SKRIPSI PEMIKIRAN POLITIK SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PDF

Title SKRIPSI PEMIKIRAN POLITIK SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Author Muhammad Teja
Pages 104
File Size 532 KB
File Type PDF
Total Downloads 48
Total Views 321

Summary

SKRIPSI PEMIKIRAN POLITIK SUSILO BAMBANG YUDHOYONO TENTANG DEMOKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara FRANSISKA KURLINAWATI 050906012 DEPARTEMEN ILMU P...


Description

SKRIPSI PEMIKIRAN POLITIK SUSILO BAMBANG YUDHOYONO TENTANG DEMOKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN

Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

FRANSISKA KURLINAWATI 050906012

DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Fransiska Kurlinawati : Pemikiran Politik Susilo Bambang Yudhoyono Tentang Demokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI Daftar Isi .................................................................................................... i BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 2. Perumusan masalah .......................................................................... 12 3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 12 4. Manfaat Penelitian............................................................................ 12 5. Kerangka Teori ................................................................................ 13 5.1 Teori Tentang Negara ............................................................... 15 5.2 Demokrasi ................................................................................ 17 5.2.1 Pengertian Demokrasi ...................................................... 18 5.2.2 Sejarah Demokrasi ........................................................... 19 5.2.3 Karakteristik Demokrasi .................................................. 21 5.2.4 Elemen-Elemen Demokrasi .............................................. 24 5.2.5 Keunggulan Demokrasi .................................................... 26 5.3 Tata Kelola pemerintahan ......................................................... 27 5.3.1 Pengertian Tata Kelola Pemerintahan ............................... 28 5.3.2 Konsep Tata Kelola Pemerintahan ................................... 29 5.3.3 Karakteristik Tata Kelola Pemerintahan ........................... 30 5.4 Hubungan Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan................ 32 6. Metodologi Penelitian ...................................................................... 32 6.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 33 6.2 Tehnik Pengumpulan Data ........................................................ 34 6.3 Tehnik Analisa Data ................................................................. 35 7. Sistematika Penulisan ....................................................................... 36

BAB II SUSILO BAMBANG YUDHOYONO 1. Masa Kanak-Kanak .......................................................................... 37 2. Masa Pelajar ..................................................................................... 39 3. Masuk Akabri................................................................................... 40 4. Aktif Dalam Militer .......................................................................... 43 Fransiska Kurlinawati : Pemikiran Politik Susilo Bambang Yudhoyono Tentang Demokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan, 2009. USU Repository © 2009

5. Masuk Dalam Kancah Politik ........................................................... 46 5.1 Dipercaya Oleh Abdurrahman Wahid ....................................... 47 5.2 Konflik Dengan Megawati ........................................................ 51 6. Membangun Partai dan Ideologi ....................................................... 55 7. Kemenangan Dalam Pilpres 2004 ..................................................... 59 8. Presiden Republik Indonesia ............................................................ 63

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISA DATA PEMIKIRAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO TENTANG DEMOKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN 1. Sekilas Tentang Demokrasi .............................................................. 69 2. Konsep Demokrasi Bagi Susilo Bambang Yudhoyono ..................... 71 2.1 Demokrasi Sebagai Sistem Ideal Bagi Indonesia .................... 72 2.2 Demokrasi Bukan Militer ....................................................... 74 2.3 Demokrasi Sebagai Dialog ..................................................... 75 2.4 Demokrasi Tidak Berdiri Sendiri ........................................... 78 2.5 Pemilihan Umum Sebagai Demokrasi .................................... 79 3. Sekilas Tentang Tata Kelola Pemerintahan ....................................... 81 4. Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih ............................................. 84 4.2 Pemberantasan Korupsi Sebagai Tata Kelola ......................... 87 4.3 Tata Kelola Pemerintahan Sebagai Penyempurna ................... 89 5. Sekilas Tentang Hubungan Demokrasi dan Tata Kelola .................... 90 6. Kaitan Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Bagi SBY ............ 92

BAB IV KESIMPULAN ............................................................................. 95 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 98

Fransiska Kurlinawati : Pemikiran Politik Susilo Bambang Yudhoyono Tentang Demokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan, 2009. USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Seorang pemimpin bangsa adalah seorang aktor negara. Pemimpin merupakan unsur penting dalam keberlangsungan sebuah negara. Legitimasi pemimpin juga dianggap penting dalam menjalankan roda pemerintahan. Dengan adanya pemimpin, ada sebuah sistem dalam pemerintahan yang dilakukan dan dijalankan melalui aturan dan nilai yang berlaku di dalamnya. Kajian mengenai pemimpin dan aktor negara mengaitkan sosok Susilo Bambang Yudhoyono sebagai seorang tokoh politik negara yang pemikiran dan juga peranannya sangat dibutuhkan demi kemajuan bangsa dan negaranya. Karena tanpa pemimpin, negara akan lumpuh dan tidak dapat melakukan perubahan. Sosok Susilo Bambang Yudhoyono, adalah sebagai presiden Republik Indonesia yang menjadi pusat perhatian baik nasional maupun internasional. Susilo menjadi pemimpin bangsa Indonesia dan aktor politik utama di negara Republik Indonesia saat ini. Figur Susilo Bambang Yudhoyono sendiri kian populer di mata berbagai lapisan masyarakat. Dari hasil sejumlah polling sebelum pemilu 2004, menunjukkan bahwa ia menjadi tokoh yang paling dipercaya sekaligus paling dijagokan pada pemilihan umum 2004. Figur flamboyan yang seolah mengakar kuat, oleh sejumlah kalangan disebut-sebut sebagai faktor yang cukup dominan dalam menentukan ketenaran Susilo Bambang Yudhoyono. Susilo juga dikenal sebagai tokoh yang mampu membangun komunikasi dan “menyapa” masyarakat luas. Selain cukup cerdas, Fransiska Kurlinawati : Pemikiran Politik Susilo Bambang Yudhoyono Tentang Demokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan, 2009. USU Repository © 2009

Susilo juga terbilang handal dalam melakukan pencitraan atas dirinya. Lantas lebih jauh sosok Susilo Bambang Yudhoyono sangat penting menjelang masuknya dalam bursa calon presiden 2004 yang lalu. Catatan sebagai perwira TNI yang menorehkan segudang prestasi, bahkan sejak saat menjalani pendidikan militer menjadi satu dari sekian banyak ukuran masyarakat menilai sosoknya, kini telah menjadi presiden ke-6 Republik Indonesia. Dengan kemenangannya pada pemilihan umum presiden 2004 yang lalu, Susilo merupakan presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu yang demokratis, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil 1. Dengan keputusannya Nomor 98/SK/KPU/2004 tanggal 4 Oktober 2004, Komisi Pemilihan Umum menetapkan Susilo Bambang Yudhoyono-Yusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dengan perolehan suara sebesar 69.266.350 suara pada putaran pertama. Dan pada putaran kedua memperoleh total 114.257.054 suara atau meraup suara sebanyak 60,62 %, jauh mengungguli pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi. Susilo yang diusung oleh partai Demokrat sebagai partai baru sekaligus partai yang dibentuknya. Susilo bersama partai Demokrat berhasil menjadi pemimpin baru bangsa sekaligus mendapat tempat di hari rakyat Indonesia. Sebagai presiden yang baru memimpin di tengah kondisi bangsa Indonesia yang mengalami transformasi demokrasi

sekaligus

krisis

sosial dan politik.

Kepemimpinannya dimulai dengan adanya rekonstruksi Aceh pasca terjadinya bencana Tsunami pada 26 Desember 2004. Pada saat itu, dirinya dituntut untuk 1

Susilo Suharto, Kekuasaan Presiden Republik Indonesia dalam periodeberlakunya UUD 1945, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006, Hal. 123

Fransiska Kurlinawati : Pemikiran Politik Susilo Bambang Yudhoyono Tentang Demokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan, 2009. USU Repository © 2009

dapat menyelesaikan penanggulangan rekonstruksi Aceh ditengah konflik separatisme Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Selanjutnya pemerintahannya dibangunkan kembali oleh upaya mencapai perjanjian perdamaian antara GAM dengan pemerintah. Melalui tangan mantan presiden Finlandia, Martti Ahtisaari upaya ini kemudian membuahkan hasil dengan ditandatanganinya kesepakatan damai di Helsinki, Finlandia pada tanggal 15 Desember 2005, setahun setelah bencana Tsunami. Setelah itu beberapa program pemerintahannya mulai dilaksanakan diantara menyangkut upaya pemberantasan korupsi dengan kembali hidupnya Komisi Pemberantasan Korupsi, setelah selama ini hanya menjadi “macan ompong” selama orde baru. Pemberantasan korupsi yang dicanangkannya menjadi obat baru bagi rakyat Indonesia yang selama ini mengalami krisis kepercayaan terhadap pemimpin bangsa. Kepemimpinannya sebagai kepala negara dan sekaligus kepala dan wakil presiden pada tahun 2004 yang lalu, Susilo Bambang Yudhoyono yang pemerintahan adalah prestasi baginya untuk mengubah negara Indonesia menuju keteraturan dan perubahan ke arah yang lebih baik. Susilo berperan sebagai pemikir dan tokoh negara yang menjalani tugasnya sesuai dengan amanat rakyat berdasarkan UUD 1945. Pemimpin yang lebih dikenal dengan sebutan “SBY” ini dan berlatar belakang militer, mengawali karier politiknya setelah ia dipercaya oleh mantan presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben), selanjutnya ia diganti menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum

Fransiska Kurlinawati : Pemikiran Politik Susilo Bambang Yudhoyono Tentang Demokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan, 2009. USU Repository © 2009

dan Keamanan (Menkopolhukam). Dan selanjutnya pada kepemimpinan Mantan presiden Megawati Soekarnoputri, ia tetap dipercaya sebagai Menkopolhukam. Setelah ia mengundurkan diri pada masa pemerintahan Megawati, ia kemudian disebut-sebut sebagai calon presiden Indonesia pada pemilu 2004. Dan hal tersebut menjadi kenyataan saat ini setelah beliau terpilih sebagai pemegang kekuasaan di Indonesia. Sebagai presiden yang baru dan berlatar belakang militer, Susilo diprediksikan sebagai pemimpin yang kuat di tengah demokratisasi di era reformasi ini 2. Walaupun secara politik praktis, Susilo baru pertama kalinya menjabat sebagai presiden, namun banyak kalangan yang memprediksikan bahwa pemerintahan yang dipimpinnya adalah pemerintahan yang baru saja “bangun dari tidurnya” dan mulai beranjak untuk melakukan aktivitas yang penuh dengan masalah. Akan tetapi, banyak pula kalangan yang berkata bahwa Susilo dan pemerintahannya mampu untuk menghadapi masalah-masalah Indonesia ke depan dengan tegas dan berani mengambil resiko 3,walau terkadang sikapnya terhadap pengambilan keputusan cenderung bimbang sehingga sulit untuk menebak kepemimpinannya. Berangkat dari hal tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pemimpin bangsa Indonesia adalah sosok yang begitu penting dalam hal pemikirannya dalam kemajuan negara. Terlahir dari latar belakang pendidikan militer membuat figurnya dikenal sebagai sosok yang tegas, santun, berwibawa dan mampu menciptakan stabilitas negara. Sebagai presiden Republik Indonesia 2

Prof.Dr.Tjipta Lesmana, MA, Dari Soekarno Sampai SBY, Intrik dan Lobi Politik Para Penguasa, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2008, Hal.334 3 D.Danny.H. Simanjuntak, Rival-Rival Politik SBY, Yogyakarta: NARASI, 2008, Hal. 12 Fransiska Kurlinawati : Pemikiran Politik Susilo Bambang Yudhoyono Tentang Demokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan, 2009. USU Repository © 2009

ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono menjalankan visi dan misi untuk kemajuan bangsa yang tercermin dari pemikiran politiknya. Dari beberapa pemikirannya, salah satunya adalah tentang perubahan yang tercermin dari konsep demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik (budaya unggul), seperti yang dinyatakan dalam salah satu isi pidatonya: “Sebuah bangsa demokrasi akan menjadi bangsa yang kuat apabila didukung oleh tata kelola pemerintahan yang baik. Adanya hubungan baik antara demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik akan membantu mengatasi tantangan dan guncangan di masa depan dan melakukan transformasi bagi Indonesia. Demokrasi adalah budaya yang efektif bagi bangsa Indonesia dan tata kelola pemerintahan yang baik adalah penyempurna dari demokratisasi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan kompeten. Demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik adalah unsur-unsur penting untuk menciptakan sebuah perubahan bagi negara dan juga organisasi internasional sehingga dunia pun akan berubah menjadi lebih baik4”.

Susilo menunjukkan bahwa kedua unsur tersebut sangat mempengaruhi sebuah negara menjadi negara yang kuat dan akan menciptakan kondisi negara dan lingkungan internasional yang lebih baik. Beberapa pemikirannya antara lain menyebutkan bahwa perdamaian adalah hal yang dibutuhkan ketika banyak gejolak terjadi dalam era reformasi. Karena upaya tersebut menentukan bagi keamanan nasional, kesatuan nasiona maupun transisi demokrasi Indonesia. Menurutnya, apabila konflik tidak dapat diselesaikan, maka harus dikelola dan dikontrol. Karena akan tiba saatnya ketika kalkulus dan dinamikanya berubah, ada kemungkinan para pelaku konflik akan berganti dan harus dimanfaatkan setiap kondisi yang ada. Selain itu dalam upaya 4

Dr.Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia Unggul, Kumpulan Pemikiran Dan Tulisan Pilihan Oleh Presiden Republik Indonesia, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu populer (Kelompok Gramedia), 2008, Hal.7-9

Fransiska Kurlinawati : Pemikiran Politik Susilo Bambang Yudhoyono Tentang Demokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan, 2009. USU Repository © 2009

menyelesaikan sebuah konflik, diperlukan kemampuan untuk mengembangkan suatu proses penyelesaian konflik yang kreatif, dimana para pemimpin, mediator dan pihak – pihak yang bersengketa diminta mampu untuk berfikir di luar kotak dan tanpa lelah mencari solusi kreatif dari setiap permasahan yang rumit. Hal tersebut diwujudkan Susilo dalam upaya penyelesaian konflik antara pemerintah dan GAM dengan ditandatanganinya perjanjian perdamaian. Indonesia yang kala itu diwakili oleh Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awaluddin dan GAM yang diwakili oleh Malik Mahmud, bertemu dan menyatakan sepakat untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Aceh. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun dianggap sebagai pemimpin bangsa yang berhasil membawa perubahan di bumi Aceh dan Indonesia. Menurutnya, kesepakatan perdamaian di Aceh juga merupakan kekuatan atau “win-win solution” yang berarti bahwa tindakan militer saja tidak akan mampu menghasilkan perdamaian jangka panjang. Jalan yang terbaik untuk menjamin tercapainya akhir konflik secara permanen adalah melalui kompromi politik dimana kedua belah pihak akan menjadi pemilik yang sama dari penyelesaian dan penerapan kompromi politik tersebut, dengan terutama sekali mempertahankan Aceh sebagai bagian dari kedaulatan Indonesia. Pemikirannya tentang pentingnya penyelesaian sengketa/konflik untuk mencapai perdamaian pernah diutarakan dalam pidato di Bangkok, Thailand pada 15 Desember 2005: “…Karena itu, penyelesaian berbagai sengketa menjadi prioritas utama bagi semua pemerintahan dalam era reformasi. Upaya tersebut sangat menentukan bagi kemanan nasional, kesatuan nasional maupun transisi demokrasi Indonesia. Kami menyadari bahwa kami harus melakukan yang Fransiska Kurlinawati : Pemikiran Politik Susilo Bambang Yudhoyono Tentang Demokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan, 2009. USU Repository © 2009

terbaik untuk mengelola sengketa-sengketa ini dalam kerangka kerja yang demokratis 5” Penyelesaian sengketa harus terlebih dahulu dicari inti permasalahannya sebelum mendapatkan cara penyelesaiakan yang spesifik terhadap sengketa. Dan yang sama pentingnya adalah bahwa selalu lebih baik untuk mencagah daripada menyelesaikan sengketa. Penyelesaian sengketa di negara Indonesia sangat penting karena Indonesia bukan negara demokrasi multipartai, namun Indonesia adalah negara demokrasi multi-etnis dan multi-religius. Kemampuan bangsa untuk mengelola keanekaragaman tiu sangat penting untuk kelanjutan hidup sebagai sebuah bangsa. Peran serta masyarakat dalam pembangunan Indonesia sangat penting menurut Susilo. Dalam pemikirannya, bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menggalang persatuan dan kesatuan demi kemajuan bangsa. Masyarakat sebagai unit terkecil negara adalah unsur terbesar dalam rangka pembangunan nasional dan selanjutnya menjadi elemen yang dapat menguasai lingkungan internasional. Pemikirannya tentang reformasi adalah dimana reformasi merupakan perubahan dan kesinambungan (change and continuity). Dan dalam menjalani reformasi, diperlukan upaya untuk mengawal dan menciptakan kondisi negara yang kondusif, seperti yang ia katakan dalam pidatonya di Jakarta pada 01 Juni 2006: “Padahal sesungguhnya reformasi itu sendiri memiliki banyak karakteristik berupa perubahan dan kesinambungan. Hal-hal yang masih baik, tepat dan relevan justru menjadi nilai, jati diri dan konsensus5

Susilo Bambang Yudhoyono, “Pidato di Bangkok Thailand, 15 Desember 2005”

Fransiska Kurlinawati : Pemikiran Politik Susilo Bambang Yudhoyono Tentang Demokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan, 2009. USU Repository © 2009

konsensus dasar harus terus kita lanjutkan. Sementara sesuatu yang tidak sesuai lagi, yang tidak tepat lagi di zamannya, mesti bersama-sama kita lakukan perubahan dan pembaruan” Tidak hanya seputar reformasi, pemikirannya akan keadilan dan kesejahteraan dituangkannya dalam pemikirannya sebagai berikut: “Demokrasi tidak akan hidup subur tanpa kesejahteraan dan keadilan sosial. Jangan kita mengabsolutkan dan mendewakan demokrasi karena demokrasi itu sendiri harus bergandengan, tidak boleh sendiri dan mesti hidup bersama-sama dengan peningkatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan keadilan sosial” Dari keseluruhan pemikirannya, jika diperhatikan secara cermat, Susilo Bambang Yudhoyono selalu mengaitkan pemikirannya dengan demokrasi. Hal ini tidaklah mengherankan apabila ia disebut sebagai presiden dengan kepemimpinan yang demokratis. Hampir disetiap pemikirannya, baik melalui pidato, tulisan maupun wawancara, Susilo selalu tidak pernah lupa untuk mengaitkan demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan yang baik untuk Indonesia. Proses reformasi selama kurun waktu 10 tahun, membuat ia yakin bahwa Indonesia akan mengalami perubahan yang lebih baik dengan demokratisasi yang sedang berjalan. Dan yang dibutuhkan dalam demokrasi adalah kombinasi yang sehat akan tata kelola pemerintahan yang benar, kebebasan, toleransi dan penerapan hukum 6. Dengan segala euforia tentang pemilu yang bebas dan berhasil dilaksanakan sebagai wujud demokrasi yang sesungguhnya, rakyat Indonesia dengan cepat belajar bahwa demokrasi itu tidaklah selalu menjadi obat bagi semua masalah

6

bangsa.

Demokrasi

itu

sendiri

tidak

menyelesaikan

masalah

Susilo Bambang Yudhoyono,” Pidato di New York, Amerika Serikat, 14 September 2005”

Fransiska Kurlinawati : Pemikiran Politik Susilo Bambang Yudhoyono Tentang Demokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan, 2009. USU Repository © 2009

pemberontakan separatis, konflik suku, krisis keuangan, kemiskinan, keresahan sosial atau ancaman teroris. Hal yang kemudian segera menjadi jelas adalah bahwa demokra...


Similar Free PDFs