222997 RMK Kelompok 2 RPS 2 Konsep Dasar Akuntansi Keuangan PDF

Title 222997 RMK Kelompok 2 RPS 2 Konsep Dasar Akuntansi Keuangan
Author Cesin Prayoga
Course Teori Akuntansi
Institution Universitas Udayana
Pages 10
File Size 183.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 85
Total Views 146

Summary

RMK TEORI AKUNTANSIKONSEP DASAR AKUNTANSI DALAM RERANGKA KONSEPTUALDosen Pengampu: Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S., M.Disusun Oleh : Kelompok 2I Gusti Ayu Agung Damayanti (1807531004/02) Ni Kadek Mega Cahya Puspita (1807531026/09) I Wayan Darmawan (1807531033/13)PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI...


Description

RMK TEORI AKUNTANSI KONSEP DASAR AKUNTANSI DALAM RERANGKA KONSEPTUAL

Dosen Pengampu: Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S.E., M.Si.

Disusun Oleh : Kelompok 2 I Gusti Ayu Agung Damayanti

(1807531004/02)

Ni Kadek Mega Cahya Puspita

(1807531026/09)

I Wayan Darmawan

(1807531033/13)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2021

Daftar Isi

Daftar Isi

i

Bab 1 Pendahuluan 1 Latar Belakang

1

Rumusan Masalah 1 Tujuan

1

Bab 2 Pembahasan 2 Konsep Dasar Akuntansi

2

Kerangka Konseptual Penyajian Laporan Keuangan Bab 3 Penutup

5

7

Kesimpulan 7 Daftar Pustaka

8

i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Secara umum akuntansi memiliki konsep dasar yang menjadi acuan dalam penyusunan standar akuntansi yang ditujukan pada suatu praktek akuntansi. Sehingga untuk lebih memahami tentang akuntansi, maka kita harus mengetahui konsep dasar akuntansi tersebut terlebih dahulu. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, politik dan sebagainya. Suatu konsep dasar muncul ketika penalaran dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat deduktif normatif, dimana penyimpulannya harus dimulai dengan adanya premis atau asumsi yang disepakati dan dianggap valid tanpa harus diuji kebenarannya. Akan tetapi, terdapat keyakinan bahwa premis tersebut akan terus bermanfaat untuk landasan pengembangan suatu kerangka konseptual. Kerangka konseptual pelaporan keuangan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menyatakan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan penyediaan sumber daya kepada entitas (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2017). Laporan keuangan akan bermanfaat bagi para pengguna bila mememenuhi karakteristik kualitatif yaitu relevan dan merepresentasikan secara tepat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena konsep dasar akuntansi dalam rerangka konseptual sangatlah penting, maka pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hal tersebut. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang terdapat di dalam makalah ini yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep dasar dari akuntansi? 2. Bagaimana kerangka konseptual penyajian laporan keuangan? C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut: 1. Menjelaskan konsep dasar dari akuntansi 2. Mengetahui kerangka konseptual penyajian laporan keuangan

1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Akuntansi 1.

Sumber Konsep Dasar Terdapat berbagai sumber yang mengajukan persepsinya dalam pengajuan konsep dasar akuntansi yaitu sebagai berikut: 1) Ikatan Akuntan Indonesia IAI megadopsi rerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar akuntansi yang dipilih juga mengikuti IASC. Yaitu konsep dasar Basis akrual dan Usaha berlanjut. 2) Paul Grady Grady mendeskripsikan konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada statement keuangan. Ada sepuluh konsep dasar yang dideskripsikan yaitu: Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi, Entitas bisnis spesifik, Usaha berlanjut, Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun, Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama, Keanekaragaman perlakuan akuntansi diantara entitas independen, Konservatisme, Keterandalan data melalui pengendalian internal, Materialitas, serta Taksiran untuk ketepatan waktu dalam pelaporan. 3) Accounting Principle Board APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang merupakan karakteristik lingkungan diterapkannya akuntansi yaitu entitas akuntansi, usaha berlanjut, pengukuran sumber ekonomi dan kewajiban, periode waktu, pengukuran dalam unit uang, akrual, harga pertukaran, angka pendeketan, pertimbangan, informasi keuangan umum, system keuangan berkaitan secara mendasar, substansi daripada bentuk, dan materialitas. 4) Wolk, Tearny, dan Dodd Wolk dan Tearney mendaftar empat konsep yang dianggap sebagai postulat serta beberapa konsep lain yang berorientasi masuk. Konsep yang dianggap sebagai postulat meliputi usaha berlanjut, periode waktu, entitas akuntansi, dan unit moneter.

2

5) Anthony, Hawkins, dan Merchant Mendeskripsikan sebelas konsep yang dijadikan basis dalam membahas isi, bentuk, susunan, dan arti penting statemen keuangan yang meliputi pengukuran dengan unit uang, entitas, usaha berlanjut, kos, aspek ganda, periode akuntansi, konservatisme, realisasi, penandingan, konsistensi, materialitas. 6) Paton dan Litleton (1970) Seperangkat konsep dasar yang dikenalkan sebelum sumber-sumber sebelumnya. Konsep dasar tersebut yaitu entitas bisnis atau kesatuan usaha, kontinuitas kegiatan/usaha, penghargaan sepakatan, kos melekat, upaya dan capaian/hasil, bukti terverifikasi dan objektif, serta asumsi. 2. Konsep Dasar Akuntansi Konsep dasar merupakan suatu abstraksi atau konseptualisasi suatu karakterisitik baik itu lingkungan, tempat atau wilayah diterapkannya laporan keuangan. Beberapa konsep dasar akuntansi dari berbagai sumber yaitu sebagai berikut: 1) Entitas Akuntansi (Accounting Entity). Konsep ini menyatakan bahwa dalam akuntansi perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang berdiri dan bertindak sendiri terpisah dari pemilik dan pihak lain penanam modal. 2) Usaha berlanjut (going concern). Konsep yang menyatakan jika suatu perusahaan tidak terdapat tanda-tanda likuidisai maka dianggap perusahaan tersebut tetap berlangsung tampa batas waktu. 3) Meassurement. Menjelaskan bahwa akuntansi merupakan alat pengukuran sumber-sumber ekonomi serta kewajiban beserta perubahannya akibat operasi perusahaan. 4) Periode waktu (time periode). Menyatakan bahwa laporan keuangan harus disusun serta disajikan secara periodik. 5) Akrual. Asas dalam pengakuan pendapatan dan biaya yang menyatakan pendapatakan diakui pada saat hak kesatuan timbul dan biaya diakui pada saat kewajiban timbul. 6) Harga pertukaran (exchange price). Menjelaskan bahwa nilai dalam laporan keuangan yang didasarkan atas harga pertukaran diperoleh dari harga pasar. 7) Angka pertukaran (Approximation). Dalam akuntansi penafsiran-penafsiran tertentu tidak dapat dihindari.

3

8) Pertimbangan (judgement). Diperlukan pertimbangan-pertimbangan dari akuntan ataupun manajemen dalam penyusunan laporan keuangan. 9) Informasi keuangan umum. Informasi dalam laporan keuangan ditujuakan untuk pemakai secara umum. 10) Statement keuangan berkaitan secara mendasar. Konsep yang menjelaskan bahwa neraca, laba rugi, dan arus kas saling berkaitan dan mempunyai hubungan yang erat. 11) Substansi daripada bentuk. Akuntansi lebih menekankan pada penggunaan informasi yang bersumber dari kenyataan ekonomis suatu kejadian. 12) Materialitas. Konsep yang menjelaskan bahwa laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting. 13) Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi. Yang menyatakan pengakuan hak milik pribadi yang harus dilindungi atau diakui secara yuridis. 14) Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama. Metode dan prosedurprosedur yang digunakan dalam proses akuntansi yang harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. 15) Keanekaragaman perlakukan akuntansi diantara entitas independent. Konsep ini menyatakan perbedaan perlakuan antar unit usaha merupakan hal yang tidak bisa dihindari. 16) Konservatisme. Konsep yang menyatakan dalam ketidakpastian akuntansi akan menentukan pilihan perlakuan atau tindakan akuntansi. 17) Keterandalan data melalui pengendalian internal. Konsep ini menyatakan sistem pengendalian internal yang memadai merupakan sarana untuk mendapatkan informasi yang andal. 18) Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran. Konsep yang mengakui bahwa aktivitas bisnis berjalan dari waktu ke waktu yang memerlukan estimasi didalam alokasi sumber daya yang ada dari periode ke periode. 19) Unit moneter. Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran yang digunakan dalam akuntansi adalah satuan dalam bentuk uang. 20) Aspek ganda. Setiap transaksi dibedakan dalam 2 aspek yang berbeda yaitu yang berhubungan dengan penerimaan dan berhubungan dengan pemberian atas manfaat.

4

21) Realisasi. Konsep yang menjelaskan bahwa laporan yang menyajikan realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/deficit, pembiayaan dan sisa lebih atau kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggrannya dalam satuperiode. 22) Konsep penandingan. Konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. 23) Penghargaan sepakatan. Konsep yang menyatakan penghargaan sepakatan dalam setiap transaksi merupakan bahan olah dasar akuntansi yang paling objektif. 24) Kos melekat. Konsep yang menyatakan bahwa kos bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabungkan kembali seakan-akan kos tersebut mempunyai daya untuk saling mrngikat antara yang satu dengan yang lainnya. 25) Upaya dan pencapaian/hasil. Konsep ini menyatakan bahwa kos merupakan pengukur upaya dan pendapatan merupakan pengukur hasil. 26) Bukti terverifikasi dan objektif. Menjelaskan bahwa akuntansi mengandung elemen variabialitas yang artinya bukti mempunyai tingkat objektivitas. 27) Asumsi. Asumsi diperlukan sebagai landasan operasi akuntansi. 28) Biaya perolehan. Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Teori akuntansi yang paling penting yaitu entitas akuntansi (accounting entity). Konsep ini dinilai paling penting karena merupakan sebuah dasar yang digunakan dalam pedoman pemisahan kepentingan antar pada tingkat perekayasaan akuntansi, yang mana konsep dasar mempunyai lebih banyak manfaatnya bagi penyusunan standar dalam berargumen di dalam menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan standar. B. Kerangka Konseptual Penyajian Laporan Keuangan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) merupakan pengaturan yang merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal. Dimana dalam pembahasan kerangka konseptual penyajian laporan keuangan dibagi menjadi empat yaitu: Bab 1: Tujuan pelaporan keuangan, Bab 2: entitas pelapor, Bab 3: karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna, dan Bab 4: kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (1994) tentang pengaturan yang tersisa. 1. Manfaat kerangka konseptual 5

Kam (1990) menguraikan beberapa manfaat rerangka konseptual sebagai satu kesatuan konsep-konsep koheren yang menetapkan sifat dan fungsi laporan keuangan yaitu sebagai berikut: (1)Memberikan pedoman maupun pengarahan kepada badan yang bertanggung jawab dalam penyusunan atau penetapan standar akuntansi, (2)Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi, (3)Menentukan batas-batas pertimbangan dalam penyusunan statement keuangan, (4)Meningkatkan pemahaman serta keyakinan terhadap statement keuangan, dan (5)Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antarperusahaan. 2. Model Rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASB yang mempunyai empat komponen konsep penting merupakan model yang paling banyak dikenalkan saat ini, dimana komponen tersebut yaitu tujuan pelaporan keuangan, kriteria kualitas informasi, elemen-elemen statemen keuangan serta pengukuran dan pengakuan. FASB menuangkan empat komponen tersebut dalam beberapa dokumen resmi berupa pernyataan yaitu: 1) SFAC No.1: Objectives of Financial Reporting by Bussines Enterprises 2) SFAC No.2: Qualitative Characteristics of Accounting Information 3) SFAC No.3: Elements of Financial Statement of Bussines Enterprises 4) SFAC No.4: Objectives of Financial Reporting by Nonbussines Organisations 5) SFAC No.5: Recognition and Measurement af Financial Statement of Bussines Enterprises 6) SFAC No.6: Elements of Financial Statements 7) SFAC No7: Using Cash Flow Information and Present Value in Acconting Measurement. 3. Rerangka konseptual versi IASC Rerangka konseptual dalam versi IASC disebut framework for the preparation and presentation of financial statements yang diterjemahkan oleh IAI. Yang mana rerangka ini sebagai kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang komponen konsepnya mirip dengan komponen FASB yaitu The objective of financial statements, Underlying assumptions, Qualitative characteristics of financial statements, The elements of financial statements, Recognition of the elements of financial statement, Measurement of the elements of financial 6

statements , serta Concepts of capital maintenance and the determination of profit. Untuk komponen keuangan, IASC menyebutnya sebagai tujuan statement keuangan.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa konsep dasar merupakan suatu abstraksi atau konseptualisasi suatu karakterisitik baik itu lingkungan, tempat atau wilayah diterapkannya laporan keuangan. Terdapat beberapa konsep dasar akuntansi dari berbagai sumber seperti Entitas Akuntansi (Accounting Entity), Usaha berlanjut (going concern), Meassurement, Periode waktu (time periode), Akrual, Harga pertukaran (exchange price), Angka pertukaran (Approximation), Pertimbangan (judgement), Informasi keuangan umum, dan sebagainya. Dalam hal ini, teori akuntansi yang paling penting yaitu entitas akuntansi (accounting entity) karena merupakan sebuah dasar yang digunakan dalam pedoman pemisahan kepentingan antar pada tingkat perekayasaan akuntansi, yang mana konsep dasar mempunyai lebih banyak manfaatnya bagi penyusunan standar dalam berargumen di dalam menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan standar. Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) merupakan pengaturan yang merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal. Rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASB yang mempunyai empat komponen konsep penting yaitu tujuan pelaporan keuangan, kriteria kualitas informasi, elemen-elemen statemen keuangan serta pengukuran dan pengakuan. Rerangka konseptual dalam versi IASC disebut framework for the preparation and presentation of financial statements sebagai kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang komponen konsepnya mirip dengan komponen FASB.

7

DAFTAR PUSTAKA

Hery. 2017. Teori Akuntansi: Pendekatan Konsep dan Analisis. Jakarta: PT Gramedia Widiarsono Indonesia. Krismiaji. 2010. “Analisis Komparasi Rerangka Konseptual FASB Versus IASB” dalam Wahana Volume 13, No. 2 (hlm. 71-85). Yogyakarta: Akademi Akuntansi YKPN. Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

8...


Similar Free PDFs