Tes Grafis-Wartegg PDF

Title Tes Grafis-Wartegg
Author Revi Delima
Pages 117
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 815
Total Views 974

Summary

Tes Grafis-Wartegg Rencana Kuliah Materi Kuliah : 1. Rencana perkuliahan 2. Pemahaman dasar tes grafis 3. Pengertian dan macam-macam tes grafis 4. Administrasi tes grafis 5. Interpretasi tes BAUM 6. Interpretasi DAP 7. Interpretasi tes HTP 8. Administrasi tes Wartegg 9. Interpretasi tes wartegg 10. ...


Description

Tes Grafis-Wartegg

Rencana Kuliah Materi Kuliah : Rencana perkuliahan Pemahaman dasar tes grafis Pengertian dan macam-macam tes grafis Administrasi tes grafis Interpretasi tes BAUM Interpretasi DAP Interpretasi tes HTP Administrasi tes Wartegg Interpretasi tes wartegg Dinamika psikologi grafis wartegg dan review materi Penilaian:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

  

UTS UAS Tugas/praktikum

: 30 % : 40 % : 30 %

SUMBER PUSTAKA 1. Groth Marnath , 1981. Handbook of Psychological testing, Resume : Fakultas Psikologi 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Universitas Diponegoro. Dileo, J.H. 1973. Children Drawings As Diagnostic Aids. New York : Brunner/Mazel Publishers. Psikologi UGM, Fakultas. 1991. Manual dan Interpretasi Tes Grafis : BAUM, DAP/DAM, HTP dan Grafologi. Yogyakarta :Fakultas Psikologi UGM.   Psikologi UMM., Fakultas 2005. Tes grafis: BAUM, DAP, HTP. Malang :FakultasPsiklogi Hanna Widaja. 2005. Interpretasi Gambar Anak. Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia: Training Tes Grafis pada temu ilmiah nasional IV. Eriani, P. 1998. Manual Tes Grafis. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Kinget, M. 1952. The Drawing-Completion Tes. New York: Gruine & Stratton, INC Azwar, S. 2003. Wartegg : Tes Melengkapi Gambar (G. Maian Kinget). Yogyakarta : Pustaka

kepribadian

Tes psikologi adalah pengukuran tingkah laku yang objektif dan standar, yaitu :  Kepastian penggunaan materi  Batas waktu  Instruksi  Permulaan demonstrasi  Cara menangani pertanyaan dari testee  Situasi tes  Suara tester, ekspresi wajah  norma

kepribadian

Tes psikologi ada 2 wilayah pengukuran : 1. Mental tes , misal: tes kecerdasan dan bakat 2. Tes afektif/kepribadian, misal inventory, tes proyektif, grafis Fungsi tes kepribadian : untuk mengukur perbedaan antar individu atau antara reaksi-reaksi individu pada peristiwa yang berbeda 

kepribadian



Tes proyeksi : eksternalisasi aspek-aspek psikis, terutama aspek-aspek ketidaksadaran ke dalam suatu stimuli yang kurang atau tidak struktur yang sifatnya ambigu.Misal :tes grafis, SSCT, TAT-CAT, Tes Rho.

Klasifikasi teknik proyeksi Klasifikasi teknik proyektif : 1. Associative techniques Subjek menjawab stimulus dengan perkataan, ide-ide yang pertama kali muncul. Misal : Tes Rho 2. Construction Procedures Subjek mengkonstruksi sebuah produk, misal: cerita TAT-CAT 3. Completion tasks Melengkapi kalimat atau cerita 4. Choice Ordering Device Mengatur kembali gambar, mencatat referensi atau semacamnya.misal : Szondi test 5. Expressive methods Dengan gambar, cara dalam menyelesaikan sesuatu yang dievaluasi Misal : grafis, warteg

Karya grafis dan tes grafis  Karya grafis : segala macam bentuk coretan,

tulisan tangan, gambar dan lukisan yang dikerjakan dan dihasilkan manusia atas dasar intensionalitas, faktor-faktor internal.  Tes Grafis : salah satu teknik proyeksi yang digunakan untuk memahami kepribadian seseorang dalam bentuk gambar.Tes grafis terdiri dari : BAUM (gambar pohon), DAP (Draw a Person), HTP (House Tree Person)

KedudukanTes grafis Sebagai tes proyeksi 2. Sebagai tes perkembangan (kognitif) 3. Sebagai tes motorik 1.

Dasar tes grafis Gestalt psychology : melihat keseluruhan 2. Psycoanalysis 1.

Validitas dan reliabilitas  Cassel, Johnson, dan Burns, 1958, dengan membuat

kriteria skoring DAP awalnya memiliki reliabilitas 0, 33, kemudian dilakukan kriteria skoring lagi, hasil menjadi 0,77.  Faktor yang mempengaruhi kesulitan untuk mengukur validitas dan reliabilitas : - prosedur skoring dalam tes menggambar kurang obyektif - Variasi gambar, sehingga sulit untuk melakukan tes kembali (retest).

Manfaat dan Keterbatasan Manfaat :sebagai salah satu alat tes psikologi untuk mengungkap kepribadian. Keterbatasan : tidak mengikuti prosedur formal untuk standarisasi konstruksi tes administrasi dan petunjuk skoring yang tidak konsisten Norma interpretasi yang kurang sistematis Obyektivitas skoring minimal Interpretasi didasari akal sehat Reliabilitas dan validitas yang kurang Kurang ada penelitian yang dikaitkan dengan budaya untuk petunjuk interpretasi Strategi mengatasi : sebaiknya dikombinasikan dengan alat tes lain apabila digunakan untuk menegakkan diagnosis.   ­ ­ -

Tes grafis 1. 2. 3. 4.

BAUM DAP HTP WARTEGG

Sejarah tes grafis

 Tes psikologi pertama-tama umumnya untuk

mengukur intelegensi dan prestasi sekolah, hanya beberapa yang ditujukan utk tes kepribadian  Di AS, pertengahan 1930an dimulai lebih bebas dalam interpretasi tes yang mengukur kemampuan mental dengan metode kualitatif  Tes menggambar, awal tujuan utk mengukur intelegensi secara kaku

Sejarah tes grafis :BAUM  Diciptakan oleh Emil Jucker,awalnya untuk

pemilihan jurusan di sekolah dan dikembangkan oleh Charles Koch  Alasan memilih pohon (Jucker) : ­ Pohon selalu tumbuh dan berkembang ­ Hasil penelitian budaya menunjukkan bahwa pohon memiliki makna penting bagi manusia dan pohon dianggap mewakili manusia/

Sejarah tes grafis :DAP 1. 1885 : pemanfaatan gambar utk memahami pribadi seseorg

2. 1900-1915 : studi hasil gambar 3.th 1920 -1926, DAP dirancang oleh Florence Goodenough, - menulis “measurement of inteligence by draawinngs” − − −

dipublikasikan pertama kali untuk menilai kapasitas intelegensi anak Anak diminta dg cara sederhana”menggambar manusia” dan kemudian disediakan pensil dan kertas putih kosong utk menggambar. Tujuan : utk menilai IQ berdasar jmlh detail dlm menggambar, diikuti dg asumsi bahwa ketepatan dlm menggambar mempengaruhi fungsi intelektual anak

4. th, 1936 oleh Harris − − − −

mempublikasikan versi baru dr riset Goodenough (Goodenough-Harris D.AP.) Subyek diminta membuat 3 gambar : 1 gambar manusia laki-laki, satu gambar wanita, 1 gambar menurut diri sendiri Evaluasi gambar dilakukan terpisah, gamabr laki-laki dan perempuan dikembangkan norma secara tersendiri Sebagian besar digunakan utk menilai intelegensi, tidak utk menilai sifat-sifat dasar kepribadian atau dasar dari konflik

5. Th 1949, Karen Machover − −

-

Kurang puas dengan pemakaian DAP yang hanya utk menilai intelegensi Berdasar pengamatan klinik, mengembangkan metode penilaian yang lebih teliti dari Goodenough utk menilai kepribadian Tugas tes : subjek diminta menggambar seorang manusia, jika selesai diberi kertas kosong lagi dan diminta menggambar manusia lagi dengan jenis kelamin yang berbeda, kmd diminta memberi keterangan gambar,menceritakan gamabrnya serta menjawab pertanyaan tentang umur, sekolah, pekerjaan, keinginan, sifat-sifat kepribadian, serta sikap-sikap terhadap keluarganya.

Sejarah tes grafis:HTP 6.. Th 1949, JN Buck − Mempublikasikan House Tree Person (HTP) − Pertama-tama merancang prosedur tes menggambar utk menilai

penyesuaian kepribadian 7. 1952,1971, Jolles − Mengembangkan teknik dari JN. Buck dengan tiga cara prosedur : menggambar dengan pensil tdk berwarna, fase menanyai, menggambar dengan pensil tdk berwarna − Prosedur administrasi : individu diberikan kertas putih kosong posisi horisontal, kemudian diberikan instruksi “gambarkan saya sebuah rumah”, jika sudah selesai diberikan lagi sebuah kertas dengan posisi vertikal “gambarkan saya sebuah gambar manusia” − Variasi dari prosedur gambar, akhirnya menggambar tersebut akhirnya menjadi populer dalam bentuk seseorang diberikan kertas dalam posissi horizontal dan seseorang diminta menggamabr dengan instruksi “gambarkan saya sebuah gambar dengan isi gambar ada rumah, pohon dan manusia. Dasar interpretasinya : melihat tipe gamabr, komposisi dalam menggambar, dan hubungan antara gambar, jika perlu dapt pula diminta keterangan gambar yang dpt berguna untuk mengungkapkan perasaan seseorang dan sikap-sikapnya yang diwujudkan dalam bentuk gambar.

Sejarah tes grafis:Wartegg  Latar belakang dr gestalt psychology atau Ganzheit

Psychology dikembangkan pada University of Leipzig oleh F. Krueger dan F. Sander dengan asumsi bahwa “tidak hanya obyek pengalaman, tetapi subyek yang mengalami hrs dilihat sebagai suatu struktur.  Sender menciptakan teknik “Phantasie test”, subyek dihadapkan pada materi drawing completion test (DCT), yang menghasilkan sifa struktural khas dari subyek.  Keberhasilan Sender mendorong Dr. Ehrig Wartegg untuk melanjutkan penelitian tsb, akhirnya menemukan tes wartegg /DCT (drawing completion test )/WZT (Wartegg Zeichen Test) yang dipakai sekarang ini.

Tahap perkembangan karya grafis

1.Tahap coretan (sribbing) 2.Tahap ciptaan subjektif Sesuai dengan persepsi subjek sendiri 3. Tahap ciptaan objektif Sesuai kenyataan yang ada pada gambar

Perkembangan umur dalam menggambar:

2 th : bentuk gambar scribble/cakar ayam, gerakan otot belum terarah dan masih tdk teratur, sudah dapat membuat titik-titik dan garis-garis pendek, dpt menggerakkan pensil di kertas dan mengisi kertas dg gambaran-gambaran yang tidak umum dan menggambar kertas dengan posisi tegak. 3th: dpt menggambar lingkaran, ikal (loop), lengkung dan garis. Obyek-obyek yang belum realistik diidentifikasikan sebagai gambar ”ayah” dan ”ibu” 4 th : dpt menyusun loop, lingkaran dlm urutan mendatar, mengkombinasikan garis dan lingkaran sebagai representasi gambar tangan dan jari, dpt menggambar dari sebelah kiri ke arah sebelah kanan kertas dalam tugas menggambar yang berbeda-beda 5th : mampu membuat kombinasi antara lingkaran, lengkung dan garis serta titik-titik untuk membuat obyek yang dikenal, mampu membuat garis potong dan garis mendatar 6th : sudah membuat gambar yang terintegrasi dan mampu mengontrol dengan baik kemampuan motoriknya, dpt menggambar persegi secara miring, membuat urutan gambar dari bawah ke atas, membuat titik tanpa diputar-putar 7/8th : mampu membuat serangkaian gambar bergerak, imajinasi anak sifatnya statik dan dalam menggambar tidak ada saling keterkaitan antara gambar yang satu dengan gambar yang lain.

Perkembangan umur dalam menggambar:

2 th : bentuk gambar scribble/cakar ayam, gerakan otot belum terarah dan masih tdk teratur, sudah dapat membuat titik-titik dan garis-garis pendek, dpt menggerakkan pensil di kertas dan mengisi kertas dg gambaran-gambaran yang tidak umum dan menggambar kertas dengan posisi tegak. 3th: dpt menggambar lingkaran, ikal (loop), lengkung dan garis. Obyek-obyek yang belum realistik diidentifikasikan sebagai gambar ”ayah” dan ”ibu” 4 th : dpt menyusun loop, lingkaran dlm urutan mendatar, mengkombinasikan garis dan lingkaran sebagai representasi gambar tangan dan jari, dpt menggambar dari sebelah kiri ke arah sebelah kanan kertas dalam tugas menggambar yang berbeda-beda

PROSES PSIKOFISIK YG MENGAWALI KARYA GRAFIS

persepsi : melihat  impresi :terkesan  introyeksi : internalisasi 

Analisis Dasar tes grafis A.Elemen Ruang penempatan individu dalam lingkunganya wilayah tempat membuat gambar B. Elemen bentuk Kemantapan pribadi dan kematangan C.Elemen gerak - Analisis grafologi - Manifestasi dorongan/kebutuhan yang mengendap - Petunjuk kekuatan - Terdiri dari : tekanan, coretan, shading

Analisis Dasar tes grafis  D. Elemen warna

penekanannya warna hitam dan putih, yaitu hasil goresan pensil dan penggunaan kertas

Administrasi tes Grafis  Persiapan tes  Materi / bahan2 tes grafis  Pelaksanaan tes grafis  Waktu penyajian tes grafis  Instruksi

Persiapan tes 1. 2. 3.

Kesiapan, fisik & psikis : testee dan tester Suasana lingkungan :pencahayaan, sirkulasi udara Hindari stimulus yang mengganggu hasil tes, misal : gambar, lukisan, TV, radio.

Materi tes 1. 2. 3. 4. 5. 6.

HVS : folio 80 gr Pensil HB Lembar tes wartegg Penghapus (bila diperlukan, khusus dlm penyajian scr individual dgn observasi yg mendalam). Alas menggambar : kertas yg agak tebal, papan kayu dgn permukaan halus dan rata).

Instruksi Awal

“ Nanti anda akan saya beri tugas yang berkaitan dengan menggambar. Tetapi saudara tidak perlu merasa kuatir. Gambar yang anda buat tidak akan dinilai baik-buruknya. Yang penting anda mengikuti instruksi yang saya berikan !”.

ADMINISTRASI TES BAUM 1. 2. 3.

4.

Posisi kertas : vertikal Klasikal: instruksi posisi kertas perlihatkan Subyek diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan atas kertas : - Nama - Jenis kelamin - Tingkat pendidikan - Usia - Tanggal tes Subyek diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi selanjutnya dari tester.

ADMINISTRASI TES BAUM

5. “ Gambarlah pohon berkayu, kecuali pohon jenis : - Perdu - Pinus / cemara - Palma / kelapa - Bambu - Beringin - Randu - Pisang - Rumput-rumputan

ADMINISTRASI TES BAUM

7. Setelah selesai menggambar pohon, subyek diminta menuliskan nama pohon yang digambarnya di bawah gambar pohon yang dibuatnya. 8. Jika subyek menanyakan posisi kertas, jenis pohon dll, maka dijawab : “ terserah pada anda” 9. Waktu : 5 - 15 menit (klasikal), tdk dibatasi (individual

ADMINISTRASI DAP 1. 2. 3.

4.

Posisi kertas : vertikal Klasikal: instruksi posisi kertas perlihatkan Subyek diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan atas kertas : - Nama - Jenis kelamin - Tingkat pendidikan - Usia - Tanggal tes Subyek diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi selanjutnya dari tester

Lanjutan….. ADMINISTRASI DAP 1. 2. 3.

4.

Posisi kertas : vertikal Klasikal: instruksi posisi kertas perlihatkan Subyek diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan atas kertas : - Nama - Jenis kelamin - Tingkat pendidikan - Usia - Tanggal tes Subyek diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi selanjutnya dari tester.

Lanjutan….. ADMINISTRASI DAP 5. Instruksi : “Gambarlah manusia lengkap” 6. Jika subyek menanyakan jenis kelamin gambar, posisi gambar, besar kecilnya gambar, dll. Maka di jawab : “terserah pada anda “. 7. Setelah subyek selesai membuat gambar orang, diminta untuk menuliskan : - Usia yang digambar - Aktivitas/pekerjaan yang dilakukan - Sifat-sifat - siapa orang yg digambarnya,

Lanjutan….. ADMINISTRASI DAP 8. Jika subyek membuat gambar orang yang jenis kelaminnya berbeda dgn jenis kelaminnya (utk kepentingan klinis) : - diminta untuk membuat gambar orang yg jenis kelaminnya - diminta utk menceritakan orang pertama yg digambarnya. 9. Waktu : 5 - 15 menit (klasikal), tdk dibatasi (individual

ADMINISTRASI HTP 1. 2. 3.

4.

Posisi kertas : horizontal Klasikal: instruksi posisi kertas perlihatkan Subyek diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan atas kertas : - Nama - Jenis kelamin - Tingkat pendidikan - Usia - Tanggal tes Subyek diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi selanjutnya dari tester

Lanjutan…ADMINISTRASI HTP 5. Instruksi : “Gambarlah rumah, pohon dan orang!”. 6. Jika subyek menggunakan posisi kertas vertikal, biarkan saja 7 Jika subyek menanyakan posisi kertas ,jawab “terserah”. 8. Waktu penyajian : 5 -15 menit (klasikal), tdk dibatasi (individual)

ADMINISTRASI TES WARTEGG 1.

Subyek diminta menuliskan identitasnya

Lanjutan…ADMINISTRASI WARTEGG 2. Instruksi  Pada kertas ini Anda lihat delapan buah segi empat. Setiap segi empat berisi suatu tanda kecil. Tanda-tanda itu tidak memiliki arti khusus, tetapi sekedar merupakan bagian dari gambar yang harus Anda buat di dalam masing-masing segi empat”.  “Anda boleh menggambar apa saja yang Anda inginkan dan Anda boleh mulai dari tanda mana saja yg paling Anda sukai. Anda tidak perlu mengikuti urutan seperti susunan segi empat itu, tetapi saya ingin Anda memberi nomor setiap gambar sesuai dengan urutan sewaktu Anda membuatnya”.  Setelah Anda selesai menggambar, berilah nama masing2 gambar di bawah kotak besar sesuai dengan nomer urutan menggambar.

Lanjutan…ADMINISTRASI WARTEGG  “ Setelah semua gambar selesai Anda buat, pilihlah

gambar yg paling Anda sukai, paling tdk disukai,paling mudah digambar dan paling sukar digambar dan berilah tanda-tanda di belakang nama gambar : - Gambar yg paling disukai, beri tanda (+) - Gambar yg paling tdk disukai, beri tanda (-) - Tanda yg paling mudah dibuat gambar, beri tanda (M) - Tanda yg paling sukar dibuat gambar,beri tanda (S)

Lanjutan…ADMINISTRASI WARTEGG Cara memberi motivasi utk subyek : “ Ingatlah, tes ini bukan menguji kemampuan menggambar. Saya tidak meminta Anda membuat gambar yang artistik. Saya hanya ingin tahu bagaimana Anda mengerjakannya dengan cara Anda sendiri. Jadi coba saja sebaik-baiknya tanpa perlu menghiraukan kekurangtrampilan Anda. Dan jangan lupa memberi nomor pd setiap gambar”.

INTERPRETASI BAUM

GAMBAR POHON 1. Akar (id) Fungsi : tempat menghisap makanan, menopang pohon Interpretasi : makanan adalah energi. Energi adalah id, menyangkut primitif instingtif 2. Batang (ego) Fungsi : menyalur makanan dari akar ke daun, menopang pohon Interpretasi :menyangkut kedirian (ego) sebagai usaha untuk menyalurkan ke luar (fungsi ego) 3. Mahkota (superego) Fungsi : untuk memperindah pohon, melindungi /sebagai peneduh, memasak makanan melalui fotosintesis Interpretasi: yang paling banyak berhubungan dengan dunia luar, hubungan diri dengan lingkungan, merupakan fungsi dari superego menyangkut kognitif rohani

Dasar Interpretasi BAUM Kesan Umum 1. Ukuran gambar 2. Lokasi 3. Kualitas garis 4. Penyelesaian B. Bagian-bagian 1. Mahkota 2. Dahan 3. Batang 4. Stem basis 5. Akar 6. Lain-lain A.

INTERPRETASI BAGIAN POHON 1.Mahkota Mahkota terdiri : daun, bunga, buah Mahkota dpt dilihat dr segi : bentuk, goresan, daun interpretasi :  mengindikasikan ttg kemauan kontak dgn lingk sosial, hub timbal balik ant dunia luar dgn dirinya.  sbg refleksi “super ego” dr cita2, keinginan, kemauan logika, norma dan etika yg ditaati oleh subyek.

Lanjutan…INTERPRETASI BAGIAN POHON 2. Cabang / Dahan  menggbrkn pengorganisasian kepribadian dan kemampuan individu utk memperoleh kepuasan dr lingk.  Cabang bentuknya luwes dan tepat, indikasinya hub individu yg normal, fleksibel dan memuaskan dgn lingk sosial.  Cabang / dahan dpt dilihat dr segi :bentuk, ukuran, penataan gerak grs / arah 

Lanjutan…INTERPRETASI BAGIAN POHON 3. Batang  Batang dpt dilihat dr segi: bentuk, ukuran, permukaan batang, bayang dimensi  merefleksikan perkembangan psikologis, perasaan dr dorongan dasar, baka instingtif dan penyaluran dr dorongan tsb (berhub dgn kekuatan ego)  Permukaan batang : merefleksikan kekuatan ego

Lanjutan…INTERPRETASI BAGIAN POHON

4. Akar    



Mrp sumber khdpn yg tdk tampak shg dinilai sbg “id” (dorongan bwh sadar), Kebthn dr hawa nafsu, dorongan impuls dasar (basic instink), keinginan fisik dan dikap pasif). Bila akar tdk nampak: normal Bila tampak : blm tercapainya kedewasaan, sdg mencari pegangan, dikendalikan oleh kekuatan tdk sadar (hawa nafsu), lemahnya kemauan dan usaha, konservatif, sukar melepaskan diri dr persoalan yg dihadapi. Akar pd anak2 : normal

Lanjutan…INTERPRETASI BAGIAN POHON 5. Pangkal Pohon (Stem Basis)  menunjukkan bentuk dorongan dasar / asal dr khdpn ssorg serta penyalurannya.  menunjukkan hub individu dgn lingk sekitarnya.  berhub dgn bentuk2 komunikasi 

Penekanan bagian pohon 1.Daun / mahkota kecenderungan super ego ygberkuasa,menekankan pd intelektual, ide2, fantasi dan norma2 (berhub dg super ego) 2.Batang kecenderungan menekankan pd prinsip realita, mengakui hal2 yg nampak nyata (berhub dgn ego). 3. Akar menekankan pd id / drive yg berkuasa (berhub dgn id)

Interpretasi Ruang 1.     



Kanan atas Kesadaran : hal-hal kesadaran terkendali Orientasi ke masa depan Sosial : orientasi ke lingkungan, mudah bergaul Optimis karena orientasi ke depan Perilakunya berdasarkan pada u...


Similar Free PDFs