Title | Analisa Perubahan Daratan di Wilayah Tugu Semarang dengan Menggunakan Citra Satelit |
---|---|
Course | Sedimentasi |
Institution | Universitas Diponegoro |
Pages | 5 |
File Size | 240.6 KB |
File Type | |
Total Downloads | 203 |
Total Views | 652 |
Analisa Perubahan Daratan di Wilayah Tugu Semarang dengan Menggunakan Citra Satelit Sulistiowati 26020114130065 llmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pesisir Kecamatan Tugu Semarang merupakan daerah dengan topografi yang landai sehingga memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhada...
Analisa Perubahan Daratan di Wilayah Tugu Semarang dengan Menggunakan Citra Satelit Sulistiowati 26020114130065 llmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pesisir Kecamatan Tugu Semarang merupakan daerah dengan topografi yang landai sehingga memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap dampak kenaikan air laut serta penurunan tanah. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya daratan pesisir Kecamatan Tugu dan menyebabkan kerugian dengan berkurangnya lahan produktif. Dengan demikian daerah pesisir Tugu perlu dilakukan pengkajian berkurangnya wilayah daratan berdasarkan kondisi batimetri terkini perairan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi terkini serta mengetahui perubahan wilayah daratan di pesisir Kecamatan Tugu dari tahun 1995 sampai tahun 2014 Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berdasarkan data penelitian berupa angka – angka yang dianalisis secara statistik atau model. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 16-21 Juni 2014. Hasil menunjukan wilayah perairan kecamatan pesisir Tugu-Semarang memiliki kedalaman hingga 5,5m pada jarak 2,6 km dari garis pantai. Daerah tambak memiliki morfologi yang beragam, berupa morfologi dasar yang tidak rata, menunjukan lokasi tambak yang tergenang dibawah permukaan air. Dari hasil overlay citra Landsat tahun 1995 dan 1999 serta citra Quickbird tahun 2006-2014 menunjukan terjadinya berkurangnya daratan di pesisir Tugu. Tahun 1995-2006 menunjukan mundurnya garis pantai hingga 293 meter kearah darat. Dalam kurun waktu tahun 2006-2014 luas area yang berkurang mencapai 384 Ha. PENDAHULUAN Kota
muda dengan kompresibilitas tanah
Semarang
memiliki
yang tinggi serta mengalami proses
posisi astronomi diantara garis 6°50'
pemampatan secara alami akibat
-7°10' Lintang Selatan dan garis
beban lapisan tanah diatasnya. Proses
109°50' - 110°35' Bujur Timur. Kota
ini
Semarang
penurunan
memiliki
posisi
mempercepat
terjadinya
muka
tanah
geostrategis karena berada pada jalur
(Marfai,2004).
lalu lintas ekonomi Pulau Jawa, dan
kondisi topografi pesisir yang landai
merupakan
pembangunan
menjadikan kawasan pesisir Tugu
(Sardiyatmo,2004).
sangat rawan terhadap kenaikan
Jawa
koridor
Tengah
Luasnya
wilayah
pesisir
Kota
Semarang tersusun oleh aluvium
Ditambah
dengan
muka air laut sehingga memiliki tingkat
kerentanan
yang
tinggi.
Kawasan pesisir Tugu cukup besar
sehingga dasar laut pulau jawa
bagi
dan
cenderung datar. Morfologi dasar
kota
laut yang cenderung datar inilah
pengembangan
pembangunan
wilayah
Semarang,
yang menjadi salah satu hal yang
akibat berkurangnya daratan pada
mempengaruhi karakteristik ombak
wilayah
perlu
dimana ombak di pantai utara tidak
diketahui kondisi kedalaman laut
sebesar di pantai selatan (Lasabuda,
terkini pada pesisir Kecamatan Tugu.
2013).
Kedalaman
Di Pantai Utara Jawa, kondisi hidrologi dikontrol oleh aliran sungai-sungai dengan debit aliran dan beban sedimen yang tinggi, khususnya pada musim penghujan, dan kondisi airtanah pada umumnya berasa payau hingga asin, yang hampir merata di seluruh satuan dataran pantai yang berlumpur (endapan aluvium). Kondisi hidrologi seperti ini merupakan faktor penyebab bahaya banjir fluvial (saat musim hujan) dan banjir rob (saat musim kemarau), sedangkan di Pantai Selatan Jawa, kondisi hidrologi lebih bervariasi (Marpaung, 2014).
tersebut
sehingga
(batimetri)
di
suatu
perairan merupakan hal yang sangat penting dalam penggambaran bentuk morfologi dibawah permukaan air. KAJIAN KEPUSTAKAAN Karakteristik Pantai Utara Jawa Secara morfologi, garis pantai yang membentuk jawa bagian selatan lebih lurus jika dibandingkan dengan garis pantai yang terbentuk di bagian utara, Garis pantai selatan dengan dominasi lurus disebabkan karena bagian selatan pulau jawa merupakan daerah pertemuan lempeng benua dan lempeng samudera. Sedangkan pada pantai utara jawa terbentuk
Kondisi Wilayah Tugu Semarang
karena proses erosi sungai-sungai
Pada periode 2006 hingga
yang mengalir dan bermuara di
2010, luas lahan pertambakan di
pantai utara jawa (Damayanti, 2008).
wilayah
Hasil endapan erosi ini juga
pesisir
utara
tercatat
berkurang akibat abrasi pantai. Pada
mempengaruhi morfologi dasar laut
2006,
pantai utara. karena endapan erosi
mencapai 1.030,21 hektare dan pada
yang halus ini menjadi materi yang
2007 luas lahan berkurang menjadi
mendominasi dasar laut pulau jawa,
1.027,39 hektare. Kemudian pada
luas
area
pertambakan
2008, luas lahan tercatat 1.023,04
lahan di pesisir, berdampak pada
hektare dan pada 2009 tercatat
terjadinya
1.002,10 hektare. Sementara pada
pemukiman masyarakat pesisir dan
2010 luas lahan tambak hanya sekitar
juga
921,12 hektare. Dari berkurangnya
penghasilan sumberdaya pesisir.
penyempitan
berpengaruh
lahan
pada
jumlah
Kedalaman Perairan Tugu Semarang
Penampang
melintang
sesuai
dengan
pernyataan
dari
dibuat
Triatmodjo (1999) yang menyatakan
perangkat
bahwa kemiringan pantai (slope)
lunak ArcGis 10.0 dengan tools 3D
yang landai dapat ditemui di perairan
analysys.
melintang
pantai utara Jawa, yaitu ditandai
morfologi dasar laut juga digunakan
dengan karakteristik gelombang laut
untuk mengetahui bentuk morfologi
yang relatif kecil, Selanjutnya profil
dasar/ profil kedalaman laut lokasi
penampang melintang sejajar garis
penelitian (Nugraha, 2015).
pantai menunjukan ketidakstabilan
morfologi
dasar
menggunakan
laut
bantuan
Penampang
pesisir
morfologi dengan ditunjukan pada
kecamatan Tugu menunjukan nilai
gambar 7, terletak pada jarak 400m
Profil
kemiringan
kedalaman
0,121
o
-
0,181
o
dikatagorikan sangat landai hal ini
dari garis pantai masih terlihat morfologi
tambak
dibawah
pemrukaan
air.
dan
gambar
8
penampang melintang yang terletak
800m dari garis pantai (Nugraha, 2015).
Berkurangnya Garis Pantai
Perubahan garis pantai pesisir Kecamatan Tugu Semarang, tahun
KESIMPULAN
1995 – 2014. Pada citra Landsat
Berdasarkan hasil penelitian yang
tahun 1995-1999 garis pantai rata-
telah diperoleh maka dapat diambil
rata bergeser hingga 75m kearah
kesimpulan sebagai berikut:
darat. Dan pada tahun 1999- 2006
1. Kecamatan
bergesernya
pantai
semakin
memiliki
pesisir profil
Tugu
kedalaman
meningkat hingga rata-rata 123m.
perairan
Berkurangnya daratan mulai terlihat
kedalaman 0 – 5,5 meter dengan
pada citra Quickbird tahun 2006-
jarak 2,6 km dari garis pantai
2010
perairan
sebesar
berkurangnya
284 daratan
ha.
Dan
landai
Tugu.
dengan
dengan
semakin
kedalaman pada area tambak 0-
bertambahmenjadi 382 ha pada tahun
1,5 meter dan daerah pantai 0-
2010-2014. Dapat diperhatikan pada
5,5 meter.
peta perubahan garis pantai tampak
2. Pada perairan Tugu telah terjadi
berkurangnya wilayah daratan pesisir
pengurangan daratan yang sejak
Kecamatan Tugu hingga tahun 2014
tahun 1995 hingga 2014. Tahun
(Nugraha, 2015).
1995-2006
menunjukan
perubahan garis pantai rata-rata 75-123m dan pada tahun 20062010 berkurangnya area daratan tambak sebesar 284 ha. Dan ditahun
2010-2014
semakin
berkurang hingga 384ha. DAFTAR PUSTAKA Damayanti, Astrid dan Ayuningtyas, Ranum. 2008. Karakteristik Fisik dan Pemanfaatan Pantai Karst Kabupaten Gunungkidul. 12 (2). Jurnal Makara Teknologi. Lasabuda, Ridwan. 2013. Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan dalam Perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia. 1 (2). Jurnal Ilmiah Platax.
Marfai, M. A. 2004. GIS modelling of river and tidal flood hazards in a waterfront city: case study, Semarang City, Central Java, Indonesia. M.Sc. thesis, International Institute for GeoInformation and Earth Observation, ITC,Enschede, The Netherlands Marpaung, Sartono dan Harsanugraha, Wawan K. 2014. Karakteristik Sebaran Anomali Tinggi Muka Laut di Perairan Bagian Selatan dan Utara Pulau Jawa. Jurnal Penginderaan Jauh. Sardiyatmo. 2004. Kajian Perubahan Garis Pantai Semarang dengan Foto Udara Pankromatik Hitam Putih. Jurnal Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Semarang...