Pricing PDF

Title Pricing
Author Jaemin Jeno
Course Administrasi Bisnis
Institution Politeknik Negeri Sriwijaya
Pages 13
File Size 884.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 89
Total Views 649

Summary

CHAPTER 13PRICING DECISION AND COST MANAGEMENTFaktor-faktor yang Memengaruhi HargaCustomers Pelanggan memengaruhi harga melalui efeknya pada permintaan (demand) atas barang atau jasa. Permintaan barang atau jasa dipengaruhi juga oleh spesifikasi dan kualitas produk.Competitors Manajer berusaha memel...


Description

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 1 CHAPTER 13 PRICING DECISION AND COST MANAGEMENT

Faktor-f aktor-faktor aktor yang Memengaruhi Harga Customers Pelanggan memengaruhi harga melalui efeknya pada permintaan (demand) atas barang atau jasa. Permintaan barang atau jasa dipengaruhi juga oleh spesifikasi dan kualitas produk. Competitors Manajer berusaha memelajari teknologi, kapasitas produksi, dan strategi kompetitor untuk memperkirakan biaya produksinya. Costs Costs memengaruhi penawaran (supply) sehingga memengaruhi harga. Semakin rendah biaya produksi semakin besar kuantitas produk yang ingin disediakan oleh perusahaan. Ketika perusahaan menambah kuantitas produksi, biaya produksi per unit untuk tambahan produk pada awalnya turun, namun pada akhirnya akan naik – pada awalnya belum perlu tambahan fixed cost; pada akhirnya memerlukan tambahan fixed cost. Perusahaan akan terus menambah kuantitas produksi apabila tambahan revenue masih melebihi unit cost. Manajer yang mengetahui biaya produksi akan menetapkan harga yang “menarik” bagi pembeli yang juga bisa memaksimalkan laba operasi. Menimbang customers, competitors, dan costs Manajer berbeda-beda dalam pemilihan “mana” yang lebih diutamakan. Pada pasar persaingan sempurna  harga ditentukan oleh pasar  informasi cost digunakan untuk membantu menetapkan kuantitas produksi untuk memaksimalkan laba operasi Pada pasar yang kurang kompetitif seperti telepon genggam, produk bisa dibedakan berdasarkan spesifikasi dan kualitasnya (differentiated): ketiga faktor memengaruhi harga. Pada pasar lebih tidak kompetitif seperti software, faktor kunci yang memengaruhi harga adalah kemauan untuk membayar (customer’s willingness to pay) berdasarkan nilai produk menurut customer. Pada pasar monopolistik perusahaan bebas menetapkan harga tinggi. Namun ada batas, semakin mahal harga produk, permintaan semakin berkurang karena pelanggan akan mencari produk substitusi atau berhenti mengonsumsi produk tersebut. Costing and Pricing ffor or the Long Run Penetapan harga jangka panjang adalah keputusan strategis yang bertujuan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan berdasarkan harga yang stabil dan bisa diprediksi. Untuk itu, manajer harus bisa me-manage biaya jangka panjang. Ilustrasi Astel Computers membuat dua macam produk: server dengan trademark Deskpoint dan personal computer dengan trademark Provalue. Enam fungsi (proses) bisnis Astel Computer dapat digambarkan pada value chain: Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 2

Research and Development  Design of Products and Processes  Productions  Marketing  Distribution  Customer Service Menghitung Biay Biaya aP Produksi roduksi untuk P Penetapan enetapan Harga Jangka P Panjang anjang Astel Company memperkirakan pasar produk Provalue menjadi semakin kompetitif. Astel harus menetapkan harga Provalue. Manajer mengawali dengan mereview data tahun sebelumnya. Astel tidak memiliki persediaan awal dan akhir. Astel memproduksi dan menjual 150 unit Provalue. Astel menggunakan activity based costing dengan keterangan sebagai berikut:  Astel memiliki tiga direct manufacturing costs: direct materials, direct labor, dan direct machining cost.  Astel memiliki tiga overhead cost pools: ordering and receiving, testing and inspection, dan rework. Astel mengklasifikasikan machining cost sebagai direct cost karena mesin ini digunakan khusus untuk Provalue.      

Astel menggunakan harga jangka panjang. Manajer Astel mendapatkan informasi: Direct material costs bervariasi sesuai kuantitas unit Provalue yang diproduksi Direct labor cost bervariasi sesuai kuantitas direct labor hour Direct machining cost adalah fixed cost; berupa biaya sewa mesin dengan kapasitas 300.000 jam untuk beberapa tahun. Tiap unit Provalue memerlukan 2 jam mesin. Biaya ordering and receiving, testing and inspection, dan rework bervariasi sesuai cost driver-nya. Ordering and receiving. Dalam jangka panjang pegawai yang bertanggung jawab atas ordering and receiving dapat ditugaskan ke bagian lain atau diberhentikan apabila jumlah order sedikit; sebaliknya bisa ditambah apabila jumlah order bertambah.

Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 3

Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 4

Untuk menetapkan harga jangka panjang, Astel harus menghitung seluruh biaya produksi dan biaya non-produksi Provalue dengan mengalokasikan biaya pada semua fungsi pada value chain.

Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 5 Market Based Approach atau Cost Based Approach Perusahaan yang beroperasi pada less competitive market menawarkan produk atau jasa yang berbeda dari para pesaingnya (misalnya mobil, komputer, laptop, telepon genggam, jasa konsultasi manajemen, dan jasa hukum) dan dapat menggunakan market-based approach atau cost-based approach. Pendekatan cost-based lebih mudah karena informasi biaya lebih mudah diperoleh dan selanjutnya mempertimbangkan pelanggan dan kompetitor. Sedangkan pendekatan market-based lebih dulu mempertimbangkan pelanggan dan kompetitor, setelahnya baru mengecek biaya. Kedua pendekatan mempertimbangkan biaya, pelanggan, dan kompetitor; hanya berbeda titik awalnya. Misalnya kontraktor bangunan awalnya menetapkan harga sebesar cost-plus profit dan pada akhirnya mengurangi harga saat negosiasi dengan mempertimbangkan keinginan pelanggan dan harga kompetitor. Sebaliknya, kontraktor bangunan yang awalnya menetapkan harga berdasarkan harga pasar pada akhirnya harus mempertimbangkan biaya saat negosiasi dengan pelanggan untuk menurunkan harga. Perusahaan yang beroperasi pada pasar yang tidak kompetitif lebih menyukai cost-based approach karena tidak harus merespon harga kompetitor. Margin yang ditambahkan ke cost tergantung pada willingness of customer to pay. Market Market-B -B -Based ased Approach: T Target arget Costing for T Target arget Pricing Market-based pricing mulai dari suatu target harga, yaitu estimasi harga produk yang ingin dibayar oleh pembeli potensial. Manajer membuat estimasi harga berdasarkan perceived value (nilai produk berdasarkan seberapa besar pembeli membutuhkan atau menginginkan produk tersebut) dan bagaimana kompetitor menetapkan harga atas produk mereka. Manajer perlu memahami pelanggan dan kompetitor karena tiga alasan: 1. Lower-cost competitors akan terus mempertahankan harga yang lebih murah 2. Produk memiliki umur lebih pendek, sehingga waktu untuk memulihkan kondisi akibat kesalahan penetapan harga, kehilangan pangsa pasar, dan rugi operasi menjadi lebih pendek. 3. Pelanggan mudah mendapatkan informasi harga-harga produk dan mencari produk berkualitas tinggi dengan harga murah. Memahami Customer’ Customer’ss Perceived V Value alue Bagian marketing mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan persepsi mereka terhadap nilai produk. Perusahaan melakukan riset pasar terhadap keinginan pelanggan dan harga yang ingin mereka bayar. Analisis K Kompetitor ompetitor Untuk mengukur bagaimana kompetitor bereaksi terhadap prospective price (harga yang akan ditetapkan), manajer harus memahami teknologi, produk, biaya, dan kondisi keuangan kompetitor. Bagaimana caranya? Bertanya kepada pelanggan, penyedia, dan pegawai kompetitor. Melakukan reverse-engineer – membongkar produk kompetitor untuk mengetahui desain, material, dan teknologi yang digunakan.

Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 6 Tidak boleh dengan cara ilegal atau tidak etis – menyuap pegawai kompetitor atau bertindak sebagai pemasok atau pembeli dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang kompetitor. Implementasi T Ta arget Pricing dan T Target arget Costing Menggunakan Provalue untuk ilustrasi 1. Mengembangkan produk yyang ang memuaskan kebutuhan pelanggan potensial Manajer Astel menggunakan feedback pelanggan dan informasi mengenai produk kompetitor untuk menetapkan fitur dan memodifikasi desain Provalue. Riset pasar menunjukkan bahwa pelanggan tidak memberi nilai atas fitur ekstra seperti special element audio. Sebaliknya, pelanggan menghendaki produk yang tanpa fitur ekstra namun dapat diandalkan dengan harga lebih murah. 2. Tetapkan tta arget price Manajer Aster memperkirakan kompetitor akan menurunkan harga personal computer menjadi $850. Manajer Astel ingin menurunkan harga Provalue 20%, dari $1.000 menjadi $800. Manajer Marketing memperkirakan penjualan akan naik dari 150.000 unit menjadi 200.000 unit. 3. Hitung target cost per unit: tar target get price – target oper operating ating income Untuk mencapai target return on capital, Astel menetapkan target operating income 10%. Total target revenue = $800 x 200.000 = $160.000.000 Total target operating income = 10% x $160.000.000 = $16.000.000 Total target operating income per unit = $16.000.000 / 200.000 = $80 Total target cost per unit = $800 - $80 = $720 Total current full costs of Provalue = $135.000.000 Current full costs per unit of Provalue = $135.000.000 / 150.000 = $900 Target cost per unit lebih rendah $120 dari current cost per unit ($900 - $720) Bagaimana cara menurunkannya?  Mengurangi biaya seluruh value chain tanpa mengurangi kualitas  Target cost meliputi seluruh biaya proses proses bisnis 4. Lakukan cost analysis Aster manajer menganalisis aspek-aspek spesifik produk untuk menurunkan biaya:  Fungsi-fungsi setiap komponen seperti screen, keyboard, motherboard, disk drive, dan graphics and video cards.  Pelanggan potensial lebih mengutamakan reliability daripada kualitas video  Keterkaitan dan tradeoff di antara fitur dan komponen. Misalnya motherboard yang lebih simple dapat meningkatkan reliability tetapi tidak mendukung penggunaan video card yang berkualitas tinggi.

Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 7 5. Lalukan vvalue alue engineering untuk mencapai tar target get cost Value engineering adalah suatu evaluasi atas semua aspek value chain secara sistematis untuk mengurangi cost dan memenuhi kualitas yang memuaskan pelanggan. Value Engineering, Cost Incurrence, dan Locked-in Costs Untuk mengimplementasi value engineering, manajer memisahkan value-added activities beserta cost-nya dan non-value-added activities beserta cost-nya. Value-added cost adalah cost yang jika dieliminasi akan mengurangi kegunaan aktual/menurut persepsi pelanggan. Misalnya cost untuk keandalan produk: memory yang memadai dan clear image. Non-v Non-value-added alue-added cost adalah cost yang jika dieliminasi tidak akan mengurangi kegunaan aktual/menurut persepsi pelanggan. Misalnya cost untuk defective-unit dan kerusakan mesin. Non-value-added cost harus diminimalkan. Aktivitas dan biayanya tidak selalu mudah untuk diklasifikasikan menjadi value-added dan non-value-added, kadang-kadang manajer menggunakan judgment – pertimbangan profesional. Beberapa cost seperti supervisi dan pengendalian produksi memiliki komponen value-added dan non-value-added  bagaimana? Apabila ragu-ragu manajer lebih memilih untuk mengklasifikasikan sebagai non-value-added karena fokus pada pengurangan biaya. Apa risikonya? Mungkin ada value-added cost yang tereliminasi. Prov Provalue alue Value-added cost:  direct material cost  direct labor cost  direct machining cost Non-v Non-value-added alue-added cost cost: rework cost Value-added cost dan nonnon-value-a value-a value-added dded cost cost:  Ordering  Receiving  Testing  Inspection Cost Incurrance dan Lock ocked-in ed-in Cost Cost incurran incurrance ce menjelaskan kapan sumber daya terpakai untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya direct material cost diakui ketika terpakai untuk produksi. Locked-in cost atau designed-cost adalah cost yang belum terjadi, tetapi akan terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan keputusan (desain) yang sudah ditetapkan. Kesempatan terbaik untuk me-manage cost adalah sebelum cost ter-locked-in, oleh karena itu manajer Astel melakukan simulasi beberapa pengaruh model produk terahadap timbulnya Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 8 biaya-biaya seperti scrap dan rework. Selanjutnya manajer memilih model produk yang meminimalkan biaya dan memenuhi kualitas yang ditetapkan. Value-Chain Analysis dan Cross-F Cross-Functional unctional T Teams eams Suatu cross-functional value-engineering team meliputi manajer marketing, desainer produk, manufacturing engineer, manajer pembelian, pemasok, dealers, dan akuntan manajemen mendesain ulang produk untuk mengurangi cost dan tetap memenuhi kualitas yang diinginkan oleh pelanggan. Hasil redesain ...

Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 9

Cost-Based Appr Approach oach Cost Plus Pricing Formula penetapan harga Price = cost + mark up  cost-plus pricing Cost-Plus T Target arget Rate of R Return eturn on Investment Misalnya Astel menggunakan markup 12% atas full unit cost Provalue II untuk menetapkan harga jual. Cost base (full unit cost of Provalue II) Markup component (12% x $720,00) Prospective selling price

$720,00 86,40 $806,40

Bagaimana menetapkan markup? Markup digunakan untuk memenuhi target return on investment (ROI) Return on investment = operating income / invested capital Invested capital memiliki beberapa definisi, di antaranya total aset.

Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 10 Misalnya, target ROI 18% Capital invested $96 juta Invested capital Target return on investment Target operating income (18% x $96 juta) Target operating income per unit

$96.000.000 18% $17.280.000 $ 86,40

Nilai markup = $86,40 / $720 (total full cost) = 12% Alternative Cost Cost-Plus -Plus Methods Menghitung jumlah spesifik capital invested pada tiap produk sangat sulit karena memerlukan alokasi nilai peralatan dan bangunan untuk tiap produk. Tabel berikut menggunakan alternative cost bases (tanpa disertai rincian) dan persentase markup (diasumsikan) Estimated Cost per Unit ($)

Cost Base

Variable manufacturing cost Variable cost of the product Manufacturing cost Full cost of the product

(1) 475,00 547,00 540,00 720,00

Markup Percentage

Markup Component

Prospective Selling Price

(2)

(3) = (1) x (2) 308,75 246,15 270,00 86,40

(4) = (1) + (3) 783,75 793,15 810,00 806,40

65% 45% 50% 12%

Keempat cost base dan markup percentage menghasilkan prospective selling price yang tidak jauh beda. Biasanya perusahaan memilih cost base yang reliable dan persentase markup yang bisa menutup cost dan memenuhi return on investment. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar manajer menggunakan full cost (variable cost + fixed cost) suatu produk sebagai cost based. Alasan fixed cost diperhitungkan: 1. Full cost recovery of all cost of the product Dalam jangka panjang, harga produk harus melebihi full cost-nya agar bisa bertahan dalam bisnis. 2. Price stability Membatasi tenaga penjual untuk mengurangi harga meningkatkan stabilitas harga. Harga yang stabil meningkatkan akurasi forecasting dan planning bagi penjual dan pembeli. 3. Simplicity Formula full cost tidak mengharuskan akuntan manajemen memisahkan cost menjadi fixed dan variable.

Cost-Plus Pricin Pricing g and T Target arget Pricing Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 11 Harga yang dihitung menggunakan cost-plus pricing merupakan harga prospektif (harga yang diharapkan). Misalnya desain awal Provalue II menghasilkan full cost $750. Dengan asumsi markup 12% maka harga prospektif Provalue II adalah $840 (112% x $750). Pada pasar personal computer yang kompetitif, reaksi pelanggan dan kompetitor mungkin memaksa Astel untuk mengurangi markup dan menurunkan harga menjadi $800. Astel mungkin ingin mendesain ulang Provalue II untuk mengurangi full cost-nya menjadi $720 per unit agar tetap mendapat markup mendekati 12%. Desain akhir dan cost-plus price harus menyeimbangkan antara cost, markup, dan reaksi pelanggan – terdapat proses bolak-balik: prospective price  cek reaksi pelanggan  desain ulang produk  prospective price ... Target pricing approach mengurangi proses bolak-balik tersebut. Langkah-langkah: 1. Tentukan spesifikasi produk dan target harga berdasarkan preferensi pelanggan dan ekspektasi respon kompetitor. 2. Hitung target cost. Penyedia produk atau jasa spesifik seperti akuntan dan konsultan manajemen biasanya menggunakan cost-plus pricing. Perusahaan jasa seperti jasa perbaikan rumah dan bengkel mobil menggunakan cost-plus price yang disebut time-and-materials method. Harga ditetapkan sebesar material cost plus markup + direct labor cost plus markup. Non-Cost F Factors actors in Pricing Decisions Price Discrimination Penetapan harga yang berbeda untuk produk atau jasa yang sama dengan memanfaatkan elastisitas permintaan. Ilustrasi Tiket pesawat pergi pulang Boston – San Fransisco $450 apabila penumpang menginap di San Fransisko sampai dengan Sabtu malam. Harga tiket $1.000 apabila penumpang tidak menginap di San Fransisko sampai dengan Sabtu malam. Latar belakang:  Penumpang yang tidak menginap sampai dengan Sabtu malam adalah bisnisman yang traveling cost-nya ditanggung perusahaan  kurang peduli dengan harga  Penumpang yang menginap sampai dengan Sabtu malam adalah wisatawan yang traveling cost-nya ditanggung sendiri  sangat peduli dengan harga Peak eak-Load -Load Pricing Menetapkan harga lebih mahal apabila permintaan meningkat atau produk / jasa yang tersedia tinggal sedikit. Misalnya perusahaan transportasi menaikkan harga tiket pada masa liburan. International Pricing Harga jual produk atau jasa berbeda-beda antar-negara disesuaikan dengan daya beli masyarakat masing-masing. LATIHAN Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 12 13-18 13-21 13-22

Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak

Cost Accounting 15th ed, Horngren, Datar & Rajan. Bab 13 Pricing ... ................... Hal 13 - 13

Bahan kuliah Akuntansi Biaya. Disiapkan oleh Kodirin, Ak...


Similar Free PDFs