SISTEM PELACAKAN POSISI KENDARAAN DENGAN TEKNOLOGI GPS & GPRS BERBASIS WEB PDF

Title SISTEM PELACAKAN POSISI KENDARAAN DENGAN TEKNOLOGI GPS & GPRS BERBASIS WEB
Author M. Ridha Fahlivi
Pages 11
File Size 266.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 11
Total Views 742

Summary

Jurnal ELTEK, Vol 10 No 02, Oktober 2012 ISSN 1693-4024 SISTEM PELACAKAN POSISI KENDARAAN DENGAN TEKNOLOGI GPS & GPRS BERBASIS WEB M. Junus7 Berdasarkan data dari Reskrim Polda Metro Jaya setiap bulan tercatat rata-rata terjadi 910 kasus pencurian kendaraan bermotor. Sepanjang tahun 2008 dari aw...


Description

Accelerat ing t he world's research.

SISTEM PELACAKAN POSISI KENDARAAN DENGAN TEKNOLOGI GPS & GPRS BERBASIS WEB M. Ridha Fahlivi

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Sist em Informasi Rent al Mobil Berbasis Web Menggunakan GPS Tracking muhammad lukman nul hakim

SIST EM PELACAKAN DAN PENGAMANAN KENDARAAN BERBASIS GPS DENGAN MENGGUNAKAN KOMUN… Widya Teknik Waze For Jakart a User Ahmad Afif Helmi

Jurnal ELTEK, Vol 10 No 02, Oktober 2012 ISSN 1693-4024

SISTEM PELACAKAN POSISI KENDARAAN DENGAN TEKNOLOGI GPS & GPRS BERBASIS WEB M. Junus7 Berdasarkan data dari Reskrim Polda Metro Jaya setiap bulan tercatat rata-rata terjadi 910 kasus pencurian kendaraan bermotor. Sepanjang tahun 2008 dari awal Januari hingga Agustus terdapat 7282 kasus pencurian kendaraan bermotor. Dengan tingginya angka kejahatan pencurian kendaraan bermotor diciptakanlah sistim pelacakan posisi kendaraan dengan teknologi GPS dan GPRS Berbasis Web yang bertujuan memberikan kemudahan pemilik kendaraan untuk memantau posisi kendaraannya secara real time dan diharapkan mampu mengatasi masalah masalah diatas. Perancangan sistem dilakukan dengan perancangan algoritma sistem pelacakan kendaraan menggunakan Teknologi GPS dengan memanfaatkan Google Maps melalui komunikasi GPRS dan membuat parsing data dari data yang diterima oleh web server dari perangkat GPS tracker AVL 709 yang selanjutnya diimplementasi kedalam pemrograman Web. Berdasarkan perancangan sistem, hasil sinkronisasi informasi data hasil parsing dan google map menggunakan Google Maps API dengan javascript. Keakurasian system ini dalam menampilkan koordinat lokasi sebesar 99,92%. Kata-kata kunci: pelacakan GPS, peta google, program antarmuka Abstract Based on data from the Jakarta Police Department, Crime Division, 910 vehicle theft occurs every month. In January through August 2008, 7282 vehicle theft occured. The high crime rate inspires the creating motor vehicle theft tracking system with GPS and web based GPRS technology. It is aimed at providing convenience for owners to monitor their vehicle position in real time as well as solve the previous problem. The design of the system is done by designing algorithms vehicle tracking systems using GPS technology by using Google Maps via GPRS communication and make parsing of data from the data received by the web server of a 7

M. Junus. Dosen Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

58

M. Junus, Sistem Pelacakan Posisi Kendaraan, Hal 58-67 GPS tracker AVL 709 which then implemented into the Web programming. Based on the system design, the synchronization of the data and the results of parsing Google map using the Google Maps API with Javascript. The accuracy of this system in displaying the location coordinates is 99.92% Keywords: GPS tracking, google map API, program interface

1. PENDAHULUAN Saat ini kebutuhan terhadap pemantauan posisi pada kendaraan bermotor semakin banyak. Hal ini dapat dilihat dari kasus-kasus pencurian kendaraan bermotor yang terus marak, bahkan berdasarkan data dari Reskrim Polda Metro Jaya setiap bulan tercatat rata-rata terjadi 910 kasus pencurian kendaraan bermotor. Sepanjang tahun 2008 dari awal Januari hingga Agustus terdapat 7.282 kasus pencurian kendaraan bermotor, sementara tahun 2007 sebesar 11.620 kasus, dan di tahun 2006 adalah 10.791 kasus (Anonim, 2008). Teknologi yang digunakan untuk memantau kendaraan tersebut biasanya menggunakan komunikasi suara melalui handy talky, komunikasi data melalui radio trunking yang juga sudah dilengkapi dengan GPS (Global Positioning Sistem). Cara-cara seperti ini memerlukan pembangunan infrastruktur sendiri dan memiliki jangkauan kurang jika area sudah sampai antar kabupaten, propinsi, pulau bahkan negara. Kemajuan teknologi penentuan lokasi seperti GPS berkembang pesat dengan tingkat akurasi yang semakin teliti, bermacam variasi, dan semakin murah. Posisi dapat diketahui jika membawa alat yang diberi nama GPS receiver yang berfungsi untuk menerima sinyal dari satelit GPS. GPS receiver berbentuk modul yang menghasilkan informasi data posisi. Pada artikel akan didesain rancangan algoritma sistem pelacakan menggunakan teknologi GPS dengan memanfaatkan Google Maps melalui komunikasi GPRS. Dengan adanya alat ini maka keberadaan kendaraan yang terpasang peralatan ini dapat dideteksi keberadaannya melalui web. 2. KAJIAN PUSTAKA Sistem pelacakan kendaraan pertama kali dibangun untuk industri pengiriman karena mereka ingin mengetahui setiap sarana angkutnya disetiap waktu. Pada awal diciptakanya sistem 59

Jurnal ELTEK, Vol 10 No 02, Oktober 2012 ISSN 1693-4024

pelacakan ini menggunakan teknologi GPS yang dipasang pada kendaraan namun bersifat pasif, jadi sistem ini dianggap kurang efektif karena penyimpanan informasi lokasi yang diperoleh GPS didalam media penyimpanan internal, pemilik akan tahu lokasi mana saja yang telah dikunjungi kendaraan tersebut setelah melihat data yang direkam di media penyimpanan (Jamaludin, 2010). Sesuai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, maka diciptakanlah sistem pelacakan kendaraan yang bersifat aktif. Teknologi pelacakan kendaraan yang bersifat aktif ini memanfaatkan perangkat GPS receiver yang digabungkan dengan perangkat GSM/GPRS sebagai media pengirim data yang telah diterima oleh GPS ke server, dalam hal ini server akan berperan sebagai penerima data, mengolah data dan menampilkan data yang telah diolah tadi. Perangkat GPS receiver yang telah di integrasikan dengan GSM/GPRS ini disebut dengan AVL (Automatic Vehicle Locator) (Anonim, 2011). 2.1. Global Positioning Sistem (GPS) GPS adalah satu-satunya sistem navigasi satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS. Cara kerja sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna. Bagian kontrol bertugas untuk mengontrol setiap satelit navigasi yang beredar di luar angkasa, karena setiap satelit memiliki kemungkinan berada sedikit diluar orbit, Bagian ini dapat melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan dari satelit-satelit tersebut. Sinyal-yang dikirim oleh satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data

60

M. Junus, Sistem Pelacakan Posisi Kendaraan, Hal 58-67

ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi (Anonim, 2010). 2.2. Komunikasi GPRS GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. GPRS menawarkan laju data yang lebih tinggi, yaitu hingga 160 kbps. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan dengan berbagi antar pengguna sehingga menjadi sangat efisien. Dari segi biaya, harga mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada layanan-layanan IP (Anonim, 2010). GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak. Layanan bergerak yang kini sukses di pasar adalah, laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke berita-berita penting harian. Dari perkembangan tersebut, dapat dirasakan dampaknya pada kemunculan berbagai provider HP yang bersaing menawarkan tarif GPRS yang semakin terjangkau. 3. METODE Sistem pelacakan posisi kendaraan ini memiliki beberapa elemen penyusun, yaitu satelit, GPS Tracker, jaringan GPRS, server, dan klien. Tiap-tiap elemen memiliki fungsi dan tugas masing-masing, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.

61

Jurnal ELTEK, Vol 10 No 02, Oktober 2012 ISSN 1693-4024

Gambar 1. Blok Diagram Sederhana Sistem Cara kerja sistem pelacakan kendaraan dengan teknologi GPS dan GPRS berbasis web ini dapat dilihat pada blok diagram diatas, pada awalnya GPS receiver pada modul perangkat GPS tracker menerima sinyal informasi dari satelit satelit GPS yang berupa koordinat satelit dan informasi waktu. Kemudian GPS receiver tersebut akan dapat menentukan posisinya dengan menggunakan perhitungan triliterasi berdasarkan koordinat koordinat posisi satelit tadi. Proses selanjutnya adalah mensinkronisasi perangkat GPS tracker dan web server dengan koneksi socket agar perangkat GPS tracker dapat mengirimkan datanya ke web server. Untuk membuat koneksi socket, dilakukan penyettingan alamat IP dan port pada perangkat GPS tracker sesuai dengan alamat IP dan port yang digunakan oleh web server. Perangkat GPS tracker akan melakukan koneksi kepada alamat IP dan port yang telah disetting tadi, sementara web server menerima dan mendengarkan koneksi dari perangkat GPS tersebut dengan menggunakan aplikasi PHP. Jika koneksi tersebut berhasil, modul GSM/GPRS pada perangkat GPS tracking akan mengirimkan data informasi lokasi yang telah diperoleh GPS receiver ke web server dengan GPRS sebagai media pengiriman. Data informasi lokasi GPS yang diterima oleh web server berupa frame data yang merupakan data utuh dan tidak bisa langsung disimpan ke database. Maka sebelum frame data GPS tersebut disimpan ke database, dilakukan proses pemilahan data atau parsing data yang bertujuan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk ditampilkan nantinya dengan menggunakan 62

M. Junus, Sistem Pelacakan Posisi Kendaraan, Hal 58-67

aplikasi PHP pada web server. Proses parsing ini merupakan proses mengambil bagian- bagian yang diperlukan pada frame data GPS, menjadikan masing- masing bagian tersebut menjadi variabel tertentu, dan kemudian memberikan identitas pada variabel-variabel tersebut, misalnya longitude, latitude, altitude dan kecepatan (velocity) sehingga dapat mudah untuk dimasukkan ke database. Setelah itu data hasil parsing yang telah disimpan dari database diambil dan kemudian diolah oleh web server dengan menggunakan aplikasi PHP yang terintegrasi dengan fasilitas Google Maps, yaitu Google Maps API. Dengan menggunakan Google API, data hasil parsing yang berupa koordinat lokasi dan beberapa keterangan lainnya kini dapat ditampilkan dalam bentuk peta pada Google Maps yang dapat diakses dengan web browser. 4. PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Hasil Input Data ke Tabel di Database Setelah frame data informasi posisi kendaraan diterima oleh server, akan dilakukan proses parsing data dan hasil parsing tersebut dimasukkan ke dalam 2 buah tabel pada database, tabel

ow dan 5 field yaitu id, lati, sebagai identitas urutan row pada tabel, field lati adalah field yang berfungsi sebagai identitas latitude, field longi adalah field yang berfungsi sebagai identitas longitude, field alti yang berfungsi sebagai identitas altitude, dan field speed yang berfungsi sebagai identitas kecepatan. Gambar 2 menunjukkan database pada saat kendaraan dalam posisi belum.

63

Jurnal ELTEK, Vol 10 No 02, Oktober 2012 ISSN 1693-4024

Gambar 2. Kendaraan Diam akan menambahkan row lagi untuk menyimpan data yang diterima selanjutnya, dengan tujuan tidak akan terjadi over capacity. Jadi data yang diterima selanjutnya akan menggantikan data sebelumnya. 4.2 Hasil Interface Map dengan Google Maps API menggunakan aplikasi PHP dan diintegrasikan dengan Google API sehingga data tersebut dapat ditampilkan pada Google Maps yang dapat diakses melalui web browser sebagai media penampil. Berikut ini adalah Google Maps yang menunjukkan posisi kendaraan berdasarkan data yang diambil dari database pada tabel s menggunakan web browser:

Gambar 3. Hasil Interface Map dengan Google Maps API 64

M. Junus, Sistem Pelacakan Posisi Kendaraan, Hal 58-67

Gambar 3 menunjukkan posisi kendaraan yang dapat diketahui pada map, terdapat pula keterangan latitude, longitude, ketinggian, dan kecepatan kendaraan tersebut yang akan muncul pada pop up jika marker diklik.Untuk menentukan tingkat keakurasian Google Maps dalam menampilkan koordinat lokasi, dilakukan perbandingan antara jarak antara lokasi yang ditampilkan oleh Google Map dan zero point dengan jarak antara lokasi real dan zero point. Zero point disini merupakan titik referensi yang digunakan dalam pengukuran. Dalam implementasinya, diambil satu sampel koordinat dan ditampilkan di Google Maps kemudian diukur jaraknya dari zero point. Untuk mengukur jarak antara lokasi yang ditampilkan Google Maps dengan zero point, digunakan kalkulator penghitungan jarak yang terdapat pada situs www.movable-type.co.uk. Situs ini menyediakan fasilitas penghitungan jarak antar titik pada Google Maps. Gambar 4 menunjukkan jarak antara koordinat sample dengan zero point adalah 12500 Km.

Gambar 4. Pengukuran Jarak Menggunakan Kalkulator di www.movable-type.co.uk. Untuk pengukuran jarak real dengan zero point, perhitungan dilakukan dengan memasukkan koordinat lokasi yang sama pada kalkulator yang ada pada situs www.csgnetwork.com. Situs ini 65

Jurnal ELTEK, Vol 10 No 02, Oktober 2012 ISSN 1693-4024

menyediakan fasilitas penghitungan jarak antara dua lokasi dengan input koordinat. Dari hasil pengukuran ini diperoleh hasil 12490,337538484075 Km dan dapat dibulatkan menjadi 12490 Km. Dari kedua hasil penghitungan ini kemudian digunakan suatu rumus sederhana untuk menentukan tingkat keakurasian dari Google Maps dalam menampilkan suatu titik koordinat lokasi.

5. PENUTUP disimpulkan sebagai berikut : 1) Dari hasil perancangan algoritma, sistem pelacakan posisi kendaraan, yaitu penampil data koordinat dalam bentuk map dan penampil data history 2) Proses parsing data frame yang diterima oleh server dari perangkat dapat diperoleh informasi yang diperlukan sebagai berikut : latitude (lintang), Longitude (bujur), Altitude (ketingiian dari permukaan air laut), Velocity (kecepatan) 3) Data hasil parsing didatabasekan kedalam dua buah tabel gsi sebagai history. 4) Hasil sinkronisasi informasi dari data hasil parsing dan Google Maps menggunakan Google Maps API dengan Javascript sebagai bahasa pemrogramannya. 5) Dibandingkan dengan Bing Maps, Google Maps memiliki keunggulan dalam detail peta yang digunakan dan tingkat keakurasian sistem pelacakan kendaraan dengan memanfaatkan Google Maps sebagai media interface dalam menampilkan koordinat lokasi yang diberikan adalah sebesar 99,92%.

66

M. Junus, Sistem Pelacakan Posisi Kendaraan, Hal 58-67

Saran yang dapat diberikan adalah: 1) Untuk penambahan perangkat AVL 709 yang diintegrasikan dengan web server maka perlu ditambahkan pengambilan agar dapat dibedakan antara data yang dikirim antara perangkat satu dengan yang lainya, selain itu perlu juga ditambahkan tabel pada database untuk masing perangkat agar mempermudah pengolahan data. 2) Jika perangkat yang digunakan pada sistem ini lebih dari satu maka perlu dibuat fitur login pada web server, jadi hanya pemilik kendaraan yang dapat mengetahui posisi kendaraanya setelah melakukan login terlebih dahulu 6. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 13 oktober 2008, data kriminalitas 2008, http://detik News.com, diakses tanggal 1 juli 2011. Anonim non-personal, 10 februari 2011, Automatic vehicle location,http://en.wikipedia.org/wiki/Automatic_vehicle_loc ation , diakses tanggal 23 Juni 2011 Anonim, 13 Maret 2010, system pemosisi global, http://id.wikipedia.org/wiki/sistem_pemosisi_global , diakses tanggal 10 Juni 2011 Anonim, 21 Juni 2010, GPRS, http://id.wikipedia.org/wiki/GPRS ,diakses tanggal 25 Juni 2011 Anonim, 8 Juli 2011, Transmission Control Protocol, http://en.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol, diakses tanggal 26 Juni 2011 Jamaludin, Asep. 2010. Pembangunan Aplikasi Untuk Pemantauan Pergerakan Kendaraan Pada Sistem Tanjakan Berbasis Gps, http://dir.unikom.ac.id/s1-finalproject/fakultas-teknik-dan-ilmu-komputer/teknikinformatika/2011/18-unikom-a-n.pdf Kaswidjanti, Wilis. 2009. Teknologi Gprs, http://wilis.himatif.or.id/download/MAKALAH%20GPRS.d oc

67...


Similar Free PDFs