SOSHUM DOCX

Title SOSHUM
Author S. Putri
Pages 38
File Size 474.5 KB
File Type DOCX
Total Downloads 227
Total Views 888

Summary

1. REVOLUSI PERANCIS manusia sama dan merdeka. Melalui Latar belakang terjadinya revolusi perancis perjanjian bersama itu, dibentuk suatu disebabkan oleh tiga faktor yaitu : badan yang diserahi kekuasaan untuk  Faktor ketidakadilan politik mengatur dan menyelenggarakan Segala sesuatunya ditentukan ...


Description

1. REVOLUSI PERANCIS Latar belakang terjadinya revolusi perancis disebabkan oleh tga faktor yaitu : Faktor ketiakaidilan polditk Segala sesuatunya ditentukan oleh bangsawan sedangkan raja hanya mengesahkan saja. Administrasi negara menjadi kacau dan berakibat munculnya tndakan korupsi. etdakadilan politk lainnya adalah tdak diperkenankannya masyarakat kecil untuk ikut berpartsipasi dalam kegiatan pemerintahan. Kekuasaan raja Loudis XIV yang absolut Raja dianggap selalu benar. Semboyan Louis XIV adalah l'etat c'est moi (negara adalah saya). Untuk mempertahankan keabsolutannya itu, ia mendirikan penjara Bastlle. Penjara ini diperuntukkan bagi siapa saja yang berani menentang keinginan raja. Penahanan juga dilakukan terhadap orang-orang yang tdak disenangi raja. Mereka ditahan dengan surat penahanan tanpa sebab (lettre du cas). Absolutsme Louis XIV tdak terkendali karena kekuasaan raja tdak dibatasi undang-undang. Krdisdis ekonomdi ehidupan raja dan para bangsawan istana serta permaisuri penuh dengan kemewahan dan kemegahan. Selain itu, warisan hutang dari raja sebelumnya, sehingga hutang negara makin menumpuk. Munculnya paham baru. John Locke ( 1685–1753) - Two Treates of Government - kedaulatan rakyat. Montesqudieu (1689–1755) - L'es prit des Lois (Jiwa Undang-Undang). Dalam buku itu terdapat teorinya tentang trias politka yakni tentang pemisahan kekuasaan antara legislatf (pembuat undang-undang), eksekutf (pelaksana undang-undang, dan Judikatf (pengatur pengadilan segenap pelanggaran terhadap undang-undang yang berlaku). Hal ini semua dimaksudkan agar tdak terjadi sewenang-wenang. J.J. Rousseau ( 1712–1778) - Du Contract Social (Perjanjian Masyarakat). Rousseau mengatakan bahwa menurut kodratnya manusia sama dan merdeka. Melalui perjanjian bersama itu, dibentuk suatu badan yang diserahi kekuasaan untuk mengatur dan menyelenggarakan ketertban masyarakat yaitu pemerintah. Dengan demikian, kedaulatan sebenarnya bukan pada badan (pemerintah), melainkan pada rakyat. Pemerdintahan Monarkdi Konsttusdional (1789-1793) Langkah awalnya, membentuk (i) Pasukan Keamanan Nasdional yang dipimpin oleh Jendral Lafayete. Selanjutnya dibentuk (ii) Majeldis Konsttuante untuk menghapus hak-hak istmewa raja, bangsawan, dan pimpinan gereja. Semboyan rakyat segera dikumandangkan oleh J.J. Rousseau yaitu ldiberte (kebebasan), egaldite (kesamaan hak) dan fraterndite (persaudaraan). (dididi) Dewan Perancang Uniang-Uniang terdiri atas Partai Feullant (pro kerajaan) dan Partai Jacobin (pro republik). Mereka beranggotakan kaum Gerondin dan Montagne di bawah pimpinan Maxmilien de'Robespierre, Marat, dan Danton. Pada masa ini juga raja Louis XVI dijatuhi hukuman pancung (guillotne) pada 22 Januari 1793 pada saat itu bentuk pemerintahan Prancis adalah republik. Pemerdintahan Teror atau Konvensdi Nasdional (1793-1794) Pada masa ini pemegang kekuasaan pemerintahan bersikap keras, tegas, dan radikal demi penyelamatan negara. Pemerintahan teror dipimpin oleh Robespierre dari kelompok Montagne. Di bawah pemerintahannya setap orang yang kontra terhadap revolusi akan dianggap sebagai musuh Prancis. Akibatnya dalam waktu satu tahun terdapat 2.500 orang Prancis dieksekusi, termasuk permaisuri Louis XVI, Marie Antoinete. Hal ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak. Akhirnya terjadi perebutan kekuasaan oleh kaum Girondin. Robespierre ditangkap dan dieksekusi dengan cara dipancung bersama dengan 20 orang pengikutnya....


Similar Free PDFs