AKTIVITAS PEMUATAN PENGANGKUTAN DAN PRODUKTIVITAS BUCKET WHEEL EXCAVATOR (BWE) 205 SITE MUARA TIGA BESAR UTARA (MTBU) PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk. TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN DOCX

Title AKTIVITAS PEMUATAN PENGANGKUTAN DAN PRODUKTIVITAS BUCKET WHEEL EXCAVATOR (BWE) 205 SITE MUARA TIGA BESAR UTARA (MTBU) PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk. TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN
Author Catherinita Halim
Pages 5
File Size 69.5 KB
File Type DOCX
Total Downloads 112
Total Views 247

Summary

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan industri pertambangan adalah kegiatan yang sangat vital dalam membangun perekonomian bangsa. Selain sebagai sumber energi, hasil pertambangan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara. Secara umum, aktivitas pertambangan terbagi menjadi...


Description

Universitas Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan industri pertambangan adalah kegiatan yang sangat vital dalam membangun perekonomian bangsa. Selain sebagai sumber energi, hasil pertambangan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara. Secara umum, aktivitas pertambangan terbagi menjadi aktivitas gali, muat dan angkut. Bagaimana cara menggali suatu bahan galian, kemudian memuatkan bahan galian dan mengangkutnya menuju stockpile ataupun menuju proses pengolahan bahan galian. Salah satu perusahaan pertambangan nasional skala BUMN adalah PT. Bukit Asam (Persero), Tbk yang bergerak dibidang pertambangan batubara. Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) PTBA memiliki luas areal Izin Usaha Pertambangan (IUP) sebesar 90.702 hektar. Dari luas areal tersebut, yang telah memasuki tahap eksploitasi adalah Tambang Air Laya (TAL), Muara Tiga Besar (MTB), dan Banko Barat. Pada lokasi Muara Tiga Besar dibagi menjadi 2, yaitu Muara Tiga Besar Utara (MTBU) dan Muara Tiga Besar Selatan (MTBS). Metode penambangan yang digunakan adalah metode tambang terbuka (open pit mining) dengan sistem continuous mining dan conventional mining. Continuous mining system di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Kegiatan operasi penambangan menggunakan alat tambang utama berupa Bucket Wheel Excavator (BWE) sebagai alat gali, belt conveyor sebagai alat angkut material, spreader sebagai alat hampar tanah di disposal dan staker reclaimer sebagai alat tumpuk batubara di stockpile yang selanjutnya disebut sebagai BWE system. BWE system beroperasi di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk pertama kali adalah tahun 1985 dengan efektifitas alat hanya 30 tahun. Namun dengan kondisi pada saat ini di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk yang tidak memungkinkan menggunakan BWE sebagai alat gali utama, maka BWE tidak lagi berperan sebagai alat gali material insitu, melainkan sebagai alat muat material loose yang dimuat dan diangkut menuju temporary stockpile menggunakan belt conveyor 1...


Similar Free PDFs