Studi Kelayakan Bisnis Pertemuan 2 (KONSEP SIKLUS PROYEK/ BISNIS) PDF

Title Studi Kelayakan Bisnis Pertemuan 2 (KONSEP SIKLUS PROYEK/ BISNIS)
Author Peringatan Harefa
Pages 5
File Size 551.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 19
Total Views 476

Summary

KONSEP SIKLUS PROYEK/ BISNIS Pertemuan 2 Selain aspek, hal yang harus dipertimbangkan dalam evaluasi proyek adalah Siklus Proyek (Project Cycle). Siklus proyek ini merupakan tahap-tahap atau urut-urutan yang dilalui di dalam kegiatan suatu proyek yang meliputi berikut ini. 1. Identifikasi, tahap ini...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Studi Kelayakan Bisnis Pertemuan 2 (KONSEP SIKLUS PROYEK/ BISNIS) Peringatan Harefa

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Energi Surya unt uk Komunit as: Meningkat kan Produkt ivit as Masyarakat Pedesaan Melalui En… Ahmad R Wardhana

RENST RA kement rian pert anian 2015 2019 Teazzo Mara RENST RA 2015muhammad arif hidayat ullah

KONSEP SIKLUS PROYEK/ BISNIS

Pertemuan 2

Selain aspek, hal yang harus dipertimbangkan dalam evaluasi proyek adalah Siklus Proyek (Project Cycle). Siklus proyek ini merupakan tahap-tahap atau urut-urutan yang dilalui di dalam kegiatan suatu proyek yang meliputi berikut ini. 1.

Identifikasi, tahap ini dilakukan dengan maksud untuk mendapat gambaran mengenai kemampuan proyek-proyek yang potensial. Pada tahap ini, gambaran proyek yang potensial bisa datang dari berbagai sumber seperti ahli atau staf teknis atau pimpinan setempat. Umumnya di negara-negara berkembang mempunyai rencana pengembangan ekonomi sebagai formalitas yang mengidentifikasi sektor-sektor yang harus diberi prioritas dan daerah-daerah dimana dibutuhkan suatu investasi.

2.

Persiapan dan Analisis, yaitu mengadakan persiapan terhadap pelaksanaan suatu proyek yang akan dilaksanakan. Hal ini biasanya menyangkut pembuatan feasibility study (studi kelayakan/FS) dari daerah/lingkungan setempat meliputi kajian berbagai aspek. Feasibility study harus menegaskan tujuan-tujuan proyek secara jelas, akan membantu perencana proyek meniadakan alternatif-alternatif yang tidak baik, dan juga akan memberikan kesempatan untuk menyusun proyek agar bisa cocok dengan lingkungan fisik dan sosialnya, dan memastikan bahwa proyek akan memberikan hasil yang optimal.

3.

Penilaian (Appraisal), merupakan tahap penilaian dari persiapan-persiapan yang telah dilakukan. Di dalam tahap ini, suatu team dapat memberikan pandangannya, apakah suatu feasibility study disetujui atau harus diperbaiki. Untuk itu, biasanya sekaligus ditetapkan badan atau lembaga-lembaga yang akan membiayai proyek tersebut.

4.

Pelaksanaan, merupakan tahap yang terpenting dalam siklus proyek yang direncanakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam tahap ini adalah bahwa proyek yang akan dilaksanakan harus diusahakan untuk dapat mencapai manfaat yang telah ditetapkan, misalnya untuk kesejahteraan masyarakat. Hal yang harus diperhatikan agar proyek bisa dilaksanakan dan menghasilkan manfaat adalah, pertama, proyek bersifat realistis. Kedua, proyek harus fleksibel/luwes, mengingat keadaan akan selalu berubah. Perubahan ini dapat bersifat teknis, perubahan harga dan perubahan lingkungan ekonomi dan politik yang akan merubah cara pelaksanaan suatu proyek. Para analis proyek pada umumnya membagi tahap pelaksanaan ke dalam tiga (3) periode yang berbeda, yaitu1) periode penanaman modal, ketika modal utama ditanamkan; 2) periode pembangunan; 3)periode kehidupan.

Evaluasi; merupakan tahap penilaian. Evaluasi atau penilaian yang telah dilakukan

5.

diharapkan juga dapat digunakan sebagai bahan masukan (input) bagi rencana proyek yang akan datang. Evaluasi biasanya dilakukan oleh team antar disiplin ilmu. Mengadakan evaluasi tidak mesti pada akhir proyek, tetapi dapat dilakukan pada saat proyek sedang berjalan. Dari suatu evaluasi diharapkan dapat diperoleh rekomendasi yang telah dipertimbangkan secara cermat tentang bagaimana dapat meningkatkan ketepatan dari setiap aspek dalam satu proyek. Dengan demikian, rencana-rencana untuk pelaksanaan proyek dapat diperbaiki bila proyek sedang berjalan dan juga proyek-proyek yang akan datang akan dapat direncanakan lebih baik lagi jika proyek yang dievaluasi sudah selesai. Secara keseluruhan siklus proyek dapat digambarkan sebagai berikut.

Identifikasi Evaluasi Persiapan dan Analisis Pelaksanaan Penilaian/ Appraisal Sumber Gittinger (1986)

Gambar Siklus Proyek

Contoh: Siklus proyek peternakan ayam petelur PT… Tahapan siklus proyek: 1. 2. 3. 4. 5.

Identifikasi Persiapan dan Analisis Penilaian/Penaksiran Pelaksanaan Evaluasi

1. IDENTIFIKASI Identifikasi berdasarkan tempat atau lokasi yang digunakan untuk dilaksanakannya proyek peternakan ayam petelur dikatakan sedikit jauh dari pemukiman hal ini bertujuan untuk memberikan manfaat pertambahan hasil produksi dari proyek ini. Sedangkan untuk identifikasi

pada sektor lain dalam hal ini adalah inventory proyek sebagai misalnya mesin yang akan digunakan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi agar proyek ini dapat berjalan beberapa diimpor dari luar negeri dimana dianggap lebih baik dan umur teknis mesin lebih panjang dari mesin buatan lokal. Untuk lahan yang digunakan diperoleh secara bertahap dengan mempertimbangkan lokasi perluasan.

2. PERSIAPAN DAN ANALISIS Setelah dilakukan identifikasi maka hal yang dilakukan selanjutnya dalam menganalisi siklus proyek peternakan ayam petelur adalah melakukan persiapan dan analisis yang terinci dari pada rencana proyek. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dari berjalannya proyek maka diperlukan pertimbangan yang cukup matang terhadap setiap masing-masing aspek. Sebagai contoh pertimbangan dalam persiapan alat-alat atau mesin yang dirasa cukup berkualitas namun tidak membuat pengeluaran modal yang cukup besar. Persiapan lain yang dirasa cukup esensial adalah penyediaan hewan ternak yang berkualitas dan berbagai macam hal yang diperlukan dalam proses perawatan hewan ternak dalam hal ini antara lain pakan yang bernutrisi, vaksin, dan berbagai macam vitamin. Hal lain yang perlu disiapkan untuk berjalannya proyek adalah penyediaan sumber listrik dan suplai air yang dapat dikatakan tidak sedikit dan perlu penanganan lebih. Langkah yang biasa digunakan dalam proses persiapan dan analisis suatu proyek adalah dengan melakukan studi kelayakan, dimana hal tersebut akan memberikan informasi-informasi yang dirasa cukup untuk menentukan dimulainya perencanaan suatu proyek yang lebih lanjut.

3. PENILAIAN/PENAKSIRAN Tujuan diadakannya penilaian terhadap suatu proyek yang sudah dipersiapkan sebelumnya adalah untuk memeriksa kembali setiap aspek dari rencana proyek. Untuk proyek yang tidak lolos dalam penilaian maka proyek tersebut akan diidentifikasi dan akan dilakukan persiapan dan analisis ulang agar proyek tersebut dapat dilaksanakan. Penilaian suatu proyek dapat dilakukan oleh individu atau oleh lembaga penyedia modal. Untuk proyek peternakan ayam petelur PT. dilakukan penilaian secara individu karena modal yang digunakan untuk berjalannya proyek ini berasal dari modal mandiri.

4. PELAKSANAAN Pelaksanaan merupakan bagian yang terpenting dalam siklus suatu proyek baik itu proyek berskala besar maupun proyek berskala kecil. Terdapat beberapa aspek pelaksanaan yang memiliki keterkaitan terhadap perencanaan dan analisis. Pertama: Rencana suatu proyek yang baik dan masuk akal atau realistis adalah memberikan kemungkinan yang besar terhadap proyek tersebut untuk dilaksanakan dan keuntungan yang ditargetkan oleh proyek tersebut dapat terwujud. Kedua: Pelaksanaan proyek harus luwes dalam hal ini mengingat keadaan tidaklah selalu sama atau dengan kata lain keadaan akan selalu berubah.

Untuk pelaksanaan pada proyek ini dilakukan dengan cara bertahap mengingat ketersediaan lahan, peralatan dan pengalaman yang dapat dikatakan belum mencukupi dalam bidang peternakan ayam petelur.

5. EVALUASI Evaluasi dapat dilakukan pada suatu proyek yang sudah selesai atau pada suatu proyek yang sedang berjalan. Selain itu evaluasi dapat dilakukan oleh berbagai macam pihak antara lain pihak pengelola proyek, pihak luar, dan lembaga sponsor atau pihak penyedia modal. Untuk evaluasi pada proyek ini dilakukan oleh pihak pengelola proyek hal ini dikarenakan pihak pengelola proyek memegang kewenangan penuh terhadap pelaksanaan proyek tersebut, selain itu pengelola proyek juga merupakan pihak penyedia modal. Evaluasi yang dilakukan pada saat pertama kali proyek berjalan adalah evaluasi mengenai cara pemasaran dimana pada pihak pengelola tidak memiliki informasi mengenai pasar, baik itu harga hasil produksi atau kuantitas yang dibutuhkan dalam pasar....


Similar Free PDFs