SIKAP DAN TEKNIK KOMUNIKASI KEPERAWATAN PADA AREA KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOCX

Title	SIKAP DAN TEKNIK KOMUNIKASI KEPERAWATAN PADA AREA KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Author	Ridwan Ginanjar
Pages	1
File Size	33.4 KB
File Type	DOCX
Total Downloads	350
Total Views	828

Summary

Description

SIKAP DAN TEKNIK KOMUNIKASI KEPERAWATAN PADA AREA KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (PENYAKIT KRONIS ATAU TERMINAL) Dibuat Oleh : Ridwan Ginanjar (1606955504) Komunikasi terapeutik merupakan modal yang sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan. Sikap dan teknik komunikasi menjadi sangat penting dan merupakan bagian integral dari proses keperawatan secara komprehensip. Penyakit kronis dan atau terminal merupakan kondisi yang dapat dialami oleh klien. Seseorang dengan penyakit kronis atau dengan penyakit terminal akan mengalami rasa berduka dan kehilangan. Saat berkomunikasi dengan klien dengan kondisi seperti itu bisa jadi akan timbul penolakan dari klien. Dalam menghadapi kondisi tersebut, perawat menggunakan komunikasi terapeutik. Membangun hubungan saling percaya dan caring dengan klien dan keluarga melalui penggunaan komunikasi terapeutik membentuk dasar bagi intervensi pelayanan paliatif (Mok dan Chiu, 2004) dalam [ CITATION Pot091 \l 1057 ] Perawat harus mampu memahami hal tersebut. Komunikasi dengan klien penyakit terminal dan kronis merupakan komunikasi yang tidak mudah. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang penyakit yang mereka alami serta pengetahuan tentang proses berduka dan kehilangan. Hal ini membuat perawat dituntut untuk memiliki kemampuan sikap dan teknik berkomunikasi pada area keperawatan penyakit kronis dan terminal secara terapeutik terhadap klien maupun keluarga yang mengalami kondisi tersebut. Untuk itu pada LTM kali ini penulis akan membahas Sikap dan Teknik Komunikasi Keperawatan pada Area Keperawatan medikal bedah khususnya pasien dengan penyakit kronis dan Terminal. Perawatan paliatif (terminal) adalah pelayanan medis dan keperawatan yang memberikan kenyamanan dan melegakan terhadap penderitaan tanpa memperpanjang proses kematian. (Lentz,2009) dalam [ CITATION Stu133 \l 1057 ]. Kehadiran merupakan bagian terpenting dari hubungan terapeutik, kehadiran juga dijelaskan sebagai "ada bersama" daripada "melakukan untuk" (Dettmore dan Gabriels, 2011) dalam [ CITATION Stu133 \l 1057 ]. Sikap yang dapat dilakukan perawat dalam berkomunikasi dengan pasien dan keluarga adalah : 1. Mendengarkan tanpa menginterupsi atau membela diri Hal ini memungkinkan orang untuk mengeluarkan perasaan mereka, merasa dihormati dan lebih memegang kendali 2. Sediakan apa yang diminta jika memungkinkan Seperti meminta ahli Gizi untuk menemui klien tentang pemilihan makanan...