Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Burung Merpati Dengan Metode Certainty Factor DOCX

Title Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Burung Merpati Dengan Metode Certainty Factor
Author mobile suit Gundam
Pages 7
File Size 240.7 KB
File Type DOCX
Total Downloads 510
Total Views 869

Summary

Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2014 ISBN:XXXX Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Burung Merpati Dengan Metode Certainty Factor Ardhi Wijayanto, Pradityo Utomo Abstract1— Indonesia as a developing country jenis unggas yang rawan akan penyakit. Penyakit has high number of population. It's ...


Description

Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2014 ISBN:XXXX Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Burung Merpati Dengan Metode Certainty Factor Ardhi Wijayanto, Pradityo Utomo Abstract1 — Indonesia as a developing country has high number of population. It's resident has various kinds of job, one of them is raising, especially poultry farming. Poultry farming on Indonesia usually raising chickens, ducks, and birds. Farmer must give a lot of attention on poultry health because there are many disease of poultry can infect humans. The number of victims because of disease transmission from poultry to humans is very high. People must care to keep poultry health with detecting poultry disease early. Pigeon is one of the most popular poultry in Indonesia, but the knowledge of Indonesian people about pigeon health is not enough. To solve that problem, an expert system was built completed with pigeon's health knowledge from expert. Certainty Factor (CF) method can used to support an expert system that has uncertainty condition. So, an expert system to diagnose pigeon's disease was built using Certainty Factor method to maintain uncertainty condition from an expert system. Keywords—pigeon disease, expert system, Certanty Factor, uncertainty 1. PENDAHULUAN erkembangan penduduk di Indonesia semakin tahun semakin bertambah. Penduduk di Indonesia pun memiliki mata pencahariannya masing-masing, salah satunya adalah berternak. Peternakan pun juga beragam, misalnya kambing, sapi, ayam, bahkan burung. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Riau melakukan budidaya burung merpati. Karena burung merpati memiliki nilai jual yang tinggi. Burung merpati selain dapat digunakan sebagai kuliner, juga digunakan sebagai merpati balap [1]. Sehingga tidak heran masyarakat Indonesia memelihara burung merpati tidak hanya sebagai mata pencaharian, tetapi juga menjadi hobi. P Kesehatan hewan ternak harus diperhatikan. Karena seperti burung merpati adalah salah satu 11Ardhi Wijayanto, Program Studi S2 Ilmu Komputer, FMIPA UGM, Jl. Sekip Utara, Sleman, Yogyakarta, ([email protected]) 2Pradityo Utomo, Program Studi S2 Ilmu Komputer, FMIPA UGM, Jl. Sekip Utara, Sleman, Yogyakarta, ([email protected]) jenis unggas yang rawan akan penyakit. Penyakit yang berasal dari unggas pun tidak hanya sekedar menyerang sesama unggas, tetapi juga dapat menyerang manusia. Salah satu penyakit unggas yang sering menyerang manusia adalah flu burung. Pada akhir tahun 2013, Tim PDSR (Participatory Disease Surveillance and Response) melaporkan telah terjadi kematian unggas akibat flu burung sebanyak 9.189 ekor. Sedangkan menurut Litbang Kementrian Kesehatan, hingga sekarang ini telah dilaporkan bahwa jumlah kasus flu burung yang menyerang manusia terdapat 190 kasus, dan 157 kasus meninggal [2]. Dari jumlah tersebut, maka masyarakat harus memperhatikan kesehatan hewan ternaknya, khususnya hewan unggas. Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk pencegahan penyakit, misanya menggunakan vaksinasi yang disertai biosekuriti dapat digunakan untuk penyakit Newcastle Disease, Flu Burung, Marek, Gumboro, Pox, Infectious Coryza, Colibacillosis, Cholera unggas, Anthrax, dan Coccidiosis [3]. Mengingat pentingnya kesehatan pada unggas ternak, sehingga masyarakat diharapakan lebih memahami gejala-gejala yang mungkin timbul pada unggas yang merujuk pada suatu penyakit. Namun tidak setiap masyarakat memahami tentang kesehatan. Sehingga hanya seorang pakar yang kompeten pada bidang kesehatan hewan yang dapat benar-benar mengetahui tentang penyakit-penyakit unggas beserta gejalanya. Seiring perkembangan teknologi informasi, banyak bidang yang dapat dibantu dengan sistem komputerisasi. Salah satunya dapat digunakan pada bidang peternakan dan kesehatan. Sebuah komputer yang bekerja seperti seorang pakar dapat membantu menangani masalah dalam suatu kasus, dalam hal ini adalah pendiagnosaan penyakit burung merpati. Knowlege yang dimiliki pakar dapat dimasukkan pada sebuah basis data yang diakses sebuah sistem. Berbagai penelitian telah dilakukan dalam upaya membantu kinerja seorang pakar. Edi Setia dan Hari Murti telah membuat sebuah sistem pakar...


Similar Free PDFs