SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BANK SUMSEL BABEL CABANG PANGKAL PINANG DI PT PP (Persero) Tbk PDF

Title SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BANK SUMSEL BABEL CABANG PANGKAL PINANG DI PT PP (Persero) Tbk
Author Dedy Syah Putra
Pages 6
File Size 546 KB
File Type PDF
Total Downloads 62
Total Views 754

Summary

SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BANK SUMSEL CABANG PANGKALPINANG DI PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Persero). Tbk Oleh: 𝐃𝐞𝐝𝐲 𝐒𝐲𝐚𝐡 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐚𝟏 , 𝐆𝐡𝐢𝐫𝐢 𝐁𝐚𝐬𝐮𝐤𝐢 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐚, 𝐒. 𝐓. , 𝐌. 𝐓 𝟐 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 2 Dosen Teknik Elektro, Universitas Bangka Belitung E-mail: [email protected] -Abstrak- Pene...


Description

SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BANK SUMSEL CABANG PANGKALPINANG DI PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Persero). Tbk Oleh: 1

𝐃𝐞𝐝𝐲 𝐒𝐲𝐚𝐡 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐚𝟏 , 𝐆𝐡𝐢𝐫𝐢 𝐁𝐚𝐬𝐮𝐤𝐢 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐚, 𝐒. 𝐓. , 𝐌. 𝐓 𝟐 Mahasiswa Teknik Elektro, 2 Dosen Teknik Elektro, Universitas Bangka Belitung E-mail: [email protected]

-AbstrakPenelitian ini membahas tentang sistem kelistrikan pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkalpinang yang sesuai dengan standar persyaratan umum instalasi listrik (PUIL 2000). Untuk penelitian yang dilakukan di kantor Bank Sumsel Babel adalah berupa penelitian tentang sistem kelistrikan yang ada pada kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkalpinang yang dilakukan oleh PT. PP (Persero) Tbk. Untuk penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian tentang sistem kelistrikan pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkalpinang secara umum, dan perancangan instrument instalasi gedung seperti luas penampang kabel, nilai pengaman dan pencahayaan gedung pada pembangunan kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkalpinang. Dan untuk analisa yang digunakan adalah berupa metode analisa yang berdasarkan (PUIL 2000). Kata kunci: Persyaratan umum instalasi listrik (PUIL 2000), sistem kelistrikan.

I.

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat di masyarakat seiring dengan berkembangnya perkembangan zaman, salah satunya adalah ilmu pengetahuan dibidang kelistrikan. Listrik merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pembangunan dan kehidupan sehari-hari, maka dari hal tersebut perlu adanya penelitian tentang sistem kelistrikan yang baik dan sesuai dengan standarisasi agar dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan dari penguna listrik itu sendiri. Untuk pencapaian pemahaman tentang sistem kelistrikan yang baik dan benar ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu salah satunya dengan adanya kegiatan Kerja Praktik. Kerja Praktik merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa yang diadakan perguruan tinggi yang bertujuan untuk membentuk ketrampilan mahasiswa sesuai

dengan minat dan potensi yang dimiikinya, serta mampu beradaptasi (Soft Skill) dengan kondisi industri dan lingkungan kerja yang dihadapinya dilapangan. Kerja Praktik dilakukan mahasiswa selama kurang lebih satu bulan di perusahaan atau badan usaha. Selama itu mahasiswa belajar beradaptasi dengan lingkungan dan sekaligus menerapkan teori yang didapatkan diperguruan tinggi melalui aplikasi nyata dan actual di industri. Kerja praktik ini dilakukan di Kantor site PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. pada proyek pembangunan kantor Bank Sumsel Babel cabang Pangkalpinang didepan Lapangan Merdeka Pangkalpinang dengan jumlah lantai gedung mencapai sepuluh lantai. Tujuan yang diharapkan Kerja Praktek ini adalah mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kelistrikan yang baik dan sesuai dengan standarisasi PUIL 2000.

1.2 TUJUAN PENULISAN Tujuan Penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah: 1.)

2.) 3.)

1.3

Memperluas wawasan ilmu Mahasiswa tentang orientasi pengembangan teknologi kelistrikan di masa sekarang dan mendatang, sehingga diharapkan Mahasiswa dapat memahami teori dan kenyataan yang dihadapi di lapangan. Menambah informasi dan pengetahuan mengenai prinsip yang di pelajari selama kuliah dengan aplikasinya di lapangan.

BATASAN MASALAH

Dalam laporan ini membahas hal-hal bersifat umum yang menyangkut tentang komponen komponen dan sistem kelistrikan pada gedung kantor Bank Sumsel cabang Pangkalpinang pada lantai 3.

II.

DASAR TEORI

2.1

DASAR INSTALASI LISTRIK

Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik, yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik. Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik.

2.2

Dalam banyak contoh, arus rancangan Ib disebutkan oleh pabriknya. Namun sering

kali pula arus rancangan ini harus dihitung. Dalam kasus seperti ini, dua rumus (satu untuk sistem fasa Tunggal dan satu untuk sistem tiga-fasa) dapat digunakan. Untuk perhitungan arus rancangan 1 fasa:

Ib

=

Ib

=

𝑃(𝑊𝑎𝑡𝑡 ) 𝑉 𝑃(𝑊𝑎𝑡𝑡 ) 3𝑥𝑉

(1) (2)

Keterangan: Ib P V

= = =

Arus rancangan (Ampere) Daya (watt) Tegangan (Volt)

Untuk tegangan tiga-fasa biasanya nilai tegangan 400 V. Setelah menentukan Ib, selanjutnya kita harus memilih setting nominal proteksi (In) sedemikian rupa hingga arus nominal (In) lebih dari arus rancangan (Ib).

2.3 SISTEM PENCAHAYAAN GEDUNG Perancangan bangunan bertingkat harus memepelajari masalah penerangan atau pencahayaan sehingga bangunan dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Selain itu, perancangan bangunan harus juga memperhatikan manfaat penerangan atau pencahayaan alam selama masih dapat dimanfaatkan seperti: 1. 2. 3.

2.1 Gambar instalasi Listrik

PERHITUNGAN KABEL INSTALASI LISTRIK

4.

Matahari Penggunaan jenis bahan yang tembus cahaya Pengurangan intensiatas cahaya oleh Sunscreen dan pohon. Warna bahan sebagai bidang pantulan yang berpengaruh seperti, warna dinding, langit-langit dan lantai.

Rumus untuk perhitungan jumlah lampu: Jumlah lampu (N) = Kuat Penerangan

E x Luas Bidang Kerja (A)

Lumen lampu x LLF x CU

(3)

Untuk perhitungan arus rancangan 1 fasa: 𝑃(𝑊𝑎𝑡𝑡 ) Ib = (4) 𝑉 cos 𝜃 Dan untuk perhitungan arus rancangan 3 fasa: 𝑃(𝑊𝑎𝑡𝑡 ) Ib = (5) 3 𝑥 𝑉 cos 𝜃 (8) Keterangan:

Dimana:

Ib P V Cos 𝜃

Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafond dan dinding terang Coefisien Of utilization (CU) = (50-60) % Light loss Factor (LLF) = (0,7-0,8)

UNTUK PENGGUNAAN

Arus rancangan (Ampere) Daya (watt) Tegangan (Volt) Faktor Kerja 0,8-0,9

Untuk tegangan tiga-fasa biasanya nilai tegangan 400 V. Setelah menentukan Ib, selanjutnya kita harus memilih setting nominal proteksi (In) sedemikian rupa hingga arus nominal (In) lebih dari arus rancangan (Ib).

LUX

1. Kantor - Umum 300-500 - Toilet 250 - Tangga 150 - Khusus 1.000-2500 - R.Kerja 300 - R. Baca 300 - Gudang 150 - Koridor 100 - R.Rapat 300 2. Kantor Pos - Sortir 1000 Pengiriman 3. Restoran 200-500 4. Bioskop 50-300 5. Sekolah 300-500 6. Toko 300-500 Tabel 2.1 (Estimasi Kekuatan Cahaya pada suatu gedung)

2.4

= = = =

SISTEM PROTEKSI INSTALASI LISTRIK

Dalam banyak contoh arus rancangan Ib disebutkan oleh pabriknya atau ditentukan oleh pabriknya sebagai kebutuhan beben. Namun sering kali pula arus rancangan ini harus dihitung untuk mendapatkan arus rancangannya. Dalam kasus seperti ini, ada dua rumus (satu untuk sistem fasa Tunggal dan satu untuk sistem tiga-fasa). Rumus yang digunakan adalah seperti dibawah ini:

2.5 PERHITUNGAN KABEL INSTALASI LISTRIK Arus bolak-balik 1. I= 2. I=

Fasa 1 (satu) : 𝑃 𝐸 cos 𝜃

(6)

Fasa 3 (tiga): 𝑃 3 𝑥 𝐸 cos 𝜃

(7)

dimana: P = Daya dalam watt E= Tegangan Fasa-netral dalam volt I = Kuat arus dalam watt Cos 𝜃 = Faktor Kerja 0,8-0,9

Pada bab 5.2.2.2 PUIL 2000 Kabel lampu tidak boleh lebih kecil dari 0,5 𝑚𝑚2 [5]. Pada sirkit dengan penampang kurang dari 2,5 mm2, tidak boleh disambungkan KKB

atau KK fase satu 15A atau 20A [5].

III. PEMBAHASAN 3.1 SISTEM INTERKONEKSI PLN & GENSET Sistem interkoneksi antara PLN & Genset menggunakan AMF & ATS. Dimana AMF & ATS berfungsi mengatur secara otomatis antara koneksi PLN dengan Genset. Apabila listrik PLN mati maka Genset akan hidup secara otomatis, dan sebaliknya apabila listrik PLN hidup maka dengan secara otomatis Genset akan mati.

Gambar 3.2 Diagram satu garis beban penerangan/stopkontak & AC

Berikut ini adalah sistem interkoneksi pada gedung Bank Sumsel Babel: Dari tabel dapat dilihat bahwa untuk penggunaan kabel NYA 2 x 1,5 𝑚𝑚2 adalah nilai penampang minimal dari penghantar penerangan yaitu dengan arus maksimal melewati kabel sebesar 10A. Nilai ini di dapat dari Tabel Kemampuan Hantar Arus Kabel Instalasi Suhu Keliling 30°, dan Suhu kabel Maksimum 70°.

3.3 PERHITUNGAN SISTEM PROTEKSI INSTALASI LISTRIK Dari persamaan (4) dan (5) dihasilkan perhitungan:

Gambar 3.1 Diagram sistem catu daya listrik

3.2 PEMBAHASAN KABEL INSTALASI 1.

2.

3.

Pada pemahasan kabel instalasi ini akan dibahas berupa perhitungan penggunaan kabel pada lantai 3 pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkalpinang. Dari diagram listrik utama, pada lantai 3 terdapat 2 panel bagi yaitu PP/LP-Lantai 3 dan PP/AC-lantai 3. Berikut ini adalah diagram satu garis pembeban pada lantai 3:

Tabel 3.1 (Perbandingan nilai pengaman instalasi antara hasil perhitungan dengan yang terpasang) No 1. 2. 3 4 5 6

Beban/ Grup LP/1 2 ST/1 2 AC/1 2

AMPERE / MCB 6A 6A 10 A 10 A 16 A 16 A

Arus Beban 1,57 A 1,10 A 4,54 A 5,45 A 12,31 A 14,67 A

Ket BAGUS BAGUS BAGUS BAGUS BAGUS BAGUS

Nilai pengaman yang terpasang dengan hasil perhitungan sesuai dengan standarisasi PUIL 2000 dengan perbandingan nilai arus beban tidak boleh melebihi kemampuan nilai pengaman yang terpasang. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan nilai

pengaman pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkal pinang baik

3.4

PEMBAHASAN SISTEM PENERANGAN

IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkal pinang jenis-jenis lampu yang digunakan adalah sebagai berikut:

Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakukan selama kerja praktek, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Tabel 3.2 (Jenis-jenis lampu) NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

JENIS LAMPU Baret TL 20 watt Downlight PLC 13 watt Downlight PLC 18 watt Open TL 1 x 18 watt Open TL 1 x 36 watt Recessed TL 1 x 36 watt Recessed TL 2 x 36 watt

PEMASANGAN Tangga Koridor Toilet Indoor dan Out door Indoor dan Out door Indoor dan Out door Indoor dan Out door

Nilai data penerangan pada tiap ruangan adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 ((Hasil perbandingan antara nilai hasil perhitungan lumen/ruangan dengan hasil terpasang) No. Ruangan 1. Relationship Office. 2. Umum & akutansi 3. R. Rapat 1 4. R.Rapat 2 5. R. Rapat 3 6. Koridor 7. Toilet Pria 8. Toilet wanita 9. Pantry 10. R. panel 11. R. fotocopy 12. Tangga 1 13. Tangga 2 14. Tangga 3

LUX LUX Standar/ peruangan 300 402,2 350 466,56 300 486 300 430,01 300 332,3 100 127,34 250 272,3 250 272,3 100 117,4 100 172,8 100 148,29 150 172 150 172 150 172

KET Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus

Untuk data standarisasi yang digunakan sebagai pedoman tingkat pencahayaan pada suatu gedung adalah tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung SNI 03-6575-2001 [6]. Dan dapat disimpulkan bahwa tingkat pencahayaan per ruangan pada kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkalpinang memenuhi standarisasi penerangan bangunan.

1. Sumber listrik pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkalpinang menggunakan 2 (dua) sumber yaitu PLN & GENSET 2. Penggunaan kabel instalasi listrik pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkal pinang pada lantai 3 memenuhi standarisasi PUIL 2000 3. Penggunaan alat pengaman arus listrik (MCB) pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkal pinang pada lantai 3 memenuhi standarisasi PUIL 2000 4. Penggunaan lampu penerangan pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkal pinang pada lantai 3 memenuhi standarisasi tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung SNI 03-6575-2001.

4.2

SARAN

Setelah melakukan Kerja Praktek beberapa saran dari penulis antara lain:

ini,

1.) Dari diagram 1 garis beban lantai 3, untuk penggunaan pengaman arus (MCB) Mini Circuit Breaker pada beban stopkontak sebaiknya digunakan dengan 20A, dikarenakan arus beban pada beban puncak melebihi kemampuan Mini Circuit Breaker (MCB).

Daftar Pustaka [1]

[2]

[3]

Tangoro, Dwi., “Utilitas Bangunan” (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2000) Poerbo M, Hartono., “Utilitas Bangunan” (Jakarta: Djambatan, 2002) Kadir, Abdul., “Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik” (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2006)

[4]

[5]

[6]

[7]

[8]

[9]

[10]

http://listrikypt.wordpress.com/201 3/07/23/sistem-dan-cara-kerjagenset-generator-set/ Panitia PUIL, SNI 04-0225-2000. “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000”. Jakarta: Direktorat Penyelidikan Masalah bangunan. Panitia SNI 03-6575-2001, “Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung”. Jakarta: Direktorat Penyelidikan Masalah bangunan. Khumairah, Mastura., 2012, Transformator 3 fasa, http://elektrounimal.blogspot.com/2011/12/tapchanger-pada-transformator.html, diakses 19 November 2014. …….,2014, denah-instalasi-rumah, http://desainrumahminimalis2015.c om, diakses 19 November 2014. …….,2014, Komponen-komponen instalasi listrik, www.listrikshop.com, diakses 20 November 2014. …….,2014, Panel-panel tegangan rendah dan menengah, www.centrado.co.id, diakses 21 November 2014.

BIOGRAFI Dedy Syah Putra (102 11 11 011), lahir di Sungailiat pada 12 juni 1994. Saat ini sedang menyelesaikan studinya di Teknik Elektro Universitas Bangka Belitung bidang konsentarasi Teknik Tenaga Listrik....


Similar Free PDFs