Title | Teknik dasar mikrobiologi |
---|---|
Author | Patricia Dian |
Pages | 22 |
File Size | 821 KB |
File Type | DOC |
Total Downloads | 702 |
Total Views | 831 |
ACARA II DASAR – DASAR TEKNIK MIKROBIOLOGI A. TUJUAN 1. Mempelajari cara pembuatan media dan syarat-syarat yang dibutuhkan oleh suatu media untuk pertumbuhan mikroba. 2. Mempelajari macam-macam teknik sterilisasi. 3. Mempelajari cara-cara pemindahan mikroba secara aseptik. 4. Mempelajari teknik-tekn...
ACARA II DASAR – DASAR TEKNIK MIKROBIOLOGI A. TUJUAN 1. Mempelajari cara pembuatan media dan syarat-syarat yang dibutuhkan oleh suatu media untuk pertumbuhan mikroba. 2. Mempelajari macam-macam teknik sterilisasi. 3. Mempelajari cara-cara pemindahan mikroba secara aseptik. 4. Mempelajari teknik-teknik isolasi dan penanaman mikroba. 5. Mempelajari teknik pembuatan pulasan bakteri untuk pengecatan/pewarnaan bakteri. 6. Mengenal bermacam-macam mikroba di alam. B. TINJAUAN PUSTAKA Studi dari mikrobiologi bergantung pada kemammpuan mikroorganisme untuk tumbuh dan bertahan hidup di laboratorium, dan ini dapat terjadi jika mikroorganisme tersebut hidup di media yang tepat. Sebuah media kultur adalah media yang berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk pertumbuhan, perpindahan, dan perkembangbiakan mikroorganisme. Agar efektif, sebuah media harus mengandung segala nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk tumbuh (Willey, Sherwood, dan Woolverton, 2008). Kebanyakan dari bakteri heterotrof dan jamur, seperti pada oercobaan dalam laboratorium sehari-hari, tumbuh pada media kompleks yang tersusun dari nutrisi termasuk ekstrak khamir, daging, atau tumbuhan atau sumber lain. Dalam media kompleks, energi, nitrogen, dan sulfur dibutuhkan mikroorganisme untuk tumbuh. Jika media kompleks berbentuk cairan maka disebut media Nutrient Broth. Sedangkan ketika ditambah agar, maka disebut media Nutrient Agar (Tortora, Funke, dan Case, 2010). Agar merupakan ekstrak polisakarida yang berasal dari alga, digunakan untuk mengeraskan kultur media cair. Agar akan tetap dalam bentuk cair sebelum didinginkan pada suhu di bawah 45 C. Agar bersifat tembus cahaya, memungkinkan koloni menempel pada media solid, dan memudahkan kita untuk melakukan pengamatan (Tortora, Funke, dan Case, 2010)....