vaskularisasi PDF

Title vaskularisasi
Author Fatima Azzahra
Pages 36
File Size 1.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 377
Total Views 438

Summary

BAB 3 LEHER DAN KEPALA PENDAHULUAN DESKRIPSI SINGKAT Bab ini membahas pembagian daerah leher dan kepala disertai batas-batasnya. Kepala sendiri dibedakan menjadi 11 daerah yang akan diuraikan secara Iebih terinci yaitu mengenai bangunan-bangunan yang ada di daerah itu, inervasi, vaskularisasi, fungs...


Description

BAB 3 LEHER DAN KEPALA

PENDAHULUAN DESKRIPSI SINGKAT Bab ini membahas pembagian daerah leher dan kepala disertai batas-batasnya. Kepala sendiri dibedakan menjadi 11 daerah yang akan diuraikan secara Iebih terinci yaitu mengenai bangunan-bangunan yang ada di daerah itu, inervasi, vaskularisasi, fungsi masing-masing otot dalam melakukan gerak tertentu serta beberapa aplikasi praktis yang sering dijumpai dalam klinik. Pada pembahasan tentang leher banyak ditekankan pada otot-otot pembentuk leher dan pembagiannya ke dalam beberapa trigonum. Selain itu dijelaskan bagairnana otot-otot tersebut menghasilkan suatu gerakan tertentu. Inervasi dan vaskuarisasi daerah teher juga disampaikan secara lengkap dan sistematis. MANFAAT DAN RELEVANSINYA: Mahasiswa akan dapat membedakan bagian - bagian yang termasuk leher dan kepala, dapat menjelaskan otot-otot yang terdapat disitu, inervasi, vaskularisasi serta dapat menganalisis gerakan yang dapat dihasilkan. Relevansinya adalah untuk rnemudahkan pemahaman mahasiswa tentang leher dan kepala pada saat mahasiswa nanti mendapatkan mata kuliah terutama bedah mulut pada semester anjut. TIK : -

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci anatomi muskuloskeletal leher dan kepala serta mampu membedakan bagian leher dan kepala

-

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci tentang sistem saraf yang menginervasi leher dan kepala serta mampu menjelaskan pembuluh-pembuluh darah yang memvaskularisasi daerah leher dan kepala.

Universitas Gadjah Mada

1

KEPALA Drg. Cendrawasih AF, M.Kes. Pembagian: (1) cutis kepala; (2) Telinga ;(3) Wajah; (4) Neurocranium; (5) Orbita; (8) Regio parotidea; (7) Rego masticatonis; (8) Fossa pterygopalatina; (9) Cavum nasi dan (10) sinus paranasal; (11) Cavum otis; 1. KULIT KEPALA Lapisan dari luar ke dalam adalah : a. Kulit (cutis) yang pada umumnya ditumbuhi rambut panjang b. Jaringan subkutan yang dibedakan menjadi 2 bagian: -

Yang di luar bersifat avaskular diisi oleh jaringan lemak

-

Yang di dalam bersifat vaskular tedapat pembuluh-pembuluh darah dan sarafsaraf.

c. Aponeurosis Caponeurosis (galea aponeurotica) dan m.occipitofrontalis. -

Galea aponeurotica merupakan lembaran jaringan fibrosa yang menyelubungi permukaan luar cranium. Ia melekat pada protuberantia occipak externa, Linea nuchae suprema dan arcus zygomaticus.

-

Aponeurosis ini sensitive terhadap nyeri.

d. Jaringan subaponeurotica Mengandung vv.emissariae, Iapisan ini mudah robek. Lapisan ini disebut “Daerah Bahaya” karena infeksi mudah menjalar ke daerah intrakraniat. e. Pericranium Ialah periosteum bagian luar cranium yang bersifat osteogenetik rendah, serta relatif tidak sensitif. Inervasi 1. Cabang-cabang n.trigeminus: (a.) n. opthakrticus melalui n. supraorbitans;(b) n. maxillaris melalui n. zygomaticotemporalis; (c) auriculotemporalis. 2. Plexus cervcatalis melalui n.occipitaks minor. 3. rr. dorsales n. cervicalis melalui n. occipitalis major dan n. occipitalis tertius Vaskularisasi Dipercabangkan dari: 1. A.c arotis interna yaitu a. supratrochicaris dan a. supraorbitak. 2. A. carotis externa yaitu a. temporas superficaus, a.aurlcularls posterior dan a.occipitalis Universitas Gadjah Mada

2

Otot- otot M.epricanius dibentuk occipitofrotaks yang terdiri dari 2 venter yaitu venter posterior, diantara dihubungkan oleh galea aponeurotica. M. occipitalis : 0 = 2/3 lateral linea nuchae superma dan processus mastoideus I=otot-otot yang berdekatan, kulit radix nasi dan supercilia Gambar 1. Kiri. Nervus cutareus dan wajah. v-1 (n. opthalmicus): S0, n. supraorbitalis; ST, n. supratrochlearis; IT, n. infratrohlearis; EN, rami nasales externi. V-2 (n. maxillaris): ZF, ramus zygomaticofacialis nervizygomatici; 10, n. infraorbitalis. V-3 (n. mandibutans): AT, n. auriculotemporalis; B, rami buccales; M, n. mentalis. Nervi spinales: GA, n. auncularis major. Kanan. Ne-vus motorius muscukis facialis (CN VII): T, rami temporales; Z, rami zygomatici; B, rami buccales; M, ramus marginalis man-dibulae; C, ramus colli 2. TELINGA 3. NEUROCRANIUM 4. MUKA Tinggi badan dewasa biasanya tujuh setengaj kali panjang kepala diukur daru vertex sampai mentum. Otot-otot Eksoresi Muka (mm.faciales) Otot-otot ini: 1) letaknya sangat superficial, perlekatan dan pengaruhnya langsung pada kulit, 2) variabilitasnya besar dan 3) diinervasi oleh m.facialis. Pembagian : Ad.1. Otot-otot pada kulit kepala (telah dibicarakan di depan) dan auricular. Ad.2. Otot-otot sekitar hidung a. M.procerus: Otot ini melekat pada: o = ossa nasalis; I= kulit di atas radix nasi b. M.nqasalis: Otot ini dibedakan menjadi: Pars tranversa.O=jugum alveolare canisus superior I=dorsum nasi; Pars alaris: O=jugu, alveolare incisivus laateralis superior; I = margo laateralis inferior ala nasi. c. M.depressor septi: O=Jugum alveolare incisivius lateralis superior; I=Septum mobile nasi. Fungsi : membantu melebarkan nostril. Terutama saat sulit bernafas. Ad.3. Otot-otot sekitar aditus orbitae. a.m.orbicularis oculi: Otot ini merupakan sphincter berbentuk elips yang dibagi dalam : Universitas Gadjah Mada

3

1) Pars orbitalis yaitu serabut-serabut otot yang melekat padamedial orbita dan medial ligamentum palpebrale. 2) Pars palpebralis yaitu serabut-serabut otot yang melekat pada lig.palpebrale mediale, lamina tarsalis dan septum orbitale; m.ciliaris merupakan berkas kecil dekat tepi masing-masing palpebra. 3) Pars lacrimalis yang melekat pada orista lacrimale dan raphe palpebrale lateralis, bagian ini terletak di belakang saccus lacrimalis. Fungsi : melindungi terhadap cahaya/sinar, menutup rima palpebrabum dan antagonis dengan m.frontalis. Gangguan fungsi menyebabkan ectropion dan epipphora. b.m.corugator supercilii: otot ini terletak dekat radix nasi, serabutnya berjalan dari mediokaudal ke kraniolateral. O = Pars nasalis os frontalis; I = Kulit di region supraorbitralis.

Gambar 2. Otot-otot ekspresi wajah. A. Aspek anterior. B. Gambaran lateral Ad.4..Otot-otot sekitar mulut a.m.buccinator Universitas Gadjah Mada

4

Letak otot ini antara maxilla dan mandibula O = processus alveolaris mandibulae, maxillae dan raphe pterygomandibularis. I

= ke dalam orbicularis oris dan bibir atas dan bibir bawah (labium superior dan labium inferior)

Otot ini tertutup oleh fascia buccopharyngeus, dan ditembus oleh duscus parotideus Fungsi : agar pipi tetap tegang, menarik sudut mulut ke lateral, menutup rima Oris menekan bibir dan pipi pada gigi. b. m.orbicularis oris:Otot ini merupakan sphincter ri c. ma oris : serabut-serabutnya berasal dari: m.buccinator,

m.depressor

anguli

oris

dan

m.levator

anguli

oris.

Fungsi:

mengatupkan bibir dan mencibirkannya. c. Otot-otot yang lain adalah : 1) m.risorius; 2) m.depressor; 3) m.zygomaticus major;4)mievator

anguli

oris;

5)

rn.zygomaticus

minor,

6)

mievator

labii

supenions;7)m.levator labil superionis alaeque nas 8) m.depressor labii infenior;ke delapan otot mi insersi ke kukt disudut mulut. 9) m.incisivus superior; 10) m.mentas; 11)mincisivus inferior ad. 5 platysma

Vasa Facialia Arteria facialis (a.maxillaris externa) Memberi cabang di daerah muka sebagai a. abialis inferior, a. abialis superior , r.nasalis lateralis dan a. angularis, yang akan beranastomose dengan a.dorsalis nasi cabang a. opthalmica. A. Temporalis superficialis

Universitas Gadjah Mada

5

Arteria ini merupakan cabang terminal a.carolis externa, dipercabangkan ketika terdapat di belakang collum mandibulae. Memberi cabang-cabang a. frontalis, parietalis, rami yang mengikuti n.auriculotemporalis untuk memberi vascularisasi pada gl.parotis, auricula dan daerah fossa temporalis ,dan a.transilersa fasciae yang berjalan di atas ductus parotideus bersama r.zygomatici n.Vll dan memvaskulansasi gld. parotis, ductus paritideus dan m.masseter. A. maxillaris interna : Anteria ini juga cabang terminal a.carotis externa, dibagi dalam 3 bagian: I. Pars mandibularis: adalah bagian a.maxillaris interna setelah dipercabangkan (pada collum mandibulae) sampal pada ligamentum sphenomandibulare.Bagian ini berjalan sepanjang tepi bawah m.pterygoideus externus.

Gambar4 Kiri. A. facialis superficialls. ST, a. supratrochlearis, so, a. supraorbitalis, ZT, rami zygomaticotemporalis arteriae facialis, SF, a. temporalis superficialis, 10, a. in-fraorbitalis, M.a. mentails, F.a. facialis, ZF, rami zygomatico-facialis arteaezygomatici, A.a. anguiaris. Kanan, V. facialis superficial. SO, v. supraorbitalis, ZF rami zygomaticotem-poralis venae zygomatici, IO, v. infraorbitalis, DF, v. profunda faciei; M.v. mentalis; F.v. facialis Pars mandibularis memberi cabang-cabang. 1. a.auricularis profunda:menuju ke canabs auditorius dan membrana tynipani. 2. a.tympanica anterior melalui fissura petrotyrnpanica menuju ke aurismedia 3. a.meningea

media

a.meningeaemediae,

melalui dan

foramen

spinosum

bercabang-cabang

berjalan

menjadi:

dalam a).

sulcus

r.meningeus

accessorlus,melatui foramen ovate ke pharynx dan tuba auditiva; b). r.petrosus Universitas Gadjah Mada

6

superficialis,melalui hiatus canaks faciaks beranastomose dengan a.stytomastoidea. C). a.tympanica superior, melalui apertura superior canakcuh tympanici masuk ke canabs tympanicus ke auris media. 4. a. alveolaris inferior, berjalan di antara ramus mandibulae dan m. pterygoide us internus ke foramen mandibulare. Arteri ini memvaskularisasi mucosa pipi, dagu dan gigi bawah. II. Pars pterygoldea: yaitu bagian a.maxillans yang tertutup oteh m.temporaks Terletak sebelah dalam caput inferius m.pterygoideus lateraks. Bagian ini memvaskulansasi otot m.buccinator. Pars pterygidea memberi cabang..cabang:1). a. temporalis profunda yang bercabang menjadi dan r.posterior menuju ke ala magna ossis sphenoidahs dan squama temporalis pterygoidei, memvaskutarisasi m. pterygoidei:3). a. masseterica, insasi m. masseter:4). a. bucccafis memvaskularisasi m. buccinator, mucosa mulut, gingiva atas. III. Pars pterygopalatlna yaitu bagian a. maxillaris yang terletak antara caput superlus dan caput Inferlus m. pteiygoideus lateraks sampal pada fossa pterygopalatina. Bagian irn memvaskularjsasi orbita, muka, gigi atas, palatum, cavitas nasi, sinus paranasahs dan nasopharynx. Pars pterygopalatina memberi cabang-cabang: 1,a.alveobris superior posterior, melalui foramina alveolaris ke canalis alveolaris, ke sinus maxiflaris memvaskularisasi molar dan premolar. 2.a.infraorbaks, melalui fissura orbitaks inferior, lalu ke sulcus dan canalis infraorbitaks. Arterla ini memvaskularisasi orbita, palpebra Inferior, saccus lacrimalls, bibir atas dan pipi. 3.a.alveolaris superior anterior dan medius, melalui canalis alveolaris untuk memvaskulansasi caninus dan incisivus. 4.a.palatina descendens, melalui canalis pterygopalatina dan canali palatini kemudian bercabang=a.palatina mayor melalui foramen palatinum mayor dan foramina palatina minora memyaskularisasi palatum. 5. a.canaks pterygoidea, ke canalis pterygoidea. 6.rr.pharyngealis, menuju keatap cavitas nasi dan pharynx 7. a.phenopalatina ke cavitas nasi melalui foramen sphenopalatinum lanjut sebagai a.nasalis posterior septi dan melalui canalis incisivus sebagai a.nasopalatina.

Universitas Gadjah Mada

7

Titik denyut pada wajah Kadang-kadang dokter gigi Iebih sub mengukur denyut nadi pasien pada regio kepala. Ada dua daerah di wajah di mana denyut dapat diukur, (1) a. facialis ketika berjalan melalui Incisura antegonial dan (2) a. temporalis superficiafis, ketika berjalan tepat di depan telinga, di atas tragus Vena Facialis(=v.faciahs anterior):terletak di belakang marteri,mulai sebagai v.angularis,v.facialis profunda. Vena ini tidak mempunyai katup. Mengingat hubungannya dengan sinus Cevernosus dan sinus peterygoideus maka kemungkinan terjadi penyebaran infeksi metalui vena tersebut.Oleh karena itu sering disebut “Daerah Bahaya” untuk muka.

Saraf 1.N.Trigeminus = N.cranlalis ke-V Saraf ini serabutnya bersifat motorik dan sensibel, keluar dari sistema nervo sum centrale pada pons kemudian menuju ke impressio n.trigemini. Berdasar serabutnya dibagi dua bagian yaitu : (a). Partio major, yang berisi serabut sensibel dan (b) portio minor yang mengandung serabut motok. Serabut-serabut portio major mempunyai soma (badan) sel di ganglion seminulare. Cabang-cabangnya : 1 ).n.opthalmicus;2).n.maxillaris;3).n.mandibularis A.N.opthalmicus Setelah dipercabangkan dari ganglion semilunare serabut-serabutnya menuju cavitas orbitae rnelalui fisura orbitatis superior. Cabang-cabangnya adalah : 1. N.Lacrimalis, berisi serabut-serabut sensibel dan glandula lacrimalis. 2. N.Frontalis, masuk ke cavitas orbitae lateral annulus tendineus communis di antara n.throchlearis dan niacrimalis menuju ke depan diatas m.levator palpebrae superior. Universitas Gadjah Mada

8

Cabang-cabangnya: a. N. Supraorbitalis, keluar cavitas orbitae melalui incisura supraorbitalis menginversi kulit ke regio frontalis dan conjuctiva palpebra superior. b. R. Frontalis, berjalan di dinding medial orbita melalui incisura frontalis menginversi kulit regio frontalis, kulit dan conjunctiva paipebrae superior bagian medial. c. N. Supratrochlearis, saraf ini menginversi palpebrae superior, kulit radix nasi dan regio frontalis. 3. N. Nasociijiarjs,setelah dipercabangkan saraf ml membeni cabang-cabang: a. Radix longa ganghi ciliaris, sarafini menuju ke ganglion cihare. b. Nn.Ciliares Longi, saraf ini menginervasi bola mata. c. N.ethmoidalis posterior, meninggakan cavitas orbitae melalui foramen ethmoidale posterius menginervasi membrana mucosa cellulae ethmoidalis posterior dan sinus sphenoidalis. d. N.ethmoidaks anterior, meninggalkan cavitas orbitae melalui foramen ethmoidale anterius dan serabut yang keatas melalui lamina cribrosa menginervasi durameter dan falx cerebri, sedang serabut yang ke bawah bercabang menjadi : rr. nasales interni, terdiri dari r.nasalis medialis menuju ke membrana mucosa septum nasi dan r.nasalis lateralis menuju ke dinding lateral cavnas nasi dan rr. nasalea axternii, berjalan melalui sulcus ethmoldalis menginervasi kulit apex dan ala nasi. e. N.infratrochleanis, saraf ini menginervasi saccus lacrimalis, caruncula lacrimalis, Daloebra dan nasus n. Maxillaris Serabut saraf berasal dari portio major (sensible) keluar cavitas crania melalui foramen rotundum dating di fossa pterygopalatika mempercabangkan: 1. rr.pterygopalatini, (sphenopalatina) menuju ke ganglion pterygopalatium 2. rr.alveorales superiores, menuju ketuber maxillae setelah melalui foramina alveolarea masuk canalis alveoralis membentuk plexus dentalis superior. 3. n.zygomaticus, masuk ke cavitas orbitae melalui fisura orbitalis interior, berjalan pada dinding lateral orbita, melalui foramen zygomatico orbitaale dan bercabang menjadi : a. r.zygomaticotemporalis

,yang

keluar

melalui

foramen

zygomaticotemporale

menginervasi kulit di regio temporalis. b. r.zygomaticofacialis,yang keluar melalui foramen zygomaticofaciale menginervasi kulit diluar os zygomaticum

Universitas Gadjah Mada

9

Gambar 6: cabang-cabang a. maxillaries 4. N. infra orbitalis, Masuk ke canivas orbitae melalui fissure orbitalis inferior jalan dalam sulcus infraorbitalis dan keluar melaui for amen infraorbitale. Cabang-cabangnya : a.

r.alveoralis superior medius dipercabangkan tepat setelah melalui canalis infraorbitas ke dinding lateral sinus maxiliare membentuk plexus dentales superior.

b.

r.alveolaris superior anterior,dipercabangkan saat sebelum ninfraorbltak kekiar dan foramen infraorbita5,n1enuju ke bavah membentuk dentalis superior menguiervasi dentes incisi,i dan caninus

c.

r.palpebraks inlerioris,dipercabangkan seteiah kek.sar foramen infraorbifraorbaie lab menginervasi kuiht palpebra inferior dan diantara kedua mata.

d.

rr.nasales,dipercabangkan setelah keluar dan foramen infraorbitale menginervasi kubt ala nasi dan septum mobile nasi.

e.

rr.labilaes supenores,menginervasi kuht dan membrana mucosa labium superior dan gingival.

C. N. Mandibularis Dipercabangkan oleh n.V. dari ganglion semilunare kemudian keluar dari cavitas cranii melalui foramen. Serabut-serabut saraf berasal dari portlo minor dan portio major. Cabang-cabangnya dibedakan menjadi 2 bagian yaitu ramus posterior ramus anterior. Cabang-cabang ramus anterior adalah: 1. n.massetericus,menginervasi m.masseter 2. nn.temporales profundi, menginervasi m. temporalis 3. nn.pterygoideus externus,menginervasi m.pterygoideus axternus 4. n.buccinatonus menginervasi tunica mucosa membrana mucosa buccal dan kulit di sebelah lateral sudut mulut. Universitas Gadjah Mada

10

Cabang-cabang ramus posterior adalah: 5. n.pterygoideus internus, menginervasi m.pterygoideus internus 6. n.tenso, is tyrnpani, menginervasi m.tensons tympani 7. n.tensoris veli palatini, menginervasi m.tensoris veli palatini 8. n.alveolaris lnferior, ke kaudal di antara m.pterygoldeus Internus dan ramus mandibula melakil foramen mandibulare masuk canalis mandibularis membentuk plexus dentalis inferior dan memberi cabang: a. N.mylohyoideus, dipercabangkan tepat sebelum masuk foramen mandibulare. Kemudian melalui sulcus mylohyodeus dan menginervasi m.mylohyodeus dan Venter anterior m.digastrici. b. N.mentalis,keluar dari mandibularis melalui foramen mentale menginervasi membrana mucosa dan kulit labium inferior dan kulit mentum. c. N.dentales Inferiores dan rr.gingivales inferiores, dipercabangkan oleh plexus dentalis inferior menuju ke dentes inferiores dan gingiva mandibulae. 9. N.lingualis berjalan disebelah medial m.pterygoideus externus di antara m.ptery goideus internus dan ramus mandibulae, di bawah m.mylopharyngeus dl depan m.mylopharyngeus, glandula sub rnandibularis menyilangi ductus submandibularis. N.inguaks mendapat

serabut

saraf

dari

chorda

tympani

(n.Vll)

dan

juga

beranastomosis dengan n.Xll. Cabang-cabangnya: a. risthmus faucium, untuk mengineniasi tonsilla palatina dan bagian posterior membrana mucosa mulut b. N.subknguaks, mengjnervasi glandula subbnguahs dan membrana mucosa diatasnya. c. rr.tinguales, menginervasi membrana mucosa bagian depan lidah. 10. N.auriculotemporalis, dipercabangkan setelah keluar dari foramen ovale, berjalan sebelah medial m. pterygoideus externus dan processus condyloideus mandibulae, dan mengelilingi collum mandibullae, ke lateral menembus glandula parotis di depan cartilago meatus acustici externi di belakang a.temporales superficialis. Cabag-cabangnya : a. Rami anstomotici n.VII b. Rami parotidei ke glandula parotis c. Nn.metauss acustis externi, menginversi kulit meatus acusticus externus dan membrane tympani d. Nn.ariculares anteriores, menginversi kulit bagian anterior auricular e. Rami temporales superficiales baranastomose dengan cabang-cabang n.opthalmicus, n.ocipitalis major dan n.zygomaticomporalis. Universitas Gadjah Mada

11

5. ORBITA 6. REGIO PAROTIDAE Viscera : Berjalan melalui regio parotidea adalah : 1) .n.facialiss dan cabang-cabangnya; 2) .v.retromandibularis dan cabang-cabangnya 3).a.carotis externa dan kedua cabang terminalnya;4) A Maxiliaris;5) A Temporalis superficialls, bercabang: a)A. transversa facialis;b)A. articularis; c)Rami auriculares anterlores; d)A zygomatico-orbitalis;e)Ramus frontalis;

f)A.

temporalis

media;

g)Ramus

parletalis

6).glandula

paro...


Similar Free PDFs