Teori Naratif, Flowchart dan Pseudocode PDF

Title Teori Naratif, Flowchart dan Pseudocode
Author Mey Wansyah Ahmad
Pages 20
File Size 1.5 MB
File Type PDF
Total Downloads 10
Total Views 58

Summary

MAKALAH “ALGORITMA GAJI DAN PAJAK” Ropianto Wansyah 1810128262099 MAHASISWA PROGRAM TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNIK IBNU SINA BATAM TEORI NARATIF Teori naratif dikembangkan oleh Walter Fisher. Walter Fisher yang lebih suka menyebut teori ini sebagai paradigma naratif. Teori naratif mengemuk...


Description

MAKALAH “ALGORITMA GAJI DAN PAJAK”

Ropianto Wansyah 1810128262099

MAHASISWA PROGRAM TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNIK IBNU SINA BATAM

TEORI NARATIF

Teori naratif dikembangkan oleh Walter Fisher. Walter Fisher yang lebih suka menyebut teori ini sebagai paradigma naratif. Teori naratif mengemukakan keyakinan bahwa manusia adalah seseorang pencerita dan bahwa pertimbangan akal ini, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku kita. Akar pemikiran Fisher berupaya menggambarkan dan menjelaskan komunikasi sebagai storytelling. Dalam pandangannya, Storytellingbukanlah aktivitas sesaat, melainkan proses yang terus-menerus di mana kita merasakan dunia dan berkomunikasi satu sama lainnya. Pertimbangan utama dari teori naratif adalah Manusia lebih mudah terbujuk oleh sebuah cerita yang bagus dari pada argumentasi yang baik. Hal ini mengkonsepkan bahwa manusia adalah pencerita dan manusia mengalami kehidupan dalam suatu bentuk narasi. Fisher mendefinisikan narasi sebagai tindakan simbolik (kata-kata) atau tindakan yang memiliki rangkaian serta makna bagi siapapun yang hidup, mencipta atau memberi interpretasi. Ini merupakan cara pandang yang sangat luas dalam melihat narasi. Oleh karena itu, hampir sulit untuk tidak mengidentifikasi komunikasi sebagai narasi. Logika narasi lebih dipilih dibandingkan logika tradisional yang digunakan dalam argumentasi. Logika narasi (logika dari pemikiran yang luas), menyatakan bahwa orang menilai kredibilitas pembicara melalui apakah ceritanya runtut (mempunyai koherensi) dan terdengar benar (mempunyai ketepatan). Paradigma atau naratif memungkinkan sebuah penilaian demokratis terhadap pembicara karena tidak ada seorang pun yang harus dilatih secara khusus agar mampu menarik kesimpulan berdasarkan konsep koherensi dan kebenaran.

TEORI FLOWCHART

Sekilas Pandang Mengenai Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Dalam pembuatan flowchart ada aturan-aturan tertentu yang digunakan secara umum. Adapun aturan-aturan tersebut adalah : 1.

Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2.

Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3.

Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4.

Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG LUAS PERSEGI PANJANG

5.

Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

7.

Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

Saat ini ada 5 jenis flowchart. Jenis-jenis flowchart tersebut adalah : 1. Flowchart Sistem (System Flowchart) 2. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart) 3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart) 4. Flowchart Program (Program Flowchart) 5. Flowchart Proses (Process Flowchart) 1. FLOWCHART SISTEM Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator). Contoh sederhana untuk flowchart sistem dapat dilihat pada gambar berikut ini :

2. FLOWCHART PAPERWORK / FLOWCHART DOKUMEN Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan. Gambar berikut menggambarkan suatu contoh flowchart ini mengenai alur pembuatan kartu anggota untuk suatu perpustakaan

. 3. FLOWCHART SKEMATIK Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, formform atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang

untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

4. FLOWCHART PROGRAM Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi. Suatu contoh flowchart program dapat dilihat pada gambar berikut ini :

5. FLOWCHART PROSES Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus

Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form.

Gambar 5. Contoh Flowchart Proses

2.2. Simbol Flowchart Simbol-simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. Adapun simbol-simbol tersebut adalah :

Gambar 6. Simbol – symbol pada Flowchart

TEORI PSEUDOCODE

A. Pengertian Pseudocode atau dalam bahasa Indonesia disebut kode palsu adalah deskripsi dari algoritma pemrograman computer yang menggunakan konvensi struktural dari suatu bahasa pemrograman, dan ditujukan agar dapat dibaca oleh manusia dan bukanya oleh mesin. Pseudocode biasanya tidak menggunakan elemen cukup detail yang tidak perlu untuk kebutuhan pemahaman manusia dari suatu algoritma, seperti deklarasi variabel, kode ataupun subrutin untuk sistem yang bersifat spesifik. B. Tujuan Tujuan pseudocode adalah agar manusia dapat dengan mudah dalam pemahaman dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang umumnya digunakan, lebih lagi aspeknya yang relatif ringkas dan tidak bergantung pada suatu sistem tertentu yang merupakan prinsip utama dalam suatu algoritma. Pseudocode pada umumnya digunakan di dalam buku-buku ataupun publikasi karya ilmiah yang mendokumentasikan dari suatu algortima, dan juga dalam perencanaan pengembangan program komputer, untuk membuat sketsa atas struktur sebuah program sebelum program yang sesungguhnya ditulis. Tidak ada satu pun standar yang berlaku untuk pseudocode, sebuah program yang masih berupa pseudocode belum dapat dijalankan. Pseudocode juga mirip dengan kerangka program (skeleton programs) termasuk dummycode, yang bisa dikompilasi tanpa kesalahan. Diagram alur dapat juga dimasukkan sebagai alternatif berbasis grafis sebuah pseudocode. C. Penggunaan Penggunaan pseudocode pada umumnya juga banyak kita temukan di dalam buku-buku teks dan publikasi ilmiah yang membahas tentang ilmu komputer serta komputasi numerik yang sering menggunakan pseudocode dalam mendeskripsikan suatu algoritma dengan tujuan agar programer dapat memahaminya meskipun mereka belum bisa memahami bahasa pemrograman yang digunakan. Di dalam buku-buku teks biasanya disertakan juga pengantar yang membahas tentang notasi dan konvensi yang digunakan, termasuk yang digunakan pada pseudocode. Untuk tingkat kejelasan secara lebih detail dari penggunaan suatu bahasa pemrograman kadang-kadang digunakan juga sebagai pendekatan. Contoh, buku teks Donald Knuth "The Art of Computer Programming" yang menggunakan bahasa assembly untuk mikroprosesor yang sebenarnya tidak ada. Kadang juga penggunaan pseudocode bisa kita temukan dalam perencanaan pengembangan suatu program komputer. Seorang programer yang akan mengimplementasikan suatu algoritma yang sifatnya spesifik, utamanya algoritma yang masih belum dikenalinya, umumnya menggunakan pseudocode sebagai penjelasan, kemudian ia akan dengan mudah "menerjemahkan" penjelasan tersebut ke dalam bahasa pemrograman dan mengubahsuai agar dapat berinteraksi secara benar dan menyeluruh dalam program. Programer juga dapat memulai sebuah proyek dengan membuat

sketsa kode dengan menggunakan pseudocode di atas kertas sebelum menulisnya dalam bahasa pemrograman yang sesungguhnya, seperti yang dilakukan dalam pendekatan "top-down".

HASIL Naratif permasalahan : di baca nama karyawan dan gajih pokok bulanannya, buatlah algoritma untuk menghitung dan menampilkan gaji bersil karyawan, ketentuan: -Gaji bersih = gaji pokok + tujangan – pajak -Tunjangan 4 setiap pegawai sama dan tetap setiap bulannya 1000.000 -Pajak 10% dan (gaji pokok + tunjangan)

Pseudocode {Menghitung gajih bersih karyawan dengan membaca, nama, karyawan dan gaji pokoknya. Gaji bersih = gaji pokok + tunjangan-paja ) Kamus Nama karyawan : String Gaji-pokok : real constan tunjangan : real : 1000.000 pajak : real Gaji bersih :real Deskripsi Read (nama_karyawan) Read (Gaji_pokok) Tunjangan...


Similar Free PDFs