Struktur Sedimen (sedimentary structure) PDF

Title Struktur Sedimen (sedimentary structure)
Author augusto putra
Course SEDIMENTOLOGI
Institution Universitas Gadjah Mada
Pages 9
File Size 634.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 449
Total Views 982

Summary

AUGUSTO NONGA PUTRA STRUKTUR SEDIMEN Struktur sedimen dapat diartikan sebagai suatu kenampakan yang dapat ditemukan dalam batuan sedimen, atau endapan sedimen, yang dapat digunakan sebagai identifikasi fisik, kimia, maupun biologi, yang terjadi pada batuan sedimen atau endapan sedimen tersebut. Stru...


Description

AUGUSTO NONGA PUTRA 16/400030/TK/45044 STRUKTUR SEDIMEN Struktur sedimen dapat diartikan sebagai suatu kenampakan yang dapat ditemukan dalam batuan sedimen, atau endapan sedimen, yang dapat digunakan sebagai identifikasi proses-proses fisik, kimia, maupun biologi, yang terjadi pada batuan sedimen atau endapan sedimen tersebut. Struktur sedimen tersebut dapat ditemukan diatas, dibawah maupun didalam suatu bidang perlapisan. Berdasarkan waktu terjadinya proses fisik, kimia, maupun biologi tersebut terhadap waktu pengendapan, dan sedimentasi, maka struktur sedimen dapat diklasifikasikan menjadi: 



Struktur Primer Struktur primer ini terbentuk segera saat sudah terjadi proses deposisi, pada umumnya jenis ini terjadi akibat proses fisik. Struktur Sekunder Struktur sekunder terbentuk setelah proses sedimentasi, dan terjadi akibat proses kimiawi.

Dalam hal akan dibahas Struktur Primer non-organik saja yang terdiri dari :



Pre-depositional sedimentary structures Pre-depositional sedimentary structures, umumnya terbentuk dari proses fisik seperti erosi oleh aliran fluida, oleh karena itu struktur ini sering juga disebut struktur erosi, beberapa contoh dari Pre-depositional sedimentary structures Yaitu :  channel and scour, Struktur ini berupa bentuk cetakan, hasil gerusan fluida, memotong bidang perlapisan dan laminasi, Scours terjadi sebagai suatu cetakan terisolasi, atau pada pola yang menutup perlapisan, ukuran channel dapat mencapai beberapa kilometer, sedangkan ukura scours lebih kecil. Pada struktur in seringkali diisi oleh sedimen dengan ukuran butir yang lebih kasar. Berikut gambar yang menunjukkan suatu pengisian channel oleh pasir yang kemudian menjadi batu pasir pada lapisan shale.

Sumber: https://courses.nus.edu.sg/course/Geosnk/internet/VFT/KGanggarak.html

 Sole Cast Struktur sole cast terdiri atas groove cast dan flute cast. Hasil dari erosi ini terisi oleh endapan berukuran lebih kasar, dan tersingkap ke permukaan Groove cast memiliki kenampakan berupa sebuah garis tipis dan panjang, atau parit, struktur in terbentuk oleh penggerusan suatu benda yang terbawa oleh arus, berbentuk memanjang yang memotong suatu lapisan batu lumpur, yang terisi oleh batupasir. Groove cast dibagi menjadi Slide Marks dan Drag Marks, Slide marks disebabkan oleh material yang halus yang melewati suatu lapisan batu lumpur, contohnya alga. drag marks adalah gerusan material keras seperti batu atau material keras lain. Berikut gambar dari groove cast

Sumber : https://www.slideshare.net/angelabentley/sedimentary-structures-smallas

Flute Cast terbentuk oleh gerusan arus eddy pada sebuah perlapisan batuan mud yang kemudian terisi oleh endapan lebih kasar. Struktur ini memiliki kenampakan khas berupa bentuk seperti jilatan api.

Sumber : https://www.slideshare.net/angelabentley/sedimentary-structures-smallas



Syn-depostitonal sedimentary structures Syn-depostitonal sedimentary structures terjadi karena proses pengendapan sedimen, oleh karena itu struktur ini disebut juga struktur pengendapan, berikut ini contoh dari Syn-depostitonal sedimentary structures  Bedding and lamination (Perlapisan dan Laminasi) penyebab dari terbentuknya perlapisan dan laminasi adalah adanya perbedaan litologi, ukuran butir, dan terkadang bentuk butir, kemas, dan orientasi butir, perlapisan dan laminasi dibedakan atas ukurannya, perlapisan berukuran lebih dari 1 cm sedangkan laminasi lebih kecil. Perlapisan dan Laminasi njuga didefinisikan sebagai stratifikasi berdasarkan ukurannya, perlapisan diklasifikasikan menjadi Lapisan sangat tebal (>100 cm), lapisan tebal (30-100cm), lapisan sedang (10-30 cm), lapisan tipis (3-10 cm), lapisan sangat tipis (1-3 cm), sementara lampinasi berdasarkan tebalnya dibagi menjadi laminasi tebal (0.3-1 cm), dan laminasi tipis (...


Similar Free PDFs