SISTEM PENERAPAN DRAINASE PDF

Title SISTEM PENERAPAN DRAINASE
Author Reski Aprilia
Pages 23
File Size 194.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 382
Total Views 789

Summary

SISTEM PENERAPAN DRAINASE DOSEN PENGAMPU Drs. Sunarno, M. Eng NIRWANA 120309179892 RESKI APRILIA 120309180092 POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALIKPAPAN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya kami d...


Description

SISTEM PENERAPAN DRAINASE

DOSEN PENGAMPU Drs. Sunarno, M. Eng

NIRWANA 120309179892 RESKI APRILIA 120309180092

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALIKPAPAN 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah Instalasi dan Utilitas Bangunan sub materi Drainase ini. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini, baik secara material maupun moril. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan terima kasih kepada : 1.

Bapak Drs. Sunarno, M. Eng sebagai dosen pengampu.

2.

Kedua orang tua kami yang mendukung secara material dan moril.

3.

Teman – teman kelas 2 Teknik Sipil 2. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi kami. Akhir kata kami berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati.

Balikpapan, Penulis

ii

Maret 2014

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL...............................................................................................

i

KATA PENGANTAR.......................................................................

ii

DAFTAR ISI......................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR.........................................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................

1

1.2 Rumusan Masakah......................................................................

2

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................

2

1.4 Manfaat Penelitian......................................................................

2

1.5 Metode Penelitian.......................................................................

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Drainase.......................................................................

4

2.2 Aspek yang Ditinjau..................................................................

4

2.3 Jenis Drainase............................................................................

5

2.4 Pola Jaringan Drainase...............................................................

7

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Drainase Lapangan Udara..........................................................

10

3.2 Drainase Lapangan Olahraga.....................................................

11

3.3 Drainase Jalan Raya...................................................................

11

3.4 Drainase Jalan Kereta Api.........................................................

12

3.5 Drainase Penyehatan Lingkungan..............................................

13

3.6 Drainase Sumur Resapan...........................................................

13

3.7 Permasalahan Drainase Terapan................................................

14

BAB IV PENUTUP

iii

4.1

Kesimpulan............................................................................

16

4.2

Penutup..................................................................................

16

DAFTAR PUSTAKA

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1

Siklus Drainase Ilmiah

5

Gambar 2.2

Drainase Buatan

6

Gambar 2.3

Saluran drainase pola siku

7

Gambar 2.4

Saluran drainase pola paralel

7

Gambar 2.5

Saluran drainase pola grid iron

8

Gambar 2.6

Saluran drainase pola alamiah

8

Gambar 2.7

Saluran drainase pola radial

8

Gambar 2.8

Saluran drainase pola jaring-jaring

9

Gambar 3.1

Siklus kehidupan nyamuk

13

Gambar 3.2

Saluran drainase sumur resapan

14

v

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Ilmu drainase perkotan bermula tumbuh dari kemampuan manusia

mengenali lembah-lembah sungai yang mampu mendukung kebutuhan hidupnya. Adapun kebutuhan pokok tersebut berupa penyediaan air bagi keperluan rumah tangga, pertanian, peternakan, perikanan, transportasi dan kebutuhan sosial budaya. Dari siklus keberadaan air di suatu lokasi dimana manusia bermukim pada masa tertentu selalu terjadi keberadaan air secara berlebih sehingga mengganggu kehidupan manusia itu sendiri. Selain dari pada itu, kegiatan manusia semakin bervariasi sehingga menghasilkan limbah kegiatan berupa air buangan yang dapat mengganggu kualitas lingkungan hidupnya. Berangkat dari kesadaran akan kenyamanan hidup sangat tergantung pada kondisi lingkungan, maka orang mulai berusaha mengatur lingkungannya dengan cara melindungi daerah pemukimannya dari kemungkinan adanya gangguan air berlebih atau air kotor. Dari permasalahan inilah masyarakat yang masih sederhana, ilmu drainase perkotaan dipelajari oleh banyak bangsa. Terpengaruh dengan perkembangan sosial budaya suatu masyarakat atau suku bangsa, ilmu drainase perkotaan akhirnya harus ikut tumbuh dan berkembang sesuai dengan perubahan tata nilai yang berlangsung di lingkungannya. Dalam pembahasan lebih lanjut akan di titik beratkan pada drainase perkotaan karena drainase yang lebih komplek terdapat pada wilayah perkotaan. Drainase perkotaan tidak terbatas pada teknik pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannya dengan aspek kehidupan yang berada di dalam kawasan perkotaan. Semua hal yang menyangkut kelebihan air yang berada di kawasan kota sudah pasti dapat menimbulkan permasalahan drainase yang cukup kompleks. Dengan semakin kompleksnya permasalahan drainase di perkotaan maka didalam perencanaan dan pembangunan

2

bangunan air untuk drainase perkotaan, keberhasilannya tergantung pada kemampuan masing-masing perencana. Dengan demikan didalam proses pekerjaan memerlukan kerjasama dengan beberapa ahli di bidang lain yang terkait.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka permasalahan dapat

dirumuskan adalah: 1. Bagaimana penerapan sistem drainase di perkotaan yang baik dan benar? 2. Bagaimana permasalahan sistem drainase terapan yang ada di Indonesia? 3. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi permasalahan sistem drainase terapan yang ada disekitar kita?

1.3

Tujuan Penelitian Dari rumusan permasalahan, maka makalah ini disusun dengan tujuan: 1. Berusaha untuk menyajikan beberapa informasi tentang sistem drainase dalam penerapannya dilingkungan. 2. Mengetahui penerapan sistem drainase yang baik dan benar sehingga memperkecil resiko banjir saat curah hujan dan intensitas hujan yang tinggi serta mengurangi terjadinya genangan dalam waktu yang lama. 3. Memperbaiki kualitas lingkungan.

1.4

Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam makalah ini adalah dapat menambah

khazanah ilmu pengetahuan dibidang teknik sipil dan menjadi salah satu bahan acuan untuk melakukan upaya pengaplikasiannya/penerapannya dalam dunia konstruksi serta tata kota yang telah mengalami penurunan terlihat dari banyaknya bencana banjir yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.

3

1.5

Metodologi Penelitian Dalam penulisan makalah ini, untuk mendapatkan data dan informasi yang

diperlukan kami menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka atau literature ini dilakukan dengan cara mendapatkan data atau informasi tertulis yang bersumber dari buku-buku, dan berbagai artikel di internet yang menurut kami dapat mendukung penelitian penyusunan makalah ini.

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Definisi Drainase Drainase (drainage) yang berasal dari kata kerja ‘to drain’ yang berarti

mengeringkan atau mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistem-sistem yang berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas maupun dibawah permukaan tanah. Kelebihan air dapat disebabkan itensitas hujan yang tinggi atau akibat durasi hujan yang lama. Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu. Sedangkan drainase perkotaan/terapan adalah ilmu khusus mengkaji kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya yang ada di kawasan kota tersebut. Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air wilayah kota yang meliputi pemukiman, industri, sekolah, lapangan olahraga, instalasi militer, pelabuhan umum atau sungai serta fasilitas umum yang lainnya yang merupakan bagaian dari sarana perkotaan. Desain drainase perkotaan memiliki keterkaitan dengan tata guna lahan, tata ruang kota, master plan drainase kota dan kondisi sosial budaya masyarakat terhadap kedisiplinan dalam hal pembuangan sampah.

2.2

Aspek yang Ditinjau

2.2.1 Aspek Hidrologi  

Siklus hidrologi



Data hujan



Karakteristik hujan

Pengolahan data hujan

5

2.2.2 Aspek Hidrolika  

Aliran air pada saluran terbuka



Sifat-sifat aliran



2.3

Aliran air pada saluran tertutup

Analisis dimensi saluran

Jenis Drainase

2.3.1 Menurut Sejarah Terbentuknya 

Drainase Alamiah Drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunanbangunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu/beton, gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini terbentuk oleh gerusan air yang bergerak karena grafitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang permanen seperti sungai.

Gambar 2.1 Siklus drainase alamiah 

Drainase Buatan Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan – bangunan khusus seperti selokan pasangan batu/beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan sebagainya.

6

Gambar 2.2 Drainase buatan

2.3.2 Menurut Letak Bangunan 

Drainase Permukaan Tanah Saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan. Analisa alirannya merupakan



analisa open chanel flow. Drainase Bawah Permukaan Tanah Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media dibawah permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasanalasan tertentu. Alasan itu antara lain Tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman dan lain-lain.

2.3.3 Menurut Fungsi 

Single Purpose Saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang lainnya seperti limbah domestik, air



limbah industri dan lain – lain. Multi Purpose Saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergantian.

2.3.4 Menurut Konstruksi 

Saluran Terbuka Saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.

7

 Saluran Tertutup Saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran kotor (air yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di kota/permukiman.

2.4

Pola Jaringan Drainase

2.4.1 Siku Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari pada sungai. Sungai sebagai saluran pembuang akhir berada di tengah kota.

Gambar 2.3 Saluran drainase pola siku

2.4.2 Paralel Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang (sekunder) yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.

Gambar 2.4 Saluran drainase pola paralel

8

2.4.3 Grid Iron Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga saluransaluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpulan

Gambar 2.5 Saluran drainase pola grid iron

2.4.4 Alamiah Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar.

Gambar 2.6 Saluran drainase pola alamiah

2.4.5 Radial Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala arah.

Gambar 2.7 Saluran drainase pola radial

9

2.4.6 Jaring-jaring Untuk mencegah terjadinya pembebanan aliran dari suatu daerah terhadap daerah lain, maka dapat dibuat beberapa interseptor drain (a) yang kemudian ditampung ke dalam saluran collector (b) dan selanjutnya dialirkan menuju saluran conveyor. a = Interceptor drain b = Collector drain c = Conveyor drain

Gambar 2.8 Saluran drainase pola jaring-jaring

10

BAB III PEMBAHASAN

3.1

Drainase Lapangan Terbang

3.1.1 Tujuan  

Mempertahankan daya dukung tanah dengan mengurangi masuknya air. Menjaga agar landasan pacu (runaway) dan bahu landasan pacu (shoulder) tidak digenangi air yang dapat membahayakan penerbangan.

3.1.2 Kriteria

 Saluran drainase harus dibawah muka tanah dan tidak memotong landasan pacu, karena apabila memerlukan perawatan tidak mengganggu kelancaran aktifitas dari lapangan udara tersebut.

 Air dari luar wilayah landasan terbang tidak boleh membebani sistem drainase lapangan terbang, jadi perlu adanya drainase tersendiri dikawasan sekitarnya.

 Tanah di bawah runway, taxiway dan apron harus mempunyai daya dukung yg cukup kuat terhadap

beban pesawat terbang yang lalu di

atasnya.

 Kemiringan runway memanjang maksimum 1% dan 1,5% melintang.  Kemiringan shoulder melintang maksimum 2,5-5%.

 Tidak diperkenankan ada selokan terbuka kecuali selokan keliling lapangan terbang yang menampung air yang akan memasuki lapangan terbang dari daerah sekelilingnya.

 Intensitas hujan 1 kali dalam 5 tahun terlampaui yang berarti dalam 5 tahun boleh terjadi banjir 1 kali.

11

3.2

Drainase Lapangan Olahraga (Stadion Olahraga)

3.2.1 Tujuan Untuk mngeringkan lapangan olahraga agar tidak terjadi genangan air apabila terjadi hujan. Karena bila terjadi genangan air maka akan mengganggu dan membahayakan pemakai lapangan. Oleh karena itu diusahakan agar air dapat cepat meresap kedalam tanah.

3.2.2 Kriteria 

Konstruksi sistem drainase diusahakan agar dapat mengeringkan dengan



cepat, tetapi tidak mengganggu pertumbuhan rumput.



suatu lobang pemasukan.



Infiltrasi sebesar mungkin.



pipa.



Daerah yang akan ditangani cukup luas tidak memungkinkan untuk dibuat

Tidak ada erosi tanah. Limpasan permukaan sekecil mungkin 1 = 0,007.

Piping dicegah dengan jalan memberi filter pada sambungan-sambungan

Pembebanan air dari luar dihilangkan dengan membuat saluran disekeliling lapangan.

3.3

Drainase Jalan Raya

3.3.1 Tujuan  

Mencegah terkumpulnya air hujan yang dapat mengganggu trasnportasi.



Mencegah berkurangnya kekuatan bahan-bahan penutup.



Menjaga kadar air tanah badan/pondasi jalan tersebut berumur panjang.



Mengurangi berubah-ubah volume tanah dasar.



mencegah timbulnya gelombang pada perkerasan fleksibel.



Mencegah kelongsoran lereng.



Mencegah kerusakan karena hasilnya pasir halus pada perkerasan rigit dan

Mencegah erosi tanah.

Menambah keindahan kota.

12

3.3.2 Kriteria

 Luas daerah yang akan dikeringkan.  Perkiraan hujan maksimum.

 Kemiringan dari daerah sekitarnya dan kemungkinan pengalirannya serta pembuangannya.

 Karakteristik tanah dasar termasuk permeabilitas dan kecenderungan mengikis tanah lain.

 Prosentasi dari air tanah.

 Ketinggian rata-rata muka air tanah.

 Dalam minimum dari permukaan yang dibutuhkan untuk melindungi pipa saluran drainase dari beban lalu lintas.

3.4

Drainase Jalan Kereta Api

3.4.1 Tujuan 

Menghindari genangan air di badan jalan yang menyebabkan terjadinya pembuangan lempung dan gaya (efek) pompa disaat kereta api lewat dan



memperlemah kestabilan serta kekuatan jalan rel.



dikonsultasikan secara seksama ke staf perencanaan jalan kereta api.



Perjalanan kereta api tidak terganggu, perencanaan drainase ini harus

Mencegah erosi pada ballast. Menjaga kuat daya dukung konstruksi.

3.4.2 Kriteria  

Sejajar dengan jalan kereta api dibuat selokan drainase di kiri dan kanan.



melintang jalan dengan jarak antara 6 meter diselang-seling kiri dan kanan.

Pada ballast atau alas jalan bagian bawahya diberi konstruksi batu kosong

Talud diatas timbunan harus dilindungi terhadap erosi dengan konstruksi drainase terbuka. Talud dibawah timbunan disambung dengan selokan



drainase yang sejajar sumbu jalan. Kemiringan selokan minimal 2%, maksimal 10%. Jika kemiringan lebih dari 10% harus dibuat konstruksi bertangga.

13

3.5

Drainase Penyehatan Lingkungan

3.5.1 Tujuan Untuk memberantas nyamuk yang menjadi sumber penyakit malaria dan demam berdarah dengan cara pemutusan siklus kehidupan nyamuk di air disamping upaya pemberantasan dengan insektisida dan larvasida. Pada daerah-daerah dengan kepadatan penduduk yang padat dan cenderung menjadi daerah kumuh, masalah kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sarana drainase yang memadai.

Gambar 3.1 Siklus kehidupan nyamuk

3.5.2 Kriteria Perencanaan

drainase

untuk

penyehatan

lingkungan

dengan

memperhitungkan siklus hidup nyamuk pada umumnya 7 – 10 hari. Untuk memutus siklus hidupnya, perlu diciptakan suatu lingkungan yang tidak menunjang berkembang biaknya nyamuk dengan:  

Menghindari genangan air di permukaan tanah dengan membuat sistem drainase yang memadai. Meninggikan permukaan tanah pada tempat-tempat yang berbentuk cekungan agar tidak terjadi genangan air.

14

3.6

Drainase Sumur Resapan

3.6.1 Tujuan  


Similar Free PDFs