[Sistem Transportasi] Critical Review Journal PDF

Title [Sistem Transportasi] Critical Review Journal
Author Dea Nurpiena
Pages 5
File Size 331.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 45
Total Views 105

Summary

Sistem Transportasi: Review Jurnal Kajian Rute Angkutan Umum di Banyumanik Semarang Judul Terkait Transportasi yang Berkelanjutan Jurnal Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota Volume & Halaman Volume 9 (1), Hal. 65-73 Tahun 2013 Penulis Ricky Rithoma, Anita R. Rahmatullah Reviewer Dea Siti Nurpie...


Description

Accelerat ing t he world's research.

[Sistem Transportasi] Critical Review Journal Dea Nurpiena

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

ANALISIS HUBUNGAN WAKT U T EMPUH DENGAN DERAJAT KEJENUHAN RUAS t hanush govindarajoo Kajian Penerapan T OD di Terminal Cangkiran, Kecamat an Mijen Kot a Semarang Annisa Muawanah ANALISIS PENGARUH AGLOMERASI, T ENAGA KERJA, JUMLAH PENDUDUK, DAN MODAL T ERHADAP PER… Irawan Irawan

Sistem Transportasi: Review Jurnal Judul Jurnal Volume & Halaman Tahun Penulis Reviewer NRP

Kajian Rute Angkutan Umum di Banyumanik Semarang Terkait Transportasi yang Berkelanjutan Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota Volume 9 (1), Hal. 65-73 2013 Ricky Rithoma, Anita R. Rahmatullah Dea Siti Nurpiena 3613100055

I. Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman terkait sistem transportasi, yang mana perkembangan kota yang tidak terkendali akan menimbulkan inefisien dalam penyediaan fasilitas umum dan infrastruktur kota, yang menyebabkan kegagalan penyediaan angkutan umum bagi masyarakat. Dan pada penelitian ini, juga tertujuan mengidentifikasikan struktur dan pola pengembangan wilayah pinggiran, serta menganalisis prasarana pendukung pelayanan angkutan terkait prasarana pendukung yang ada pada konsep Compact City. II. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Banyumanik Semarang, kota Semarang mengalami peningkatan jumlah penduduk sejak tahun 1994, serta adanya pemekaran menjadi 16 kecamatan. Jumlah penduduk pada tahun 1994 masih berjumlah 1,2 juta jiwa namun pada tahun 2006 telah mencapai 1,43 jiwa. Dari sisi penyediaan, pelayanan angkutan umum tidak merata pada permukiman di daerah pinggiran (suburban), sehingga penduduk cenderung lebih memilih kendaraan pribadi. Karena itu, jumlah penggunaan kendaraan pribadi terus mengalami peningkatan, yakni terlihat pertumbuhan kendaraan ditiap tahunnya di kota ini adalah mobil pribadi sebesar 6% dan sepeda motor sebesar 77%, sementara angkutan umum hanya sekitar 19%. Diambil sampel, kawasan Banyumanik, yang merupakan daerah pinggiran, namun sebagian besar penggunaan lahannya digunakan untuk permukiman sebesar 62,8%. Melihat kondisi kawasan ini, perlu untuk melihat keberlanjutan pembangunan sehubungan dengan keberlanjutan sistem transportasi. III. Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan yakni non-eksperimental, melainkan penelitian dengan menggunakan survei. Dianalisis deskriptif berdasarkan data dan informasi

yang

telah

dikumpulkan,

untuk

memberikan

penggambaran

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota | Institut Teknologi Sepuluh Nopember | 2015

melalui

Page 1

Sistem Transportasi: Review Jurnal penjabaran narasi. Dengan menggunakan teknik analisis identifikasi, pemetaan dari data dan

informasi

yang

didapat,

perhitungan

pelayanan

angkutan

umum,

serta

pembandingan sebagai bentuk klarifikasi. IV. Pembahasan Dalam penelitian ini, penulis sudah memberikan penjelasan secara umum terkait judul yang diambil. Yang mana salah satunya, karakteristik jaringan jalan meliputi jenis jaringan jalan, klasifikasi, kapasitas, dan kualitas jalan. Penulis menjelaskan pula bagaimana sistem jaringan rute pelayanan angkutan umum dari berbagai sumber. Penulis menjelaskan pula terkait transportasi berkelanjutan, yang mana pentingnya keseimbangan untuk menjamin adanya keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia, tanpa mengurangi peluang generasi yang akan datang untuk menikmati kondisi yang sama, namun tidak hanya itu, penulis juga menyajikan dari berbagai sumber yang ditemukan. Pada

pembahasanannya,

Kecamatan

Banyumanik

merupakan

sub

pusat

pengembangan Kota Semarang yang bersifat konsentris radial terhadap pusat kota, yang mana wilayah pinggiran Kota Semarang berkembang pesat dengan membentuk kantong-kantong permukiman yang memicu aktivitas komuter. Ditemukan pula, penggunaan lahan yang mendominasi di kawasan Banyumanik adalah permukiman dengan luas sebesar 71,1% atau 1.844.253 Ha, yang naik sebesar 25% pada tahun 2008. Dengan jumlah penduduk yang juga meningkat namun belum didukung dengan fasilitas yang memadai. Adapun tujuan-tujuan dari masyarakat ini yakni sosial, pendidikan, komersil, dan perkantoran yang berada di pusat kota, sementara pada Kecamatan Banyumanik, didominasi oleh permukiman. Di Banyumanik masih belum didukung dengan fasilitas yang memadai, sehingga membawa pengaruh terhadap permintaan perjalanan ke pusat kota. Dari hasil observasi lapangan, didapati bahwa sistem pelayanan yang ada saat ini adalah sistem door to door, yang berarti masyarakat dapat mengakses angkutan umum di mana saja seddenkat mungkin. Namun hasilnya, kemampunan rata-rata masyarakat pengguna hanya berkisar antara 100-200 meter, dengan begitu semakin luas kawasan yang belum terlayani oleh rute angkutan umum. Selain itu, ditemukan pula titik pergantian moda, baik terminal, halte, atau tempat strategis di luar fasilitas tersebut, namun sayangnya fasilitas ini sudah tidak terawat dan mulai ditinggalkan masyarakat, bahkan salah satu terminal merupakan sebuah pasar. Serta pada lapangan ditemukan adanya parkir massal yang berfungsi sebagai titik transit, namun juga dimanfaatkan sebagai tempat usaha. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota | Institut Teknologi Sepuluh Nopember | 2015

Page 2

Sistem Transportasi: Review Jurnal V. Critical Review Jika dilihat dari tujuan aktivitas masyarakatnya yakni sosial, pendidikan, komersildan perkantoran yang berada di pusat kota. Maka, jika dilihat pada bagan sistem transportasi, yakni adanya sistem kegiatan yang mana sumber dari bangkitan, maka hal ini yang akan memunculkan sistem pergerakan yakni arus pergerakan orang/barang, seperti moda yang digunakan, yang nantinya dimana adanya moda maka perlu adanya sistem jaringan seperti prasarana-sarana, fasilitas dan layanan untuk mendukung pergerakan sistem kegiatan. Namun pada kenyataannya, pada Kecamatan Banyumanik masih banyak pusat-pusat permukiman yang tidak dilayani oleh angkutan kota yang sangat dibutuhkan. Lain halnya dengan jurnal yang ditulis oleh Zilhardi Idris, terkait tingkat kepuasan pengguna angkutan umum di Jogjakarta. Pada jurnal ini yang meneliti kepuasan masyarakat pengguna fasilitas transportasi umum ini. Diketahui bahwa penyediaan pelayanan angkutan umum di Jogjakarta tampak masih buruk, yang ditunjukkan oleh nilai tingkat kesesuaian yang masih dibawah nilai interpretasi Customer Satification

Index-CSI. Adapun faktor utama rendahnya kualitas pelayanan angkutan umum ini berhubungan dengan keselamatan, keamana dan kenyamanan, karena diketahui bahwa banyak kendaraan yang sudah berusia 15 tahun, yang termasuk tidak layak pakai. Bahkan dari 168 responden, banyak yang tidak puas dengan pelayanannya penyediaan fasilitas angkutan umum. Pada tingkat harapan angkutan umum yang disediakan oleh penulis ini, menurut responden penyediaan pelayanan angkutan umum yang baik sangatlah penting dan lagi perlu adanya pemenuhan dalam berbagai hal, yakni pada ketersediaan angkutan umum, keselamatan, kenyamanan, keamanan. Namun dari semua ini, perlu tersebar meratanya rute angkutan umum agar mempermudah penggunanya. Maka dari itu, dapat dipastikan bahwa, ketersediaan pelayanan angkutan umum ini sangat penting adanya dalam menunjang kebutuhan masyarakat. Hal ini akan efisien, jika aspek-aspek terkait pun dipenuhi, serta meratanya rute angkutan umum sehingga masyarakat tidak perlu menyediakan kendaraan pribadi yang akan menambah masalah di aspek lainnya. Dengan begitu, tujuan transportasi yang berkelanjutan pun dapat dicapai, sehingga menciptakan kota yang kompak. VI. Kesimpulan Pada penelitian yang bersifat deskriptif ini, penulis menjelaskan dengan jelas, terkait angkutan umum, serta jaringan transportasinya. Adapun yang dijadikan sebagai bahan penelitian yakni, kota di pinggiran yang umumnya masih kurang dalam Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota | Institut Teknologi Sepuluh Nopember | 2015

Page 3

Sistem Transportasi: Review Jurnal penyediaan fasilitas terutama fasilitas jaringan jalan. Namun kegiatan keluar atau menuju pusat kota perlu adanya fasilitas trasportasi yang mendukung. Yang mana lokasi penelitian sangat berpotensi menjadi kota kompak walaupun masih jauh dari konsep. Namun jika dilihat dari persebaran rute angkutan umum serta prasarana pendukungnya, sebenarnya kawasan ini sudah cukup baik walaupun masih ada pusat permukiman yang belum mendapatkan pelayanan ini, sehingga kedepannya dapat lebih menyebar lagi sehingga dapat mempermudah penduduk dalam menjangkau tersedianya fasilitas transportasi. VII. Daftar Pustaka Idris, Z. (2009). KAJIAN “TINGKAT KEPUASAN” PENGGUNA ANGKUTAN UMUM DI DIY.

dinamika TEKNIK SIPIL Volume 9, Nomor 2 , 189-196. Ricky Rithoma, Anita R. Rahmatullah. (2013). Kajian Rute Angkutan Umum di Banyumanik Semarang Terkait Transportasi yang Berkelanjutan. Jurnal Pembangunan Wilayah &

Kota, Vol. 9 , 65-73.

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota | Institut Teknologi Sepuluh Nopember | 2015

Page 4...


Similar Free PDFs