Resume The Decision Usefulness Approach to Financial Reporting (Financial Accounting Theory) - William R. Scott PDF

Title Resume The Decision Usefulness Approach to Financial Reporting (Financial Accounting Theory) - William R. Scott
Author Annisa Rizki
Pages 19
File Size 319.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 19
Total Views 91

Summary

TEORI AKUNTANSI Pendekatan Manfaat dalam Keputusan terhadap Pelaporan Akuntansi SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015/2016 GANJIL   DAFTAR ISI 3.1 Ikhtisar 3 3.2 Pendekatan Kebermanfaatan Keputusan 4 3.2.1 Rangkuman 5 3.3 Teori Pembuat Keputusan Person Tunggal 5 3.3.1 Penerapan Teori Ke...


Description

TEORI AKUNTANSI Pendekatan Manfaat dalam Keputusan terhadap Pelaporan Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015/2016 GANJIL

 

DAFTAR ISI 3.1 Ikhtisar 3.2 Pendekatan Kebermanfaatan Keputusan 3.2.1 Rangkuman 3.3 Teori Pembuat Keputusan Person Tunggal 3.3.1 Penerapan Teori Keputusan 3.3.2 Sistem Informasi 3.3.3 Pendefinisian Informasi 3.3.4 Rangkuman 3.4 Rasional, Investor yang Menolak Risiko 3.5 Prinsip dari Perbedaan (Diversifikasi) Portfolio 3.5.1 Rangkuman 3.6 Keputusan Investasi yang Optimal 3.6.1 Rangkuman 3.7 Risiko Portfolio 3.7.1 Menghitung dan Menginterpretasikan Beta 3.7.2 Nilai Portofolio yang Diharapkan dan Varians 3.7.3 Risiko Portofolio Akibat Kenaikan Harga Saham 3.7.4 Rangkuman 3.8 Reaksi dari Badan Profesional Akuntansi terhadap Pendekatan Kebermanfaatan Keputusan 3.8.1 Rangkuman    

3 4 5 5 6 8 10 11 11 13 15 15 17 17 17 17 18 18 18 19

2

 

3.1

Ikhtisar Pada bab ini, akan dibahas mengenai pendekatan teori yang mendukung pendekatan historical cost (biaya historis) lebih berguna karena pendekatan historical cost dianggap merupakan pendekatan yang lebih baik dibandingkan dengan model present value (nilai sekarag) karena bisa memenuhi syarat reliable meskipun tidak serelevan pendekatan present value. Beberapa akuntan berpendapat bahwa pendekatan historical cost (biaya historis) memberikan suatu dasar dalam memprediksi kinerja perusahaan di masa depan, tetapi bagi para pembuat standar berpendapat bahwa pendekatan present value (nilai sekarang) lebih mampu dalam memprediksi kinerja keuangan. Terlepas dari semua pendapat tersebut, tujuan pembuatan laporan keuangan adalah agar laporan keuangan dapat berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Berikut pertanyaan yang muncul terhadap pendekatan historical cost, yaitu bagaimana laporan keuangan dengan berdasar pada historical cost dapat dibuat lebih bermanfaat? Pertanyaan ini membimbing kepada konsep yang penting dalam akuntansi yaitu konsep pendekatan kebermanfaatan keputusan (decision usefulness). Untuk dapat memahami konsep ini, kita perlu mempertimbangkan teori-teori lain dari ekonomi dan keuangan karena para akuntan belum tentu mengetahui cara-cara apa saja dalam membuat laporan keuangan yang berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Teori keputusan dan teori pasar modal membantu dalam mengkonseptualisasi makna dari informasi laporan keuangan yang bermanfaat. Tujuan utama bab ini adalah memperkenalkan teori-teori tersebut dan mendiskusikan relevansinya terhadap akuntansi. Seperti yang diketahui bahwa penetapan standar akuntansi telah mengangkat teori-teori ini sedemikian rupa sehingga teori-teori tersebut mendasari seluruh standar akuntansi dan pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh badan-badan yang terkait. 3

 

3.2

Pendekatan Kebermanfaatan Keputusan Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966 dan diperkuat dengan Laporan Komisi Truebood tahun 1973, observasi sederhana ini memiliki implikasi besar bagi teori dan praktik akuntansi. Kebermanfaatan keputusan kontras dengan pandangan lain dari peran pelaporan keuangan. Peran pelaporan keuangan menyangkut tentang kepengurusan. Kepengurusan berperan untuk melaporkan keberhasilan atau kekurangan manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan. Peran ini lebih menekankan pada orientasi masa depan daripada peran membantu investor dalam memprediksi kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Tentu saja, memotivasi kinerja manajer juga berorientasi masa depan untuk mengetahui kinerja masa lalu dan memantau kinerja saat ini agar manajer terdorong untuk merencanakan kinerja perusahaan lebih baik lagi di masa yang akan datang. Dalam menggunakan pendekatan kebermanfaatan keputusan (decision usefulness), ada dua pertanyaan utama yang harus dibahas, yaitu: 1. Siapa pengguna laporan keuangan? Terdapat banyak pengguna laporan keuangan. Akan membantu jika para pengguna tersebut digolongkan dalam beberapa kelompok, seperti investor, pemilik, manager, perserikatan, pengatur standar, dan pemerintah, yang kemudian grup ini disebut penyusun akuntansi (constituencies of accounting). 2. Apakah persoalan keputusan dari pengguna laporan keuangan? Dengan memahami masalah keputusan ini, akuntan akan lebih mudah untuk menyiapkan kebutuhan informasi. Atau dapat dikatakan, membuat informasi mengenai laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan pengguna akan membantu peningkatan pengambilan keputusan. Dengan cara ini, laporan keuangan yang dibuat akan lebih bermanfaat. Untuk membantu memecah pertanyaan tersebut, para akuntan mengarahkannya ke berbagai teori dalam bidang ekonomi dan keuangan 4

 

terdapat dua teori, yaitu : 1. Single-person (Theory of Decision). Teori ini menjadi dasar yang baik untuk mulai memahami bagaimana individu membuat keputusan yang rasional di bawah kondisi ketidakpastian dan memungkinkan untuk mengapresiasikan konsep informasi yang memudahkan pembuat keputusan untuk menajamkan kepercayaan subjektifnya. 2. Teori Investasi (Theory of Investment). Suatu teori keputusan yang digunakan sebagai model dari proses keputusan investor yang rasional. Teori ini membantu untuk mengerti sifat suatu risiko dalam konteks investasi portofolio. Teori ini sangat penting bagi bidang akuntansi karena diadopsi dari standar akuntansi professional. 3.2.1 Rangkuman Akuntan

telah

mengadopsi

pendekatan

kebermanfaatan

keputusan untuk pelaporan keuangan sebagai reaksi terhadap ketidakmungkinan penyusunan laporan keuangan secara teoritis adalah benar absolut. Namun, pendekatan ini mengarah pada masalah dalam mengidentifikasi pengguna laporan keuangan dan informasi yang diperlukan oleh pengguna untuk membuat suatu keputusan yang baik bagi perusahaan. Akuntan telah memutuskan bahwa investor merupakan pengguna utama konstituen dan dapat berpaling ke berbagai teori lainnya di bidang ekonomi dan keuangan untuk memahami informasi dari berbagai jenis laporan keuangan yang dibutuhkan oleh investor. 3.3

Teori Pembuat Keputusan Person Tunggal Sudut pandang teori ini adalah seseorang yang harus mengambil keputusan dalam kondisi ketidakpastian. Teori ini mengakui bahwa state probabilities tidak lagi objektif, sebagaimana dalam kondisi yang ideal, dan mengemukakan suatu prosedur formal dimana individu dapat mengambil keputusan yang terbaik dengan memilih dari satu perangkat atau kumpulan alternatif yang ada. 5

 

Teori ini mengijinkan investor memperoleh informasi tambahan untuk merevisi penilaian subjektif pembuat keputusan atas peristiwa yang mungkin terjadi setelah keputusan dibuat. Teori keputusan ini relevan dengan akuntansi karena laporan keuangan menyediakan informasi tambahan yang berguna bagi banyak keputusan. 3.3.1 Penerapan Teori Keputusan Bill Cautious memiliki uang sebesar $10.000 yang digunakan untuk berinvestasi dalam satu periode. Dia dihadapkan pada dua pilihan investasi, yaitu membeli saham perusahaan X Ltd. pada harga pasar saat ini atau membeli obligasi pemerintah dengan menghasilkan 2 ¼ %. Diasumsikan bahwa tindakan membeli saham (a1) dan membeli obligasi (a2). Jika Bill memutuskan untuk membeli saham, maka dia akan menghadapi risiko karena kinerja masa depan perusahaan X Ltd. tidak diketahui dengan pasti. Akibatnya, Bill mendefinisikan dua states of nature, yaitu : State 1

: Kinerja masa depan X Ltd. tinggi

State 2

: Kinerja masa depan X Ltd. rendah

Kita dapat memikirkan kinerja perusahaan X Ltd. di masa depan dalam hal dividen yang akan dibayar, arus kas, atau laba yang mempengaruhi nilai pasar pada akhir periode saham. Dapat dilihat bahwa informasi laporan keuangan saat ini digunakan sebagai alat prediksi kinerja perusahaan di masa depan, meskipun kinerja masa depan dapat didefinisikan. Harga saham perusahaan X Ltd. akan mencerminkan ekspekstasi investor terhadap kinerja perusahaan di masa depan. Asumsikan bahwa perusahaan X Ltd. berada pada state 1, pengembalian bersih Bill atas pembelian saham X Ltd. akan menjadi $1.600, dimana pengembalian bersih diperoleh dari : Net Return = End of period share price + dividends in period – original investment 6

 

Diasumsikan jika perusahaan X Ltd. berada pada state 2, menganggap bahwa pengembalian bersih Bill menjadi nol. Jika Bill membeli obligasi, Bill akan menerima bunga sebesar $225 pada periode mendatang, terlepas dari states of nature yang sedang dihadapi. Artinya, investasi obligasi dianggap tidak berisiko. Jumlah yang akan diterima dari setiap keputusan disebut payoffs, dimana tabel payoffs seperti : State

Act

High

Low

a1 (membeli saham)

$

1.600

$

0

a2 (membeli obligasi)

$

225

$

225

Sekarang, asumsikan mengenai state probabilities. Secara subjektif, Bill menilai state probabilities 1 (kinerja masa depan tinggi) sebagai P(H) = 0.3 dan menilai state probabilities 2 (kinerja masa depan rendah) sebagai P(L) = 0.7. probabilitas subjektif ini menggabungkan semua yang diketahui oleh Bill mengenai perusahaan X Ltd. pada periode ini. Hal ini disebut dengan prior probabilities. Selain itu, Bill juga mempelajari harga pasar saham X Ltd. yang akan menunjukkan harga saham tersebut tinggi atau rendah. Jika harga saham rendah, maka hal itu menunjukkan evaluasi pasar, dimana kondisi tersebut tidak menguntungkan prospek perusahaan X Ltd. di masa depan. Bill akan mempertimbangkan hal ini ketika menilai state probabilities nya. Bill berusaha untuk menghindari risiko tersebut. Atas dasar pengalaman dalam penyusunan laporan keuangan dan analisis yang berada di bawah GAAP, Bill mengetahui bahwa jika perusahaan X Ltd. benar-benar perusahaan high state, maka dapat terjadi kemungkinan bahwa 80% laporan keuangan pada tahun berjalan menunjukkan GN (Good News) dan kemungkinan bahwa 7

 

20% laporan keuangan pada tahun berjalan menunjukkan BN (Bad News). Tetapi, Bill juga mengetahui bahwa jika perusahaan X Ltd. adalah perusahaan low state akan tetap dapat menunjukkan bahwa laporan keuangan pada tahun berjalan adalah Good News. Hal ini dikarenakan standar akuntansi tidak sepenuhnya relevan dan dapat diandalkan. Diasumsikan bahwa perusahaan X Ltd. adalah benarbenar perusahaan low state, maka dapat terjadi kemungkinan bahwa 10% laporan keuangan pada tahun berjalan menunjukkan GN (Good News) dan kemungkinan bahwa 90% laporan keuangan pada tahun berjalan menunjukkan BN (Bad News). Bill dapat menggunakan teori Bayes untuk menghitung probabilitas posterior state. Dengan menggunakan teori tersebut, Bill menyimpulkan bahwa jika posterior probability dari perusahaan X Ltd. berada pada state 1 (kinerja masa depan tinggi), maka tingkat pengembaliannya juga akan tinggi. Dan sebaliknya, jika posterior probability dari perusahaan X Ltd. berada pada state 2 (kinerja masa depan rendah), maka tingkat pengembaliannya juga akan rendah. Dengan demikian, informasi laporan keuangan saat ini telah membuat keputusan optimal yang akan diambil oleh Bill, yaitu dengan membeli saham dari perusahaan X Ltd. (a1). 3.3.2 Sistem Informasi Supaya lebih bermanfaat, informasi dalam laporan keuangan harus membantu untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Dengan menggunakan historical cost dalam kondisi non ideal, laporan keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan yang diharapkan secara langsung. Namun, laporan keuangan akan tetap berguna untuk investor secara luas yang memungkinkan suatu prediksi baik kabar baik ataupun buruk yang terdapat didalamnya akan bertahan sampai masa depan. 8

 

Perlu diketahui bahwa kita mengembangkan proses keputusan yang hubungannya dengan investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi earning power di masa depan. Prediksi akan earning power digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan (kepentingan utama investor). Aliran kas di masa depan dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi masa depan. Pendekatan ini konsisten dengan kondisi ideal. Di bawah kondisi yang yang tidak ideal, tidak tepat jika dikatakan bahwa prediksi aliran kas masa depan adalah pendekatan yang lebih baik untuk memprediksi pengembalian investasi dibandingkan prediksi earning power. Pada akhirnya, kedua pendekatan tersebut sesungguhnya sama sejak aliran kas dan earning memiliki output rata-rata yang sama. Secara akual, perbedaan antara aliran kas dan pendapatan bersihnya akan selalu nol setiap waktu. Dalam jangka pendek, seseorang dapat menentang bahwa earning power memiliki keuntungan tertentu dalam memprediksi pengembalian investasi masa depan. Karena secara accrual, pengembalian lebih sedikit dibandingkan arus kas yang diakibatkan sebagai contoh akuisisi capital asset dan penjualan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan tetap bermanfaat bagi investor meskipun laporan keuangan tidak secara langsung melaporkan mengenai aliran kas masa depan dengan dasar penghitungan present value. Inti dari hubungan antara laporan keuangan saat ini dan masa depan

adalah

conditional

probabilities

P(GN/H)

dan

P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem informasi. Konsep dari sistem informasi merupakan konsep yang sangat kuat (karena dapat menangkap isi informasi dari laporan keuangan dengan demikian menentukan nilainya untuk pembuatan keputusan oleh investor) dan sangat berguna (karena banyak masalah akuntansi praktis dapat 9

 

dibingkai dalam kerangka dampaknya terhadap sistem informasi dalam teori akuntansi keuangan). 3.3.3 Pendefinisian Informasi Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara untuk mendefinisikan informasi: Informasi adalah bukti yang memiliki potensi mempengaruhi keputusan seseorang. Dari definisi yang ada dapat disimpulkan: •

Informasi adalah ex ante definition. Kita tidak akan mengharapkan individu tersebut untuk mengumpulkan bukti jika individu tersebut tidak ingin belajar sehingga dapat mempengaruhi keputusan. Bayes’ Theorem hanya perangkat untuk memproses apa yang telah dipelajari. Tuntutan yang paling utama bagi bahan bukti untuk

menggambarkan

informasi adalah minimal beberapa bahan bukti harus diperoleh, kepercayaan secara cukup berpengaruhi bahwa keputusan akan berubah. •

Seperti sistem informasi, definisi informasi adalah keputusan yang tertentu. Informasi yang diperlukan untuk keputusan investasi secara umum berbeda dengan informasi yang diperlukan untuk mengevaluasi kinerja manajer pelayanan. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda dan bersifat khusus atas informasi yang sama.



Definisi seharusnya menggambarkan biaya bersih. Sumber informasi memiliki potensi mempengaruhi keputusan individu tetapi, jika terlalu banyak biaya, maka informasi tidak akan digunakan.



Definisi seharusnya menekankan bahwa penerimaan dan kepercayaan terhadap informasi sebagai proses yang berlanjut. Dengan harapan, dengan menyediakan trade off (timbal balik) antara relevansi dan keandalan, laporan keuangan akan 10

 

melanjutkan peran mereka sebagai sumber informasi yang penting. 3.3.4 Rangkuman Teori keputusan sangat penting karena membantu kita untuk memahami mengapa informasi merupakan sebuah komoditas yang sangat kuat dan sebagai akuntan, yang menyiapkan informasi yang dibutuhkan investor, perlu untuk mengetahui peran yang sangat kuat ini. 3.4

Rasional, Investor yang Menolak Risiko Dalam teori keputusan, konsep individu rasional secara sederhana menerangkan dalam pembuatan keputusan, tindakan yang terpilih ialah salah satu yang menberikan harapan manfaat yang terbaik. Hal ini berdampak terhadap individu yang besar kemungkinan mencari informasi tambahan yang relevan terhadap keputusan, yang akan digunakan untuk merevisi pernyataan kemungkinan dengan menggunakan Bayes’ theorem. Secara alternative, kita dapat berpendapat jika investor ingin mengambil keputusan, inilah cara bagaimana mereka harus melanjutkan. Jika individu, tidak membuat keputusan yang rasional, maka akan sulit diprediksi oleh akuntan atau orang lain untuk mengetahui apakah informasi yang ditemukan akan berguna. Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk-averse (menolak risiko). Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi akuntan karena berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan resiko dan nilai yang diharapkan di masa depan. Riskaverse akan menyamakan (trade-off) antara return dan risiko yang diharapkan. Contohnya, jika kita memiliki kemungkinan menang 75%, kita mungkinakan melempar untuk taruhan yang lebih besar. Akibatnya, kita sekarang memiliki resiko lebih besar untuk memperoleh nilai pengembalian yang lebih besar, nilai yang diharapkan sekarang adalah $0,50 per dollar dibanding nol. Untuk model risk-aversion, teori keputusan menggunakan 11

 

alat yaitu utility function yang menghubungkan jumlah pembayaran dengan utilitas pembuat keputusan pada jumlah tersebut. Rumus Bill’s utility function adalah

  dimana x adalah jumlah pembayaran.

Kadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah risk-neutral yaitu pembuat keputusan akan menganalisa secara teliti investasi yang beresiko terkait dengan return yang diharapkan. Risk neutrality mungkin adalah asumsi yang layak saat pengembalian kecil. Bagaimanapun, risk aversion adalah asumsi yang lebih realistic pada kebanyakan kasus. Konsep dari risk aversion sangat penting bagi akuntansi, karena ini berarti bahwa investor memerlukan informasi yang mengandung resiko, seperti halnya nilai yang diharapkan dari pengembalian masa depan.

12

 

3.5

Prinsip dari Perbedaan (Diversifikasi) Portfolio Pada bahasan sebelumnya telah dinyatakan bahwa investor individu di asumsikan menjadi penolak resiko. Konsekuensi, pemberian pelunasan yang yang diharapkan dari investasi, investor yang rasional menginginkan resiko kemungkinan yang terkecil atau sebaliknya resiko yang diberikan akan menginginkan kemungkinan terbaik dari pelunasan yang diharapkan. Salah satu cara investor dapat mengurangi resiko untuk return yang diharapkan adalah dengan mengadopsi strategy of diversification, dengan menginvestasikannya dalam sekuritas portofolio. Prinsip dari diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa tetapi tidak semua resiko dapat dieliminasi dengan strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini merupakan implikasi yang sangat penting untuk mengetahui sifat dari resiko informasi yang dibutuhkan investor. Risiko dilaporkan berdasarkan ukuran rasio, seperti debt to equity, TIE (Rasio laba bersih sebelum bunga dan pajak terhadap beban bunga), atau rasio lancar, yang dapat dikurangi atau dihilangkan dengan a priori dengan diversifikasi tepat. Satu kemungkinan pertanyaan yang muncul, “Bagaimana kita dapat mengetahui apa itu utility function?” untuk menjawab pertanyaan ini, kita dapat mengasumsikan mean-variance utility:   dimana a mewakili tindakan investasi. Sebagai contoh, tindakan investasi bisa menjadi obligasi tanpa risiko pemerintah, atau saham suatu perusahaan. Alat yang digunakan yaitu meanvariance utility. Signifikansi dari utilitas ini terhadap akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit - seluruh investor membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan resiko atas return dari investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi utilitasnya. Tanpa asumsi tersebut, pengetahuan khusus tentang investors’ utility function akan diperlukan sepenuhnya untuk menyimpulkan kebutuhan informasi mereka. 13

 

Divisi oleh investasi asli adalah perangkat standarisasi – tingkat return yang dapat langsung dibandingkan di sekuritas sementara tidak dengan jumlah return. Dan juga, tingkat return dengan asumsi mean-variance utility, dalam hal nilai yang diharapkan dan variansi dari tingkat return. Memungkinkan untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang memiliki tingkat pengembalian y...


Similar Free PDFs