PROPOSAL DESAIN PRODUK 4 DESAIN MOTOR UNIT SEBAGAI SARANA PENUNJANG PEDAGANG SATE KELILING DI KAWASAN SURABAYA PDF

Title PROPOSAL DESAIN PRODUK 4 DESAIN MOTOR UNIT SEBAGAI SARANA PENUNJANG PEDAGANG SATE KELILING DI KAWASAN SURABAYA
Author Herdy Kurniawan
Pages 72
File Size 4.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 43
Total Views 322

Summary

PROPOSAL DESAIN PRODUK 4 DESAIN MOTOR UNIT SEBAGAI SARANA PENUNJANG PEDAGANG SATE KELILING DI KAWASAN SURABAYA Mahasiswa: R.Herdy Kuniawan E.P (Nrp: 3409100074) DESAIN PRODUK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015 IDENTITAS PERANCANGAN 1. JUD...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PROPOSAL DESAIN PRODUK 4 DESAIN MOTOR UNIT SEBAGAI SARANA PENUNJANG PEDAGANG SATE KELILING DI KAWASAN SURABAYA herdy kurniawan

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Desain Mobil Operasional Pat rol, Maint enance, dan Evakuasi Pekerja unt uk Heavy Indust ry de… Fea Invezt ia

BUKU HUKUM LALULINTAS DAN JALAN. (KURNIAWAN T RI WIBOWO, SH) Dr. Kurniawan T R I Wibowo, SH., MH, CPL., CCD., CTA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEAMANAN/KELAYAKAN KENDARAAN smkdaarul abroor

PROPOSAL DESAIN PRODUK 4

DESAIN MOTOR UNIT SEBAGAI SARANA PENUNJANG PEDAGANG SATE KELILING DI KAWASAN SURABAYA

Mahasiswa: R.Herdy Kuniawan E.P (Nrp: 3409100074)

DESAIN PRODUK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015

IDENTITAS PERANCANGAN 1. JUDUL PERANCANGAN

: Desain motor unit sebagai sarana penunjang Sate keliling Di kawasan Surabaya

2. MAHASISWA a. Nama

: R..Herdy Kurniawan E.P

b. NRP

: 3409100074

3. TEMA PERANCANGAN

: DESAIN MOTOR UNIT SEBAGAI SARANA PENUNJANG SATE KELILING DI KAWASAN SURABAYA

4. OBJEK PERANCANGAN

: Desain Rangka Kendaraan Roda 2 dan Rak Rak Angkut

5. LOKASI OBSERVASI DAN

: SURABAYA

PENGAMATAN LAPANGAN

6. HASIL YANG TARGETKAN a. Analisa lengkap tentang system dan manajemen pengolahan usaha dengan system motor unit keliling untuk berdagang sate untuk kawasan Surabaya b. Menghasilkan Mock up atau prototype motor unit yang memudahkan dalam manajemen usaha

7. MITRA YANG TERLIBAT

: Waroeng Jadoel JL.Rungkut Asri Timur 2 no 23 Surabaya

i

ABSTRAKSI Keadaan sekarang ini mempengaruhi pola pikir hidup masyarakat, demikian halnya pada transportasi, kebanyakan masyarakat sekarang banyak menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi, selain dari ongkos perawatan yang murah juga bahan bakar yang di gunakan tidak banyak di konsumsi, terkadang alat yang cepat untuk menempuh jarak yang selalu terjadi kemacetan, dan apalagi sekarang banyak yang menawarkan kemudahan untuk memiliki kendaraan tersebut tanpa uang tunai.

Berkembangnya masyarakat modern dengan tuntutan dan gaya hidup baru bisa menjadi peluang yang ingin menjajal peruntungan sebagai wirausaha.penjual sate bisa menjadi salah satu alternatif pilihan. Namun masih sedikit tukang sate yang mobile yang bisa berpindah pindah menggunakan sepeda motor.

Konsep yang akan dirancang adalah konsep sepeda motor modular yaitu yang belum ada sebelumnya menggunakan motor concept dengan kesan modern simple. Di desain khusus agar bisa berpindah – pindah tempat, untuk menjual sate dari tempat satu ke tempat yang lain lebih praktis menggunakan konsep motor modular tentunya dengan harga terjangkau untuk kalangan menengah kebawah.

Keyword: Sepeda motor, penjual sate, keliling

ii

DAFTAR ISI Surat Kesediaan Mitra………………………………………………………………….i Identitas Perancangan………………………………………………………………….ii Abstrak………………………………………………………………………………..iii 1. PENDAHULUAN.........................................................................................................1 1.1. Latar Belakang………………………………………………………………1 1.2. Perumusan Masalah…………………………………………………………2 1.3. Batasan Masalah…………………………………………………………….3 I.4. Tujuan Perancangan…………………………………………………………5 I.5. Manfaat……………………………………………………………………...5

2. TINJAUAN TEORI & EKSISTING PRODUK…………….………………..6 2.1. Tinjauan Teori Motor Terkait…………………………………………… ...6 2.2.Regulasi pemerintah……….………………………………………………..8 2.3. Teori Motor………..…….…………………………………………………13 2.4. Anatomi sepeda motor……………………………………………………..16 2.5. Asal usul sate ...……………………………………………………………31 2.6.Cara memulai usaha sate…………………………………………………..32 2.7. Tinjauan Aktivitas Lapangan……….…………………………………….34 2.8. Tinjauan Desain Eksisting…………………………………………… ….36 2.9.Tinjauan Desain Terdahulu………………………………………………..37 3.0. Prosedur Perancangan…………………………………………………… 38

3. METODOLOGI & KERANGAKA ANALISA……………………………39 3.1. Metode Perancangan…………………………………………………......39 3.2. Kerangka Analisa Perancangan………………………………………..... 43

4. SKETSA IDE…………………………………………………………………60 4.1 Gambar Perspektif, Tampak dan konsep bentuk…………………….........60 4.2 Gambar Operasional………………………………………………………60

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………......61 LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………….62 



Foto-foto Hasil Survey dan Observasi…………………………………………62 Hasil wawancara ahli/ deep interview…………………………………………65

iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Di era modern bisnis menjual sate merupakan suatu bisnis yang menjanjikan.tak sekedar sebagai menyajikan tempat makan tetapi juga dijadikan tempat untuk berkumpul. Hal itu ditinjau dari gata hidup masyarakat yang cenderung suka bertatap muka, bersantai dan berbincang. Sudah menjadi suatu kebutuhan masyarakat untuk bersosialisa dan mereka membutuhkan sarana untuk mewujudkan keinginan mereka.Oleh karena itu dengan adanya tempat sate modular keliling ini diharapkan penjual sate dapat mudah menjual daganyanya dan juga dapat dijadikan tempat makan yang enak dan tempat berkumpul yang enak bagi masyarakat.

Banyak penjual sate bermunculan mengakibatkan para owner berpikir kreatif untuk menciptakan konsep yang berbeda-beda dari penjual sate yang sudah ada. Hal itu sudah tentu untuk menarik perhatian pembeli. Pada umumnya para owner terlebih dahulu mensurvei apa yang menjadi tren di pasaran atau dari kebiasaan-kebiasaan penjual sate. Masyarakat kebanyakan suka suka dengan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang sudah ada.

Gambar 1.1.1 Penjual Sate daerah rungkut asri timur

1

Pada saat ini penjual sate di Surabaya cukup banyak yang menarik perhatian konsumen karena kelebihan-kelebihan dari penjual sate itu sendiri.Namun masih saja banyak konsumen yang bingung kesulitan makan sate sambil menikmati suasana yang ada.Hal itu dijadikan sebagai alasan dasar mengapa dapat disumpulkan apa keinginan para penjual sate dan hal apa yang dapat membuat penulis melakukan sesuatu terhadap penjual sate yang mempunyai potensi besar di dunia bisnis. Penjual sate berkeliling secara mobile untuk berjualan sate merupakan salah satu alternatif bentuk pemecahan masalah bagi konsumen yang bingung akan kemana ingin pergi makan sate sambil menikmati suasana yang ada. Konsep sate mobile sederhana namun modern.

1.2 Perumusan Masalah 1. Perlunya sarana berkumpul dan menikmati hidangan sate di kawasan padat yang jauh dari tempat berkumpul dan bersantai untuk para pembeli sate di sekitar kawasan tersebut 2. Perlunya sebuah Desain Motor Mobile yang menarik serta modern yang diharapkan bisa menarik perhatian pengguna jalan yang ingin membeli sate 3. Area Workshop yang perlu di studi dan analisa dari segi penataan dan penempatan barang – barang dagangan sate. Sehingga dapat di perhitungan peletakan layout ruang workshop dan tidak menggangu para pembeli sate. 4. Melakukan pemilihan tema ekterior dengan lokasi yang sesuai di tempati sehingga view yang dihasilkan memiliki bentuk estetika tersindiri.

5. Sebuah denah desain eksisting yang mengutamakan view modern namun simple sehingga pengunjung yang membeli sate dapat merasakan suasan santai pada saat menyantap hidangan sate.

2

1.3 Batasan Masalah dan Ruang Lingkup Batasan masalah dibuat dengan tujuan agar riset yang dilakukan lebih terfokuskan .Berikut adalah batasan masalah pada perncangan mobile sate.

1. Subyek Perancangan : Motor CB 100

2. Obyek Perancangan :

( Interior Rombong Sate)

3

3. Segmentasi Produk : Rombong sate Simple

4. Segmentasi pasar : Geografi, Demografi dan Psikografi warga kota Surabaya

4

5. Konsep yang ditawarkan : mempunyai desain yang simple dan modern

1.4.

Tujuan Perancangan Tujuan Umum : Menghasilkan desain Motor unit penjual sate modern yang mempunya orisinalitas sendiri mengikuti perkembangan jaman modern. Tujuan khusus : 1. Menghasilkan desain Motor unit penjual sate dengan nuasa modern dan simple 2. Menghasilkan desain untuk memunculkan kesan kuat dari karakteristik storage sate modern 3. Menghasilkan sebuah rancangan storage untuk menampung sate dengan kapasitas besar di dalam kendaraan tukang sate keliling 4. Menghasilkan sebuah rancangan system storage dan fasilitas pembeli dan penjual

1.5.

Manfaat 1. Memberikan solusi bagi pedagang sate dengan motor yang akan di desain dengan fasilitas untuk para pembeli dan menyesuaikan kebutuhan 2. Meningkatkan peluang bisnis terutama yang bergerak di bidang kuliner khususnya penjual sate keliling 3. Mengenalkan kembali masyarakat tentang motor lama yang tidak hanya tinngi nilai seni artistiknya tetapi juga dapat difungsikan sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk berdagang.

5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & EKSISTING 2.1 Tinjauan Teori yang terkait 2.1.1 Sepeda Motor 2.1.1.a Definisi Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin. Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap stabil disebabkan oleh gaya giroskopik. Sedangkan pada kecepatan rendah, kestabilan atau keseimbangan sepeda motor bergantung kepada pengaturan setang oleh pengendara. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif murah.

2.1.1.b Jenis Sepeda motor

Sepeda Motor Sport  Sepeda Motor Road Bike Sport/Standard  Sepeda Motor Cruiser  Sepeda Motor Trail/Standart  Sepeda Motor Moped/Bebek/Cub  Sepeda Motor Skuter Matik   2.1.1.c Sejarah Sepeda motor moped/bebek

    

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sepeda motor pertama di buat oleh ahli mesin Jerman Gottlieb Daimler tahun 1885 ketika dia memasang sebuah mesin dengan pembakaran sempurna pada sebuah sepeda kayu yang dia desain sendiri. Sepeda tersebut memiliki empat roda, termasuk dua roda tambahan (seperti roda pada sepeda anak-anak). Putra Daimler menjadi orang pertama yang mengendarai sepeda motor ketika dia mencoba kreasi ayahnya tersebut pada tanggal 10 November 1885 dengan kecepatan mendekati 10Kpj. Beberapa model sepeda motor kemudian di perkenalkan di Jerman, Perancis dan Inggris dengan fokus pengembangan pada kepraktisannya sebagai alat transportasi.   

Gambar 2. 1 Awal mula Moped The Benz "Rolling Saddle" pada tahun 1886, masih menggunakan roda bantuan serta pedal jenis tuas pengungkit

Tahun 1903, Arthur Davidson dan saudaranya Walter bersama tetangganya William Harley membuat motor Harley-Davidson yang pertama. Setahun kemudian mereka mulai memproduksi

6

sepeda motor untuk di jual. Tahun 1909 Harley-Davidson mengenalkan mesin V-Twin yang pertama, yang memiliki dua silinder dengan konfigurasi seperti huruf “V”. Seiring waktu mesin bertambah besar masa perkembangan moped berakhir cepat. Namun kenyataan sejarah berkata lain. perkembangan moped dapat dibagi menjadi 4 masa yang berbeda: pada awal mula berakhirnya perang dunia pertama, masa diantara perang, fase setelah perang dunia ke-2 samapi awal 80-an, dan masa kini. Definisi kendaraan yang dinamakan moped pada saat itu adalah gabungan dari sepeda biasa yang dipasangi oleh mesin, biasanya memuat 50cc bensin. Setelah perang dunia pertama berakhir keadaannya kurang begitu kondusif untuk memproduksi moped, sedangkan manufaktur sepeda motor melejit, dikarenakan kebutuhan akan persenjataan yang pesat. Di Eropa bagian selatan masyarakat mayoritas pengguna sepeda, wilayah ini merupakan ladang subur sebagai pengembangan dari moped, serta dapat memunculkan karakter yang ikonik disana yaitu skuter (Scooter). Pembuat sepeda dimana sebagian besar juga produsen sepeda motor mulai menawarkan pemasangan mesin pada sepeda – sepedanya. Motobecane, Peugeot, Ducati, Moto Guzzi semua masuk dalam tindakannya Mesin tersebut memiliki suara yang besar, bergemuruh dan terkesan jantan, tak lama mesin tersebut menjadi mesin Amerika klasik. Selama tahun 1914, bentuk dasar dari sepeda motor modern mulai terbentuk. Bentuk tersebut meliputi peletakan mesin di antara roda depan dan belakang dan sebuah rantai untuk mentransger tenaga dari mesin ke roda belakang. Selama PD I (1914-1918), sepeda motor terbukti sebagai sarana transportasi yang tangguh bagi militer Amerika dan Eropa, mampu mengurangi beban jalan raya dan mampu membawa alat komunikasi jauh lebih ke depan garis pertempuran.

Gambar 2. 2 “1947 PrototipeVelosolex,hampirtidak mengalami perubahan dari awalnya dan mas ih

a ka n terus terjaga ke kuatannya

Periode 1960 dan 1970, perusahaan Jepang seperti Honda, Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha, mulai memperkenalkan sepeda motor dengan pengembangan pada mesin dan suspensi dan mereka mampu bersaing dengan produsen motor yang sudak lebih dulu ada. Kelak, sepeda motor dengan mesin 4 langkah 750 sampai 1200 cc yang bertenaga besar produksi mereka akan mendominasi pasar sepeda motor jalan raya, sementara mesin 2 langkah yang ber-cc 250 sampai 500 akan menguasai pasar sepeda motor off-road

7

2.2.Regulasi Pemerintah Sebagai kendaraan untuk wisata sangat berkaitan erat terhadap peraturan pemerintah terutama peraturan lalu lintas,rancangan yang didesain harus mengacu pada regulasi kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh pemerintah republic Indonesia,demi keselamatan dan kenyamanan di daerah wisata

BAB I Pasal 1 12. ModifikasiKendaraanBermotoradalahperubahanterhadapspesifikasiteknisdimensi, dan/atau kemampuan daya angkut Kendaraan Bermotor

mesin,

16. Jumlah Berat Yang Diperbolehkan yang selanjutnya disebut JBB adalah berat maksimum Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan menurut rancangannya. 17. Jumlah Berat Kombinasi Yang Diperbolehkan yang selanjutnya disebut JBKB adalah berat maksimum rangkaian Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan menurut rancangannya. 18. Jumlah Berat Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBI adalah berat maksimum Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang dilalui. 19. Jumlah Berat Kombinasi Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBKI adalah berat maksimum rangkaian Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang dilalui.

BAB III Pasal 6 (1) Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di jalan harus memenuhi persyaratan teknis. (2) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. susunan; b. perlengkapan; c. ukuran; d. karoseri; e. rancangan teknis Kendaraan sesuai dengan peruntukannya; f. pemuatan; g. penggunaan; h. penggandengan Kendaraan Bermotor; dan/atau 5 i. penempelan Kendaraan Bermotor

Pasal 20 Rem utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf a harus memenuhi persyaratan: ditempatkan dekat dengan pengemudi; dan

Pasal 21 Rem parkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf b harus memenuhi persyaratan: a. dapat dikendalikan dari ruang pengemudi dan mampu menahan posisi Kendaraan dalam keadaan berhenti pada jalan datar, tanjakan, maupun turunan; dan b. dilengkapi dengan pengunci yang bekerja secara mekanis atau sistem lain sesuai perkembangan teknologi.

8

Pasal 22 Sistem rem parkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b tidak berlaku bagi Sepeda Motor yang memiliki JBB dibawah 400 (empat ratus) kilogram.

Pasal 23 Sistem lampu dan alat pemantul cahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf i meliputi: a) lampu utama dekat berwarna putih atau kuning muda; b) lampu utama jauh berwarna putih atau kuning muda; c) lampu penunjuk arah berwarna kuning tua dengan sinar kelap-kelip; d) lampu rem berwarna merah; e) lampu posisi depan berwarna putih atau kuning muda; f) lampu posisi belakang berwarna merah; g) lampu mundur dengan warna putih atau kuning muda kecuali untuk Sepeda Motor; h) lampu penerangan tanda nomor Kendaraan Bermotor di bagian belakang Kendaraan berwarna putih; i) lampu isyarat peringatan bahaya berwarna kuning tua dengan sinar kelap-kelip; j. lampu tanda batas dimensi Kendaraan Bermotor berwarna putih atau kuning muda untuk Kendaraan Bermotor yang lebarnya lebih dari 2.100 (dua ribu seratus) milimeter untuk bagian depan dan berwarna merah untuk bagian belakang; j) alat pemantul cahaya berwarna merah yang ditempatkan pada sisi kiri dan kanan bagian belakang Kendaraan Bermotor.

k) 54 Pasal ayat (2) dan (3) 2. Panjang bagian Kendaraan yang menjulur ke belakang dari sumbu paling belakang maksimum 62,50% (enam puluh dua koma lima nol persen) dari jarak sumbunya, sedangkan yang menjulur ke depan dari sumbu paling depan maksimum 47,50% (empat puluh tujuh koma lima nol persen) dari jarak sumbunya. 3. Dalam hal Kendaraan Bermotor memiliki tinggi keseluruhan lebih dari 3.500 (tigaribu lima ratus) milimeter, wajib dilengkapi dengan tanda. 2.2.1.Standarisasi Nasional Faktor penentu keselamatan dan keamanan pengendara sepeda motor sangat beragam. Dengan pesatnya jumlah pengguna sepeda motor, maka perlu benar-benar diperhatikan standar keselamatan dan keamanannya. Standar SNI terkait dengan keselamatan dan keamanan sepeda motor yaitu

9

SNI untuk kendaraan roda dua: SNI 0101:2012 Ban sepeda motor SNI 2770.1:2009 Kaca spion untuk kendaraan bermotor kategori M dan N SNI 2770.2:2009 Kaca spion untuk kendaraan bermotor kategori L SNI 6700:2012 Ban dalam kendaraan bermotor SNI 09-1401-1989 Kaca spion kendaraan bermotor, Cara uji daya pantul SNI 09-1641-1989 Pedal rem kendaraan bermotor roda dua SNI 09-1880-1990 Handel kopling dan handel rem sepeda motor dari paduan aluminium SNI 09-0143-1987 Kampas rem kendaraan bermotor. Klasifikasi, dimensi dan koefisien gesek SNI 09-4404-1997 Cara uji pengereman sepeda motor SNI 09-4408-1997 Selang rem hidrolik untuk kendaraan bermotor

SNI untuk pengendara kendaraan roda dua: SNI 1811:2007 Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua & SNI 1811:2007/Amd:2010 SNI 06-0250-1989 Mutu dan cara uji kulit sarung tangan dan jaket domba/kambing SNI 06-0486-1989 Kulit jaket dari kulit sapi, Mutu dan cara uji SNI untuk pelengkap kendaraan roda dua: SNI 06-7069-2005 Minyak Pelumas Motor Bensin 4 Langkah SNI 0038 : 2009 Aki SNI 2769:2012 Minyak rem (brake fluid) untuk kendaraan bermotor

Standar utama keselamatan berkendara Sepeda motor Helm, salah satu perlengkapan yang wajib digunakan. Standar Helm SNI 1811:2007, dan amandemennya SNI 1811:2007/Amd:2010 menetapkan spesifikasi teknis untuk helm pelindung yang digunakan oleh pengendara atau penumpang kendaraan bermotor roda dua, meliputi klasifikasi helm standar terbuka (open face) dan helm standar tertutup (full face). Syarat mutu meliputi persyaratan umum (material dan konstruksi) dan syarat unjuk kerja. Pada produk helm harus dicantumkan merek atau logo, nama perusahaan, tipe/model, ukuran dan kode SNI yang dicetak dengan huruf timbul (di-embos). Standar ini sudah dibelakukan wajib sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 40/MIND/PER/6/2008 tanggal 25 Juni 2008 tentang SNI Wajib Helm Pengendara Bermotor Roda Dua dengan nomor HS 6506.10.10.00 dan Nomor SNI 1811:2007. Peraturan ini berlaku efektif mulai 1 April 2010

10

Pakaian pelindung, berfungsi untuk melindungi badan dari terpaan angin tetapi juga melindungi badan pada saat jatuh. Untuk itu gunakan celana panjang tebal, serta jaket yang tebal. Akan lebih baik kalau menggunakan pakaian khusus untuk pengendara sepeda motor yang dilengkapi dengan padding di siku, lutut, bahu yang berfungsi untuk meredam benturan dan pelindung tulang kering yang bisa dibeli secara terpisah. Ban luar dan dalam Untuk ban luar dinyatakan dalam dokumen SNI 06-0101-2002 yang menerapkan persyaratan berupa dimensi, pengujian (breaking energy, endurance dan high speed) dan penandaan dimana setiap ban harus memiliki identitas yang terceta...


Similar Free PDFs