TK 3 Operation Management and Managing Business PDF

Title TK 3 Operation Management and Managing Business
Author Stanley Dharmawan
Course Operations
Institution Universitas Bina Nusantara
Pages 11
File Size 698.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 393
Total Views 1,024

Summary

Tugas Kelompok ke-Week 8/ Sesi 12Selesaikan soal-soal di bawah ini.1. Bobot nilai 20%. Biaya-biaya apakah yang digunakan dalam perencanaan agregat? Sebutkan dan jelaskansecara terperinci.2. Bobot nilai 80%. Buatlah perencaan agregat berdasarkan tabel di bawah ini dengan metode Grafik.Bulan Expected ...


Description

Tugas Kelompok ke-3 Week 8/ Sesi 12

Selesaikan soal-soal di bawah ini. 1. Bobot nilai 20%. Biaya-biaya apakah yang digunakan dalam perencanaan agregat? Sebutkan dan jelaskan secara terperinci. 2. Bobot nilai 80%. Buatlah perencaan agregat berdasarkan tabel di bawah ini dengan metode Grafik. Bulan

Expected Demand

Production days

Demand per day

Januari

450

11

41

Februari

350

9

39

Maret

400

10

38

April

600

10

57

Mei

750

11

68

Juni

550

10

55

3100

62

a. Menentukan permintaan pada setiap periode. b. Menentukan kapasitas waktu reguler, lembur, dan subkontrak setiap periode. c. Temukan biaya tenaga kerja, biaya perekrutan dan pemberhentian, dan biaya penyimpanan persediaan. d. Pertimbangkan kebijakan perusahaan yang mungkin berlaku untuk pekerja atau tingkat stok. e. Kembangkan rencana alternatif dan periksa total biayanya.

a. Hiring Cost (biaya penambahan tenaga kerja) Hiring cost adalah biaya penambahan tenaga kerja di dalam perusahaan. Penambahan tenaga kerja memiliki beberapa biaya seperti membuat advertisement/iklan pencarian loker secara offline maupun online. Setelah perusahaan menyebarkan iklan loker, perusahaan harus melakukan proses seleksi karyawan yang membutuhkan banyak waktu dan tenaga dari departemen HR seperti wawancara, pemeriksaan referensi, evaluasi medis dan lainnya. Tahapan selanjutnya dari proses seleksi adalah training. Biaya yang dikeluarkan dalam training karyawan dapat menjadi sangat besar, terutama jika karyawan yang direkrut tidak memiliki pengalaman yang dibutuhkan untuk bekerja dalam perusahaan. b. Firing Cost (biaya pemberhentian tenaga kerja) Firing cost adalah biaya pemberhentian tenaga kerja yang dimiliki perusahaan. Pemberhentian tenaga kerja dilakukan jika demand dari produk menurun dan perusahaan memiliki kapasitas produksi yang tinggi, alhasil perusahaan menjadi tidak efisien. Dalam proses memberhentikan tenaga kerja atau PHK karyawan, perusahaan harus mengeluarkan pesangon yang dapat tergolong besar. Dampak dari pemberhentian tenaga kerja untuk perusahaan bukan hanya secara biaya keuangan, tetapi juga dampak terhadap produktivitas karyawan yang dapat terpengaruh secara psikologis seperti penurunan moral dan kepercayaan kepada perusahaan yang menurun. c. Overtime Cost dan Undertime Cost (biaya lembur dan biaya menganggur) Overtime Cost and Undertime Cost adalah biaya lembur dan biaya menganggur tenaga kerja perusahaan. Biaya lembur dilakukan perusahaan apabila perusahaan membutuhkan peningkatan dalam output produksi sementara. Alhasil, perusahaan akan meminta sejumlah tenaga kerja untuk bekerja melewati jam kerjanya seperti ekstra jam atau ekstra hari yang akan dibayarkan dalam biaya lembur. Overtime menaikan kapasitas perusahan tanpa tambahan biaya hiring, tetapi perusahaan harus mengeluarkan biaya lembur. Kegiatan lembur juga dapat menyebabkan kesehatan tenaga kerja menurun dan memperbesar tingkat absen. Undertime cost adalah kondisi yang berkebalikan dengan biaya overtime. Undertime adalah situasi dimana perusahaan memiliki kelebihan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi. d. Inventory Cost dan Backorder Cost (biaya persediaan dan biaya kehabisan persediaan) Inventory Cost and Backorder Cost adalah biaya persediaan dan biaya kehabisan persediaan. Persediaan finishedgoods dapat dibuat pada saat periode demand rendah perusahaan yang nantinya dapat digunakan pada saat perusahaan memasuki periode demand tinggi. Dengan strategi seperti itu perusahaan tidak membutuhkan tambahan biaya hiring maupun biaya overtime tenaga kerja, tetapi dengan biaya persediaan dapat timbul biaya penyimpanan (inventory cost/holding cost) seperti pajak, asuransi, tertahannya modal, kerusakan bahan hingga biaya sewa gedung. Berkebalikan dengan inventory cost yaitu backorder cost adalah jika perusahaan tidak mengadakan persediaan yang dapat merugikan perusahaan. Perusahaan menjadi rugi berdasarkan berapa barang diminta yang tidak tersedia. e. Subcontract Cost (biaya subkontrak) Subcontract Cost adalah biaya subkontrak perusahaan pada saat periode demand tinggi melebihi kemampuan kapasitas perusahaan, lalu mensubkontrakan kelebihan permintaan terhadap perusahaan lain. Kebijakan subkontrak memiliki kelebihan seperti mendapatkan specialized expertise untuk proses produksi perusahaan, menambahkan produktivitas dikarenakan berkurangnya tekanan pada tenaga kerja yang sudah ada, dan lebih sedikit kewajiban hukum. Segala kelebihan tersebut menimbulkan biaya subkontrak yang biasanya jauh lebih mahal dibandingkan jika perusahaan memproduksi produk sendiri. Selain itu, dengan adanya kebijakan subkontrak menimbulkan resiko terjadi delay atau kelambatan dari kontraktor.

1. Perencaan Agregat dengan Metode Grafik a. Menentukan Permintaan pada Setiap Periode Demand per day =

𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸

Bulan

Expected Demand

Production days

Demand per day

Januari

450

11

41

Februari Maret April Mei Juni

350 400 600 750 550 3100

9 10 11 11 10 62

39 40 55 68 55

Tabel 1. Perkiraan Bulanan

Informasi Biaya Biaya Penyimpanan per unit per bulan

$5

Biaya Subkontrak per unit Biaya Tenaga Kerja Reguler per jam (8 jam kerja) Biaya Lembur per jam Waktu Produksi per unit Biaya Kenaikan Tingkat Produksi Harian (Recruit & training) per unit

$20 $10 $17 1.6 $300

Biaya Penurunan Tingkat Produksi Harian (PHK)

$600

Tabel 2. Informasi Biaya

Permintaan pada setiap periode : Januari = 450 unit (permintaan rata-rata per hari = 41 unit/hari). Februari = 350 unit (permintaan rata-rata per hari = 39 unit/hari). Maret = 400 unit (permintaan rata-rata per hari = 40 unit/hari). April = 600 unit (permintaan rata-rata per hari = 55 unit/hari). Mei

= 750 unit (permintaan rata-rata per hari = 68 unit/hari).

Juni = 550 unit (permintaan rata-rata per hari = 55 unit/hari). Ilustrasi Grafik untuk Tingkat Permintaan & Rata-rata Jumlah Produksi yang dibutuhkan per periode

Grafik 1. Perkiraan dan rata-rata perkiraan permintaan

Kesimpulan : Untuk memenuhi tingkat produksi yang diperlukan dalam waktu 6 bulan, perusahaan perlu memproduksi 50 unit per hari. Perhitungan tersebut didapatkan dengan menghitung permintaan harian (membagi total jumlah perkiraan permintaan bulanan dengan jumlah hari kerja). Perbedaan tingkat produksi terlihat jelas ketika data digambarkan ke dalam grafik. Pada tiga periode pertama (Januari-Maret), jumlah perkiraan permintaan lebih rendah dibandingkan rata-rata, sementara pada tiga bulan berikutnya (April-Juni) jumlahnya di atas rata-rata. b. Kapasitas waktu reguler, lembur, dan subkontrak setiap periode Jika menggunakan perhitungan rata-rata unit produksi harian (50 unit/hari), maka kapasitas reguler, lembur, dan sub kontrak setiap periode adalah sebagai berikut: Hari Kerja

Kapasitas Reguler

Kelebihan Produksi

Kekurangan Produksi

Sisa persediaan

Januari

11

550

450

100

0

100

Februari

9

450

350

100

0

200

Maret

10

500

400

100

0

300

April

11

550

600

0

50

250

Mei

11

550

750

0

200

50

Juni

10

500

550

0

50

0

Bulan

Ramalan Permintaan

Pada periode April, Mei dan Juni diperlukan kapasitas lembur atau subkontrak berturut-turut sejumlah 50, 200, dan 50. Namun, karena pada tiga periode pertama (Januari-Maret) terdapat kelebihan produksi, maka kapasitas produksi total telah terpenuhi (tidak memerlukan lembur maupun sub-kontrak).

Biaya Tenaga Kerja, Biaya Perekrutan & Pemberhentian, dan Biaya Penyimpanan Persediaan

 Rencana I : Jumlah tenaga kerja konstan (Constant Workforce) Diasumsikan bahwa perusahaan dapat memproduksi 50 unit per hari dan memiliki tenaga kerja yang konstan, tanpa waktu lembur maupun menganggur, tanpa persediaan cadangan, dan tanpa subkontraktor. Pada rencana ini, juga diasumsikan bahwa perusahaan memiliki persediaan awal sebanyak 0, dan persediaan akhir sebanyak 0. Perhitungannya sbb. :

Bulan

Hari Kerja

Produksi

Ramalan

Perubahan

(50 unit/hari)

Permintaan

Persediaan Bulanan

Persediaan Akhir

Januari

11

550

450

100

100

Februari

9

450

350

100

200

Maret

10

500

400

100

300

April

11

550

600

-50

250

Mei

11

550

750

-200

50

Juni

10

500

550

-50

0 900

Total unit persediaan yang disimpan dalam satu bulan hingga bulan selanjutnya = 900 unit Jumlah unit yang dapat diproduksi oleh setiap pekerja = 8 jam kerja / 1,6 LH = 5 unit per pekerja Tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi 50 unit per hari = 50/5 unit per pekerja = 10 Pekerja.

BIAYA Biaya Penyimpanan Biaya Tenaga Kerja Reguler

Perhitungan $4.500

Formula : 900 unit yang disimpan x $5 per unit

$49.600 Formula : 10 pekerja x $80 per hari x 62 hari

Biaya Lain (lembur, rekrutmen, PHK, & subkontrak)

0

Biaya Total

$54.100

 Rencana 2 : Menggunakan subkontrak dalam jumlah tenaga kerja konstan Perusahaan harus memproduksi total 3.100 unit dalam perencanaan agregat, sehingga untuk memenuhi tingkat produksi tersebut, perusahaan harus menentukan berapa jumlah unit yang dapat diproduksi internal, dan berapa jumlah unit yang dapat disubkontrakkan. Perhitungannya sbb. : Jumlah yang dapat diproduksi internal = 39 unit x 62 hari kerja = 2.418 unit. Unit Subkontrak = 3.100 – 2.418 = 682 unit. Tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi 39 unit per hari = 39/5 unit per pekerja = 7.8 pekerja.

BIAYA

Perhitungan

Biaya tenaga kerja reguler

$38.688 Formula : 7,8 pekerja x $80 per hari x 62 hari

Biaya subkontrak

$13.640 Formula : 682 x $20

Biaya Total

$52.328

 Rencana 3 : Rekrutmen & Pemberhentian Kerja Pada strategi ini, perushaan dapat melakukan variasi pada jumlah tenaga kerja dengan rekrutmen dan pemberhentian kerja sesuai dengan kebutuhan. Tingkat produksi akan setara dengan permintaan.

Bulan

Peramalan (Unit)

Tingkat produksi harian

Biaya Dasar*

Biaya Peningkatan Tingkat Produksi

Biaya Penurunan Tingkat Produksi

Biaya Total

Januari

450

41

$7.200

-

-

$7.200

$5.600

-

$1.200

$6.800

Februari

350

39 (Formula : 2 x $600) $6.400

Maret

400

$300

-

$6.700

-

$14.100

-

$15.900

$7800

$16.600

40 (Formula : 1 x $300) $9.600

April

600

$4500

55 (Formula : 15 x $300) $12.000

Mei

750

$3900

68 (Formula : 13 x $300) $8.800

Juni

550

-

55 (Formula : 13 x $600)

Total

$49.600

$8.700

*(Permintaan x waktu produksi per unit x biaya pekerja per jam

$9.000

$67.300

c. Pertimbangkan Kebijakan Perusahaan yang berlaku untuk pekerja atau tingkat stok Biaya

Rencana 1

Rencana 2

Rencana 3

$4.500

$0

$0

Biaya tenaga kerja reguler

$49.600

$37.606

$49.600

Biaya tenaga kerja lembur

$0

$0

$0

Rekrutmen

$0

$0

$8.700

PHK

$0

$0

$9.000

Subkontrak

$0

$13.640

$0

$54.100

$52.328

$67.300

Biaya penyimpanan

Total

Berdasarkan perbandingan perhitungan pada tabel di atas, biaya produksi terkecil adalah dengan menggunakan rencana 2, yang artinya menggunakan subkontrak dalam jumlah tenaga kerja konstan. Rencana tersebut memerlukan total biaya produksi sebesar $52.328, lebih rendah dibandingkan jika perusahaan mengguanakan jumlah tenaga konstan (rencana 1) maupun jika melakukan variasi jumlah tenaga kerja. (rencana 3). d. Mengembangkan Rencana Alternatif dan Memeriksa Total Biaya Menggunakan informasi biaya yang sama, perusahaan memnyusun rencana alternatif dengan menggunakan 8 tenaga kerja (dengan unit produksi per hari 40) dan menggunakan sistem lembur untuk memenuhi permintaan ketika diperlukan. Rencana ini mengasumsikan persediaan awal dan akhir adalah 0. Jumlah unit yang dapat diproduksi oleh setiap pekerja = 8 jam kerja / 1,6 LH = 5 unit per pekerja. Tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi 40 unit per hari = 40 / 5 unit per pekerja = 8 pekerja.

Hari Kerja

(40 unit/hari)

Persediaan pada awal bulan

11

440

-

450

10 unit

0 unit

9

360

0

350

0 unit

10 unit

Maret

10

400

10

400

0 unit

0 unit

April

11

440

0

600

160 unit

0 unit

Mei

11

440

0

750

310 unit

0 unit

Juni

10

400

0

550

150 unit

0 unit

630 unit

10 unit

Produksi Bulan Januari Februari

Permintaan

Produksi Tambahan Diperlukan

Persediaan Akhir

Ramalan

= 10 unit x $5/unit/bulan

BIaya penyimpanan

= $50 = 8 pekerja x $80/hari x 62 hari

Biaya Reguler

= $39.680 = Unit x jam kerja per unit x biaya lembur per unit

Biaya Lembur

= 630 x 1.6 x $17 = $17.136 Berdasarkan dengan perhitungan di atas, maka total biaya rencana alternatif :

Biaya Biaya Penyimpanan

Rencana Alternatif $50

Biaya Tenaga Kerja Reguler

$39.680

Biaya Tenaga Kerja Lembur

$17.136

Rekrutmen

0

PHK

0

Subkontrak

0

MGMT6397-Operations Management and Managing Business Information-R0

Total

$56.866

Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan rencana 2 -subkontrak dalam jumlah tenaga kerja konstan tetap, lebih menguntungkan karena biaya produksinya lebih rendah, yaitu $52.328. Rencana alternatif tidak lebih baik daripada rencana 2.

MGMT6397-Operations Management and Managing Business Information-R0...


Similar Free PDFs