#005. Jasmerah Februari-Maret 2014 - DINASTI MING PDF

Title #005. Jasmerah Februari-Maret 2014 - DINASTI MING
Author Borneo Warehouse
Pages 59
File Size 20.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 433
Total Views 950

Summary

1 JASMERAH FEBRUARI 2014 BERANDA DARI REDAKSI Halo, pembaca. Jumpa lagi dalam majalah Jasmerah. Karena satu dan berbagai masalah dalam pengerjaannya, edisi kelima ini harus terbit terlambat hingga satu bulan. Kami dari pihak redaksi memohon maaf yang sebesar- besarnya atas hal ini. Dalam edisi kali ...


Description

1

JASMERAH FEBRUARI 2014

BERANDA

DARI REDAKSI

Halo, pembaca. Jumpa lagi dalam majalah Jasmerah. Karena satu dan berbagai masalah dalam pengerjaannya, edisi kelima ini harus terbit terlambat hingga satu bulan. Kami dari pihak redaksi memohon maaf yang sebesarbesarnya atas hal ini. Dalam edisi kali ini, kami akan membahas Dinasti Ming sebagai topik utama. Dinasti Ming yang berkuasa di Cina selama 276 tahun memiliki banyak kisah yang menarik untuk dibahas, misalnya kemegahan pemerintahan Kaisar Yongle serta kisah ekspedisi dari kasim kepercayaannya, seorang kasim dari etnis Hui Muslim, Zheng He. Tidak lupa juga dibahas dua peninggalan mereka yang masih berdiri sampai saat ini, kompleks istana bernama “Kota Terlarang” dan tembok fortifikasi terbesar sepanjang sejarah umat manusia, Tembok Raksasa. Selain topik utama Dinasti Ming, Jasmerah edisi kelima juga meliput kisah tentang Mikhail Kalashnikov, pencipta AK-47, senapan serbu yang menjadi “kacang goreng” dalam dunia senjata api yang meninggal di akhir tahun lalu. Dibahas pula asal-usul Facebook, situs jejaring sosial yang telah menjaring hidup 1/6 penduduk di planet ini. Untuk pengemar sejarah Romawi kuno, ada kisah terbunuhnya Julius Caesar dan Romulus dan Remus, dua orang kembar legendaris yang konon menjadi cikal bakal berdirinya kota Roma. Lewat kesempatan ini juga, kami ingin mengumumkan bahwa majalah Jasmerah akan hiatus untuk sementara. Selama masa hiatus, kami akan melakukan beberapa “reformasi” di majalah ini, jadi bersiaplah untuk beberapa kejutan. Kapan kita akan berjumpa lagi? Bulan Juni mendatang, di Jasmerah edisi keenam. Akhir kata, selamat membaca dan selamat menikmati.

what_a_joke

R E D A K S I Pengawas (Moderator SF Sejarah & Xenology Kaskus)

Desain dan Tata Letak

zhulato dan samanosuke20

digim pinkyranger Ridwan Fillardhy (Cover Design)

Koordinator Umum what_a_joke

Media Sosial

Kontrol Kualitas Shuma-Gorath Kontributor Artikel Shuma-Gorath atticus.finch Earth.Index what_a_joke

Ekspresi2nd panjihermawan Jokiez

K O N T A K R E D A K S I

Penyunting what_a_joke

2

JASMERAH FEBRUARI 2014

38

VETERAN AS DALAM FOTO "V-J DAY IN TIME SQUARE" MENINGGAL DUNIA

39

MENGENAL JOHN LIE NAMA YANG AKAN DISEMATKAN PADA KAPAL BARU INDONESIA

DAFTAR ISI TOPIK UTAMA 04

PENGANTAR

06

BERDIRINYA DINASTI MING

12

KEMEGAHAN PEMERINTAHAN KAISAR YONGLE

16

TEMBOK CINA RAKSASA GARIS PERTAHANAN AGUNG WARISAN DINASTI MING

19

KOTA TERLARANG SINGGASANA SANG PUTRA LANGIT

22

EKSPEDISI LAKSAMANA ZHENG HE

27

SEJARAH DINASTI MING DARI AWAL KEMUNDURAN HINGGA KEJATUHAN

35

EKONOMI CINA PADA MASA PEMERINTAHAN DINASTI MING

BERITA 38

PRIA JEPANG DITANGKAP KARENA MERUSAK BUKU ANNE FRANK

DWIBULAN 40

4 FEBRUARI 2004: PELUNCURAN FACEBOOK

50

15 MARET 44 SM : TERBUNUHNYA JULIUS CAESAR

K I S A H 54

KISAH FENOMENAL YUNANI DI EURO 2004

MITOLOGI 47

ROMULUS DAN REMUS LEGENDA PENDIRI KOTA ROMA

LAIN-LAIN 44

BIOGRAFI: MIKHAIL KALASHNIKOV

58

VENI, VIDI..

!

DISCLAIMER Jasmerah adalah majalah elektronik non-komersial yang dikelola oleh komunitas pecinta sejarah dari forum online Kaskus. Tujuan penerbitan Jasmerah adalah untuk menambah informasi serta wawasan sejarah kepada para pembacanya. Jasmerah tidak memiliki afiliasi dan kepentingan dengan partai politik, tokoh, lembaga, ideologi dan organisasi masyarakat manapun. Hak cipta dari material-material yang digunakan dalam Jasmerah ada pada pemiliknya masing - masing. FEBRUARI 2014 3 JASMERAH

COVER STORY

Dinasti Ming adalah dinasti yang berkuasa di Cina dari tahun 1368 hingga 1644. Menggantikan Dinasti Yuan, Cina di bawah pemerintahan Dinasti Ming mencapai puncak kemasyhuran di awal abad ke-15. Stabilitas dan kemakmuran menyertai kehidupan bernegara. Seni budaya tumbuh subur. Ekspedisi-ekspedisi niaga diluncurkan oleh kekaisaran, memproyeksikan keagungan kekaisaran ke negara-negara lain di Asia. Cikal bakal Dinasti Ming terlahir pada saat gejolak yang merongrong di akhir masa pemerintahan Mongol atas Cina lewat Dinasti Yuan yang berkuasa sejak tahun 1271. Faksionalisasi antara kaum penguasa, korupsi dan bencana alam memupuk sentimen anti Mongol yang memang sudah lama tertanam,.Pemberontakan pun muncul dan tersebar di seluruh negeri, bertujuan untuk mengusir bangsa Mongol dan mengembalikan tampuk kekuasaan kepada penduduk asli, bangsa Han.

4

JASMERAH FEBRUARI 2014

Di tengah kekacauan, Zhu Yuanzhang berhasil muncul sebagai pemenang akhir. Ia pun memproklamirkan berdirinya Dinasti Ming di Nanjing pada tahun 1368 dan mengelari dirinya sebagai Kaisar Hongwu. Kaisar Hongwu melakukan reformasi besar-besaran pasca berakhirnya perang, khususnya di bidang pertanian. Ia melakukan revitalisasi pada sektor yang telah hancur akibat perang tersebut dan memberikan berbagai keringanan pada para petani, menghasilkan surplus agrikultural besar-besaran. Pemerintahannya juga ditandai dengan upaya sentralisasi kekuasaan ke tangan kaisar. Pemerintahan Kaisar Yongle, kaisar ketiga Dinasti Ming ditandai dengan ekpansi kekuasaan kekaisaran dan proyek-proyek ambisius. Ia memindahkan ibukota dari Nanjing ke Beijing dan membangun “Kota Terlarang”, kompleks istana yang akan menjadi pusat politik Cina selama beratus-ratus tahun. Kasim kepercayaannya, Zheng He diberi kuasa untuk mengkomandoi ekspedisi-ekspedisi niaga ke negara-negara di Asia Tenggara, India, Persia, Jazirah Arab dan Afrika Timur. Politik ekspansif Kaisar Yongle berakhir bersama dengan kematiannya. Di bawah setiran penerus-penerusnya dan penasehat yang konservatif, kekaisaran mulai mengisolasi diri dari dunia luar. Ekspos dengan bangsa Eropa mulai terjadi di awal abad ke-16. Interaksi ini tergolong terbatas, namun berhasil mengenalkan berbagai komoditas baru ke Cina dan memberikannya tempat di panggung perdagangan global. Kaisar-kaisar baru yang tidak kompeten mengantarkan Dinasti Ming pada penghujungnya. Pejabat-pejabat korup menguasai jalannya pemerintahan. Krisis finansial akibat konflik panjang dengan bangsa Mongol, Perang Imjin dan inflasi merongrong ekonomi kekaisaran. Hal-hal tersebut diperparah dengan bencana alam dan wabah penyakit yang melanda negeri. Rakyat yang menderita kelaparan dan dibebani oleh pajak pun mengangkat senjata. Pemberontakan menyebar di seluruh pelosok kekaisaran dan pada puncaknya, Li Zicheng, pemimpin pemberontakan menduduki Beijing pada tahun 1644.

Namun bukanlah Li Zicheng yang akan mengubur Dinasti Ming. Bangsa Manchu dari utara yang mengancam Cina sejak awal abad ke-17 bekerja sama dengan Wu Sangui, jendral Dinasti Ming untuk mengusir para pemberontak dari Beijing. Bersamaan dengan dikalahkannya para pemberontak, bangsa Manchu mengambil alih pemerintahan dan menggantikan Dinasti Ming sebagai penguasa Cina yang baru dengan nama Dinasti Qing.

TRIVIA

Islam tumbuh cukup subur semasa pemerintahan Dinasti Ming. Banyak penduduk berdarah Arab dan Persia yang datang pada zaman Dinasti Yuan semakin terasimilasi dan mulai mengadopsi nama-nama Cina, misalnya Ma, sebagai pengganti nama Muhammad, Hu untuk Husein atau Guo untuk Kammarudin. Kendati bukan seorang Muslim dan penganut Khonghucu yang ketat, Kaisar Hongwu menulis puisi untuk Islam yang berjudul “Sanjungan 100 Kata”. Beberapa tokoh muslim semasa Dinasti Ming adalah Chang Yuchun, Lan Yu dan Hu Dahai, jendral perang Kaisar Hongwu, Ma Huan, seorang penulis dan penerjemah, Wang Daiyu, seorang filsuf dan tentu saja, Laksamana Zheng He atau Cheng Ho.

5

JASMERAH FEBRUARI 2014

COVER STORY

Cikal bakal Dinasti Ming lahir dari kekacauan yang merongrong Cina pada penghujung pemerintahan Dinasti Yuan. Dinasti Yuan adalah dinasti “asing” dalam sejarah Cina karena dibentuk oleh bangsa Mongol, bukan bangsa Han. Setelah menaklukkan Dinasti Song, khagan Mongolia, Kublai Khan pun memproklamirkan berdirinya Dinasti Yuan pada tahun 1271.

Berdirinya Dinasti Ming Oleh: what_a_joke

6

JASMERAH FEBRUARI 2014

Pemerintahan Mongol memberikan pengaruh besar terhadap keragaman kultural Cina. Imperium Mongol yang membentang sepanjang Eurasia memudahkan kontak antara dunia timur dan barat. Pengembara tersohor asal Venesia, Marco Polo dikabarkan sampai ke Dadu, ibukota Cina periode Yuan dan bertemu dengan Kublai Khan sendiri. Petualangannya dirangkum dalam sebuah buku bernama Il Millione. Transfer ilmu pengetahuan dan budaya dengan Timur Tengah dan India pun intens. Di sisi lain, Dinasti Yuan menerapkan sebuah hierarki diskriminatif selama masa pemerintahannya. Sesuai namanya, “Sistem Empat Kelas”, masyarakat dibagi menjadi empat lapisan yang diurutkan berdasarkan hak yang mereka miliki. Yang pertama adalah bangsa Mongol sendiri yang memonopoli kursi pemerintahan. Yang kedua adalah “Orang Semu”, yang terdiri dari orang-orang Uyghur dan imigran-imigran dari Asia Tengah. Yang ketiga adalah bangsa Han yang tinggal di utara, orang-orang Jurchen dan Korea. Yang terakhir adalah bangsa Han dari selatan yang dulunya merupakan pelayan Dinasti Song. Sejarah Cina Kekaisaran diwarnai oleh sebuah siklus kekuasaan yang berkutat pada “mandat langit”. Konsep ini menyatakan bahwa legitimasi kekuasaan sebuah dinasti dianugrahkan oleh Surga lewat mandat langit. Ketika dekadensi mengerogoti dinasti tersebut dan mengakibatkan rakyat menderita, mandat langit pun akan “dicabut”. Kekacauan pun akan terjadi. Bencana alam, disusul dengan pemberontakan akan merebak sampai ada pihak yang mampu menumbangkan dinasti berkuasa, meredakan kekacauan dan mengambil alih mandat langit dan kekuasaan sebagai dinasti baru.

Kubilai Khan Sumber: wikipedia.org

Setelah hampir seratus tahun memerintah Cina, Dinasti Yuan pun mengalami kemerosotan. Pemerintahannya yang terpecah antara mereka yang menginginkan kepemimpinan ortodoks gaya Mongol dan mereka yang ingin birokrasi berbasis Konfusianime ala Cina tidak pernah benar-benar diterima oleh bangsa Han yang mereka perintah. Faksionalisasi juga menjalar di antara kaum aristokrat yang menginginkan kekuasaan, mengakibatkan disintergrasi pada otoritas pusat. Banjir dan kekeringan melanda negeri, mengakibatkan gagal panen dan kelaparan. Pemerintahan yang digerogoti korupsi tidak mampu memberikan reaksi yang efektif. Kerusuhan timbul dimana-mana. Pemerintahan Yuan yang kehilangan kuasa normatif akibat perpecahan di dalam badan pemerintahan pun mengambil jalan keras dalam menyikapinya. Sentimen anti-Yuan di kalangan masyarakat yang memang sudah tertanam semenjak pemerintahan bangsa asing atas Cina pun semakin intens. Di sisi lain, pasukan Mongol yang dulu terkenal tak terkalahkan pun sudah merosot jauh karena birokrasi yang tidak efektif. Pada tahun 1351, petani, pedagang dan masyarakat kelas bawah lainnya di seluruh penjuru negeri mengikat kepala dengan kain merah, mengibarkan bendera merah, mengangkat senjata, membunuh pejabat setempat, membuka lumbung dan membagikan cadangan makanan kepada mereka yang kelaparan dan menguasai kota-kota. Pemberontakan Kain Merah, nama gerakan yang dimotori Masyarakat Teratai Putih, sebuah sekte agama Budha dan gerakan politik klandestin anti-Yuan ini pun menyuarakan dengan nyaring lonceng kematian Dinasti Yuan.

Batas terbesar Dinasti yuan Sumber: history-of-china.com

7

JASMERAH FEBRUARI 2014

Zhu Yuanzhang Adalah Zhu Chongba, seorang yang lahir pada tanggal 21 Oktober 1328 sebagai anak kedelapan dari sebuah keluarga petani miskin di Anhui. Pada saat ia berumur 16 tahun, bencana banjir dan wabah penyakit membunuh seluruh anggota keluarganya, menyisakan ia sendiri bersama seorang kakak laki-lakinya yang sudah menikah. Terlalu miskin untuk menguburkan keluarganya secara layak, apalagi menghidupi Zhu Chongba, kakaknya pun mengirimnya ke sebuah biara Budha. Zhu Chongba pun menghabiskan sebagian masa mudanya sebagai biksu. Pada awal tahun 1345, Zhu Chongba terpaksa meninggalkan biara dan mengembara sebagai fakir karena pihak biara tidak mampu memberi makan seluruh penghuninya akibat gagal panen. Selama pengelanaannya, ia menyaksikan dan mulai fasih dengan kekacauan yang menyebabkan penderitaan bagi rakyat di seluruh penjuru negeri. Di tahun 1347 atau 1348, ia pun kembali ke biara. Pada saat itu, Zhu Chongba yang selama ini buta huruf pun mulai belajar membaca lewat sutra-sutra agama Budha di biaranya. Ia memiliki mental yang kuat dan pikiran yang luas. Pada tahun 1352, ketika pemberontakan meletus, biara tempat ia menetap dihancurkan oleh pasukan Yuan yang mengiranya sebagai markas rahasia pemberontak. Kehilangan tempat tinggal, Zhu Chongba yang kini berumur 24 tahun pun mencoba untuk menemui dengan Guo Zixing, salah seorang pemimpin Sorban Merah. Ia pun memohon untuk menjadi pengikutnya. Pertemuannya dengan Guo Zixing adalah turning point dalam hidup Zhu Chongba. Ia mengganti namanya menjadi Zhu Yuanzhang dan dengan cepat menumbuhkan kepercayaan Guo Zixing kepada dirinya. Ia pun menjadi tangan kanan Guo, dan dinikahkan dengan putri angkatnya.

Pemberontakan Sorban Merah Pemberontakan Sorban Merah adalah peristiwa yang dimotori oleh Masyarakat Teratai Putih,

Zhang Shiceng Sumber: wikipedia.org

sebuah sekte agama Budha yang dipimpin oleh Han Shantong dan deputinya, Liu Futong. Ia mengklaim dirinya sebagai keturunan Kaisar Huizong dari Dinasti Song. Masyarakat Teratai Putih percaya bahwa Budha Maitreya akan datang ke dunia pada saat kekacauan dan mewujudkan surga di atas bumi, membuat sekte ini menjadi sangat populer di masyarakat yang saat itu tengah menderita. Sekte ini juga terlibat dalam beberapa kerusuhan yang ditujukan untuk menentang pemerintahan Dinasti Yuan sehingga menyebabkannya dicap menjadi organisasi terlarang. Sungai Kuning mulai meluap pada tahun 1335, tahun pertama pemerintahan Kaisar Shun (ToghanTemür) sehingga menyebabkan kerusakan besar pada daerah-daerah di dekatnya. Untuk mengatasi hal ini, pemerintahan Yuan pun memutuskan untuk memindahkan aliran Sungai Kuning menuju Sungai Huai di selatan. Proyek ini melibatkan 200.000 pekerja yang direkrut secara paksa. Han Shantong yang lama merencanakan pemberontakan pun berniat memanfaatkan para pekerja ini,

8

JASMERAH FEBRUARI 2014

Koin Dinasti Ming Sumber: anythinganywher.com

namun sayangnya, rencana tersebut bocor dan Han Shantong dibunuh oleh pasukan Yuan. Kendati begitu, rekannya, Liu Futong berhasil menyelamatkan diri bersama istri dan anak Han Shantong, Han Lin’er. Liu Futong bersembunyi selama bertahun-tahun sembari menyebarkan bibit-bibit pemberontakan. Bibit-bibit tersebut pun tumbuh dan mekar pada tahun 1351 lewat Pemberontakan Sorban Merah. Liu Futong menyerukan restorasi Dinasti Song dengan Han Lin’er yang masih anak-anak sebagai kaisarnya yang juga bergelar “Pangeran Cahaya”, sebuah implikasi atas perannya untuk menyambut kedatangan Budha Maitreya ke dunia. Seruan Liu Futong ditanggapi oleh berbagai pemimpin pemberontakan lainnya, termasuk Guo Zixing dengan segera bergabung di bawah bendera Sorban Merah. Kendati begitu, masing-masing dari mereka memiliki ambisi pribadi. Pemberontakan pun menyebar dengan cepat di seluruh penjuru negeri. Pada awal pemberontakan, pasukan kekaisaran unggul. Toqtogha, seorang menteri kompeten di badan pemerintahan Yuan berhasil menghancurkan pasukan Sorban Merah di berbagai pertempuran. Namun, kaisar Shun yang takut kekuatan politiknya merosot akibat peran Toqtogha dalam menumpas pemberontakan pun memecat dan mengasingkan dia.

Di tahun 1357, Liu Futong dan pasukannya berhasil menguasai Kaifeng, ibukota Cina pada saat pemerintahan Dinasti Song dulu dan memindahkan Han Lin’er ke kota tersebut sebagai isyarat akan berdirinya kembali dinasti yang berkuasa sebelum Dinasti Yuan tersebut. Menanggapi hal ini, pada tahun 1359, Kaisar Shun pun mengirimkan pasukan besar untuk menyerang Kaifeng. Kota tersebut pun jatuh dan Liu Futong melarikan diri ke Anfeng bersama Han Lin’er. Liu Futong tidak mampu mengontrol para pemimpin pemberontakan yang lain sehingga perpecahan pun mulai tampak. Ironis, Liu Futong pun harus tewas di tangan salah seorang pemimpin pemberontak, Zhang Shicheng. Zhang Shicheng yang bekerja sama dengan Yuan untuk sementara, menyerang Anfeng. Liu Futong terbunuh, namun Han Lin’er berhasil diselamatkan oleh Zhu Yuanzhang.

Berjayanya Zhu Yuanzhang dan Berdirinya Dinasti Ming Sepeninggal Guo Zixing pada tahun 1355, Zhu Yuanzhang yang mencetak banyak prestasi dalam menumpas pasukan Yuan pun mengambil alih kuasa atas pasukan milik Guo. Reputasinya menarik banyak tokoh berbakat untuk bertempur di bawah benderanya. Pada 10 April 1356, 9

JASMERAH FEBRUARI 2014

ia pun berhasil menguasai Yingtian, sebuah kota penting di pinggir Sungai Yangtze. Yingtian pun menjadi basis utama Zhu Yuanzhang dan tempat berlindung bagi penduduk yang melarikan diri dari kekacauan yang melanda seluruh negeri. Atas penyelamatan Han Lin’er, Zhu Yuanzhang pun menjadi salah satu pemimpin Sorban Merah yang paling berpengaruh. Hal ini dikarenakan ia kini menduduki posisi sebagai “Pelindung Pangeran Cahaya”, menggantikan Liu Futong. Zhu Yuanzhang membangun istana untuk Han Lin’er di Chuzhou ketimbang membawanya ke Yingtian. Hal ini konon dikarenakan saran dari salah satu penasehatnya. Zhu Yuanzhang kerap merekrut sarjana-sarjana Konfusian untuk dijadikan penasehat setelah ia berhasil menguasai daerah baru. Salah seorang di antara mereka, Zhu Shen mengatakan pada Zhu Yuanzhang: “Dirikan tembok yang tinggi, kumpulkan ransum, jangan terburu-buru untuk memproklamirkan dirimu sebagai raja,”

Peperangan antara Chen Youliang dan Zhu Yuanzhang mencapai klimaksnya pada Pertempuran Danau Poyang pada 30 Agustus 1363. Setelah pertempuran selama tiga hari, 200.000 pasukan Zhu Yuanzhang berhasil mengalahkan 650.000 pasukan Chen Youliang. Chen Youliang terbunuh, dan Zhu Yuanzhang pun mengambil alih pasukannya, menjadikannya sebagai pihak terkuat di antara para pemberontak. Setelah kekalahan Chen Youliang, Zhu Yuanzhang pun mengalihkan perhatiannya ke rivalnya yang lain, Zhang Shicheng yang berbasis di Suzhou. Dengan sumber daya baru yang ia dapat dari mengalahkan Chen Youliang, Zhu Yuanzhang pun berhasil menghancurkan pasukan Zhang Shicheng, dan menguasai Suzhou pada 1 Oktober 1367. Kejatuhan Chen Youliang dan Zhang Shicheng pun memberikan Zhu Yuanzhang kekuasaan tertinggi atas para pemberontak Sorban Merah. Han Lin’er yang menjadi simbol pemberontakan meninggal secara misterius saat perjalanan menuju Yingtian. Para pemimpin pemberontakan yang lain pun menyerah kepada Zhu Yuanzhang. Setelah mengkonsolidasikan kekuasaannya, ia pun memproklamirkan dirinya sebagai kaisar baru dengan nama Hongwu yang berarti “pencapaian militer spektakuler” di Yingtian (yang kelak diganti namanya menjadi Nanjing) pada tanggal 23 Januari 1368 dan menamakan dinastinya Ming, yang berarti ‘cahaya’.

Saran ini dapat diartikan bahwa Zhu Yuanzhang harus tetap rendah hati dan pura-pura setia pada Han Lin’er sembari membangun kekuatan. Chen Youliang, pemimpin pemberontak yang lain juga berhasil mengkonsolidasi kekuatan. Chen Youliang berada dari latar belakang yang sama dengan Zhu Yuanzhang. Ia adalah anak nelayan miskin yang buta huruf namun berhasil menjadi pegawai di pos pemerintahan sebelum pemberontakan pecah. Chen Youliang adalah administrator yang handal, namun ia memiliki kekurangan fatal, Kaisar Hongwu yakni ia tidak sabar dan kerap tergesa-gesa dalam Kaisar Hongwu melancarkan kampanye militer mengambil keputusan. untuk merebut daerah yang masih dikuasai Yuan dan mengusir bangsa Mongol. Dadu, ibukota Yuan Selain Chen Youliang, ada juga Zhang Shicheng jatuh pada pertenga...


Similar Free PDFs