Variasi Anomali Gaya Berat Sebelum dan Sesudah Gempa Bumi Bengkulu 2007 Mw 8.5 Menggunakan Citra Satelit GRACE DOCX

Title	Variasi Anomali Gaya Berat Sebelum dan Sesudah Gempa Bumi Bengkulu 2007 Mw 8.5 Menggunakan Citra Satelit GRACE
Pages	6
File Size	859 KB
File Type	DOCX
Total Downloads	104
Total Views	441

Summary

Description

Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-5 Tahun 2018 Variasi Anomali Gaya Berat Sebelum dan Sesudah Gempa Bumi Bengkulu 2007 Mw 8.5 Menggunakan Citra Satelit GRACE Variations of Gravity Anomalies Before and After Bengkulu Earthquake 2007 Mw 8.5 Using GRACE Satellite Imagery Buha Simamora1*) , Adelia Fatimah2 , Varellina Anisa3 , Miranda Parhusip4 1 Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) *) E-mail: [email protected] . ABSTRAK- Bengkulu merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang sering dilanda gempa bumi. Pada tanggal 12 September 2007 terjadi gempa bumi merusak dengan magnitudo Mw 8.5. Gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami. Berdasarkan info dari BMKG, episenter gempa berada pada 4.46o LS - 101,4o BT pada kedalaman 35.5 km. Mekanisme sumber gempa bumi Bengkulu 2007 ialah patahan jenis Thrust fault dengan strike 123°, dip 82°, dan slip 86°. Kejadian gempa bumi besar diperkirakan dapat menyebabkan perubahan densitas massa batuan yang dapat diketahui dari perubahan anomali gaya berat. Data anomali gaya berat yang digunakan merupakan hasil citra satelit GRACE(Gravity Recovery and Climate Experiment). Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui anomali yang berada disekitar episenter dan mengetahui perubahan nilai gaya berat di episenter sebelum dan sesudah gempa bumi terjadi. Hasil kontur pengurangan anomali gaya berat setelah 15 hari dan sebelum 15 hari terjadinya gempa menunjukkan bahwa terdapat polarisasi anomali gaya berat yang cukup signifikan disekitar episenter. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tanda-tanda terjadinya gempa bumi. Kata kunci : gaya berat, anomali bouger, gempa bumi, densitas, prekursor ABSTRACT-Bengkulu is one of the areas in Indonesia that is often hit by earthquakes. On September 12, 2007 a devastating earthquake occurred with a magnitude of Mw 8.5. This earthquake has the potential to cause a tsunami. Based on info from BMKG, the epicenter of the earthquake was at 4.46o LS - 101.4o BT at a depth of 35.5 km. Earthquake source mechanism of Bengkulu 2007 is Thrust fault with strike 123 °, dip 82 °, and slip 86 °. The occurrence of major earthquakes is expected to cause changes in the rock mass density which can be known from the gravity anomaly changes. The gravity anomaly data used is the result of the GRACE (Gravity Recovery and Climate Experiment) satellite image. The purpose of this study is to know the anomalies that are located around the epicenter and to know the change in gravity values in the epicenter before and after the earthquake occurred. The result of the gravity anomaly reduction contour after 15 days and before the 15 days of the earthquake shows that there is a significant gravity anomaly polarization around the epicenter. The results of this study can be used as a sign of the earth's echoes. Keywords : gravity, bouger anomaly, earthquake, density, precursors 1. PENDAHULUAN Berada diantara pertemuan tiga lempeng, yaitu Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia, menyebabkan Indonesia rentan terhadap kejadian gempa bumi. Salah satu wilayah Indonesia yang merupakan daerah seismik aktif yaitu Bengkulu, sehingga mengakibatkan Bengkulu rawan terhadap gempa bumi. Secarageografis Bengkulu terletakpada3°47 44 LUdan 102°15 33 BT. Gempabumi yang terjadi di sekitar Bengkulu dalam kurun waktu 1963-2011 tercatat rata-rata 25 kali/tahun dengan Mw sekitar 3,6-7,9 (Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 Desember 2013, Analisis Nilai Peak Ground Acceleration dan Indeks Kerentanan Seismik Berdasarkan Data Mikroseismik pada Daerah Rawan Gempa Bumi di Kota Bengkulu, Yeza Febriani, Prodi PendidikanFisika FKIP UniversitasPasirPengaraian) 1...