Sistem Pencernaan dan Urogenital Aves PDF

Title Sistem Pencernaan dan Urogenital Aves
Author Yeni Rachmawati
Pages 16
File Size 576.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 507
Total Views 661

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM ORNITOLOGI SISTEM PENCERNAAN DAN UROGENITAL Yeni Rachmawati Z1A0201917 Kelompok 1 Rombongan 1 Asisten: Arya Adi Pratama FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2021 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pencernaan merupakan sistem yang berfungsi untuk merubah m...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM ORNITOLOGI SISTEM PENCERNAAN DAN UROGENITAL

Yeni Rachmawati Z1A0201917 Kelompok 1 Rombongan 1 Asisten: Arya Adi Pratama

FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2021

I. A.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Sistem pencernaan merupakan sistem yang berfungsi untuk merubah makanan menjadi zat

– zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Pada Aves sendiri, sistem pencernaan terbagi atas organ pencernaan dan kelejar pencernaan. Sistem pernafasan merupakan suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida hingga penggunaan energi dalam tubuh (Majumder, 2015). Sedangkan sistem urogenital merupakan sistem gabungan antara sistem urinaria dan sistem genetalia. Dari ketiga sistem tersebut, tiap – tiap kelas pada kelompok Vertebrata memiliki organ maupun sistem yang berbeda antara satu sama lain. Pada Aves sendiri, ketiga sistem tersebut juga bisa saja memiliki perbedaan antar spesiesnya. Hal ini dikarenakan jenis makanan maupun bentuk adaptasi yang dilakukan berbeda pada masing – masing spesies. Untuk mengetahui perbedaan dan bagaimana sistem pencernaan, sistem respirasi maupun sistem urogenital pada Aves bekerja maka perlu untuk mengetahui struktur organ dari ketiga sistem tersebut beserta fungsinya.

B.

Tujuan Tujuan pada praktikum ini adalah mahasiswa dapat menjelaskan bagian – bagian sistem

pencernaan dan urogenital burung

II. A.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pencernaan Sistem pencernaan pada Aves dibedakan atas 3 cara, yaitu sistem pencernaan secara

mekanik, secara enzimatis dan secara biologis. Pencernaan secara mekanik dilakukan oleh organ pencernaan cavum oris dan kemudian didorong oleh lidah menuju kerongkongan, disimpan dalam tembolok lalu menuju ke ventrikulus dimana makanan akan dicacah menjadi partikel yang lebih kecil untuk kemudian diteruskan ke intestinum hingga berakhir di kloaka. Pencernaan secara enzimatis terjadi di mulut dengan bantuan enzim ptialin, pada lambung dengan bantuan HCl serta pada usus dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh pankreas untuk mengolah karbohidrat/pati, protein maupun lemak. Sedangkan pencernaan secara biologis dilakukan dengan bantuan bakteri yang ada pada usus besar.

` Gambar 2.1 Struktur Digesti Pada Columbidae (Sumber: https://www.notesonzoology.com/)

B.

Sistem Pernafasan Sistem pernafasan merupakan suatu proses yang sangat penting pada Aves yang dapat

menjaga atau mengatur thermoregulasi tubuh (mempertahankan suhu tubuh normal). Menurut Djojodibroto (2009), sistem respirasi dibentuk oleh beberapa struktur dimana seluruh struktur tersebut terlibat dalam proses respirasi eksternal yaitu proses pertukaran oksigen (O 2) antara atmosfer dan darah serta pertukaran karbondioksida (CO2) antara darah dan atmosfer. Sistem respirasi terbagi menjadi dua, yaitu sistem respirasi eksternal dan sistem respirasi internal. Sistem respirasi eksternal merupakan proses pertukaran gas antara darah dan atmosfer, sedangkan sistem respirasi internal merupakan proses pertukaran gas darah sirkulasi dan sel jaringan. Respirasi seluler atau internal berlangsung di seluruh sistem tubuh. Menurut Kurniawan & Arifianto (2017), sistem pernafasan pada burung sangat berbeda dengan hewan Vertebrata lainnya, dengan paru – paru yang relatif lebih kecil dan dilengkapi dengan sembilan kantung udara yang memiliki sistem penting dalam sistem respirasi (namun tidak berperan dalam pertukaran gas).

Gambar 2.2 Sistem Respirasi Burung (Sumber: Sterling et al., 2015)

C.

Sistem Urogenital Sistem urogenital merupakan sistem yang terdiri atas sistem urinaria dan sistem genital.

Sistem urogenital juga sangat erat kaitannya dengan sistem ekskresi dan reproduksi, dimana sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat – zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh (CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat) sedangkan sistem reproduksi merupakan sistem genital makhluk hidup yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan yang baru (Armijn, dkk., 2020). Sistem urogenital pada Aves sangat berbeda dengan Vertebrata lain, dimana pada burung jantan tidak terdapat penis. Sebagai gantinya, burung jantan dan betina memiliki kloaka yang dikenal sebagi ruang internal dengan beragam fungsi seperti tempat keluarnya sperma maupun ovum dan tempat keluarnya limbah ekskresi dan pencernaan (Kurniawan & Arifianto, 2017).

Gambar 2.3 Sistem Urogenital Jantan dan Betina (Sumber: Bhavya, S)

III. A.

METODELOGI

Lokasi dan Waktu Asistensi praktikum dilakukan secara online melalui aplikasi Google Meet dengan link

https://meet.google.com/uih-imrv-zqy pada hari Sabtu, 22 Mei 2021 pukul 10.00 WIB. Sedangkan pengamatan struktur dari sistem pencernaan, respirasi dan urogenital dilakukan secara online melalui buku maupun jurnal pada hari Sabtu, 22 Mei 2021. B.

Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan selama praktikum berlangsung adalah media berupa

gambar organ pencernaan pada burung, media gambar organ urogenital pada burung, media berupa video sistem pencernaan pada burung, alat tulis, buku gambar/lembar kerja serta laptop. C.

Cara Kerja

Langkah – langkah yang dilakukan selama praktikum adalah: 1.

Gambar burung beserta bagian – bagian organ pencernaan dan urogenital diamati

2.

Gambar morfologi dan anatomi sistem pencernaan dan urogenital pada burung

3.

Bagian – bagian organ ditunjuk dan diberi penamaan secara detail

4.

Menjelaskan fungsi organ sistem pencernaan dan urogenital pada burung

IV. A.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Gambar Sistem Pencernaan Aves 1

2

3

6

4

7

5

8

Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Oesophagus Tembolok (Ingluvies) Proventrikulus Ventrikulus Intestinum Hati Pankreas Kloaka

Gambar Sistem Respirasi Aves 10

1

2 3

9 4 5 6 7

Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Paranasal sinus Paratympanic sinus Trachea Cervical air sac Clavicular air sac Anterior thoracic air sac Paru – paru Posterior thoracic air sac Abdominal air sac Humeral diverticulum of the clavicular air sac

8

Gambar Sistem Urogenital Jantan

10

1

2

3 4

9 8

5

7

Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Testis Ginjal (metanepros) Vas defferens Ureter Bukaan dari vas defferens Kloaka Aperture kloaka Bukaan dari ureter Rectum Kelenjar adrenalin

6

Gambar Sistem Urogenital Betina

1

2 3

16 4 15

5 6

14

7

13 8 9

12 11

10

Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

1

Ovarium kiri Ovum Ostium Magnum Isthmus Uterus (kelenjar cangkang) Vagina Bukaan dari ureter Bukaan dari oviduct Apertura kloaka kloaka Oviduct kanan yang mengalami rudimentasi Rectum Ureter Ginjal (metanepros) Kelenjar adrenalin

B.

Pembahasan Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, diketahui bahwa sistem pencernaan pada

Aves terbagi menjadi dua yaitu organ pencernaan dan kelenjar pencernaan. Struktur dari organ pencernaan adalah paruh (tanpa gigi) sehingga burung harus mampu mengolah makanan tanpa dikunyah, lidah yang berfungsi untuk mendorong makanan ke saluran pencernaan, oesophagus yang berfungsi untuk mengarahkan makanan ke tembolok, tembolok (ingluvies) yang merupakan bentuk pelebaran dari oesophagus dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara yang dapat diisi dengan cepat, proventrikulus yang memiliki dua bilik dengan dinding yang tipis dan berfungsi untuk memecah makanan karena dapat mengeluarkn asam, empedu atau ventrikulus yang tersusun atas otot – otot yang sangat kuat dan berguna untuk menggiling/menghancurkan makanan. Pada beberapa jenis burung, bagian dari empedu terdapat butiran kerkil atau pasir yang digunakan untuk membantu menghancurkan makanan hingga menjadi partikel yang sangat kecil. Usus merupakan tempat yang berfungsi untuk menyerap nutrisi dari makanan dan menyalurkan produk limbah ke saluran pencernaan selanjutnya, caecum yang berfungsi untuk membantu dalam penyerapan air, protein dan dekomposisi serat mikroba. Rectum yang merupakan bagian yang terletak pada ujung usus dan menjadi wadah dari produk limbah / sisa pencernaan, serta kloaka yang merupakan ujung dari saluran pencernaan yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa – sisa produk dari proses pencernaan. Kelenjar pencernaan pada Aves terdiri atas hepar dan pankreas. Dimana hepar burung akan menghasilkan empedu yang berfungsi dalam membantu proses pencernaan serta pankreas yang berfungsi menghasilkan enzim yang disalurkan langsung ke duodenum untuk membantu proses pencernaan secara kimiawi melalui tiga saluran (Kurniawan & Arifinto, 2017).

Perbedaan sistem pencernaan antara burung frugivora (pemakan buah) dan karnivora adalah pada sistem pencernaan burung frugivora saluran pencernaan dengan otot proventrikulus dan ventrikulus yang tipis dan berguna dalam mempercepat waktu retensi pencernaannya (Partasasmita, 2009). Sedangkan sistem pencernaan pada burung karnivora diketahui memiliki tembolok (inngluvies) yang hanya merupakan bentuk perbesaran dari oesophagus saja (tidak digunakan untuk menyimpan makanan sementara). Sistem pernafasan pad Aves tersusun atas paru – paru yang sangat kecil dan kantung udara. Meskipun memiliki paru – paru, proses pernafasan pada burung sepenuhnya tergantung dengan kinerja dari kantung udara atau saccus pneumaticus. Kantung udara berfungsi untuk membantu pernafasan pada burung terutama ketika terbang, membantu memperbesar ruang syrinx sehingga dapat memperkeras suara, menjaga thermoregulasi, serta mengatur massa jenis tubuh ketika burung terbang. Mekanisme pernapasan saat terbang pada Aves dilakukan dengan cara terjadinya kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk (mengembang dan mengempisnya tulang dada), terjadinya inspirasi dan ekspirasi dengan gerakan tulang rusuk ke depan dan ke bawah, kemudian udara yang terdapat pada kantung udara akan dikeluarkan untuk kemudian diganti dengan udara yang baru (pertukaran gas melalui parabronchi). Setiap proses pernapasan menggunakan tiga langkah dalam sekali siklus, dimana ketiga langkah tersebut adalah menghirup, disimpan dan dikeluarkan kembali. Struktur sistem urogenital pada Aves tersusun atas sistem urinaria dan sistem genital. Sistem urinaria pada Aves tersusun atas ginjal metanepros berwarna coklat tua dengan tiga lobus yang memiliki fungsi penting untuk menyerap nitrogen pada aliran darah dari tubuh, kemudian diubah menjadi urin. Sedangkan ureter merupakan tabung lurus yang sempit yang muncul di bagian perut dari lobus anterior ginjal yang berfungsi untuk menyalurkan urin. Sistem genital pada

Aves jantan terususun atas sepasang testis berbentuk oval dan berwarna putih yang menempel pada ujung anterior ginjal dimana ukuran testis kanan lebih kecil dibandingkan dengan testis kiri. Pada testis terdapat tubulus seminiferus yang menghasilkan spermatozoa, selain itu terdapat sel ledyg yang berfungsi menghasilkan hormon testosteron. Selain itu, terdapat vas defferens yang berfungsi untuk mengangkut sperma dari epididimis menuju kantung sperma. Sedangkan sistem genitalia pada Aves betina tersusun atas ovarium kiri (yang berfungsi) dengan bentuk yang tidak teratur dan terletak di sisi ventral lobus anterior ginjal kiri. Ovarium berfungsi sebagai tempat penghasil ovum dan dapat mengeluarkan hormon estrogen yang merubah aksesoris organ dan perilaku hewan. Oviduct yang berfungsi untuk mengangkut ovum dari ovarium setelah ovulasi serta sebagai tempat terjadinya vertilisasi. Pada bagian oviduct terdapat magnum yang menghasilkan albumin dan berfungsi dalam melapisi kulit telur sehingga didapati dinding telur yang tebal, isthmus yang berfungsi membentuk dua membran homogen yaitu inner shell dan outer shell, uterus yang berfungsi sebagai tempat untuk pembentukan cangkang telur yang merupakan lapisan kutikula dan juga terjadi deposisi kulit dan pigmen telur, serta vagina yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan telur sementara sebelum dikeluarkan melalui kloaka. Perbedaan sistem reproduksi antara Aves jantan dan betina adalah pada sistem reproduksi betina diketahui lebih kompleks dibandingkan dengan sistem reproduksi pada jantan dimana struktur organ genital pada jantan untuk menghasilkan sperma adalah testis sedangkan pada betina adalah ovarium. Pada jantan, saluran genital dikenal sebagai vas deferens sedangkan pada betina saluran genital dari ovarium adalah oviduct. Pada betina, terdapat bagian – bagian dari oviduct yang berfungsi dalam proses pembentukan telur setelah ovulasi sedangkan pada jantan tidak terdapat. Selain itu, pada jantan tidak ditemukan adanya penis sedangkan pada betina terdapat vagina.

V.

KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada Aves tersusun atas organ pencernaan (paruh, lidah, oesophagus, tembolok, proventrikulus, ventrikulus, intestinum, dan kolaka) dan kelenjar pencernaan (hati dan pankreas). Sedangkan sistem urogenital pada Aves tersusun atas sistem urinaria (ginjal dan ureter) serta sistem genital yang berbeda antara jantan dan betina.

DAFTAR PUSTAKA Armijn, A., Nurhayati, A.P.D & Sa’adah, N.N. 2020. Pembentukan Sistem Urogenital Mamalia. Paper Perkembangan Hewan: Mamalia Bhavya, S. Urogenital System of Pigeon (With Diagram) | Chordata | Zoology. Zoology Notes. https://www.notesonzoology.com/phylum-chordata/pigeon-phylumchordata/urinogenital-system-of-pigeon-with-diagram-chordata-zoology/7989 Diakses 29 Mei 2021 Djojodibroto, D. 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: Kedokteran EGC Kurniawan, N & Arifianto, A. 2017. ORNITOLOGI: Sejarah, Biologi dan Konservasi. Malang: UB Press Majumder, N. 2015. Physiology of Respiration. IOSR Journal of Sports and Physical Education, 2(3), pp.16-17 Partasasmita, R. 2009. Komunitas Burung Pemakan Buah di Panaruban, Subang: Ekologi Makan dan Penyebaran Biji Tumbuhan Semak. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Universitas IPB Sterling, J., Jaramillo, A & Hayes, F. 2015. Bird Guide Training Curriculum: Advanced Level. Inter-American Development Bank.

Lampiran 1. Lembar Kerja Laporan Sementara...


Similar Free PDFs