa yang kontak dengan akhir penutup akan memiliki kandungan diatas 90 % dan setelah 20 cm kandungan diatas 93 % dan di bawah kedalaman 50 cm dari penutup kandungan SiO2 diatas 96 %. Sehingga secara garis besar, kualitas yang ada di dalam cadangan ini tergantung pada kedalaman lapisan, semakin dalam semakain berkualitas baik. Kedalaman lapisan ini berkisar pada 5-15 meter. Cadangan pasir kuarsa ini berupa perbukitan dengan ketinggian 50-150 m dari atas permukaan laut, membentang dari daerah Crokrowati sampai ke daerah Kayen gunung Poleng, membelok ke arah utara ke arah pantai. Cadangan-cadangan ini sudah tererosi membentuk bukit-bukit terputus, sehingga para penambang umumnya melakukan penambangan over ground sehingga setelah rata dengan permukaan potensi tersebut akan ditinggalkan. Cadangan pada daerah ini banyak sudah dipakai sebagai lahan pekarangan dan sawah sehingga cadangan 86

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

kuarsa mengecil akibat berasosiasi dengan lempung dan lanau dan menjadi kuarsa yang tidak potensial dengan kandungan SiO2 kurang dari 78%, sehingga dalam terminologi mineralogi ini dinggap bukan kuarsa. Beberapa explorasi melaui pengeboran dan pembuatan parit yang telah dilakukan di beberapa tempat yang diduga merupakan daerah deretan kuarsa Cokrowati-Poleng menunjukkan bahwa kandungan kuarsa diatas 90% pada kedalaman 2 meter di atas tanah penutup dan secara gradual naik sampai di atas 93% kuarsa pada kedalaman antara 3-5 meter. Adanya lahan perkebunan milik Perhutani membatasi jumlah cadangan pasir kuarsa di daerah ini. Pada formasi yang mengandung pasir kuarsa ini ditemui sebagian kuarsa yang telah membentuk kristal atau mengalami kristalisasi. Fenomena ini terjadi pada kedalaman lebih dari 15 m, di mana kandungan air cukup banyak dan mempunyai tekanan cukup besar. Beberapa

kristal

yang

besar

dari

hasil

kristalisasi

ini

dapat

dimanfaatkan untuk dipakai mosaik kristal yang baik. Kristal hasil rekristalisasi ini memiliki kandungan kuarsa lebih dari 99%, namun tidak menunjukkan adanya Cr dan Cd serta Co sehingga tidak cukupnya kandungan kation tersebut menimbulkan tidak adanya pewarnaan pada padatan. Rekristalisasi kuarsa yang ditemui di daerah Tuban tidak banyak mengandung kation, hanya Ca2+ dan Mg2+ yang menyebabkan warna kurang menarik.

87

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

Hamparan

cadangan

pasir

kuarsa

kearah

timur

setelah

Cokrowati, tanah penutup menebal akibat penggunaan lahan yang dipakai persawahan tadah hujan dan pekarangan. Cadangan pada daerah ini sulit sekali diupayakan sebagai daerah penambangan semi mekanis yang dapat menjangkau pekerja secara padat karya yang dapat memanfaatkan tenaga kerja lokal di daerah tersebut. Tetapi cadangan kuarsa di daerah ini masih menunjukkan kandungan kuarsa pada kisaran 79-82%, dan kemungkinan pada eksplorasi yang lebih dalam lagi akan ditemukan cadangan kuarsa yang potensial untuk diupayakan secara ekonomis.

Cadangan Perbukitan Rengel-Semanding dan sekitarnya Cadangan pasir kuarsa di daerah ini memiliki kandungan kuarsa yang sangat tinggi, yaitu diatas 97,5% dalam keadaan basah, dan dalam keadaan kering dapat mencapai 99.5%. Kandungan terkecil pada cadangan ini adalah 94%, sehingga kualitas kuarsa pada daerah ini sangat tinggi

Di beberapa tempat, cadangan kuarsa ini berasosiasi

dengan tanah akibat peruntukan tanah dimasa lalu atau posisi cadangan pada daerah rendah yang terendam air yang mengandung lumpur dan lempung. Oleh karena itu di beberapa tempat terdapat pula kandungan lempung yang dapat mencapai 2-5%. Tetapi secara akumulatif terbentuknya cadangan kuarsa ini terjadi di atas batu kapur, sehingga potensi memiliki kandungan kuarsa yang tinggi, kecuali jika terjadi asosiasi dengan lempung maka tanah lempung akan sulit dihalau dari 88

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

lokasi ini dan akan menurunkan kandungan kuarsa cukup signifikan akibat tercampur dua fasa antara fasa lempung dan fasa kuarsa yang secara fisik ditandai dengan perubahan warna padatan dari pasir kuarsa yaitu putih jernih menjadi coklat kekuningan.

Cadangan Endapan Aluvial Cadangan pasir kuarsa ini terbentuk pada endapan sungai, molekul kuarsa di sini merupakan molekul detrital yang terendapkan dari sungai Bengawan Solo atau anak sungainya yang menjadi cadangan terbentang memanjang di tepi sungai dan anak sungai tersebut. Pada endapan ini terdapat kandungan lempung dan tanah aluvium yang terbawa bersama molekul ditrital. Cadangan pasir kuarsa pada daerah ini memilki kandungan kuarsa paling kecil 84%. Walaupun kandungan kuarsa pada cadangan ini cukup tinggi tetapi kandungan lempung dan lanau yang menyertai kuarsa ini akan menjadi masalah bila pasir kuarsa ini dimanfaatkan sebagai bahan industri kurasa, sehingga biasanya dijadikan sebagai bahan pasir bangunan. Secara teoritis pencucian pasir ini dengan air juga akan menaikan kandungan kuarsa dan menurunkan kandungan tanah liat dan lempung sehingga akan menaikan nilai pemakaian yang dapat dipakai sebagai bahan baku industri. Namun karena masih terdapat pilihan cadangan lain yang masih cukup luas dan kualitas tinggi pemikiran masyarakat tidak sampai pada pengolahan lanjut atau difikirkan sebagai kurangnya nilai ekonomis.

89

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

4.1.2

Batugamping

Batu gamping di daerah Tuban berasal dari pengendapan kalsium karbonat, yang sebagian berasal dari terumbu karang dan sebagian dari endapan klastik kalsium karbonat. Endapan ini berasosiasi dengan material lain dan membentuk formasi yang tergolong dalam:

Gambar Batu Gamping

Sedimen Napal Napal adalah sedimen yang berupa asosiasi antara kalsium karbonat dengan pasir, yang terdiri dari 4 formasi yaitu napal Formasi Lidah, Formasi Kujung, Formasi Tawun dan Formasi Wonocolo. Formasi Wonocolo, formasi ini membentuk daerah perbukitan dan tersebar di daerah:

90

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur



Bancar utara di sebelah utara melampar terus ke daerah Jawa Tengah dan di selatan G Lasem



Tambakboyo-Bancar selatan melampar ke arah Jatirogo menerus sampai ke Jawa Tengah



Memanjang di daerah-daerah Tambakboyo-Jatirogo-KeduruanBangilan-Singgahan-Parengan dan Soko.

Formasi Tawun, formasi ini merupakan endapan yang terbentuk pada lingkungan laut dangkal dan tersebar pada daerah-dearah: 

Daerah Semanding berbatas dengan Plumpang dan Palang



Daerah Montong melampar sampai ke daerah Parengan



Daerah Bancar berbatas dengan daerah jatirogo



Daerah Semading

Formasi Lidah, formasi ini tersusun oleh kalsium karbonat dengan pasir pada laut dangkal. Sebaran batu kapur pada daerah ini terjadi pada Bangilan-Singgahan-Senori dan Parengan yang melingkari kecamatankecamatan ini sehingga hampir membentuk lingkaran yang tertutup jika tidak terpotong perbatasan Bojonegoro.

Formasi Kujung, formasi ini hanya terdapat di daerah Palang terutama berbatasan dengan Lamongan

Keempat formasi ini merupakan asosiasi batuan gamping dengan batuan pasir yang membetuk formasi-formasi batu gamping dan menjadi cadangan yang terbanyak di daerah Tuban. 91

Profil Pertambangan dan Industri Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

Sedimen Napal berasosiasi dengan lempung dan batupasir Sedimen napal yang berasosiasi dengan lempung dan batupasir ini terdiri dari Formasi Ngrayong, Formasi Ledok, Formasi Ngrayong dan Formasi Tuban. Dalam asosiasi ini terdapat lempung pada dasar gamping atau kuarsa pada dasar gamping. Penyebaran batugamping dari formasi-formasi ini cukup luas di daerah Tuban. Kualitas batuan yang menyertai batuan pada formasi ini cukup tinggi, namun kualitas dari gampingnya menurun dengan naiknya kandungan silicon.

4.1.3

Kalsit

Kalsit terjadi karena proses kristalisasi secara homogen pada batugamping yang

memiliki kandungan kalsium karbonat tinggi, dan

biasanya memiliki kristal yang sangat besar. Batu kalsit ini muncul pada napal pada daerah dengan komposisi air yang tinggi yang dapat menjadikan kristal yang homogen.

Gambar Kalsit 92

Profil Pertambangan...


Similar Free PDFs