Proposal Praktek Kerja Lapang Pengolahan & Interpretasi Data Seismik Untuk Mengidentifikasi Hydrocarbon Pada Reservoir LEMIGAS (PPPTMGB PDF

Title Proposal Praktek Kerja Lapang Pengolahan & Interpretasi Data Seismik Untuk Mengidentifikasi Hydrocarbon Pada Reservoir LEMIGAS (PPPTMGB
Author Rony Vazaenggerld
Pages 22
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 222
Total Views 333

Summary

Proposal Praktek Kerja Lapang Pengolahan & Interpretasi Data Seismik Untuk Mengidentifikasi Hydrocarbon Pada Reservoir LEMIGAS (PPPTMGB) DISUSUN OLEH SAHRURRONI NIM. 145090700111005 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAY...


Description

Proposal Praktek Kerja Lapang

Pengolahan & Interpretasi Data Seismik Untuk Mengidentifikasi Hydrocarbon Pada Reservoir LEMIGAS (PPPTMGB)

DISUSUN OLEH SAHRURRONI NIM. 145090700111005

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Malang 2017

PROPOSAL KERJA PRAKTEK LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL KERJA PRAKTEK (KP)

Nama Kegiatan

: Kerja Praktek (KP)

Judul Proposal

: Pengolahan & Interpretasi Data Seismik Untuk Mengidentifikasi Hydrocarbon Pada Reservoir

Tempat

: LEMIGAS – Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB)

Alamat

: Jl. Ciledung Raya Kav.109 Cipulir, Kebayoran Lama, Jaksel 12230 PO BOX 1089/JKT

Waktu Pelaksanaan

: 09 Agustus 2017 s/d 09 September 2017

Pelaksana Nama

: SAHRURRONI

NIM

: 145090700111005

Institusi

: Prodi Teknik Geofisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya

Malang, 23 Mei 2017

MENGESAHKAN Dosen Pembimbing

Pelaksana

Dr. Sunaryo, M.Si. NIP. 196712281994121001

Sahrurroni NIM. 145090700111005 Mengetahui, Ketua Jurusan Fisika FMIPA UB

Prof. Dr.rer.nat Muhammad Nurhuda NIP. 196409101990021001

i

PROPOSAL KERJA PRAKTEK KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatnya sehingga proposal Kerja Praktek (KP) ini bisa terselesaikan. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan proses pembuatan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyajikan proposal ini sebagai tugas mata kuliah wajib untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah ke dunia luar. Idealnya sebuah teori tidaklah berguna tanpa dilakukan penerapan ke dunia kerja. Oleh karena itu, penulis memohon kepada pihak LEMIGAS (PPPTMGB) dengan kebijaksanaanya menerima peserta didik baru (penulis) untuk melakukan Kerja Praktek (KP) di LEMIGAS (PPPTMGB) Penulis menyusun proposal ini “Pengolahan & interpretasi data seismik untuk mengidentifikasi hydrocarbon pada reservoir” sebagai salah satu pengembangan untuk menyempurnakan pemahaman yang telah didapat dari bangku kuliah, serta beberapa praktek telah diterapkan untuk menunjang pengetahuan penulis sendiri sebagai bekal ke dunia kerja. Namun penulis tidak menutup kemungkinan untuk menyesuaikan topic dengan kebijakan dari pembimbing pihak perusahaan. Adapun metode yang digunakan disesuaikan dengan pembimbing Kerja Praktek dari pihak LEMIGAS (PPPTMGB) untuk mempermudah proses bekerja selama Kerja Praktek berlangsung. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya mengucapkan terimaksih.

Hormat Saya

Sahrurroni

ii

PROPOSAL KERJA PRAKTEK DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................. i KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1 1.2 Tujuan Kegiatan ......................................................................................................2 1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................3

BAB III METODE PELAKSANAAN ...........................................................................14 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...........................................................................14 3.2 Metode Kegiatan ...................................................................................................14 3.2.1 Studi Pendahuluan ......................................................................................14 3.2.2 Pengumpulan Data-Data Primer dan Sekunder ..........................................14 3.2.3 Pengolahan Data Seismik ...........................................................................15 3.2.4 Interpretasi Data Seismik ...........................................................................15 3.2.5 Penyusunan Laporan ..................................................................................15 3.3 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek .............................................................................16

BAB IV PENUTUP ..........................................................................................................17

DAFATAR PUSTAKA ....................................................................................................18 LAMPIRAN......................................................................................................................19

iii

PROPOSAL KERJA PRAKTEK BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Analisa dan interpretasi struktur dengan menggunakan data seismik pada dasarnya adalah menginterpretasi keberadaan struktur sesar pada penampang seismik dengan menggunakan bantuan sifat fisik dari lapisan batuan tersebut terhadap gelombang bunyi. Struktur sesar yang secara sederhana dapat diamati secara visual pada suatu singkapan di alam, berupa terpotong dan bergesernya bidang perlapisan oleh bidang sesar, pada penampang seismik ditunjukkan dengan adanya kenampakan (outcroup) discontinuitas atau ketidakmenerusan yang tiba-tiba dari seismik yang merefleksikan bidang perlapisan secara lateral. Ketidakmenerusan ini dapat berupa terputus dan bergesernya seismik tersebut secara lateral atau dapat juga berupa perubahan sudut geometri yang terjadi secara tiba-tiba karena sesar adalah produk dari suatu gaya atau rezim tegasan (stress fields), sedangkan rezim tegasan ini dapat berubah dengan waktu, maka adalah umum dijumpai bentuk dan orientasi struktur sesar berubah pada bagian yang berbeda dari penampang seismik, sehingga bentuk dan orientasi struktur sesar dapat berubah terhadap kedalaman pada suatu penampang seismik. Ketelitian dalam menginterpretasi data seismik terutama dalam menangkap perubahan geometri dan orientasi dari suatu bidang sesar akan sangat membantu dalam menganalisa perubahan pola tektonik daerah tersebut. Pada tahapan pengembangan eksplorasi hydrocarbon, data bawah permukaan jauh lebih dominan seiring bertambahnya jumlah sumur bor. Pada tahap pengembangan ini diperlukan banyak data untuk dilakukan interpretasi data, dimana nantinya sebagai acuan untuk analisis karakterisasi reservoir secara lebih kuantitatif. Zaman dahulu, posisi sumur eksplorasi hanya ditentukan berdasarkan informasi struktur geologi saja, seiring berkembangnya waktu, saat ini tidaklah cukup dengan mengandalkan informasi geologi saja. Oleh karena itu diperlukan sebuah metode baru untuk mengidentifikasi keberadaan hydrocarbon yang dapat meminimalisir kesalahan dalam penentuan posisi sumur bor sehingga menghasilkan sebuah system yang lebih ekonomis.

1

1.2

Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan ini untuk mengaplikasikan disiplin ilmu Teknik Geofisika khususnya dibidang eksplorasi seismik ke dunia kerja sehingga menambah pemahaman dan wawasan yang lebih luas bagi para Geofisikawan Indonesia dalam urusan industry perminyakan.

1.3

Rumusan Masalah Bagaimana mengidentifikasi hydrocarbon pada daerah prospek reservoir dengan menggunakan data seismik?.

2

PROPOSAL KERJA PRAKTEK BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Metode Seismik Metode seismik merupakan metode yang sangat efektif dalam melakukan eksplorasi minyak dan gas bumi. Dengan berkembangnya zaman, metode seismik juga mengalami perubahan menjadi teknologi paling banyak digunakan dalam eksplorasi hydrocarbon mulai dari alat akuisis, serta metode-metode baru dalam pengolahan data dan interpretasi data seismik. Penggunaan metode seismik dalam eksplorasi minyak dan gas bumi mampu memperlihatkan data-data geologi bawah permukaan baik itu jenis struktur batuan, jenis batuan, bahkan letak zona hydrocarbon. Hal inilah yang didasari dalam eksplorasi minyak dan gas bumi (hydrocarbon) untuk mendapatkan letak titik pengeboran yang tepat pada suatu struktur batuan yang didalamnya terdapat hydrocarbon. Selain itu dalam eksplorasi hydrocarbon diperlukan suatu system. System ini disebut dengan Basic Petroleum System yaitu system yang digunakan untuk menemukan suatu keberadaan hydrocarbon dibawah permukaan. Di dalam basic petroleum system terdapat elemen-elemen penting yang harus ada, diantaranya, source rock, reservoir rock, migration, trap, dan seal. Secara umum metode seismik dibagi dalam tiga tahapan yaitu, akuisis data seismik, pengolahan data seismik, dan interpretasi data seismik. 1.

Akuisisi Data Seismik Akuisisi data seismik merupakan kegiatan untuk memperoleh data dari lapangan yang di survey. Akuisisi yang baik sangat penting untuk mendapatkan data yang baik dan benar. Persiapan awal yang harus dilakukan adalah menentukan parameter-parameter lapangan yang cocok dari daerah survey. Penentuan parameter tersebut dilakukan untuk menetapkan parameter awal dalam suatu rancangan survey yang dipilih sedemikian rupa sehingga dalam pelaksanaanya akan diperoleh informasi target selengkap mungkin dengan noise serendah mungkin. Didalam survey kemungkinan pasti adanya masalah yang timbul pada saat pengukuran.

3

2.

Pengolahan Data Seismik Data hasil akuisis survey seismik kemudian dilakukan tahap pengolahan data seismik. Tujuan dari pengolahan data seismik adalah menghasilkan penampang seismik dengan S/N (signal to noise ratio) yang baik tanpa mengubah bentuk kenampakan-kenampakan refleksi, sehingga dapat di interpretasikan keadaan dan bentuk dari perlapisan dibawah permukaan bumi seperti apa adanya (Sismanto, 1996). Dengan demikian mengolah data seismik merupakan pekerjaan untuk meredam noise dan atau memperkuat sinyal.

3.

Interpretasi Data Seismik Interpretasi data seismik merupakan tujuan dan produk akhir dari pekerjaan seismik. Interpretasi merupakan penafsiran dari makna geologi yang terdapat pada data seismik dengan cara penelurusan horizon, pembacaan waktu, dan plotting pada penampang seismik yang hasilnya disajikan dalam penampang seismik. Penampang ini berguna untuk mengetahui struktur atau model geologi bawah permukaan. Interpretasi data seismik bertujuan untuk menentukan makna geologi dari suatu data seismik (Yilmaz,O. 1995). Proses reduksi data, pemilihan bagian pada data seismik yang diyakini sebagai refleksi primer dan penempatan reflaktor yang berhubungan juga merupakan bagian dari interpretasi data seismik, sehingga nantinya akan didapatkan makna dari suatu data yang bisa dipercaya dan dipertanggung jawabkan.

2.2

Data Seismik 2.2.1 Data Seismik 2D Data seimsik 2D merupakan data awal untuk pembacaan daerah target dan hanya memiliki komponen X dan Y saja. Penampang seismik 2D merupakan penampang melintang dari benda 3D yang merupakan objek geologi bawah permukaan. Seismik 2D mengandung banyak sinyal dari semua arah termasuk yang diluar bidang penampang, akan tetapi migrasi 2D biasanya mengasumsikan bahwa sinyal yang terekam berasal dari bidang penampang itu sendiri. Sinyal tersebut yang disebut sideswip, terkadang dapat dikenali, tapi sering mengakibatkan kesalahan pengikatan pada rekaman seismik 2D

4

PROPOSAL KERJA PRAKTEK termigrasi. Oleh karena kelemahan-kelemahan tersebut maka pada tahun 1970 mulai dikemukakan konsep survey seismik 3D yang dipelopori oleh Walton (1972), Bone dkk (1976) 2.2.2 Data Seismik 3D Data volume seismik 3D mengandung susunan orthogonal berspasi teratur dari titik data yang didefinisikan dari geometri pengambilan data. Tiga arah utama susunan tersebut menentukan tiga set potongan orthogonal yang dapat dibuat melalui volume data terkait. Potongan vertical pada arah pergerakan lintasan disebut inline, titik spasi antar inline disebut line. Sedangkan potongan vertical tegak lurus terhadap lintasan disebut crossline (xline), titik spasi antar crossline disebut dengan trace. Potongan horizontal disebut sebagai penampang horizontal (time slice). Arbitrary line adalah potongan vertical pada arah sembarang sesuai dengan kebutuhan. Potongan sepanjang horizon yang telah diinterpretasi disebut sebagi horizon slice. Penampang seismik pada tiap trace disebut crossline section, penampang seismik pada tiap line disebut inline section, sedangkan yang melalui bidang sesar disebut sebagai fault slice.

2.3

Metode Seismik Utama Dalam Karakteristik Reservoir 2.3.1 Seismik Stratigrafi Studi seismik stratigrafi dimulai dengan analisis penampang seismik untuk menguraikan kerangka stratigrafinya berdasarkan batas ketidakselarasan sekuen atau analisis sekuen seismik. Hal ini bisa dilakukan dengan mengenali dan mengelompokkan ketidakmenerusan dalam pola refleksinya. Dikenal dua jenis batas yaitu batas atas dan bawah yang dikenal dengan batas sekuen seismic (sequence seismic boundary). Jika paket refleksinya sudah ditetapkan, maka analisis konfigurasi internal paket refleksi dapat dilakukan berdasarkan geometri, kemenerusan, amplitudo, frekuensi, dll atau analisis fasies seismic. Analisis ini dapat digunakan untuk interpretasi sejarah geologi, gross litologi, dan lingkungan pengendapan.

5

Gambar : Seismik stratigrafi 2.3.2 Seismik Inversi Salah satu metode yang digunakan dalam melakukan interpretasi data seismic adalah metode inversi acoustic impedance (AI). Seismic inversi merupakan tehnik untuk membuat model bawah permukaan bumi menggunakan data seismic sebagai input dan data sumur sebagai control (Sukmono, 2000). Inversi acoustic impedance merupakan salah satu metode yang digunakan sebagai indicator lithology, porositas, hidrokarbon. Secara natural AI akan memberikan gambaran lithology bawah permukaan yang lebih detail karena memberikan gambaran tentang lapisan itu sendiri dibandingkan dengan data seismic yang hanya memberikan gambaran batas lapisan.

Gambar : Seismik inversi

6

PROPOSAL KERJA PRAKTEK 2.3.3 Seismik Atribut Atribut seismik dapat didefinisikan sebagai semua informasi berupa besaran spesifik dari geometri, kinematika, dinamika atau statistik yang diperoleh dari data seismik, yang diperoleh melalui pengukuran langsung maupun logis atau berdasarkan pengalaman (Chien dan sidney, 1997). ▪

Ekstraksi amplitudo dengan menghitung semua amplitudonya. Contoh atribut amplitudo tipe ini adalah RMS Amplitude, Average Energy, Reflection Strength, Total Absolute Amplitude, dan Average Variance.



Ekstraksi amplitudo dengan menghitung sebagian amplitudonya, seperti nilai amplitudo yang negatif saja, positif saja, maksimal negatif, maksimal positif dan sebagainya. Contoh atribut amplitudo tipe ini adalah Maximum Absolute Amplitude, Maximum Peak Amplitude, Average Peak Amplitude, dan Maximum Trough Amplitude.

2.3.4 Analisis AVO Metode AVO (amplitude variation with offset) adalah suatu metode yang mengamati variasi amplitude P-wave terhadap identifikasi bright spot pada penampang seismic. Konsep AVO berdasarkan kepada suatu anomaly bertambahnya amplitude sinyal terpantul dengan bertambahnya offset apabila gelombang seismic dipantulkan oleh reservoir gas. Offset mempunyai batas maksimum yang tidak boleh dilewati yaitu sudut kritis, karena untuk offset lebih besar dari sudut kritis respon amplitude sinyal terpantul tidak sesuai dengan konsep AVO.

Gambar : Klasifikasi kelas pada AVO

7

2.3

Data Well Log Well logging merupakan suatu metode geofisika yang mengukur parameter fisis batuan reservoir yang memberikan informasi bawah permukaan meliputi karakteristik lithology, ketebalan lapisan, kandungan fluida, korelasi struktur, dan kontinuitas batuan dari lubang bor (Gordon H, 2004). Sedangkan wireline log merupakan perekaman data pengukuran secara kontinu disuatu lubang bor menggunakan geophysic probe yang mampu merespon variasi sifat-sifat fisik batuan setelah dilakukan pengeboran (Reeves, 1986).

2.4

Pengikatan Data Seismik dan Data Sumur (Well Seismik Tie) Untuk melakukan horizon seismik skala waktu pada posisi kedalaman sebenarnya dan agar data seismik dapat dikorelasikan dengan data geologi lainya yang umum di plot pada skala kedalaman, maka perlu dilakukan well seismik tie. Ada banyak teknik dalam pengikatan ini, tetapi yang umum digunakan adalah dengan memanfaatkan seismogram sintetik dari hasil survey kecepatan. 2.4.1 Seismogram Sintetik Seismogram sintetik dibuat dengan cara mengkonvolusikan wavelet dengan koefisien refleksi (KR). Sebaiknya wavelet yang digunakan memiliki frekuensi dan bandwith yang sama dengan penampang seismik. Koefisien refleksi didapat dari data log sonic dan density, dimana koefisien refleksi adalah hasil kecepatan dikali density. Gelombang seismik akan dipantulkan pada setiap reflector dan besar gelombang yang dipantulkan akan proporsional dengan koefisien refleksi. Seismogram sintetik ditampilkan dengan format (polaritas dan bentuk gelombang) yang sama dengan rekaman seismik.

8

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Gambar : Pembuatan seismogram sintetik. 2.4.2 Data Checkshot Checkshot dilakukan bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara waktu dan kedalaman yang diperlukan dalam proses pengikatan data sumur terhadap data seismik. Survey ini memiliki kesamaan dengan akuisisi data seismik pada umumnya, namun posisi geophone diletakkan di sepanjang sumur bor, atau dikenal dengan survey Vertical Seismic Profilling (VSP). Sehingga data yang diperoleh berupa one way time yang dicatat pada kedalaman yang ditentukan sehingga didapatkan hubungan antara waktu jalar gelombang seismik pada lubang bor tersebut. Kecepatan diukur dalam lubang bor dengan sumber gelombang di atas permukaan. Sebaiknya sumber gelombang yang digunakan sama dengan yang dipakai pada survey seismik. Dari data log geologi, dapat ditentukan posisi horizon yang akan dipetakan dan dilakukan beberapa pengukuran pada horizon tersebut. Waktu first break rata-rata untuk tiap horizon dilihat dari hasil pengukuran tersebut. Geophone sebaiknya menempel sempurna pada dinding lubang bor pada saat dilakukan pengukuran (Sukmono, 1999).

9

Gambar : Perbandingan konversi tempuh data log sonic, pengukuran kecepatan pada core (DSV) dan dari stasiun checkshot.

2.5

Tahapan Umum Interpretasi Data Seismik Interpretasi data seismik dilakukan untuk menerjemahkan penampang seismik yang telah melalui tahap pemrosesan data seismik kedalam sebuah model geologi yang dapat menggambarkan kondisi bawah permukaan bumi. Tujuan interpretasi seismik sendiri adalah untuk menyediakan jawaban dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis seluruh data yang ada. Ada tiga tahapan utama dalam melakukan interpretasi seismik, yaitu penyiapan data seismik, interpretasi, dan hasil interpretasi. Tahapan penyiapan data seismik meliputi pengumpulan seluruh informasi yang relevan dan penyiapan data seismik dimana pada tahap ini seorang interpreter harus mampu menganalisa seluruh informasi yang tersedia dan menjembatani informasi dari rekaman seismik dan geologi agar dapat dilihat kondisi yang mendeteksi geologi sebenarnya. Hasil interpretasi kemudian digabungkan dan dianalisa sehingga didapatkan sintesa sejarah geologi serta penentuan konsep play. Adapun tahapan umum dalam melakukan interpretasi seismik adalah sebagai berikut :

10

PROPOSAL KERJA PRAKTE...


Similar Free PDFs